NovelToon NovelToon
MY SUGAR DUDA

MY SUGAR DUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Sugar daddy
Popularitas:194.5k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Anggista Anggraini, yang lebih akrab di sapa dengan nama Gista, mencoba menghubungi sahabatnya Renata Setiawan untuk meminjam uang ketika rentenir datang ke rumahnya. Menagih hutang sang ayah sebesar 150 juta rupiah. Namun, ketika ia mengetahui sahabatnya sedang ada masalah rumah tangga, Gista mengurungkan niatnya. Ia terpaksa menemui sang atasan, Dirgantara Wijaya sebagai pilihan terakhirnya. Tidak ada pilihan lain. Gadis berusia 22 tahun itu pun terjebak dengan pria berstatus duda yang merupakan adik ipar dari sahabatnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Belajar Menjadi Kekasih Yang Baik.

Dirga mengerejapkan mata berulang kali. Ia yang sedang dalam posisi tidur terlentang, tubuhnya seketika setengah bangkit, lalu bersandar pada kepala ranjang.

Aroma kopi menyapa indera penciuman Dirga. Membuat matanya terbuka semakin lebar.

“Anggista.” Gumamnya saat melihat Gista tengah menatap sarapan di atas meja, yang terletak di balkon kamar.

Gista sudah berganti pakaian, tidak menggunakan jubah mandi yang Dirga pakaikan tadi malam. Sepetinya ia sudah mandi.

“Selamat pagi, pak Dirga.” Sapa gadis itu sembari berjalan mendekat lalu duduk di tepi tempat tidur.

“Mau sarapan atau mandi dulu?” Tanya Gista, menatap Dirga dengan penuh senyuman.

Gadis itu sudah membulatkan tekatnya. Akan bersikap layaknya seorang kekasih pada Dirga, saat mereka berada di dalam apartemen. Hitung - hitung membalas kebaikan pria itu, yang sudah membantu Gista membayar hutang pada rentenir.

“Jam berapa ini?” Tanya Dirga sembari memijat pangkal hidungnya.

“Jam setengah tujuh pagi.”

Dirga mengusap wajahnya dengan satu tangan, kemudian menyibak selimut.

“Saya mau mandi dulu.” Ucapnya kemudian.

Gista mengangguk, kemudian mengekori langkah sang atasan memasuki ruang ganti. Gadis itu menyiapkan setelan kerja untuk Dirga.

Sembari menunggu pria itu selesai, Gista kembali ke kamar untuk merapikan tempat tidur.

Ting!

Notifikasi pesan terdengar dari ponsel di atas nakas sebelah kanan. Sudah pasti itu milik Dirga, karena milik Gista ada di kamar bawah.

Gadis itu hendak menghiraukan, namun nama pengirim pesan yang terlihat pada layar menyala, membuat ia penasaran.

Dianna.

‘Dirga, bisa ‘kan kamu mengantar aku kontrol ke rumah sakit sore ini?’

“Maafkan saya, Bu Dianna. Saya tidak bermaksud merebut pak Dirga dari anda.”

Gista menghela nafas kasar. Ia pun membiarkan layar ponsel itu mati dengan sendirinya.

Ia memilih kembali ke ruang ganti.

“Cepat sekali.” Gumam Gista, saat Dirga sudah keluar dari kamar mandi.

Biasanya pria itu membutuhkan waktu setengah jam untuk membersihkan dirinya. Dan saat ini, baru lima belas menit berlalu, Dirga sudah keluar dari kamar mandi.

“Kalau pagi, saya memang mandi lebih cepat.” Beritahu Dirga yang mengerti arti tatapan gadis itu.

Gista kemudian membantu Dirga memakai pakaiannya.

“Kamu bangun jam berapa?” Tanya Dirga saat gadis itu mengancingkan kemejanya.

“Setengah enam.” Jawab Gista kemudian mulai memasang dasi.

Dahi Dirga sedikit berkerut. Tidak biasanya Gista bangun lebih dulu dari pria itu.

“Sudah.” Ucap Gista sembari mengusap bahu Dirga.

