Keyra Onellia, seorang putri angkat keluarga Arlott yang kini sudah tak dianggap akibat keluarganya kembali menemukan sang anak kandung. Dari umur 13 tahun, Keyra mulai tersisihkan. Kembalinya Dasya, membuat dirinya tak mendapatkan kasih sayang lagi. Di hancurkan, di kucilkan, di buang dan di rendahkan sudah ia rasakan. Bahkan diakhir hidupnya yang belum mendapatkan kebahagiaan, ia harus dibunuh dengan kejam.
Keyra mengira jika hidupnya telah berakhir. Namun siapa sangka, bukannya ke alam baka, jiwanya malah bertransmigrasi ke tubuh bibinya—adik dari daddy angkatnya.
•••
"Savierra, kau hanya alat yang akan dikorbankan untuk kekasihku. Ku harap kau jaga sikap dan sadar diri akan posisimu!"
Mampukah Savierra yang berjiwa Keyra itu menghadapi tiran kejam, yang sial nya adalah suaminya itu? Takdir benar benar suka bercanda! Apakah Savierra harus mengalami kemarian tragis untuk kedua kalinya? Tidak! Savierra akan berusaha mengubah takdir hid
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetstory_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Mobil Pangeran Zyonel memasuki area halaman penthouse milik nyonya Stevanie yang mewah itu. Zyonel segera menuruni mobil dan berlari ke sisi kiri guna membukakan pintu untuk Savierra.
"Kak Zyo tidak perlu seperti ini," kata Savierra canggung. Ia merasa tak nyaman saat seorang pangeran malah membukakan pintu untuknya.
Pangeran Zyonel menggeleng kecil, "Tidak apa Vierra." Tangannya terulur, ingin menggandeng Savierra. "Ayo," ajaknya.
Perempuan itu hanya menatap bingung, lalu meraih tangan sang pangeran itu. "Ah? Te-terima kasih."
Saat kaki jenjang Savierra menapak lantai, matanya tak sengaja melihat pelayannya yang sudah beberapa hari ini tidak di lihatnya.
"Ka-Karin!!" seru Savierra terkejut. Kakinya melangkah cepat ke arah sang pelayan, yang disambut ramah oleh pelayan tersebut.
"Nyonya!" sapa Karin, lalu tersentak saat melihat lebam di wajah Savierra. "Nyonya, apa yang terjadi pada anda? Anda terluka.."
Savierra menggeleng pertanda dia tidak apa apa, "Bukan masalah besar. Ini sudah baik baik saja," katanya menenangkan. "Oh iya, kamu dari mana saja? Setelah sampai di Italia beberapa hari yang lalu kamu tiba tiba saja menghilang, membuatku khawatir!" omel Savierra panjang yang membuat Karin menatap sang nyonya penuh haru.
Gadis itu membungkuk dua kali. "Maaf nyonya, saya sudah membuat nyonya khawatir. Kemarin setelah mendarat, tuan Ryden memberikan saya kebebasan untuk berlibur nyonya. Walau saya menolak, tapi tetap dipaksa oleh beliau dan berakhir saya diajak berlibur oleh kak Samuel," jelas Karin.
Tampak Savierra yang menghembuskan nafas lega, "Begitu yaa.. kamu memang membutuhkan libur juga. Baiklah, ayo bantu mommyku untuk masuk, dan kita bicara di dalam."
"Baik, saya juga akan menyiapkan obat nyonya,"
Savierra mengangguk, lalu kakinya melangkah ke arah Pangeran Zyonel. Ia membungkuk kecil pada sang pangeran yang bermain ponsel. "Kak Zyonel, silahkan masuk dulu. Ryden pasti sebentar lagi sudah akan pulang," katanya hangat, yang membuat Zyonel menarik sudut bibirnya ke atas.
"Baiklah," jawab Zyonel lembut. Lalu berjalan terlebih dahulu memasuki penthouse.
Savierra segera menggandeng nyonya Stevanie yang masih tampak mengantuk. Wanita itu menatap linglung, dan tiba tiba saja ia mengingat sesuatu.
Oh iya, bukankah aku ingin mengawasi pangeran agar tidak melakukan sesuatu kepada Savierra? dan liat, aku malah tertidur? Mereka tidak melakukan sesuatu kan?
Pikiran nyonya Stevanie berkecamuk, ia memukul kepalanya, merasa sudah lancang karena menuduh pangeran yang tidak tidak.
