NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Mobil yang dikendarai Agam baru saja terparkir di halaman rumah Arumi. Pria itu sontak turun dari mobilnya dan beralih ke pintu samping kemudi untuk mengeluarkan Arumi dari dalam mobil.

Menempuh perjalanan 20 menit, Arumi masih tidur dengan pulas tanpa merasa terusik sedikitpun selama di perjalanan.

"Sepertinya kamu memang sudah pindah alam." Cibir Agam tak habis pikir dengan cara tidur Arumi yang sudah seperti orang kehilangan nyawa. Agam bahkan berfikir Arumi tidak akan bangun sekalipun dia meletakkannya di halaman rumah.

Agam lalu melepaskan seatbelt Arumi dan mulai meraih tubuh mungil itu dalam gendongannya.

Seorang asisten rumah tangga tampak sudah menunggu di depan pintu masuk dan membukakan pintu lebih lebar saat melihat Agam semakin dekat.

Asisten yang sudah siap siaga itu pasti sudah lebih dulu di perintahkan oleh Amira untuk membuka pintu ketika mereka datang.

"Malam Tuan." Sapanya ramah.

Dia memperhatikan Arumi yang begitu damai dalam gendongan Agam. Pemandangan seperti itu tentu membuat asisten rumah tangga berfikir kalau Agam dan Arumi adalah pasangan yang romantis. Terlebih keduanya masih memakai gaun dan setelan jas sisa acara pertunangan mereka.

Bak pasangan di negeri dongeng, seorang pangeran menggendong ratunya yang sedang tertidur.

Agam hanya melempar senyum tipis serta anggukan kepala sebagai respon pada sapaan asisten rumah tangga tersebut.

"Tunjukkan kamar Arumi." Ucap Agam dan langsung masuk lebih dulu ke dalam rumah tersebut.

"Mari Tuan. Kamar Nona Arumi di lantai 2." Ujar ART seraya mempercepat langkah dan berjalan mendahului Agam untuk menunjukan dimana letak kamar Arumi berada.

Agam mengekori di belakang. Dia di arahkan ke lift oleh ART itu. Tentu saja agar Agam tidak keberatan membawa Arumi ke lantai 2.

"Ini kamar Nona Arumi." Kata sang ART sembari membuka pintu kamar dengan ukuran cukup lebar dan tinggi.

"Hmm. Terimakasih." Agam menjawab datar, dia bergegas masuk ke dalam kamar Arumi.

Aroma khas wangi tubuh Arumi begitu menusuk indera penciuman kala Agam masuk ke dalam.

Kamar yang sangat rapi, bersih dan wangi. Beberapa benda berwarna merah muda menghiasi kamar tersebut meski lebih dominan warna putih dan grey.

Arumi membuka mata saat Agam hendak meletakkan tubuhnya di atas ranjang. Gadis itu mengerjap cepat kala melihat sosok Agam tengah menggendongnya. Meski kesadarannya belum sepenuhnya kembali, dan dia juga masih bingung kenapa tiba-tiba berada di dalam gendongan tunangannya itu, Arumi memilih memejamkan matanya lagi dan pura-pura masih tertidur.

Tentu hal itu diluar sepengetahuan Agam karna pria itu melihat Arumi saat membuka mata.

"Tidur seperti orang mati.!" Gerutu Agam begitu merebahkan perlahan tubuh Arumi di atas ranjang berukuran besar itu.

"Ditelan-jangi juga belum tentu bangun." Ujarnya lagi.

Arumi hanya bisa menggerutu dalam hati mendengar ocehan Agam. Tapi demi menciptakan momen indah di malam pertunangannya, Arumi tetap memejamkan mata.

"Jangan pergi,," Racau Arumi. Suaranya sengaja di buat tidak jelas untuk mengelabuhi Agam.

Arumi juga meraih apapun bagian tubuh Agam yang bisa dia tahan. Dalam keadaan mata terpejam, Arumi rupanya merangkul leher pria itu yang tadi masih menundukkan badan.

Agam sontak membeku, dia tidak bergerak sama sekali dan hanya bisa menatap wajah Arumi lantaran jaraknya sangat dekat dengannya dan nyaris bersentuhan dengan hidung mancung Arumi.

"Sayang, kamu belum menciumku." Racau Arumi lagi, dia sengaja mengeratkan kedua tangan di leher Agam hingga tubuh pria itu terkunci dan kesulitan untuk melepaskan diri.

"Ck,, tidur gaya macam apa ini." Dengus Agam.

Pria itu mencoba menarik diri dari dekapan Arumi, tapi semakin berusaha melepaskan diri, Arumi malah semakin menariknya dan merengek.

"Kenapa nggak mau menciumku.? Aku ingin tau seperti apa rasanya ciuman. Aku belum pernah berciuman." Bibir Arumi mencebik sedih. Dia berbohong untuk memancing reaksi Agam.

"Apa kau bilang.?!" Agam menatap tajam dengan kedua alis menukik dan saling bertautan. Entah kenapa pengakuan Arumi membuatnya sedikit geram. Bagaimana bisa Arumi mengaku dirinya belum pernah berciuman, sedangkan beberapa minggu terakhir bibirnya menjadi bulan-bulanan Arumi yang masih amatir dalam memagut bibir.

Geram lantaran Arumi melupakan ciuman mereka, Agam mengukir senyum smirk dengan tatapan penuh arti.

