PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

" Bagaimana ini, jika aku berteriak orang orang pasti datang kesini, dan aku pasti akan malu sekali jika mereka melihatku tanpa memakai sehelai baju apapun, tapi kalau aku diam saja... itu artinya aku akan menerima semua perlakuan dia padaku sekarang, astaga ya Tuhan aku harus bagaimana?? " ucap Nayla dalam hatinya, pria itu melepaskan tanganya dari mulut Nayla, lalu menurunkan tangan tersebut sambil meraba kebagian leher dan terus turun hingga kebagian da*da, dan dua buah bola daging gadis itu lalu dia meremasnya perlahan.

" aku merindukanmu sachi " bisik pria tersebut tepat ditelinga Nayla, lalu mencium leher dan juga pundak Nayla. Ya pria itu adalah Saga, setelah menjemput Nayla dari kampus dia pergi ke markas untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, dan dia mengutus juna untuk mengikuti Nayla secara diam diam, semenjak Edo berkhianat dan akhirnya meninggal di tangan Priska, Saga menjadi lebih waspada terutama dalam menyangkut keselamatan Nayla, dan setelah dia menyelesaikan urusannya dia langsung menemui Nayla dirumahnya.

" Boo apa yang kamu lakukan disini, cepat keluarlah sebelum ayahku pulang " ucap Nayla dengan gemetar dan juga menahan hasratnya, setiap kali Saga menyentuh bagian tubuh Nayla, tapi dia selalu berhasil untuk membangkitkan ga*irah Nayla, tapi untuk saat ini dia harus belajar untuk menahan bahkan mungkin harus bisa melawan hasratnya.

" tidak masalah jika dia pulang dan melihat kita, paling dia langsung menikah kan kita " ucap Saga dengan nada serak, karena dia sendiri pun sudah terkuasai oleh gairah nya.

" hentikan Boo jangan diteruskan, ini akan menyakiti perasaan Priska bagaimana pun kalian sudah bertunangan " pekik Nayla yang sedikitnya mulai panik, karena dia sudah mulai tergoda.

" aku tidak masalah dan dia juga sama tidak masalah jika aku dekat denganmu, tidak akan ada yang tersakiti " Saga masih tetap memancing hasrat Nayla, dia terus menciumi Nayla hingga menjilat bagian bagian sekitar leher, membuat Nayla tak kuasa untuk mende*sah.

" sshhh... tapi.. aku yang tidak mau... aku tidak mau merusak pertunangan kalian, dan aku juga tidak mau menjadi duri dalam hubungan kalian " Nayla masih tetap berusaha untuk sadar dan menolak hasrat, tapi aneh nya tubuh nya seolah diam dan tak menolak apapun perlakuan Saga pada nya.

" tapi aku mencintaimu, dan aku ingin kita tetap bersama sekalipun kita harus menjalani sebagai pasangan selingkuh " tangan Saga terus meraba dan menjelajah wilayah Nayla dengan pelan dan lembut

" tolong jangan seperti Boo.. aku tidak bisa dan.. jangan memaksaku.. "

krek.. Nayla meraih lengan Saga yang sedari tadi menjelajah, dia langsung menggigit lengan Saga dengan kencang, Saga pun menjerit karena Nayla mengigitnya tidak main main.

Nayla berlari menjauhi dan tidak lupa dia dengan cepat menggunakan jubah mandinya, yang tersampir dipintu.

Saga pun meringis dan dengan segera sambil mengibas ngibaskan tangannya yang terkena gigitan Nayla, sudah tidak sakit sih, lagipula hal seperti ini bukan apa apa baginya, apalagi sejak dulu dia selalu menikmati gigitan Nayla ketika gadis itu marah ataupun sedang kesal padanya.

Nayla kira Saga bakal ngelanjutin aksinya, dia pun sudah bersiap siap akan menendang kemaluan Saga jika hal itu terjadi, dia pernah melihatnya di TV dan itu akan dia praktekan ketika hal itu terjadi padanya.

Namun siapa sangka, Saga malah langsung ke tempat tidur Nayla dan merebahkan dirinya, seolah ini adalah kamar tidur pribadinya.

Saga memiringkan tubuhnya menghadap Nayla yang berdiri tak jauh dari ranjang, terlihat penuh waspada, lalu Saga menopang kepalanya dengan lengannya, dia pun tersenyum melihat tingkah laku Nayla.

