Rebirth Of Queen

"Ha-ha-ha... Lucu sekali, ternyata Gerald adalah pria bodoh. Dengan mudahnya ia di tipu oleh wanita rubah itu" ucap Aurelie terbahak.

Daniel yang melihat video CCTV yang di putar di laptop milik Aurelie, paham apa yang terjadi. Meskipun secara keseluruhan ia tidak tahu masalahnya, namun secara garis besarnya ia tahu. Jika wanita yang ada di CCTV tadi, memiliki dua wajah alias munafik.

"Laki-laki itu bodoh, kenapa sebelum ia dekat dengan wanita itu, dia tidak menyelidiki latar belakangnya terlebih dahulu" ucap Daniel

"Yaps, kau benar Niel, kau tahu? Laki-laki itu memiliki otak yang sangat dangkal, bahkan ia tidak bisa melihat seperti apa orang yang berada di depannya. Tapi menurutku mereka berdua cocok, yang satu pintar berbohong, yang satunya lagi pintar di bohongi. Bukankah mereka cocok dan saling melengkapi?" ujar Aurelie

"Saya setuju, Nona" ucap Daniel

"Sebenarnya ada masalah apa Queen dengan wanita di video tadi? Kalau tidak salah dengar, wanita tadi mengatakan, jika ia tinggal di Apartemen milik Queen dan bilang apartemen itu adalah milik sahabatnya. Bukankah itu berarti mereka berdua adalah sahabat? Kenapa Nona senang melihat dia susah dan nona terlihat sangat tidak menyukai wanita di video itu?" batin Daniel

"Aku tahu, kau pasti bingung karena dia mengenalku, tapi aku malah menertawakannya di sini bukan?" ucap Aurelie mengejutkan Daniel

"Aku akan ceritakan tapi nanti setelah Egan datang" ucap nya lagi

Aurelie mulai mengerjakan pekerjaan yang sudah menumpuk di mejanya. Dengan teliti ia periksa satu per satu, Aura seorang Queen saat berkutat di depan berkasnya sangatlah kuat. Aura kepemimpinannya seketika mencuat keluar.

Daniel kini sudah kembali ke tempat duduknya, tepat di depan ruangan milik Aurelie. Dia juga mulai fokus mengerjakan pekerjaannya yang juga cukup padat.

....

Sementara saat ini Gista baru turun dari taxi yang ia tumpangi. Berhenti tepat di sebuah rumah kecil di sudut gang, bahkan jalanan itu hanya muat untuk satu mobil saja.

Dia menghembuskan nafasnya kasar, ia sangat tidak suka, karena harus kembali ke rumah kedua orang tuanya yang kecil dan sempit itu.

Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji standart minimum kota yaitu 4 juta. Ibunya sebagai buruh cuci harian yang tidak menentu penghasilannya.

Kakak laki-laki satu-satunya hanya menganggur dan hanya bisa meminta uang saja. Sedangkan adik laki-lakinya saat ini masih duduk di bangku SMA kelas 3.

Gista sendiri bekerja paruh waktu sebagai pelayan restoran, dengan gaji di bawah standar minimum yaitu 2,5 Juta. Dengan penghasilan kecil seperti itu dan di tambah uang saku dari sang ayah perbulan 900 ribu. Tentu saja sangat kurang untuk hidup di kota, terlebih gaya hidup Gista terkesan glamor dan mewah.

Untung nya untuk tempat tinggal ia bisa tinggal gratis di apartemen mewah milik Aurelie, uang kuliah baik uang semester atau biaya tahunan, dan lain-lain, di berikan oleh Aurelie.

Untuk makan di kantin saja, biasanya Aurelie yang membayarnya. Bukan hanya itu, Gista memiliki beberapa pakaian dan barang-barang branded karena memanfaatkan sahabat baiknya itu.

Tentu saja mulai saat ini, fasilitas itu akan segera lenyap dari kehidupan Gista, yang terkenal sebagai generasi kedua orang kaya di kampusnya.

"Cih, aku harus tinggal di rumah bobrok ini lagi" ucap Gista mendengus kesal.

"Gista, Kau sudah pulang nak" ucap ibu Gista, yang bernama Yuni.

Yuni baru saja mengambil pakaian kotor milik orang yang tinggal di gang sebelah untuk di cuci. Pakaian yang ia kenakan kusut dan penuh keringat, karena habis berjalan dan membawa plastik besar berisi pakaian dan pastinya cukup berat.

"Ya" ucap Gista Acuh lalu masuk ke dalam rumah orang tuanya itu, sambil menarik koper besar miliknya. Sedangkan Yuni hanya menggelengkan kepalanya dan mengelus dada, melihat tingkah tidak sopan putri semata wayangnya itu padanya, yang merupakan ibu kandungnya itu.

...

CEKREK!!!

CEKREK!!!

CEKREK!!!

"ya, bagus, ganti gaya..!!" ucap sang photographer

"Sedikit miring kekanan, mendongak sedikit, ya tahan... Bagus" ucapnya lagi memberi arahan

Alexa memperagakan beberapa pose untuk pemotretan kali ini. Sebagai model internasional dia sangat profesional, dan sangat mudah di arahkan.

