NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:776.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngamuk

Sesuai yang Amar janjikan, Amar pulang lebih cepat dari biasanya, bahkan Amar bersiap lebih dulu sebelum Mahira selesai bersiap. Untuk menghilangkan kebosanan selama menunggu Mahira, Amar bermain dengan baby Emir di ruang tengah. Meskipun sikap Amar begitu kaku kepada sang istri tapi kepada baby Emir, Amar begitu luwes dan tak segan tertawa lepas mengikuti tawa baby Emir yang begitu renyahnya.

Melihat pemandangan itu Mahira yang baru datang termangu menatap Amar yang terlihat begitu menikmati perannya sebagai Ayah Emir. Terlihat begitu lepas tanpa beban seperti yang selama Mahira lihat.

"Emir lihat Ayah..." ucap Amar sambil memutar kedua bola matanya sehingga membuat baby Emir kembali tertawa. Dan bukan hanya baby Emir saja yang tertawa, bahkan Mahira yang melihatnya pun turut tersenyum menggelengkan kepalanya karena tidak pernah menyangka dibalik sikap dinginnya, Amar mau melakukan hal yang biasa dilakukan seorang ibu pada bayinya.

Amar baru menyadari kedatangan Mahira ketika netranya melihat kesisi kiri ruangan sehingga membuat Amar langsung merubah posisi duduknya seakan tidak ingin Mahira melihat sisi lain darinya.

"E-sejak kapan kamu datang?" tanya Amar yang menjadi sedikit gugup karena khawatir Mahira melihat apa yang baru saja Ia lakukan.

"Sejak kak Amar membuat Emir tertawa dengan berbagai karakter wajah kak Amar yang di buat lucu."

"E-aku hanya berusaha membuat Emir tertawa. Kamu sudah siap, kemana Mbak Lia?" Amar langsung mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin Mahira membahas hal itu lagi.

"Biar Aku yang antar Emir kepada Mbak Lia." ujar Mahira mengambil baby Emir dari gendongan Amar untuk diberikan kepada Mbak Lia baby sitter Emir.

Setelah itu, Mereka berangkat menghadiri undangan pernikahan yang diselenggarakan di sebuah hotel berbintang.

Amar yang sejak dirumah tidak memperhatikan penampilan Mahira, begitu terpukau saat melihat Mahira berdiri dibawah lampu yang semakin membuat wajah dan kulitnya bersinar terang. Menggunakan off shoulder dress berwarna teal  membuat Mahira terlihat begitu elegan dan tak kalah cantik dari para tamu undangan yang rata-rata dari kalangan artis pejabat dan konglomerat.

"Apa yang Anda lihat Tuan?" tanya salah seorang dari mereka yang tengah bertegur sapa dengan sesama pengusaha. Tidak menjawab pertanyaan mereka, Amar hanya tersenyum dan meminta izin pergi.

Amar melangkah menuju dimana Mahira berdiri tanpa melepaskan pandangannya sedetik pun. Namun belum juga Amar sampai disana. Seorang pria lebih dulu datang mendekati Mahira.

"Hai... kenapa berdiri sendirian disini, dimana suamimu?" tanya pria itu dengan niat tersembunyi.

"S-suamiku sedang mengambilkan ku minum." saut Mahira beralasan.

"Jangan berbohong, sejak tadi aku perhatikan suamimu selalu mengabaikan mu dan lebih asyik berbincang dengan teman-temannya."

Dari kejauhan, Amar yang melihat pria itu semakin mendekati Mahira mulai merasakan panas dihatinya. bahkan kedua tangannya telah mengepal sempurna seakan ingin langsung menghajarnya saat itu juga.

"Aku perhatikan saat dirumah Tuan Amar juga selalu mengabaikan mu, bahkan dimalam hari aku juga sering melihat Tuan Amar berdiri diatas balkon sendirian. Apa dia tidak memberikan nafkah batinnya padamu?"

Mendengar itu, Mahira sangat terkejut, bagaimana bisa pria itu mengetahui banyak hal tentang dirinya dan Amar. Akan tetapi Mahira menahan diri mengingat dirinya masih berada ditengah pesta. Mahira tidak ingin membuat keributan dan membuat Amar malu dan marah padanya.

"Kenapa kamu diam, apa ucapan ku benar?"

"Maaf Tuan, aku pergi dulu," ucap Mahira mencoba pergi untuk menghindari pertanyaan pria itu yang begitu pribadi. Namun tanpa rasa malu, pria itu menghentikan Amira dengan memegang pergelangan tangannya.

Melihat tangan sang istri di pegang pria lain, Amar tak dapat lagi menahan diri. Amar dengan kedua tangannya yang mengepal serta rahangnya yang mengeras langsung menarik kerah jas pria itu dari belakang lalu menghempaskan dengan kasar hingga menghantam salah satu meja yang ada di dekatnya.

"PRANNNKKKK....!!!" suara pecahan piring, gelas dan berbagai macam yang ada diatas meja berbunyi nyaring hingga menarik mata para tamu undangan yang datang. Bahkan Tuan rumah dan kedua mempelai turut melihat kearah kegaduhan terjadi.

"Berrraninya kau menyentuh istrinya!" teriak Amar yang kembali menarik kerah kemeja pria itu lalu menonjok wajahnya.

"Kak Amar..." teriak Mahira yang kemudian diikuti jeritan para tamu yang melihat peristiwa itu.

Bersambung...

1
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
Heryta Herman
dasar manusia kutub...gengsimu mengalahkan perassanmu...jngn terlalu lam berdrama,nti di tinggalkan beneran sama Mahira baru menyesal..
Heryta Herman
hahaha...Amar mencuri kesempatan dlm kesadaran...ternyata oh ternyata,tidur di atas gunung kembar memang mengasyikkan yaaa..batin Amar.../Curse/
Heryta Herman
hehehe...romantis yg cuma hitungan menit,cuma terbawa suasana,tdk membuat si kulkas 12npintu terkesan akn hal itu Mahira...sadar,sadar lah dari mimpi mu Mahira...kau di hempaskan setelah kembali ke dunia nyata...
Heryta Herman
Amar hanya menjalankan kewajiban yg di amanahkan almarhum adeknya...jngn berharap terlalu bnyk padanya,mahira...jaga perasaanmu sendiri,jng terlihat lemah di dpn Amar..biarkan dia sebagai suami dan laki" yg bertindak lbh dulu...
Heryta Herman
jangan berharap pada yg tak pasti mahira..bebaskan perasaanmu pada amar..fokus pada emir saja...kalian berdua berhak bahagia walaupun tanpa amar...
Heryta Herman
klo suka katakan suka,klo cinta katakan cinta...jngn bikin perasaan istrimu sprti roller coaster,amar...butuh peehatian istri tapi sok sok an nolak...usir gengsimu slbm terlambat...menyesal nti kamu nya...
Heryta Herman
haaaah...refleks aja tu mulut mahira bilang kena rabies saking khawatirnya..tapi yg di khawatirkan malah ketawa lucu.../Joyful/..si amar kulkas 12 pintu yg dingin nya minta ampun,mulai mencair gara" rabies/Joyful/
Sri Winarsih
baguuus, cerita'a g panjang dn bertele2 n suka bgt krn happy ending
Itsmenoor (Author Gragas): Terimakasih ulasannya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!