NovelToon NovelToon
I.O.S : Indigo Oracle System

I.O.S : Indigo Oracle System

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.

Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.

Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk istri nya dan teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.

Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.

Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Setelah makan malam bersama sama dan masih duduk di meja makan, Hendro melihat Adam termenung,

“Kenapa Dam ?” tanya Hendro.

“Enggak om, setelah pembicaraan tadi, rasanya masih ga ada bayangan sama sekali aku yang bakal memimpin semua ini,” jawab Adam.

“Kamu sepertinya masih bingung ya, tenang saja Dam, ada anak ku Niko yang sekarang ada di kos mu kan ? dia akan terus mendampingi kamu kok, tenang aja,” balas Hendro.

“Oh...mas Niko anak om ?” tanya Adam kaget.

“Iya, anak satu satu nya,” jawab Hendro.

“Gitu ya, aku baru tahu tuh, mas Niko rasanya ga pernah cerita apa apa selama aku ngobrol ama dia, lagipula nama belakangnya bukan Setiawan,” ujar Adam.

“Ya memang, aku yang minta dia merahasiakan kalau dia anak ku dan terus melapor pada ku, dia pakai nama keluarga istri nya ketika berkenalan sama kamu,” ujar Hendro.

Adam terdiam, dia melirik melihat Aulia yang sedang berbicara dengan Indra dan Trisno di seberangnya.

“Kamu tidak usah khawatir Dam, selain Niko ada Dion anak om Indra dan Nadia anak om Trisno, yah walau umur dua duanya masih di bawah kamu, tapi mereka akan membantu kamu ke depan nya,” ujar Hendro.

“Mereka ga punya adik atau kakak ya om ?” tanya Adam.

“Kamu punya ga ?” tanya Hendro.

“Eh...aku ada waktu itu, namanya kak Rian, tapi udah meninggal bersama papa dan mama,” jawab Adam.

“Oh maksud kamu Rian ya, dia bukan saudara kandung mu, dia anak angkat untuk memancing kehamilan mama mu, tapi ya Basuki sayang sama dia seperti anak sendiri. Tujuh keluarga yang tergabung dalam keluarga Sadewo itu tidak mungkin punya anak lebih dari satu walau menikah dengan orang luar sekalipun, jadi kita selalu bertujuh walau bagaimana pun,” ujar Hendro.

“Kok bisa om ?” tanya Adam.

“Wah saya tidak tahu, dari sananya sudah begitu,” jawab Hendro.

“Tapi generasi sekarang udah beda mas, sekarang kita udah mengikuti perkembangan jaman, benar tidak,” celetuk Indra.

“Haha benar, itu semua kan hanya cerita masa lalu dari leluhur, tapi ya penting juga untuk tahu silsilah keluarga, jadi ga perlu terlalu di pikirkan,” ujar Hendro.

“Oh tapi bukannya ada ya mas Hendro, mas Indra, katanya kalau ada perkawinan intern antara dua dari tujuh keluarga, mereka akan punya anak tujuh dan membangun garis keluarga yang baru, benar kan,” celetuk Trisno.

“Hah ?” tanya Adam dan Aulia kaget.

“Ah tidak usah di pikirkan, itu cerita orang dulu (menoleh kepada Trisno) kamu tuh ya Tris, jangan ngomong yang tidak perlu, mereka jadi bingung tuh,” ujar Hendro menegur Trisno.

“Ah..hahahaha, maaf mas,” balas Trisno.

“Pokoknya kalian jalani aja hidup dengan bebas, ga usah terikat tradisi, sekarang udah modern beda jauh dengan jaman dulu, ga perlu mikir macam macam, ngerti kan,” ujar Indra.

“Iya om ngerti,” ujar Adam dan Aulia.

“Trus kalian jadi mau beli apartemen ?” tanya Trisno.

“Oh mereka mau beli apartemen, Tris ?” tanya Indra kepada Trisno.

“Waktu itu Adam minta aku carikan yang dekat dengan kantornya, mas,” jawab Trisno.

“Hmm bayarin punya ku aja, mau ga ?” tanya Indra.

“Oh dimana om ?” tanya Adam.

“Tepat di belakang pusat grosir dan di depan area kos kosan mu, itu loh yang tinggi sendirian di tengah perumahan,” jawab Indra.

“Oh yang itu sayang, yang sering kita lewatin,” ujar Aulia.

“Oh itu, boleh juga om,” balas Adam.

“Ya udah, mau pake berapa unit ?” tanya Indra.

“Hah maksudnya ?” tanya Adam.

“Loh gedung itu kan punya ku, kalian mau pakai berapa unit ?” tanya Indra.

“Satu unit aja om, yang studio, karena kan cuman berdua,” jawab Adam.

“Cuman satu ? studio lagi ? udah, aku ada yang 2 kamar, harganya normalnya 1,35 miliar, tapi ama kalian aku jual 700 juta dan ga usah bayar pajak sama notaris, gimana, mau ?” tanya Indra.

“Kenapa kamu ga gratisin aja ?” tanya Hendro.