“Kamu mau kemana?” Dirga mencekal tangan Gista, saat gadis itu hendak keluar dari ruang ganti.

“Saya mau turun untuk mengganti kopi pak Dirga. Yang tadi pasti sudah dingin.”

“Tidak masalah. Ayo.” Dirga menarik tangan gadis itu menuju balkon.

“Kamu membuat roti isi telur?” Tanya Dirga saat melihat menu sarapannya.

Gista yang duduk di samping pria itu mengangguk pelan.

“Tadinya mau buat isi daging ayam. Tetapi, membutuhkan waktu cukup lama untuk memanggang daging saja.” Jelas Gista.

Dirga mengangguk paham. “Lain kali kalau waktunya sedikit, kamu tidak perlu membawa sarapan ke kamar. Kita bisa makan di bawah, supaya kamu tidak repot membawa nampan naik turun.” Ucap pria itu sembari menikmati sarapannya.

“Saya cuma belajar menjadi kekasih yang baik untuk pak Dirga.” Jawab Gista.

Dirga yang sedang mengunyah, pun menatap ke arah gadis itu dengan lekat.

“Kan cuma di dalam apartemen ini saja.” Imbuh Gista kemudian.

Ia tidak mau di sembur oleh pria itu. Memperbaiki kalimatnya adalah jalan terbaik untuk mencari aman.

“Terserah kamu, Anggista.” Ucap Dirga kemudian.

Gista pun menyunggingkan sudut bibir.

“Kamu bekerja pagi lagi hari ini?” Tanya pria itu lagi.

“Iya, pak.”

“Hmm.”

\~\~\~

“Kenapa kakak menatapku seperti itu?” Tanya Dirga pada Richard.

Mereka tengah duduk berdua di ruang meeting, setelah mengadakan rapat bulanan bersama para direktur yang lain.

“Bagaimana kabar tante Shopia?” Tanya Richard kemudian.

“Masih tetap sama.” Jawab Dirga pelan.

Ia beralih pada ponsel di genggaman tangannya. Membuka aplikasi yang terhubung dengan kamera pengawas di kafenya.

“Tidak ingin berobat ke negara lain?” Tanya Richard lagi.

“Tidak. Mama hanya ingin cepat aku menikah lagi.” Ucap Dirga sembari berdecak pelan.

Sedetik kemudian ia menyunggingkan sudut bibirnya, saat melihat Gista berinteraksi dengan anak pengunjung.

‘Dia memang mudah bergaul dengan siapa saja.’

“Karena itu kamu dekat dengan Dianna? Ingin memenuhi keinginan tante Shopia?” Terka Richard lagi.

Dirga mencebikkan bibirnya. “Tidak juga. Aku dan Dianna hanya berteman.”

“Berteman dalam tahap pendekatan?” Terka Richard lagi.

Dirga memutar bola matanya dengan malas. “Tidak ada—

Ia tidak mungkin mengatakan pada Richard tentang hubungan dirinya dan Dianna.

Sang kakak sepupu bisa saja bercerita pada Renatta, dan istrinya itu mungkin akan membaginya dengan Gista.

Tidak.

Setidaknya untuk saat ini. Dirga masih ingin bersama Gista. Kehadiran gadis itu memberikan warna baru dalam hidupnya.

“Aku tidak masalah. Sepertinya Dianna wanita yang baik. Lagi pula, dia juga keponakan tante Shopia.” Imbuh pria bernama lengkap Johanes Richard Wijaya itu.

“Apa kakak sekarang seperti mama, memaksaku untuk cepat menikah lagi?” Dirga mendelikkan matanya.

“Tidak. Hanya saja, aku tidak ingin kamu terlalu lama berbuat dosa, Dirga. Kalau kamu dan Dianna sudah saling nyaman, kenapa tidak lanjutkan saja ke jenjang yang lebih serius?”

Dirga berdecak pelan. Siapa juga yang berbuat dosa dengan Dianna? Namun untuk saat ini pria itu tidak akan menyangkalnya. Biarkan saja Richard beranggapan seperti itu.

