NovelToon NovelToon
SELIR YANG BERKUASA

SELIR YANG BERKUASA

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Dokter Ajaib / Menjadi Pengusaha
Popularitas:897.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arlingga Panega

Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.

Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.

Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.

Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.

Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.

Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.

Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEBERAPA BESAR RUANG PENYIMPANAN?

Melihat interaksi antara nenek dan cucu laki-laki itu, semua anggota keluarga langsung tertawa terbahak-bahak, tidak ada satu orang pun yang merasa simpati dengan Chu Wentian. Mereka telah terbiasa melihat pertengkaran antara wanita tua itu dengan cucu laki-lakinya, saat ada satu atau lain hal yang berbeda.

"Bagaimana dengan rumahnya? Apakah kau sudah menggambarnya dengan baik? Berapa banyak batu bata biru yang digunakan? Apakah itu menghabiskan banyak uang?" Lao Shi terus-menerus bertanya, membuat kepala Chu Haitang langsung berdengung.

"Anda akan melihatnya nanti, nenek. Rumah besar kami adalah yang terindah di seluruh desa, ada pun masalah uang, anda tidak perlu memikirkannya, ini baik-baik saja, tidak terlalu mahal." jawab Chu Haitang.

"Apa kau yakin? Jika uangmu tidak cukup, kau bisa menggunakan uangku, lagi pula masalah rumah ini tidak terlalu menyulitkan." ucap Liu Jinhong sambil menyesap teh.

Chu Haitang mengerutkan dahinya, "Apa maksudmu?"

"Ooh... Sepertinya aku lupa memberitahumu, sebelum markas dihancurkan, bos mendatangi kami dan menyuruh agar bersiap-siap membeli lebih banyak barang dan menukarkannya dengan berbagai macam bahan makanan, batangan emas, obat-obatan dan yang lainnya. Aku juga membawa rumahku dan menyimpannya di ruang. Ooh... Rumahmu juga, aku menariknya." jawab pemuda itu.

Chu Haitang hampir tersedak mendengarnya, seberapa besar sebenarnya ruang yang tersedia, sampai-sampai bisa menyimpan sebuah mansion?

Melihat tatapan rumit dari Chu Haitang, Liu Jinhong kembali menjelaskan. "Tidak hanya aku, teman-teman yang lain juga melakukan hal yang serupa. Mereka membawa rumah, perusahaan, toko bahkan gudang makanan. Ini lebih nyaman, kami tidak kekurangan apa pun."

Chu Haitang tertegun, bos tidak mengatakan apa pun padanya, jika dia tahu, mungkin laboratorium telah dipindahkan ke ruang penyimpanan.

Liu Jinhong seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh gadis itu, dia segera menyela dan mengatakan sesuatu, yang membuat Chu Haitang hampir saja melompat dari tempatnya. "Ooh... Barang-barangmu tidak ada yang tersisa di sana, laboratorium, kebun obat, gudang obat, bahkan racun dan yang lainnya di bawa oleh Rong Siyue. Aku hanya takut ruang penyimpanan ku tidak cukup untuk membawa semua barang, jadi menyerahkannya pada yang lain."

Chu Haitang tersedak!

Dia tidak bisa membayangkan teman-temannya akan membawa begitu banyak barang dari dunia modern, sepertinya kehidupan mereka tidak akan sesulit yang dibayangkan. Saat ini hanya perlu menemukan orang-orang yang tepat dan kembali bergabung seperti sebelumnya.

Orang-orang dari keluarga Chu hanya bisa terdiam, sambil menatap satu sama lain. Mereka ingin bergabung dengan kedua orang itu dan berbicara, sayangnya mereka tidak mengerti sedikitpun. Apa yang dibicarakan oleh keduanya? siapa bos? Mungkinkah itu Dewa tua?

"Ya, kau dan aku datang ke tempat ini masih dengan nama yang sama. Mari kita selidiki tentang keluarga Rong dan keluarga Bao, untuk mencari kedua teman kita yang lain." ucap Chu Haitang, Liu Jinhong tertawa.

"Aku baru saja kembali dari gedung persekutuan, meminta mereka untuk memeriksa nama Rong Siyue dan Bao Yuncheng. Mereka mengatakan akan memberikan informasi paling lambat 10 hari." jawab Liu Jinhong.

"Sepertinya kau sangat cepat!" ucap Chu Haitang sambil tersenyum tipis.

Liu Jinhong hanya menggelengkan kepala, "Kita masih belum mengetahui keberadaan mereka dan bagaimana keadaannya, ini sedikit sulit."

"Tidak apa-apa, setidaknya kami akan mendapatkan kabar setelah 10 hari." jawab Chu Haitang.

Di era ini, tidak ada teknologi, sehingga apa pun sangat sulit untuk di lakukan. Mereka tidak bisa melacak keberadaan orang lain, mereka juga tidak memiliki alat transportasi yang cepat, apalagi alat untuk berkomunikasi antara satu sama lain.

Pei Yuwen muncul, dia membawa mangkuk besar di tangannya. "Duduk dan makan, setelah itu kalian bisa beristirahat!"

Semua orang menganggukkan kepala, satu persatu mulai datang untuk mencuci tangan, kemudian duduk dengan rapi di meja makan.

"Ibu, kau memasak begitu banyak." ucap Chu Yunling, saat ini terlihat ada 3 hidangan daging dan 4 hidangan tumis di atas meja makan.