"Mommy kenapa? Jangan pukul kepala mommy lagi," tegur Savierra khawatir.
Stevanie pun menggeleng, "Eh? Tidak ada apa apa nak, Sudahlah ayo kita masuk dulu."
"Iya."
•••
Di sebuah ruang tamu, terdapat dua orang yang saling berhadapan dengan raut wajah yang serius. Sepertinya mereka tengah membicarakan suatu hal yang sangat penting.
"Bagaimana Ryd?" tanya Zyonel.
Ryden menatap sekilas dan mengangguk, "Selesai," balasnya dengan penuh kepuasan. "Aku sudah menduga bahwa lelaki rubah itu akan lebih peduli terhadap perusahaan dan nama baiknya daripada keluarganya sendiri," jelasnya yang membuat Zyonel menyeringai.
Zyonel menegakkan duduknya. "Hey, sepertinya kau memberikan pilihan yang sulit ya.."
"Hm, markas yama atau bangkrut!"
"Hahahahah, rubah itu sungguh bisa membuat orang bersimpati. Mereka berhasil membangun perusahaan dan nama baik mereka, namun yang paling lucu, mereka bahkan tak segan untuk mengorbankan keluarganya sendiri demi sebuah ambisi." Zyonel terkekeh, ia jadi mengingat beberapa konflik kerajaan akhir akhir ini menjelang ulang tahun Raja yang ke 65 tahun. Setelah itu, perebutan takhta pasti tidak terelakan. Zyonel sudah dibuat cukup pusing karena hal itu.
"Dia memiliki orang besar di belakangnya. Maka dari itu ia memilih untuk mengorbankan keluarganya saja."
"Eh apakah kau takut terhadap orang di belakang layar itu?" tanya Zyonel dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Tidak!" balas Ryden datar dan dingin. "Menghancurkan mereka itu mudah. Mereka sering kali menargetkan RH Corporation kan? Namun semua sia sia saja."
"Mereka itu bodoh. Mengira jika RH Corporation kuat karena itu adalah perusahaan utamaku, namun yang mereka tidak tahu, perusahaan itu hanyalah sebuah pion untuk menutupi identitasku sebenarnya."
Zyonel tertawa lagi, "Kamu memang penuh kejutan Ryd. Bahkan awalnya aku juga percaya jika RH Corp adalah perusahaan utamamu. Tapi siapa sangka, perusahaan aslimu..."
"Zero's Inteligen International."
Netra Ryden menajam, "Suatu saat, aku akan kembali dan menampar mereka dengan kesuksesanku. Mereka yang sudah membuat ibuku menderita, akan ku balas satu persatu!"
Zero's Inteligen International, bukanlah sembarangan perusahaan. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, seperti Transportasi, Property, Intertaiment, dan Kuliner. Sisi lain dari ZII adalah, mereka memiliki jaringan dengan para Intelijen yang di latih secara mendiri. Dalam pelatihan ini mereka selalu menghasilkan berbagai jenius mulai dari Detektif, Intelijen ahli, ahli Forensik, ahli Kimia dan Sains yang langsung membuat berbagai macam penelitian tentang obat obatan. Tak lupa juga, ZII merupakan pondasi utama para pasukan dunia gelap milik Ryden dan Zyonel.
Obat obatan, dan senjata. Mereka memproduksi semua dan mengirimkan kepada konsumen secara tertutup hingga tidak mudah terendus oleh aparat keamanan Internasional yang sudah lama menargetkan mereka.
Massa hanya mengetahui jika ZII adalah perusahaan yang sudah mencapai tingkat Internasional. Banyak orang yang berlomba lomba untuk menunjukkan bakat agar bisa memasuki jajaran para pengusaha sukses di ZII. Namun, untuk segelintir pengusaha dunia gelap, mereka sudah mengetahui sisi lain dari ZII yang menghasilkan berbagai jenius Intelijen dan para ahli di luar kehendak keamanan Negara. Sampai saat ini, CEO of ZII sama sekali tidak pernah di ketahui. Karena orang itu bekerja di balik layar.
"Untuk masalah Arsen, bagaimana?"
Ryden tersentak dan tersadar dari lamunan, ia menatap Zyonel dengan tatapan tak terbaca. "Sudah 12 jam dari semalam, namun anggota black shadow belum juga menemukan sesuatu yang berguna! Huh.. aku rasa mereka perlu berlatih lagi dengan para Intelijen itu!" Ryden berdecak geram.
