Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelukan hangat
Hay hay, Bian dan Lira ada Bonus maka Chaca dan Dimas juga ngasih bonus nih.
Kalian jangan pelit Like dan Komen nya yah biar mommy sering ngasih bonus juga 😍😍😍🙊🙈🙈💃💃💃
"Mau kemana lo pagi pagi begini?" Tanya Leona yang melihat Chaca seperti terburu buru pergi padahal hari minggu dan masih pagi.
"Mau ngapel." Kata Chaca singkat.
"Pah, Chaca pergi dulu yah," ucap Chaca mencium punggung tangan Faris yang sedang menikmati kopi nya di ruang keluarga sambil membaca koran.
"Mau kemana nak?" Tanya Faris lembut.
"Chaca mau kerumah Jenar pah, mau jengukin keponakan Jenar." Kata Chaca lagi.
"Jadi lo mau ngapelin duda." Kata Leona mecibir.
"Mau duda kek mau dadu kek bukan urusan kakak." Kata Chaca kesal.
"Duda?" Tanya Faris menyerngitkan dahinya bingung.
"Kakak ipar temen dia kan seorang Duda pah, dia punya anak udah lumayan gede juga tu anak waktu itu pernah kesini." Kata Leona lagi sambil mendudukkan dirinya di sofa samping Faris.
"Benar itu Cha?" Tanya Faris membuat Chaca terdiam.
"Emang kenapa pah?" Tanya Chaca lirih membuat Faris menghela nafas nya pelan.
"Duda itu gak baik buat lo, dia aja udah gagal kok jaga istrinya berarti itu gak bener." Kata Leona menjawab pertanyaan Chaca.
"Kakak gak tau apa apa, lebih baik kakak gak usah ikut campur." Kata Chaca dengan kesal.
"Hahahaha ngapain gue ikut campur gak guna banget." Kata Leona ketus. "Gue cuma kasian aja sama elo udah iduo sengsara nanti kalau jadi nikah sama tu Duda juga bakal sengsara masih harus ngurus anak lagi." Ucap Leona lagi.
Baru Chaca hendak menjawab ucapan Leona, Faris lebih dulu berbicara.
"Chaca ... " panggil Faris lembut. "Sini nak." Katanya lagi menyuruh Chaca duduk di sebelahnya.
"Pah ... " lirih Chaca kini sudah duduk di sisi kanan Faris dan Leona di sisi kiri Faris.
"Apa kamu benar mencintainya?" Tanya Faris lembut.
Deg!
Jantung Chaca berdetak dengan cepat kala Faris menanyakan tentang perasaan nya pada om Duda itu.
Kalau dulu Chaca akan langsung menjawab 'YA' tapi sekarang entah mengapa dihatinya sedikit ragu untuk sekedar menganggu kan kepalanya.
"Nah kicep kan lo, kaya gak ada cowok laen aja!" Seru Leona mencibir.
"I iya pah, Chaca sangat mencintainya. Dia baik sama Chaca dulu dia sudah menolong Chaca saat Chaca di ganggu preman. Dan sejak saat itu Chaca merasa nyaman dan aman saat di dekatnya pah." Kata Chaca serius sambil membayangkan awal awal pertemuannya dengan Dimas.
"Asal anak papa bahagia, papa akan mendukung apapun keputusan kalian berdua." Kata Faris memeluk kedua putrinya dengan sayang.
"Papa juga setuju kan sama Johan." Tanya Leona manja kepada Faris.
"Tentu saja sayang, Johan baik dan sayang sama putri sulung papa ini, bagaimana mungkin papa tidak menyetujui nya." Kata Faris terkekeh menanggapi ucapan Leona.
"Begitu pun dengan putri bungsu papa, asal kamu bahagia kejarlah. Papa akan selalu mendukung kamu. Tapi jika Chaca lelah berhenti lah sayang papa selalu menunggu putri papa kembali." Ujar Faris tulus membuat mata Chaca berkaca kaca.
"Chaca sayang sama papa." ujar Chaca memeluk Faris dengan erat.
"Papa juga sayang sama kamu." Jawab Faris tersenyum.
"Sama Leona enggak." Ucap Leona cemberut.
"Tentu saja sayang juga dong. Kalian berdua ini putri putri kesayangan papa. Kalian hidup papa jadi papa akan mendoakan yang terbaik buat kalian berdua." Kata Faris memeluk kedua nya dengan erat.
'Bisakah waktu berhenti sejenak? Aku ingin seperti ini terus.' Gumam Chaca tersenyum dalam hati kala dirinya bisa memeluk Faris dan Leona bersamaan.
'Andai bisa seperti ini setiap hari.' Gumam Leona dalam hati yang juga merasa bahagia bisa berpelukan dengan sang adik.
Bila di ingat mereka berdua berpelukan beberapa tahun yang lalu.
.
.
.
Mata mommy kok berembun yah pas nulis Chap ini 😪