Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.
🩷🩷🩷 Happy Reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
Hari ini kegiatan Hafiz hanya menonton aktifitas istrinya di rumah melalui tangkapan kamera cctv , dia serasa ada di rumah dan di dekat istri sirinya itu. Biasanya kegiatan itu dia lakukan disela-sela pekerjaan dinas dan urusan bisnisnya. Diabaikannya telepon, panggilan video dan chat dari Ranty.
Melihat tingkah laku istrinya bikin dia senyum-senyum sendiri, kadang terbahak saat istrinya beberapa kali jatuh saat berjoget ala idol K-Pop. Dengan memakai kaos crop top berwana pink muda bertali spageti dan celana gemas menampilkan tubuhnya yang ramping dan seksi. Pinggangnya yang kecil dengan perut yang rata, terlihat seksi saat memperagakan tarian yang Lisa Black pink bawakan.
'bodohnya kamu Hafiz Zaelani, istri se-kiyut dan se-seksi itu kamu tolak dan kamu abaikan' Hafiz merutuki diri sendiri
Cindra melakukan foto Selfi dengan gaya seksi. Hafiz melihat istrinya mengotak-ngatik layar ponselnya seperti sedang melakukan chating dengan seseorang
"Apa yang dia lakukan? Apakah dia mengirim foto seksinya untuk orang lain? Siapa orang yang dikirimi foto itu" Hafiz geram melihat tingkah istrinya.
Tapi ia hanya bisa menggerutu dan OVT tanpa bisa melarang istrinya melakukan itu. Bisa saja saat ini dia menelpon istrinya untuk menanyakan kemana foto Selfi itu dikirim, tapi dia urungkan. Karena dia takut istrinya tau aktifitasnya sekarang sedang dipantau olehnya.
Kenapa Hafiz bisa OVT dengan yang dilakukan Cindra tadi? Karena apa yang dia lakukan selama ini dengan Ranty juga seperti itu. Saling mengirim photo kegiatan masing-masing bahkan foto-foto seksi dan vulgar. Apakah cindra juga seperti itu?
Karena tidak ingin berlarut-larut dengan OVT yang sudah merusak mood, akhirnya dia beranikan diri mengirim pesan pada istrinya
"Kamu sedang apa? Kirim foto sekarang!" Send
Cindra belum membalas. Hafiz kembali ke layar monitor memantau apa yang dilakukan istrinya sekarang. Di sana ia lihat cindra masih mengotak-ngatik layar ponselnya.
"Tapi kenapa pesanku tidak dia baca? Sesibuk itukah dia chating dengan orang lain, sampai pesanku diabaikan?" gumamnya
Karena gemas pesannya diabaikan, akhirnya dia menekan tanda memanggil
Tutt...tuuutt..tuutt
"Hallo" jawab Cindra
"Kamu sedang apa, kirim foto sekarang!"
"Ngapain harus kirim foto sih mas, bukannya kamu bisa memantau aku dari CCTV. Aku seharian di rumah ga kemana-mana. Kegiatanku cuma masak, bikin kue, nonton Drakor sama planet music!"
"Tadi kamu Selfi dikirim kemana? pesanku engga kamu baca tapi kamu sibuk chating. Chating sama siapa?"
Cindra menarik napasnya kasar
Terdengar helaan napasnya, dia diam sebelum menjawab cecaran pertanyaan Hafiz melalui telepon yang terdengar posesif.
"Mas kenapa sih tiba-tiba begini? Udah lama engga pernah kirimi aku kabar, mas ga peduli sama aku, ko tiba-tiba begini? Ada apa?"
"Ga-ga apa-apa. Mas berhak tau kabar kamu!" jawabnya gugup
"Bukannya selama ini mas selalu tau kabar aku? Dari CCTV mas bisa pantau aku 24 jam, bahkan aku di kampus dan klinik pun mas kirim Intel buat ngikutin aku. Di medsos aku juga sudah mas stalking dengan beberapa akun fake. Email dan WhatsAp* di ponsel aku juga sudah mas kloning dan retas. Apa bisa aku berbuat aneh-aneh diluar sana? Aku sama sekali engga tau kabar mas, mas lagi sehatkah atau sakitkah. Aku ga tau!! Sampai aku harus bohong sama bude kalau kabar mas baik-baik aja. Dan aku bilang selalu dapet kabar mas tiap hari dan sering video call dengan mas. Padahal aku engga pernah tahu kabar mas sekecil apapun. Aku seperti katak dalam tempung. Apa ini adil mas??"