Pei Yuwen tersenyum kemudian menjawab, "Keluarga kita baru saja sampai di kota kabupaten, anggap ini sebagai pesta selamat datang. Makan yang banyak, masih ada beberapa mangkuk lagi di dapur."

Semua orang mengangguk, mereka langsung membenamkan diri dalam mangkuk masing-masing. Meskipun masakan yang dibuat oleh Pei Yuwen tidak selezat buatan Chu Haitang, namun itu jauh lebih baik, dibandingkan makanan mereka di masa lalu.

Setelah selesai menikmati hidangan makan malam, mereka mulai membersihkan diri, kemudian masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Tempat tidurnya sangat empuk dan nyaman, sehingga mereka langsung tertidur dengan sangat lelap.

Pagi harinya, Chu Haitang pergi ke yamen untuk mendapatkan akta tanah, kepala desa telah mendaftarkannya sejak awal, sehingga gadis itu tidak mendapatkan kesulitan apapun.

"Nona Chu, ini akta pendaftaran rumah tangga milik keluarga anda, akta tanah juga telah disegel di sini. Anda bisa segera membangun rumah." ucap kepala desa.

Chu Haitang tersenyum lembut, "Terima kasih banyak atas kerja kerasmu kepala desa, masalah rumah, kita bisa membangunnya besok."

"Tentu, anda bisa yakin, para pengrajin akan melaksanakan tugasnya dengan sangat baik." ucap kepala desa.

Chu Haitang menganggukan kepala, dia sangat puas dengan kinerja yang dilakukan oleh pria paruh baya itu. "Kepala desa, apakah anda bisa memberitahu, di mana tempat pembakaran batu bata biru?"

Kepala desa terdiam sejenak, namun tak lama kemudian segera menjawab. "Ada di desa sebelah, jika Nona Chu ingin melihatnya, pria tua ini akan mengajak anda ke sana."

"Dengan senang hati," ucap Chu Haitang, keduanya segera masuk ke dalam kereta kuda, kemudian berjalan menuju desa sebelah.

Ada tempat pembakaran batu bata biru di sana, meskipun tidak terlalu besar, namun kualitas yang dihasilkannya sangat bagus. Chu Haitang terlihat puas, dia segera memesan 10.000 batu bata biru dan meminta agar orang itu mengirimkannya ke desa dalam waktu 1 hari.

Chu Haitang mengeluarkan 10 tael perak sebagai deposit, dia meminta agar tuan Lu memeriksa sendiri barang-barang yang akan dikirimkan untuknya. Dia juga memberikan 10 tael perak kepada kepala desa, karena telah membantu mencarikan tanah yang baik. Pria tua itu pantas mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya.

"Nona Chu, bukankah ini terlalu banyak? Pria tua ini tidak melakukan apapun untuk anda," ucap Li Meng sambil menatap pecahan 10 tael perak di tangannya.

"Kakek kepala desa, anda telah bekerja keras, anggap ini sebagai tanda terima kasihku. Di masa depan, jika keluargaku membutuhkan yang lainnya, pasti akan merepotkanmu."

"Tidak masalah, pria tua ini sama sekali tidak sibuk, kau bisa datang kapanpun." jawab Li Meng.

"Ya, ini jauh lebih baik." ucap Chu Haitang.

Setelah menyelesaikan semua urusan, kedua orang itu pun berpisah. Chu Haitang pergi untuk berjalan-jalan, sedangkan Li Meng kembali ke desanya, dia harus segera memberitahu seluruh warga, bahwa pembangunan rumah milik keluarga Chu akan dilaksanakan keesokan harinya.

1
Murni Murniati
pdhl raja jing tak mggu mereka pun, pdhl mereka yg berebut tahta
Murni Murniati
tak tau aja selir selir itu, selir chu itu istri dah bkn selir, tp krn dekrit itu tak nmnya brenti selir pdhl istri sah
nur laela
Luar biasa
Murni Murniati
kapan dia tak dikatakan selir lg
MiaHarist
Luar biasa
Murni Murniati
kok selir tak enak saja dgarnya, krn dia satu satunya istrinya
Murni Murniati
napa tak tinggal dkeluarga chu, oia mision mereka tak d kluarkan kah
Murni Murniati
mentang mentang dia penguasa, tak ada harga org desa, tak tau aja kaisar ini kaya mereka dr kaisar
Murni Murniati
rmh mereka yg ada diruang penyimpanan gimana
Murni Murniati
napa ka2knya tak masuk akademi lg,
Murni Murniati
mgkn emg dia dari zaman kuno x
Rand Yani
Luar biasa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🏼🙏🏼
total 1 replies
Anonymous
keren
Dian Pelangi Simanjuntak
kocak mah ini🤣
Diah Susanti
rasa penasaranku terjawab sebagian, tinggal pangeran ke 2 yang belum nongol
Diah Susanti
kirain ini nama cewek 😁😁😁
Diah Susanti
👍👍👍👍👍 untuk yunling
Diah Susanti
inikan pangeran ke 3, trus yang pertama dan ke 2 mana dan anak siapa?
Diah Susanti
kaisar yang serakah, semuanya lebih dari selusin
Diah Susanti
mending anaknya si ketua bandit daripada gadis 200 pon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!