‘Kakak tidak tau saja kalau aku berbuat dosa dengan sahabat kakak ipar. Jika tau, kakak pasti akan mengajarku.’

Dirga menutup laptopnya yang sudah tidak di gunakan lagi. Ia kemudian membereskan beberapa berkas di atas meja.

“Mau kemana kamu? Ini masih sore.” Tanya Richard dengan memicingkan mata.

“Aku harus mengantar Dianna kontrol ke rumah sakit. Minggu lalu dia kecelakaan, dan tangannya mengalami cedera ringan.” Ucap Dirga bergegas bangkit.

“Apa aku perlu meminta Renatta menjenguk calon adik iparku?” Tanya Richard dengan terkekeh.

“Jangan menyebarkan gosip, kak. Belum apa - apa. Aku tidak mau mama terlalu berharap.”

“Baiklah. Aku akan menunggu kabar baiknya saja.” Ucap Richard sembari ikut mengemasi laptopnya.

Mereka kemudian keluar dari ruang rapat.

“Selamat sore, Hubby. Selamat sore om Dirga.” Sapa Renatta di depan ruang rapat.

“Sayang. Apa kamu sudah lama? Kenapa datang tidak memberitahu aku dulu?” Richard menghampiri istri kecilnya.

“Kata sekretaris, Hubby lagi rapat dan tidak boleh di ganggu. Jadi, aku tunggu saja.” Jelas Renatta.

Dirga yang mendengarkan sejak tadi pun tergelak. Membuat pasangan suami istri itu menoleh.

“Apa yang kakak ipar bilang tadi?” Tanya Dirga pada Renatta. “Hubby?” Ulang pria itu sembari kembali tertawa.

“Memangnya kenapa? Hubby itu singkatan dari Husband.” Cicit Renatta.

Dirga mengangguk, ia mengulum bibirnya untuk menyembunyikan tawanya.

“Lucu sekali, dari om Rich menjadi Hubby.” Dan Dirga pun kembali tergelak.

Renatta pun berdecak kesal. “Dasar adik ipar menyebalkan.”

...****************...

1
sunshine wings
Kok aku yang kecewa sih 🥹🥹🥹🥹🥹
Naufal Affiq
lanjut thor
Eka Uderayana
sudah lah Gista... pergi jauh aja dari hidup Dirga... cari lah kebahagiaan kamu sendiri... jangan berharap byk dari orang lain
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mungkinkah dirga menjadikan Dianna tameng untuk melindungi anggista dari ellena? dan selama ini Dianna & Dirga pura-pura pacaran?
wahyu widayati
knp dirga suka menghilang? kemanakah dia? coba kl yg menghilang gista gmn ya? 😁
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
makasih upnya thor
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
makasih upnya thor
Nur Adam
lnjut
yuning
ok
Hikari_민윤기
Mawar merah untuk author, tolong segera up 🤭
Hikari_민윤기
Heh, kewalik Mas Bobby Kartanegara... harus e yg mati yg di do'ain ini malah kebalik...
Hikari_민윤기: xixixi, authornya sa ae... 🤭
Author Amatir🍒: Bobby Kartanegara ga tuh 😅
total 2 replies
Naufal Affiq
sabar ya gista,entar kita balas perbuatan dirga.hahaha
wahyu widayati
dirga oh dirga....sampai kpn kamu akan jd pria gak pasti....🙄
@arieyy
cuekin g sich si dirga....aelahhhh cape banget ni sama pak duda labil🤣🤣
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
getok palanya si Diana gis 😅
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sekarang ini yang harus kamu jalani, anggista
sunshine wings
huhhh!!!
sunshine wings
🫡🫡🫡🫡🫡🫠🫠🫠🫠🫠♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Yaa benar sekali.. Takdir Tuhan tiada siapa yang tau.. Mau itu tua muda, kakek nenek dan macam² rupabentuk fizikal ato mental dekat ato jauh lambat ato cepat jodohmu hanya Tuhan yang tentukan.. ♥️♥️♥️♥️♥️
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
sabar gis itu resikonya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!