Cindra merepet mengeluarkan unek-unek yang dia pendam selama ini.
Hafiz diam, dia terkesima dengan ucapan Cindra. Telepon masih terhubung, tapi dia bingung mau ngomong apa
"Mas..masih di sana, kan?" tanya Cindra
"Emh..iya masih. Jadi kamu mau mas kirim kabar tiap hari?"
"Terserah!!" Tuuttt!!
Panggilan diputus sepihak oleh Cindra
"Jadi dia tau sejauh itu aku memantau dan menyelidikinya? Tapi dia masih bersikap biasa saja, tidak jaim, tidak pernah protes, tidak marah atau berusaha melawanku" Hafiz bermonolog
'Pribadi yang unik dan menarik' batinnya.
"Tingg..!!" Suara notif pesan masuk
Hafiz melirik gawainya, dari bar notifikasi yang ada di layar ponsel ada pesan masuk dari Cindra. Hafiz langsung menggeser layar ponsel.
Pesan Cindra
"Photo Selfiku masih di galeri engga aku kirim ke siapa-siapa. Sekarang aku kirim ke mas. Puas?!"
Hafiz tersenyum dan terus memandangi photo yang baru saja dikirim istrinya.
Kreekk...
Suara daun pintu kamar Hafiz dibuka.
"Dan, pak Fredy telepon. Nih pake ponsel saya aja, Dan. Panggilan masih tersambung" Dhuha menginterupsi lamunanku
"Selamat siang komandan, mohon arahan" Hafiz menyapa si penelpon yang merupakan atasannya
"...."
"Siap, siap komandan. Selamat siang" Jawab Hafiz menanggapi perintah atasannya dia hanya bisa menjawab siap.
"Shit! Selalu begitu. Setiap aku abaikan, kamu gunakan jabatan pamanmu untuk menekan ku" Hafiz menggerutu
Ranty memang sangat egois, jika teleponnya diabaikan Hafiz dia selalu merengek pamannya untuk menekan Hafiz kembali peduli padanya.
Drrttt...drrttt..drrtt..
Hafiz menggeser tombol menerima telepon.
"Hallo.." Jawabnya malas
"Kamu kenapa mengabaikan aku hari ini mas, aku telepon, video call, chat ga ada yang kamu tanggapi. Aku salah apa sama kamu? Kalo masalah kemarin itu, aku minta maaf. Lagian aku cuma minum whi_sky dua gelas aja. Kamu udah marah-marah ga jelas. Jangan sok suci deh mas, kamu juga suka minum, kan! Apa aku melarang kamu?" Ranty merepet karena diabaikan
"Dua gelas? Sudah biasa kamu minum itu?" Tanya Hafiz keheranan
"Aku udah terbiasa, kamu ga usah lebay dan khawatir aku akan oleng" jawabnya
"Oh Lord! Aku lebay menurutmu? Aku khawatir itu wajar karena aku sayang dan perhatian sama kamu, Ranty. Kamu calon istriku!"
"Aku sedang satgas, posisi aku jauh dari kamu. Kalau kamu kenapa-napa, aku ga bisa nolongin kamu. Anak buah yang aku tugasi menjaga kamu sudah kamu maki-maki dan kamu usir. Bagaimana aku ga khawatir sama kamu. Tidak ada yang aman di 'kehidupan malam', Ranty. Tolong kurangi dugem dan hadir di pesta-pesta itu. Pikiranku ga tenang di sini. Kamu ngerti ga sih?!"
Dengan nada kecewa Hafiz menumpahkan amarahnya
"Aku engga suka diperlakukan seperti anak kecil. Kamu cuma pacar aku bukan suami aku. Jangan larang-larang aku terus!"
"Oke, mulai hari ini aku ga akan melarang. Kamu bebas mau melakukan apapun. Terserah!! Jangan merengek pada pamanmu untuk mengendalikanku. Muak aku sama sikap kamu!!"
"Kita putuuss!!" Teriak Ranty
Tutttttt!! Panggilan diputus sepihak oleh Ranty
"Selalu begitu, mudah bilang putus dan selalu maksa minta kembali. Kamu anggap aku ini apa?! Halte busway?? Shii_ttt!!!" maki Hafiz pada ponsel yang sudah tidak terhubung
Author: Sungguh kontras bukan kepribadian dua perempuan yang dicintai Hafiz.
Ayo Hafiz kamu pilih yang terbaik buat calon pendampingmu itu ya... tapi belum tentu perasaan Cindra berlabuh padamu ya Hafiz, jangan ngarep kamu🤭
Jangan lupa like dan komennya ya🩷