" Sachi... ada apa? Kenapa kamu berdiri disana, ayo duduk sini, memangnya kamu tidak lelah berdiri terus? "

Nayla tidak bergeming, dia masih tetap berdiri dengan waspada, dia tidak membenci Saga, hanya saja dia benar benar tidak ingin jadi benalu diantara hubungan Saga dengan Priska, wanita mana sih yang rela diduakan.

" seharusnya kamu jangan seperti ini, kamu jangan terus terusan datang kesini dan mengganggu ku, aku bener bener tidak enak dan merasa bersalah pada mbak Priska, jadi kumohon tolong lah pergi dan lupakan aku " ucap Nayla dengan suara bergetar dan dengan isakan tangis nya, Saga tersenyum kecil mendengarnya.

" aku kan sudah bilang kalau aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin meninggalkanmu " ucap Saga, dia kemudian bangun dan menghampiri Nayla, dia mengangkat tangannya dan penyentuh pipi Nayla, dia juga menghapus air mata Nayla yang jatuh tak tertahan.

" tapi semua ini salah Boo, kamu sudah bertunangan, aku harap ini adalah terakhir kalinya kita bertemu, aku yakin suatu saat kamu bisa melupakan aku, begitu pula sebaliknya dengan aku... aku akan berusaha untuk melupakan mu Boo " Nayla mendorong tubuh Saga dan mundur beberapa langkah menjauhi Saga, Nayla hendak melangkah kembali tapi Saga menahannya, dia pun memeluk Nayla dengan erat, dan membelai rambut Nayla yang masih basah.

Nayla hendak berontak tapi Saga menahannya, hingga akhirnya Nayla pun pasrah dan membalas pelukan Saga, dan menangis sejadinya.

Rasa cinta yang dia rasa terhadap mantan bosnya tersebut sangat besar, hingga rasa sakit saat mengetahui Saga bertunangan dengan Priska tidak lah main main bagi Nayla.

" maafkan aku sayang sudah menyakitimu terlalu dalam, aku janji setelah ini aku akan selalu membahagiakan dirimu " bisik Saga tepat di telinga Nayla, Saga pun mencium pucuk kepala Nayla beberapa kali.

" jangan pernah menjanjikan apapun padaku Boo, karena hal itu tidak mungkin bagi kita, aku akan selalu mendoakan agar kamu selalu bahagia bersama mba Priska " ucap Nayla tenang.

" aku tidak hanya berjanji tapi aku juga akan menepatinya, aku akan membuktikan kalau aku akan bahagia, tapi bukan bersama Priska melainkan bersama kamu "

" tapi... " Saga dengan cepat memotong perkataan Nayla. Saga mengurai pelukannya dan menatap kearah Nayla, yang kini menatap Saga juga.

" sachi ada hal yang harus kamu ketahui, setelah aku melaksanakan tunangan palsu pada malam itu, keesokan hari nya tunangan itu langsung dibatalkan " ucap Saga dengan pelan dan lembut, tangan Saga membelai pipi Nayla perlahan.

" aku melakukan tunangan ini karena ayah mengancam, jika aku tidak mau menurutinya maka kamu akan celaka, dan hal itu tidak bisa membuatku tenang, maka satu satu nya cara adalah dengan mengikuti permainan ayah, dengan bertunangan bersama Priska, tapi semua sudah berakhir, aku sudah melumpuhkan kekuasaan ayah sehingga dia tidak bisa memerintahku ataupun mengancamku lagi, oleh karena itu Priska pun langsung membuat pernyataan keesokan harinya, dia membatalkan pertunangan itu dengan alasan ketidak cocokan,  tapi aku meminta tolong padanya pun tidak gratis, aku membantu ayahnya dengan menanamkan modal investasi di perusahaan ayahnya sebesar dua ratus empat puluh miliar "

Nayla terdiam menatap Saga, dia berusaha mencari kebohongan di mata Saga, namun dia tidak menemukan kebohongan itu, dia pun menundukan pandangannya, namun seketika dia teringat dengan perkataan Saga, kalau dia berinvestasi sebesar dua ratus empat puluh milyar, seketika Nayla membelalakan matanya, 240 milyar itu uang yang sangat banyak, dia pun jadi penasaran sekaya apa sih pria yang ada didepannya sekarang. Pantas saja ketika Tomi membayar ganti rugi tanaman bonsai sebesar lima puluh juta, dia seperti enteng aja gitu.

" Nay.. " ucap Saga pelan, dia mengangkat dagu Nayla agar bisa memandangnya, hingga akhirnya mereka pun saling bertatapan.

" temui ayahku secepatnya dan lamar aku secara resmi "