Publik mengenalnya memiliki sifat lembut dan ramah pada penggemar. Namun tak jarang penggemar juga melihat kemarahan seorang Alexa, jika itu menyangkut harga diri, membela yang menurutnya benar dan juga ada yang mengusik keluarga tercintanya.

Alexa tidak memikirkannya menutupi atau bertingkah seperti orang lain di depan atau di belakang kamera. Ia selalu menjadi dirinya sendiri, yang menjadi nilai plus untuknya di bidang Entertaiment.

"Good Joob Lexa, seperti biasa kau sangat menakjubkan. Kau memang layak menjadi brand ambasador produk baru Vens Beauty" ucap Photographer

"Terimakasih pujiannya Kak Ethan" ucap Alexa tulus.

"Istirahatlah, nanti satu jam lagi kita mulai untuk pengambilan Video untuk iklan" ucap Ethan

"Baik" jawab Alexa

Setelah Alexa selesai pemotretan sesi pertama, produk kecantikan dari anak perusahaan Demetri Group. Alexa langsung menganti baju nya dengan pakaian khusus untuk pembuatan video, sebelum ia bisa bersantai sejenak dan juga makan siang.

...

Jam makan siang, Keegan kembali ke kantor setelah selesai meeting dengan Tuan muda Demetri Group.

Saat ia melangkahkan kaki nya masuk ke gedung perusahaan Q.A Group. Dia di hentikan oleh resepsionis yang stand by di sana.

"Tuan Keegan, tunggu sebentar" ucap Resepsionis

"Ada Apa?" jawab Keegan Dingin.

Membuat Resepsionis meneguk salivanya susah payah, karena tertekan hanya karena suara berat nan dingin menusuk, bak kutub selatan.

"Ah, itu tuan. Ada pesan dari Tuan Daniel, jika anda sudah datang. Di minta ke ruangan CEO, karena Nona Queen sudah menunggu di sana" ucap Resepsionis

"Nona Queen di sini?" tanya Keegan terkejut sekaligus senang.

"Ya tuan" ucap Resepsionis

Tanpa aba-aba, Keegan langsung beranjak menuju ke kantor CEO untuk bertemu dengan Aurelie.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" ucap Aurelie dari dalam.

Keegan masuk begitu terdengar suara wanita dari dalam ruangan. Di lihatnya, Aurelie yang sedang duduk di sofa bersama dengan Daniel di seberang meja.

GREP!!!

"Queen kemana aja? Bang Egan khawatir saat kau tidak ada kabar" ucap Keegan memeluk Aurelie

Berbeda dengan Daniel yang profesional jika sedang berada di kantor. Bagi Keegan, profesional memang wajib, kecuali di depan Aurelie.

"Keegan ini di kantor" ucap Daniel mengingatkan

Dan bukan hari ini saja. Tiap saat ia selalu mengingatkan jika ia seorang berada di perusahaan.

"Bodo! Queen, sekarang bilang ke Abang, kemana aja kamu beberapa hari ini?" ucap Keegan

"Aku sibuk, dan ponsel aku hilang jadi aku memakai ponsel yang baru. Betul kata Niel, kau harus profesional, kita masih berada di perusahaan saat ini, Egan" ucap Aurelie

"Hmm,, baiklah Nona besar Queen, maafkan saya" ucap Keegan dengan nada kesal, dia menghentikan kakinya dan langsung duduk di samping Daniel dengan mimik wajah, lemas tidak berdaya.

Membuat Aurelie dan Daniel menahan tawanya, melihat kelakuan Keegan seperti anak kecil itu.

"Hari ini aku akan mengatakan indentitasku pada kalian, dan juga memperlihatkan wajahku yang sebenarnya" ucap Aurelie membuat Keegan terkejut.

"Tunggu... " ucap Keegan

....

Nama : Keegan Aarav Eliot

Umur : 27 tahun

Pekerjaan : Wakil CEO Q.A Group, orang kepercayaan Aurelie. Kakak kandung Daniel Aarav Eliot

Sifat : Tegas, Setia, memiliki IQ yang tinggi, Dingin tak tersentuh kecuali pada Aurelie dan Daniel, jomblo 27 tahun, Manja jika bersama Aurelie, posesif dengan Aurelie sebagai kakak.

Note : Pengalaman hidup sama dengan Daniel. Bahkan keduanya sama-sama tampan dan se*si.

Hanya saja, sifatnya akan berubah 180° jika berhadapan dengan Aurelie. Dia sangat menyayangi Aurelie dan ia tidak ingin adik perempuan kesayangannya itu terluka.

Keegan selama 5 tahun berturut-turut, masuk dalam 100 Laki-laki paling berpengaruh di dunia, Versi majalah Bisnis terkenal.

Keegan di kenal sebagai pebisnis ulung, Kecerdasannya sangat tinggi bahkan hampir menyaingi atau sebanding dengan tuan muda Demetri. Namun ia masih kalah dengan atasannya sendiri, yaitu Queen, CEO Q.A Group.