🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 - Emergency Terong
Desahan Dara semakin tak terhenti ketika kenikmatan semakin membelenggu dirinya. Hingga akhirnya dia merasakan kllimaks untuk pertama kalinya. Rasa nikmat itu sampai membuatnya kesulitan bernafas.
Elang menghentikan cumbuannya sambil tersenyum puas. Dia usap bibirnya dengan punggung tangan. Dirinya memandangi Dara yang tampak memegangi alat vitalnya sendiri. Sepertinya kenikmatan puncak yang dirasakannya membuatnya ketagihan hingga dia tak kuasa melepaskan organ intimnya dari sentuhan.
"Euumh... Akh..." tubuh Dara bergetar karena dia berusaha memunculkan kenikmatan luar biasa yang tadi dirinya rasakan. Ia melakukannya sambil menatap Elang.
"El, apa yang aku rasakan barusan? Apa itu namanya pecah perawan? Tapi kenapa tidak sakit?" Dara mencecar Elang dengan banyak pertanyaan.
"Kau masih perawan, Sayang... yang kau rasakan tadi itu namanya puncak kenikmatan. Kau akan merasakannya saat nafsumu membara. Untuk seorang cewek, biasanya kalian bisa merasakannya berulang kali saat berhubungan intim," jelas Elang panjang lebar.
Dahi Dara berkerut. "Kau sepertinya tahu banyak hal. Kau seperti orang yang sangat berpengalaman," ungkapnya
Elang kembali memposisikan dirinya ke atas badan Dara. Dia tidak mencumbu gadis itu, namun hanya menatapnya.
"Bagaimana kalau aku sudah tak perjaka, apa kau akan tetap menyerahkan keperawananmu?" tanya Elang.
Mata Dara terbelalak. Buru-buru dia mendorong Elang dan merubah posisi menjadi duduk. Dara segera menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Apa kau sudah tak perjaka? Dengan siapa kau melakukannya? Dan kenapa baru sekarang kau memberitahu?!" cecar Dara. Menatap Elang dengan rasa kesal.
"Maaf... Aku kira ini tidak penting bagimu," tanggap Elang.
"Aku bilang, dengan siapa kau melakukannya?!" geram Dara.
Elang mendengus kasar sambil membuang muka sejenak. Dia berkata, "Dengan wanita yang lebih tua dariku, dan itu terjadi sebelum aku bertemu denganmu!"
"Seharusnya kau beritahu sejak awal. Jika kau melakukannya, aku sekarang tidak akan jatuh cinta begini kepadamu!" balas Dara.
"Ra, aku--" Elang berusaha menenangkan Dara dengan memegangi pundak gadis itu. Akan tetapi Dara langsung menepisnya begitu saja.
"Cukup!" Dara bergegas masuk ke kamar mandi. Ia tak lupa membawa pakaiannya sebelum masuk ke sana.
Menyaksikan sikap Dara barusan, Elang hanya bisa mendengus kecewa. Ia pun segera mengenakan celananya.
"Kau sebaiknya pergi dari sini, El!" pekik Dara dari dalam kamar mandi.
"Apa itu artinya kau memutuskanku?" Elang memastikan.
"AKU BILANG PERGI!!!" teriak Dara yang langsung membuat Elang langsung mengenakan seluruh pakaian yang tersisa. Selanjutnya, pemuda itu segera beranjak dari kamar kostan.
"Dasar cewek. Sulit dimengerti. Kalau begitu, cari saja perjaka di luar sana yang sepertiku. Nggak bakalan ada!" gerutu Elang sembari menuruni tangga dengan langkah cepat. Itu dia lakukan karena merasa malu dengan miliknya yang masih ngacceng. Elang terpaksa pergi ke kamar mandi umum di kostan untuk menuntaskan masalahnya tersebut.
Saat tiba-tiba berbelok, Elang tak sengaja menabrak seorang cewek. Ulahnya membuat buku yang dipegang cewek itu jatuh.
"Eh, sorry!" Elang bergegas mengambilkan buku sebagai bentuk tanggung jawab. Lalu dia serahkan buku itu pada cewek yang ditabraknya tadi.
"Butuh bantuan? Sepertinya kau sedang kena emergency terong?" tanya cewek tersebut. Lalu terkekeh geli.
"Hah?" Elang bingung dengan pertanyaan cewek itu. Ia yang sejak tadi tidak sempat menatap wajah sang cewek, akhirnya menatapnya. Dia melihat arah tatapan cewek tersebut tertuju ke arah resleting celananya. Terlihat jelas dari dalam sana ada sesuatu yang mencuat.
Sekarang Elang mengerti maksud pertanyaan cewek itu. Dia segera memperhatikan cewek berambut pendek sebahu tersebut.