Black shadow adalah salah satu tim yang berfungsi untuk mencari berbagai informasi. Biasanya mereka selalu memberikan informasi yang memuaskan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit untuk informasi mudah, dan waktu kurang lebih 5 jam untuk informasi yang sulit.
"Tenanglah Ryd. Untuk ini kita tidak bisa terburu buru. Kita harus berhati hati. Jangan sampai terkecoh. Bagus jika Arsen memang masih hidup. Namun jika ini hanya kecohan musuh bagaimana?" tanya Zyonel tajam. Ia juga merasakan keraguan dalam hatinya. Namun, ia juga tidak bodoh. Bisa saja itu adalah sebuah kecohan musuh agar Zyonel dan Ryden terperangkap bukan?
"Apapun itu dan siapapun itu, semua ini tidak sesederhana yang kita fikirkan. Bahkan tim black shadow saja terlambat. Takutnya ini akan menjadi hal yang merepotkan."
"Benar." Ryden memejamkan mata, dan menyenderkan tubuhnya pada sofa. "Hahhh.. Arsen... sebenarnya dia masih hidup atau sudah mati?" gumamnya yang masih di dengar oleh Zyonel.
"Sial, ini terlalu mencurigakan.." lirih Zyonel. "Kita akan melakukan penyelidikan ulang setelah kembali ke New York. Disini tidak terlalu aman jika kamu masih menggunakan RH Corp untuk menekan. Ingat, anak perusahaan orang itu juga menjadi nomor satu di negara ini. Jangan terlalu menonjol jika kamu tak ingin ditemukan olehnya," peringat Zyonel.
Ryden mengangguk. "Baiklah, nanti sore kita harus segera berangkat pulang. Tapi ingat!"
"Aku ini tidak kabur darinya! Aku hanya malas berurusan dengan semut kecil sepertinya!" tekan Ryden pada Zyonel yang kini tengah menahan tawa.
"Haha, iya iya. Aku tahu itu. Kamu hanya tidak mau berurusan dengan semut kecil yang rapuh sepertinya!" balas Zyonel sok faham, padahal dalam setiap katanya terdapat sebuah ejekan untuk Ryden.
"Diam kau brengsek!"
•••
Pukul 17.15—Bandara.
Savierra memeluk nyonya Stevanie lama. Ia benar benar sudah menganggap wanita lembut itu sebagai ibu kandungnya sendiri. Savierra benar benar nyaman saat mendapatkan perhatian dari mertuanya itu. Bagaimanapun, jiwa Keyra dulu tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu dari Della.
Della dan Xander mengadopsi Keyra hanya karena untuk mengisi kekosongan saja. Mereka dengan sadar tak memperlakukan Keyra secara baik, puncaknya waktu putri kandung mereka kembali, Keyra baru di siksa secara terang terangan. Fisik dan mentalnya seakan di babat habis.
"Mommy, kenapa anda tidak ikut pulang saja?" rengek Savierra merasa tak ingin meninggalkan sang mertua.
Nyonya Stevanie yang mendengar itu tentu saja senang. Ia tersenyum tipis lalu mengusap surai kuning keemasan itu. "Sayang, memang hari ini mommy belum bisa menemanimu pulang. Tapi mommy janji, sebulan lagi mommy akan pulang ke New York. Jadi, biarkan mommy selesaikan rancangan desain mommy yang terakhir dulu, baru nanti akan pulang." Stevanie melepas pelukan. "Kamu jaga diri baik baik. Tolong jaga Ryden juga. Terkadang anak bodoh itu selalu abai dengan tubuhnya sendiri," pesan nyonya Stevanie.
Savierra mengangguk, "Baiklah jika seperti itu. Vierra akan banyak banyak menghubungi mommy nanti, mohon jangan sampai merasa risih ya~" katanya manja yang membuat Stevanie tertawa.
"Iyaa!" balas Stevanie gemas.
Tiba tiba saja, seorang lelaki datang merusak suasana antara menantu dan mertua yang tengah melakukan salam perpisahan itu.
"Sudahlah. Kalian jangan berlebihan, Pesawat sud-" ucapan Ryden terhenti saat ditatap tajam oleh kedua wanita itu. "Ekhemmm.. maksudku, mommy jaga diri baik baik," katanya mengalihkan, mengerikan juga di tatap oleh spesies ratu bumi.
Ryden memeluk sang ibu, "Mom, mommy yakin tidak ikut Ryden pulang?" lirihnya, berharap sang mommy mau pulang bersama.
