CINTA MEMBAWA DERITA

Keesokan paginya cuaca agak sedikit mendung.sang Surya enggan menampakan wajahnya. angin sepoi-sepoi bertiup lembut membelai setiap insan yang ada di alam dunia.anak manusia pun kini mulai beraktivitas sesuai dengan proporsi masing-masing.

Yuli sudah sejak dari pagi bangun dari tidurnya, demikian juga dengan Zainal.dan yang lainnya.yuli dan ibu Aminah sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan mereka. sudah berolahraga ringan dia mencoba untuk berlari di tempat di halaman rumah sedangkan Zaenal dia duduk di teras sambil memperhatikan gerak-gerik ayahnya.

sementara itu Abah salam masih tertidur di ruang tamu. anggota keluarga sengaja tidak membangunkan Mbah Salam dikarenakan mereka mengetahui bahasa lam baru tidur setelah melaksanakan salat subuh.

sekitar pukul 08.00 pagi Mbah Salam mulai terjaga dari tidurnya. setelah ingatannya pulih barulah ia bangun dan duduk. tidak lama kemudian Yuli pun datang menghampiri, lalu berkata,

"ayah gimana tidurnya nyenyak tidak?"

"ya jelas nyenyak lah, ngomong-ngomong di kamar mandi ada siapa?"

"kosong ayah nggak ada siapa-siapa"

Mbah Salam bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. sebelum masuk ke kamar mandi Yuli mengambilkan handuk terlebih dahulu lalu berkata,

"mbah ini handuk sama sabunnya"

"oh iya neng terima kasih".

Mbah masuk kamar mandi, sedangkan Yuli kembali lagi ke dapur untuk menyiapkan kopi dan makanan ringan kesukaan Mbah Salam.

setelah Mbah Salam keluar dari kamar mandi lalu kembali lagi ke tempat semula, di depannya sudah tersaji kopi Hitam kesukaan Mbah Salam dan juga kue kesukaan Mbah Salam. Dia sangat merasa segera sekali, karena Yuli sangat memperhatikannya. namun di hati masalah masih ragu dengan apa yang dilakukan oleh Yuli, dia berpikir apakah faktor yang menyebabkan yuli menjadi perhatian terhadap dirinya, apakah murni Karena rasa cinta, ataukah karena harta dan uang yang diberikannya. itulah permasalahan yang membebani alam pikiran Mbah Salam saat ini.

bah salam mencicipi kue dan kopi yang di sajikan Yuli,lalu membakar sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam diselingi dengan minum kopi, ternyata memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagi dirinya. pikiran Mbah salam menjadi tenang.

tidak lama kemudian bapak Aep menghampiri Mbah Salam lalu bertanya,

"Mbah sudah ngopi belum?, kalau belum ntar biar Yuli yang bikinin"

"sudah Pak ini lagi ngopi"

"mau syukur deh kalau kayak gitu".

"kalau baik sendiri sudah ngopi belum?"

"oh kalau saya mah udah dari tadi Mbah kan bangunnya juga tadi pagi".

"oh iya deh maaf saya kesiangan nih, sebabnya habis salat subuh baru tidur biasalah rutinitas sehari-hari Pak Aep, oh iya pak bagaimana ke dealer jadi nggak ini?"

"ya terserah mbah, saya kan nggak punya uang Mbah"

"Oke siap nanti kita berangkat ke dealer sama-sama, sekarang jam berapa?"

"baru juga jam 09.00 Mbah"

"oh berarti kita jam 11.00 berangkat ke dealernya, tapi kita kan perlu bawa mobil, masa pergi ke dealer kita jalan kaki atau naik grab kayaknya nggak pas deh. kalau bisa AF cari dulu mobil rental untuk dipakai hari ini, ada kenalan rental mobil nggak?"

"kalau nggak salah ada Mbah, temen saya punya rental mobil".

"ya udah kita ngerental dulu aja Pak mobilnya, baru kalau mobil yang baru sudah ada kita yang pakai yang baru".

"kita mau nyewa mobil apa Mbah minibus atau carry?"

"ya terserah, tapi kalau bisa yang mobil agak bagusan deh, misalnya Rio, Honda jazz ,atau Avanza. pokoknya yang pantas buat kita naikin aja".

"Oke deh Mbah, paling saya ngambil yang Avanza aja deh".

"ya pak terserah pahit aja itu mah yang penting kita berangkat".

tidak lama kemudian bapak Aep pamit untuk pergi ke rental mobil, nabung sebelum berangkat terlebih dahulu ia meminta izin kepada istrinya untuk pergi ke rumah temannya yang mempunyai rental mobil, istrinya pun mengizinkannya.

sementara itu Yuli dan Ibu Aminah sedang sibuk memasak menyiapkan sarapan untuk disajikan kepada Mbah Salam dan mereka semua. setelah selesai barulah Yuli dan ibunya menghidangkannya di ruang tamu. setelah selesai Mereka pun langsung mengajak Mbah Salam dan asistennya untuk segera sarapan. Yuli dan ibunya sengaja memasak dengan porsi banyak, dan juga memasak menu yang disukai oleh Mbah Salam. Zainal pun tidak luput dari ajakan mereka. akhirnya semua anggota keluarga dan juga Mbah Salam serta setannya sarapan bersama di ruang tamu.

kurang lebih sekitar 1 jam Pak iPhone kembali dengan membawa mobil Avanza berwarna putih. setelah memarkirkan mobilnya langsung menghampiri mereka yang sedang santai setelah sarapan. Ibu Aminah memerintahkan bapak aep untuk segera makan. bapak iPhone mematuhinya dikarenakan dia pun sebetulnya belum sarapan.

setelah semuanya siap akhirnya mereka pun berangkat menuju dealer mobil yang letaknya tidak jauh dari tempat bapak Aep tinggal.