“Kalau di gratisin pasti nolak mas,” jawab Indra.

Adam menoleh melihat Aulia di sebelahnya yang juga menoleh melihat dirinya, mereka terlihat ingin berdiskusi namun tidak berani di depan ketiga om nya.

“Dah gini aja, kalian pikirin dulu malam ini, besok kasih kabar aku, langsung aku urus semuanya,” ujar Indra.

“Tuh Dam, mumpung mas Indra lagi baik tuh,” ujar Trisno.

“Emang aku jahat ya Tris, awas kamu,” balas Indra.

“Hahahaha bercanda toh mas, serius amat sih,” balas Trisno.

“Ya udah om Indra, besok ku kabarin ya,” balas Adam.

“Sip, aku tunggu kabarnya, kamu punya nomer ku kan, langsung kirim pesan aja, aku jarang angkat telepon,” balas Indra.

“Siap om,” balas Adam.

Tiba tiba suasana menjadi hening, wajah Hendro, Indra dan Trisno mendadak menjadi serius, mereka menatap Adam dan Aulia,

“Dam, Lia, om mau kasih tau sesuatu yang penting sekarang,” ujar Hendro.

“Apa itu om ?” tanya Adam.

“Ada alasan kenapa om, om Indra dan om Trisno mau menjadikan kalian bagian dari keluarga Setiawan, saat ini kita sedang di incar, siapa yang mengincar kita belum ketahuan, tapi ancaman nya jelas nyata. Trisno sudah cerita mengenai penglihatan kamu tentang kapal yacht pribadi nya yang meledak di pelabuhan taman impian, jadi tentunya kamu tahu kan ada bahaya yang sedang mengintai kita,” ujar Hendro.

“Semua berawal dari kabar kematian Joko 20 tahun lalu, di susul oleh kak Mutiara dan terakhir Basuki, lalu tiga tahun lalu Intan hilang kontak dari kita, jadi sekarang yang tersisa hanyalah aku, mas Hendro dan Trisno,” ujar Indra.

“Tunggu dulu om, kematian keluarga ku kan karena kecelakaan ?” tanya Adam.

“Di buat seakan akan seperti kecelakaan,” jawab Indra.

“Lalu mama ku ? bukankah dia meninggal karena melahirkan aku ?” tanya Aulia.

Hendro, Indra dan Trisno saling menoleh melihat satu sama lain, kemudian ketiganya menatap Adam dan Aulia di depan mereka,

“Yang akan aku katakan ini mungkin akan menyakiti kalian, tapi aku harap kalian menerimanya dengan lapang dada, yang membuat keluarga Basuki kecelakaan dan menghabisi mba Mutiara ketika Aulia lahir (menghela nafas) adalah Kuswoyo, ayah Aulia, tapi kita belum tahu siapa dalang di balik si Kuswoyo itu,” ujar Indra.

“Jleger,” kepala Adam dan Aulia terasa seperti tersambar petir, Adam langsung menunduk dan mengepalkan tangannya, sedangkan Aulia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

“Jadi yang membunuh keluargaku, papa mu ya Lia,” ujar Adam dengan nada rendah.

“Ma..maaf, aku...aku tidak tahu soal itu,” balas Aulia.

“Dam, jangan salahkan Aulia, dia tidak mengerti apa apa, dia sama seperti mu,” bentak Trisno berdiri.

“Duduk Tris,” ujar Indra di sebelahnya dengan suara berat.

“Ma...maaf Dam, aku sama sekali tidak tahu,” ujar Aulia mulai meneteskan air mata.

Adam terdiam, dia menunduk tanpa bicara apa apa, seluruh wajahnya menjadi merah, dia membayangkan kehidupan nya ketika dia di tinggal oleh keluarganya enam tahun lalu. Penyesalan karena tidak menghentikan keluarganya pergi dan hanya menyelamatkan dirinya sendiri muncul. Dia semakin menyesal karena tahu ternyata keluarganya di bunuh dan amarahnya langsung memuncak, target dan tujuan baru pun muncul di kepala nya.

“Padahal....aku sudah lihat sebelum nya....aku sudah bermimpi....harusnya aku peringatkan mereka....tapi aku malah mendiamkan mereka di bunuh.....dan orang yang membunuh nya hidup dengan tenang.....aaaaaaaah,” teriak Adam histeris.

Aulia langsung menyingkir merapat kepada Trisno, Hendro dan Indra langsung duduk di kanan dan kiri Adam untuk berusaha menenangkan Adam.

1
Stay Stronger
lanjut
Stay Stronger
stress ni orang
Mobs Jinsei: siap kak
Stay Stronger: hehehe di tunggu ya 😁
total 5 replies
Stay Stronger
wow ini
Yoona
semangat 💞💞
Mobs Jinsei: Makasih kakak, semangat /Good/
total 1 replies
Stay Stronger
yuk intip yuk
Stay Stronger: ok sob
Mobs Jinsei: Makasih kakak, baca terus ya kak hehe
total 2 replies
Hakimanusia Hakimanusia
semangat thor, novel nya bagus /Smile/
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!