Stevanie menggeleng, tangannya terulur mengusap rahang tegas putra yang ia besarkan dengan tangan sendiri selama 25 tahun ini tanpa campur tangan seorang suami. "Ryden, pulanglah nak. Mommy hanya ingin menyelesaikan desain terakhir mommy sebelum pensiun. Bulan depan, kamu boleh kesini untuk menjemput mommy mu ini." Stevanie lalu mengecup dahi Ryden.
"Jagalah Savierra nak. Dia perempuan baik dan hebat. Dia rela mengesampingkan rasa sakit dan kecewanya padamu agar ia bisa mewujudkan harapan dicintai oleh suaminya sendiri. Mommy mohon, kamu pasti tahu sendiri sepak terjang hidup mommy seperti apa. Tolong, jangan mengecewakan perempuan setulus dan sebaik Savierra..." lirihnya yang membuat Ryden tertegun.
Tanpa ragu, Ryden mengangguk. "Baiklah mom. Ryden akan mengikuti apa yang mommy inginkan dan pesankan. Ryden akan ingat."
"Harus kamu lakukan juga! Jangan diingat saja!" omel Stevanie.
"Iya mom, iyaa.." cicit Ryden pasrah. Lelaki itu mencium pelipis sang ibu. "Terima kasih mom, mommy perempuan terbaik dan terhebat di hidup Ryden. Jaga diri baik baik ya...?" lirih Ryden, lalu teringat akan sesuatu. "Mom, aku dengar orang itu akan kembali ke Italia dalam waktu dekat, mommy..."
Nyonya Stevanie mengusap lembut rahang tegas putranya itu. "Tenang saja sayang, mommy akan selalu bersamamu, mommy hanya milik kamu. Kamu takut mommy akan setuju pergi bersamanya kan? Tidak, mommy tetap memilih untuk bersamamu sayang."
Netra tajam Ryden seketika berkaca kaca, ya luka lamanya selalu kembali terbuka saat menyangkut orang orang jahat di masa lalunya. Apalagi, kembalinya orang itu membuat Ryden sedikit cemas terhadap sang ibu. Ryden sangat takut orang itu merebut ibunya, membawa ibunya pergi jauh hingga ia tak bisa menemukannya.
Ya, orang yang paling membuat Ryden cemas dan tak bisa mengendalikan emosi dalam dirinya, dia adalah Antonio Razor Steward—kembarannya, sekaligus rival utama dalam hidupnya.
Savierra mengusap punggung Ryden, berharap lelaki itu tenang. Walau ia tak menyimak secara jelas, namun ada beberapa kata yang ia dengar dan ia fahami. Itu pasti menyangkut seseorang yang berhubungan dekat dengan Ryden dan nyonya Stevanie.
Tiba tiba saja Sam muncul bersamaan dengan pangeran Zyonel dan putri Allea.
"Tuan, jet pribadi akan siap landas 10 menit lagi," peringat Sam yang membuat Ryden melepas pelukan sang ibu.
"Ryd, aku titip Allea dulu. Aku masih ada urusan disini, dan kemungkinan lusa baru bisa pulang. Maaf merepotkan," kata Zyonel.
"Tidak apa apa. Aku akan menjaga putri Allea dengan selamat." Ryden menepuk bahu Zyonel dua kali dan berpelukan singkat.
"Mommy, aku pulang dulu. Aku harap mommy segera menyusulku ya..." kata Ryden membuat nyonya Stevanie mengangguk.
"Hati hati ya nak. Kalian harus sampai di New York dengan selamat," pesan Stevanie.
Akhirnya, Ryden, Savierra dan putri Allea berjalan menuju jet dengan perasaan campur aduk, terutama Ryden. Masih ada sedikit sisa kecemasan di hatinya.
Mommy, aku harap mommy selalu memilihku, karena aku hanya punya mommy seorang...
•••
~Terkadang, musuh sebenarnya bukan dari orang luar, melainkan dari orang di sekitar kita sendiri. Ya seperti ibarat "musuh dalam selimut" lah yang lebih berbahaya.
~Jika tidak bisa berdamai dengan masalalu, maka hadapi. Jangan pernah mundur ataupun mengalah. Karena keinginan yang paling kuat lah, yang menjadikan penentu untuk meraih kemenangan.
Saya, author @sweetstory_ mengucapkan terima kasih pada kalian semua. Jangan pernah bosan menantikan cerita ini ya!
Happy Reading All◐.̃◐