Di tengah perjalanan, bapak Aep bertanya kepada asisten Mbah Salam yang duduk di sampingnya,

"Bang apakah Abang sudah biasa bawa mobil?".

"memangnya kenapa Pak? '

"kalau bisa gantian Pak, sebab saya sudah agak mulai lelah nih. maklumlah saya baru pertama kali bawa mobil jadi agak kurang gimana gitu lah".

"oh gitu ya pak baik deh coba kita gantiin aja".

mobil berhenti lalu jafra dan Pak iPhone bergantian menyetir mobilnya.

tidak lama kemudian mereka pun sampai di depan dealer mobil yang mereka tuju. Mbah Salam Pak Aep dan Yuli segera turun dari mobil lalu masuk ke bagian pemasaran. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh dua orang karyawan penjaga dalam tersebut. lalu salah satu dari mereka bertanya,

"ada yang bisa kami bantu Bos?"

"oh maaf mengganggu, kami mencari mobil keluarga tapi yang bisa dipakai untuk usaha ada nggak di sini?"

"oh jelas ada bos stok mobil kami lumayan banyak, ada yang baru ada pula yang second Bos. tinggal pilih aja mana yang disukai, Bos cari yang second apa yang baru!"

Yuli dan ayahnya terdiam dikarenakan mereka bingung. lalu Mbah Salam berbicara,

"kalau bisa saya cari yang baru, sebab saya tidak mau kalau punya utang"

"oh ada Pak"

"jangan bilang bapak dong emangnya lu anak gue hehehe"

"oh maaf Mbah maklum kami kurang peka"

"ya tidak apa-apa itu mah cuman humor aja Bos"

"kalau begitu mari Bos ikut dengan kami kita lihat dulu unitnya"

kedua karyawan dealer mengajak Yuli Mbah Salam dan Pak untuk memilih mobil yang diinginkan. pandangan dan Mbah Salam tertuju pada sebuah mobil yang berwarna merah. lalu Mbah Salam berkata,

"Bos kayaknya saya pengen naik mobil kayak gini deh, ini mobil apa dan keluaran tahun berapa?"

"wah selera Mbah memang tepat sekali, ini mobil APV keluaran baru yang sudah memiliki teknologi tinggi, silakan dilihat-lihat dulu dalamnya Mbah!"

salah satu karyawan adalah membuka pintu mobil tersebut lalu menunjukkan keunggulan teknologi yang dimiliki oleh mobil tersebut.

tidak lama kemudian Pak arek bertanya,.

"selain mobil yang ini ada nggak yang lainnya Pak?"

"oh ada stok kami banyak Bos tuh yang sebelah sana itu juga sama produk baru".

karyawan itu pun menunjuk ke arah kanan di samping mereka..

tak lama kemudian Mbah Salam berkata,

"ayo kita ke sana kita pilih yang lain yuk yang lebih cocok!"

Mereka pun melangkah masuk ke dalam ruangan yang lain yang ada di samping kanan mereka..

tidak lama kemudian pandangan Yuli dan Mbah Salam tertuju kepada salah satu mobil yang berwarna biru, lalu lalu Yuli berkata,

"nah yang itu kayaknya bagus tuh pak, itu kayak ada dalam iklan deh".

"oh jelas itu produk keluaran terbaru"

"apa merek mobil itu Pak?

"itu mobil Rush yang terbaru".

"wah kamu itu kegedean Pak ada yang imut lagi nggak selain itu?

"pilih aja Bos silakan!"

. dalam beberapa detik mereka diam tidak ada yang berbicara, suasana pun menjadi hening. lalu Mbah Salam bertanya kepada Pak Aep,

"Pak Aep mau pilih yang mana nih?"

"ya kalau saya terserah, kan Mbah yang mau belinya juga".

"gini aja deh kita cari mobil kijang yang terbaru aja siapa tahu ada di sini coba tanyakan dulu"

"Oke mbah".

tidak lama kemudian pahit bertanya lagi kepada salah satu karyawan dealer tersebut,

"maaf bos kalau bisa kami cari mobil kijang yang terbaru ada nggak?"

"ada Pak itu sebelah sana kijang yang terbaru mau warna apa?.

pak terdiam lalu dia menoleh ke arah Yuli dan Mbah tak lama kemudian Yuli pun berkata,

"ayah kalau bisa beli mobilnya yang berwarna merah dong"

Mbah Salam kemudian menjawab,

"nah itu sebetulnya warna yang Mbak inginkan jika yuli setuju apapun pasti setuju, Bos ada nggak mobilnya yang berwarna merah dari jenis kijang?"

"ada mbah itu yang di pojok warna merah kayak gitu kan?"

"iya saya setuju sekali berapa harganya"

"itu harganya agak lumayan tinggi Mbah dikarenakan itu produk terbaru bagaimana Mbak setuju"

"ya nggak apa-apa meskipun mahal juga akan saya bayar cash, kamu nggak tahu siapa saya?"

"baik Mbah itu harganya " " " , bagaimana, itupun sudah dipotong asuransi selama setahun Mbah dan juga biaya administrasinya, bagaimana Mbah setuju tidak?"

"setuju sekali demi keluarga Mbah apa sih yang Mbah laksanakan"

"Oke mbah silakan administrasinya diurus di bagian kasir ya mari kami antarkan!"

karyawan dealer pun berjalan di depan mereka dan langsung mengarahkannya ke bagian administrasi