Lana harus rela menjadi istri kedua dari pengusaha kejam dan arogan demi menolong perusahaan keluarganya yang nyaris bangkrut . Sean Jayde Alexander nyatanya menikahinya hanya untuk pelampiasan hasratnya karena istri pertamanya adalah supermodel super sibuk yang bahkan tak pernah punya waktu untuk melayaninya ataupun merawat putra mereka .
Hidup Lana bagai berjalan diatas kerikil kerikil tajam , bahkan berkali kali ia berniat mengakhiri hidupnya . Tapi satu hal yang membuatnya bertahan yaitu seorang anak laki laki lumpuh berusia enam tahun yang sangat menyayanginya .
Akankah Lana akan bisa bertahan pada ikatan yang hanya dipenuhi kebencian ?? Ataukah ia akan menyerah dan akhirnya memilih untuk pergi !?
lni adalah kisah liku liku perjalanan rumah tangga yang mungkin akan membuat sedikit darting , jadi siapkan hati yang lapang untuk membacanya 🤭.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Setelah kegiatan panas yang memeras keringat bersama suaminya Lana tak bisa memejamkan mata walau tubuhnya terasa sangat lelah . Perkataan pria itu tentang anak membuatnya hati dan pikirannya tidak tenang . Dia adalah seorang wanita dan ia yakin tidak seorang pun ibu yang bisa melepas anaknya begitu saja , walaupun anak itu mungkin bukan lahir karena ikatan rasa cinta .
Terbersit keinginan untuk diam diam meminum obat pencegah kehamilan , tapi jika ia melakukannya maka dia akan terperangkap selamanya di istana iblis ini . Jika ketahuan resikonya akan lebih besar untuk keluarganya , Sean bisa saja mengamuk dengan brutal dan pengorbanannya selama ini akan menjadi sia sia . Dia benar benar terperangkap oleh iblis itu .
Bosan berada di kamar Lana kemudian keluar menuju dapur , perutnya terasa sangat lapar setelan iblis tampan itu menguras habis tenaganya . Satu lembar roti tawar ataupun sebuah apel mungkin bisa sedikit mengganjal perutnya . Kebiasaan dietnya melarang Lana untuk makan makanan berat saat tengah malam seperti ini .
Sampai di dapur matanya memicing karena melihat seorang pria bertubuh besar sedang duduk di meja makan sendirian . Secangkir kopi panas di depan pria itu membuat aroma dapur sangat wangi dan menenangkan , dari dulu Lana memang sangat menyukai semua hal beraroma kopi .
Pria itu tak menyapa Lana yang berjalan melewatinya menuju lemari pendingin , bahkan ketika wanita itu duduk didepannya dengan membawa dua buah apel merah dan sebuah pisau untuk mengupas . Mereka seperti orang asing yang tidak saling mengenal sebelumnya .
" Bagaimana bisa anda keluar kamar saat tengah malam seperti ini !? "
" Bukan urusanmu !! Urus saja Tuan Besarmu itu !! " sahut Lana dengan ekspresi datar , meniru ekspresi wajah pria didepannya . Damian adalah pria paling menyebalkan urutan kedua tentu saja setelah tuannya . Lana berpikir pasti pria dengan wajah berparut itu sudah berkonspirasi mengenai obat lucknut yang telah dia minum waktu itu .
" Anda berpikir terlalu jauh Nyonya , saya dan tuan besar tidak akan pernah menggunakan cara licik pada siapapun musuh kami ataupun anda ! Kami mungkin bukan orang baik tapi pikiran kami tidak picik " kata Damian seolah bisa membaca apapun yang di pikiran istri kedua atasannya itu .
" Persetan ... b*jingan tetaplah b*jingan ! Kalian selalu menganggap remeh wanita jadi sekarang dengarkan aku baik baik . Suatu saat kalian akan jatuh bertekuk lutut di bawah kaki seorang wanita !! Suatu saat kalian menangis karena rasa kehilangan . Dan saat itu baru kalian tahu betapa hebatnya kekuatan kaumku !! " seru Lana dengan suara tertahan karena tak ingin menjadi perhatian para penjaga diluar sana ataupun maid yang mungkin masih terjaga .
Damian menyesap kopinya , menenggaknya sampai habis kemudian menatap tajam wanita di depannya . Cukup lama ia melakukannya tapi pria itu kemudian beranjak dan pergi meninggalkan Lana seorang diri .
" Dasar manusia aneh ! "
Setelah selesai dengan apelnya Lana beranjak bermaksud kembali ke kamar , tapi entah kenapa kakinya malah melangkah menuju kamar Darrell . Dia ingat janjinya yang ingin membacakan anak itu cerita dongeng pengantar tidur malam ini , tapi karena ulah Daddynya ia jadi lupa semuanya .
Hatinya sedikit berdebar ketika melihat pintu kamar Darrell yang tidak tertutup sempurna . Matanya terpaku ketika melihat Sean yang sepertinya tertidur di kursi sofa di sisi ranjang putranya dengan sebuah buku terbuka di pangkuannya . Dan begitupun Darrell yang sudah terlihat terlelap dengan wajah yang sangat damai .
Melihat semua itu menjadikannya teringat pada ayahnya sendiri . Pria yang sangat mencintainya dengan tulus sekaligus tempatnya untuk bersandar . Sejak kecil dia adalah seorang tuan putri untuk kedua orang tuanya , kasih sayang selalu melimpah untuknya .Tiba tiba ada rasa ingin pulang untuk melihat wajah wajah penuh cinta di rumahnya . Tapi hal itu tak akan terwujud karena Sean pasti tidak akan mengijinkannya keluar dari sangkar emas ini .
Setelah sempat diam diam mengecup dahi putra sambungnya dengan penuh kasih sayang Lana kembali ke kamarnya . Perutnya sudah baik baik saja itu artinya dia bisa tertidur dengan nyenyak .
Benar saja setelah berbaring rasa kantuk sudah merengkuhnya menuju alam mimpi . Merasa dingin Lana mengeratkan pelukannya pada guling yang tadi tergeletak di sampingnya . Wanita itu semakin erat memeluk gulingnya ketika merasa hangat dan lembutnya benda kenyal itu mampu menenteramkan jiwanya .
Dan semakin lama Lana semakin menenggelamkan dirinya pada hangatnya sesuatu yang dipeluknya . Berharap esok pagi adalah hari yang lebih indah untuknya . Dia tak peduli ketika samar mendengar sebuah suara bariton yang sepertinya mengucapkan sesuatu untuknya .
" Good night .... "