"Jadi kamu ingin tau seperti apa rasanya berciuman.?" Tanya Agam pada Arumi meski dia hanya tau kalau Arumi masih tertidur dan sedang mengigau.

Mendengar Agam bicara seperti itu, Arumi tersenyum puas dalam hati. Walaupun jantungnya langsung berdetak kencang karna memikirkan apa yang akan dilakukan oleh Agam padanya setelah ini.

Agam mendekat, Arumi jelas merasakan hal itu dari pergerakannya. Belum lagi dengan hembusan nafas Agam yang sudah membelai wajahnya.

Detik berikutnya Arumi merasakan benda kenyal menempel dibibirnya. Sangat hangat dan lembut.

Arumi memilih diam, dia akan membiarkan sampai Agam benar-benar me lu mat bibirnya.

Sementara itu Agam berusaha untuk menye sap salah satu bibir Arumi yang tertutup rapat.

Awalnya hanya ingin membalas ucapan Arumi saja, tapi setelah menempelkan bibirnya dengan bibir Arumi dan mulai menyesap salah satunya, tiba-tiba merasa bergairah.

Gerakan yang awalnya pelan dan lembut, kini sudah berubah dalam dan menuntut. Arumi pura-pura menggeliat kecil dan sengaja membuka sedikit mulutnya. Dia menyadari lidah Agam sudah ingin menjelajahi rongga mulutnya.

"Eughh,,," Arumi melenguh karna tiba-tiba Agam menghi sap kuat bibirnya. Dia reflek membuka mata dan menahan bahu Agam agar melepaskan ciumannya.

"Sakit Om.!" Keluhnya dan tanpa sadar dia sudah membuat Agam tau kalau sejak tadi hanya pura-pura tidur.

"Kamu pura-pura tidur.?" Tanya Agam dengan tatapan menelisik. Dia duduk di sisi ranjang dan Arumi juga mengubah posisinya dengan duduk bersandar.

Arumi menyengir kuda dengan wajah tanpa dosa, kemudian mengangguk kecil untuk mengakui perbuatannya.

"Ini malam pertunangan kita kan.? Aku ingin ada yang spesial. Tadi di tempat acara kita nggak bisa berciuman."

"Kalau umurku sudah di atas 20 tahun, pasti nggak akan jadi masalah kalau setelah tukar cincin kita berciuman di depan orang-orang." Ujarnya panjang lebar. Agam hanya bisa menggeleng tak habis pikir dengan keinginan Arumi.

"Aku ketiduran di ballroom ya Om.? Apa Mama dan Papaku juga sudah pulang.?" Tanyanya penasaran.

"Tadi mereka masih mengobrol, mungkin sekarang dalam perjalanan pulang." Jawab Agam. Dia hendak beranjak untuk pulang, tapi Arumi menahan tangannya.

"Jangan pulang dulu, bagaimana dengan satu ciuman lagi.?" Pintanya. Mata Arumi berbinar penuh harap, senyumnya juga terlihat sangat manis.

Agam diam sejenak, dia kemudian mendekatkan wajahnya dan hanya mencium sekilas bibir Arumi.

"Sudah malam, aku harus pulang."

"Ganti gaunmu sebelum tidur." Pesannya kemudian berlalu begitu saja dari kamar Arumi.

Gadis itu tidak menahannya, dia justru tersenyum lebar menatap punggung Agam yang semakin menjauh dan menghilang di balik pintu kamarnya.

"Ooh Hot Uncle,," Gumam Arumi dengan pikiran mesumnya.

1
Linna Ross
/Heart//Heart/
Heri Setiawan
Luar biasa
Ais NSP
arumi agam semangat pejuang cinta happy ending
Miyagi Mitsui
kesian Arumi..
Christy Ling
bagus
hafifah maharani
good
Nur Andi Baharuddin
keren
Khairul Azam
di novel ini banyak manusia menjijikan 🤭🤭
Khairul Azam
menurutku gea ini perempuan bego
Khairul Azam
apa pun alasannya selingkuh itu kesalhan besar tak bisa dimaafkan, sama aja seperti binatang. entah aku klo ada pelakor perselingkuhan aku jg greget
Khairul Azam
aneh dinikahin gak mau di baikin cuek, klo gak mau ya pergi dr glen
Ida Zubedd
Luar biasa
sharvik
q sdh bc 4 x crta in . .sru x crta y . .tp lupa jdul novel yg agam dg bianca it
Diedie
wah kacauu nih si andrew🤬
Diedie
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
orang tua Arumi? siapa? bukan si penghianat itu kan?
gw gak baca berurutan..malas gw sama ayahnya😒
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
tapi tindakan Amira juga justru membuat pelakor menang bukan? kecuali jika Sofia dan Andrew memang tidak dipersatukan meski sudah bercerai dengan Amira..dan Andrew melihat kebahagiaan Amira dengan pria lain. baru itu balasan yang memuaskan.

tapi kalau ujung"nya Sofia bersatu dengan Andrew...apa gunanya memaafkan, apa gunanya selama ini Amira marah, kecewa dan ujung"nya bercerai kalau pd akhirnya oengehianta bersatu?

gak guna!
Mei Prw
luar biasa
Liana Noviyanti
🤣🥲
Liana Noviyanti
😅😅 mana bisa menang klo lawannya cewek apalagi cewek labil kyk Arumi 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!