NovelToon NovelToon
The Master Of The System

The Master Of The System

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kyra terlahir sempurna meski dia tidak memiliki kehidupan yang sempurna.

Tumbuh menjadi gadis biasa membuatnya jauh bertalenta dari saudari-saudari tirinya yang penuh prestasi.

Kyra tumbuh sebagai gadis pemalu, pendiam serta lugu, tidak modis bahkan tidak mempunyai prestasi apa-apa.

Namun suatu hari takdir berkata lain dan mengubahnya menjdi berbeda, Kyra yang polos dan lugu berubah tiba-tiba menjadi gadis dewasa yang sempurna berkat adanya sebuah sistem misterius yang diperolehnya secara tak terduga.

Mampukah Kyra mencapai tujuan hidupnya oleh bantuan sistem misterius yang dia dapatkan itu ?

Mari kita saksikan setiap episodenya ya 🤝

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Memberontaknya Shurafu

Shurafu memandang penuh amarah kepada Kyra, kedua tangannya mengepal kencang ke arah depan.

"Gadis sialan !!! Kurang ajar sekali !!!" teriak Shurafu marah lalu berlari ke belakang.

Shurafu mengambil asal senjata api dari atas lantai kemudian berlari kembali ke depan seraya mengarahkan senjata di tangannya ke Kyra.

"Siaaaal !!!" teriaknya murka.

Dor ! Dor ! Dor !

Shurafu melesakkan tembakan ke arah Kyra, menyentakkan seluruh orang-orang dari geng afukadu hijau.

Kyra yang ditembak terdiam, tertegun tanpa bisa berbuat apa-apa, karena tembakan yang mendadak datangnya kepadanya.

Tiba-tiba payung miliknya terbang cepat ke arah depan, membentuk perisai pelindung yang langsung melindungi dirinya dari serangan tembakan Shurafu.

Krash... Krash... Krash...

Payung bergerak cepat serta berputar-putar menangkis serangan tembakan peluru milik Shurafu yang hancur seketika oleh hadangan payung berenda hitam.

Kyra yang tersentak oleh serangan itu langsung terpental jauh.

"Уца џьаҳанымҟа...!" ucap Kyra.

Tubuh Kyra bergerak ringan, melayang pelan lalu berdiri tegak kembali menghadap ke depan sedangkan payung miliknya masih melindunginya dan terbuka lebar.

Kyra menatap dingin ke arah depan, terkejut sesaat lalu tersadar cepat.

Diraihnya payung miliknya secepat kilat lalu bergerak mendekat ke arah Shurafu lalu menghajarnya.

Buk... ! Buk... ! Buk... !

Kyra mengayunkan payung miliknya berulangkali ke arah Shurafu hingga laki-laki berbadan tegap itu tersungkur jatuh.

Wajahnya lebam-lebam terkena sabetan pukulan payung berenda hitam milik Kyra.

"Aduh... ! Aduh... ! Aduh... !" rintihnya kesakitan seraya memegangi wajahnya yang lebam.

"Kau bertindak curang kepadaku tanpa kau sadari, kau telah memakan umpanku untuk dikalahkan, Shurafu", ucap Kyra.

"Auh... !?" rintih Shurafu tanpa menjawab ucapan Kyra meski dia tahu wajahnya penuh lebam.

"Apa kau masih akan bersikukuh kuat dengan mengalahkanku dan mempertahankan ego besarmu itu ?" kata Kyra.

Kyra menatap dingin ke arah Shurafu.

"Bo-bocah tengik ! Kau kira aku akan menyerah kepadamu !" sahut Shurafu lalu bangkit berdiri.

Shurafu terhuyung-huyung saat dirinya berusaha berdiri tegak setelah dihajar oleh Kyra tadi.

Rupanya Shurafu belum jera-jera dan bertahan diri, diraihnya senjata api yang tergeletak tak jauh darinya dengan susah payah.

"Ka-kau kira aku akan berhenti melawanmu ?" ucap Shurafu melotot tajam.

Shurafu tertawa pelan seraya mengangkat senjata api ditangannya ke arah depan, hendak menyerang Kyra lagi.

"Rasakan ini !" teriaknya.

Tiba-tiba Shurafu mengayunkan senjata api ditangannya ke arah Kyra, sontak membuat Kyra tersentak kaget hingga dia bergerak mundur, menghindari serangan Shurafu yang membabi buta.

Kyra berkelit cepat dan terus-menerus menghindar serangan Shurafu ke arah dirinya.

"Terima ini dari akibat bersikap berani melawanku !!!" teriak Shurafu penuh emosi.

Kyra segera menangkis serangan Shurafu dengan payung berenda miliknya sehingga kedua senjata mereka beradu cepat.

"Kau masih juga melawanku !" kata Shurafu kencang.

Perkelahian pun terjadi diantara keduanya, Kyra yang terus terdesak oleh serangan Shurafu berusaha keras menghadang senjata api yang terayun ke arah dirinya.

Kyra berusaha untuk melawan serangan-serangan tersebut.

Tubuhnya bergerak gesit lalu melompat tinggi, menjauh dari jangkauan serangan milik Shurafu.

Kyra meloncat tinggi ke arah Shurafu kemudian mengarahkan pukulan telak yang menyebabkan kepala geng afukadu hijau itu tersungkur kembali ke bawah.

Dengan cepatnya, Kyra melesat mendekat ke arah Shurafu sembari mengarahkan payung berenda hitam miliknya ke arah leher Shurafu.

"Melawan atau ujung payung ini akan menembus lehermu !" ucap Kyra dengan kedua mata berkilat-kilat marah.

"Puih !" ucapnya lalu tertawa.

Shurafu menatap tajam ke arah Kyra seraya memegangi ujung payung milik Kyra.

"Kau kira aku akan menyerah begitu saja kepadamu, gadis tengik !" kata Shurafu.

Shurafu tersenyum tipis ke arah Kyra, menggenggam kuat-kuat ujung payung ditangannya seraya berkata.

"Tidak akan...", lanjutnya lalu menarik kuat-kuat payung milik Kyra, hendak menusukkannya ke lehernya.

Kyra segera tanggap seraya bertindak cepat, ditariknya payung berenda hitam miliknya dari tangan Shurafu lalu memukulkannya ke arah punggung Shurafu.

Buk ! Buk ! Buk !

Seketika itu juga, Shurafu terdiam, jatuh pingsan tak sadarkan diri.

"Dasar...", ucap Kyra.

Seluruh anggota geng afukadu terdiam ketika mereka melihat ke arah Shurafu yang tergeletak tak berdaya di atas lantai.

Tidak ada suara yang terdengar daru arah orang-orang berpakaian serba hijau itu.

"Giliran siapa yang akan melawanku sekarang ???" kata Kyra lantang.

Tak seorangpun bereaksi dan hanya terdiam.

"Apa ada yang akan menyusul Shurafu ???" ucap Kyra dengan sorot mata tajam.

Orang-orang berpakaian serba hijau itu langsung tertunduk diam ketika Kyra menantang mereka.

"Apa kalian masih tidak terima atas kekalahan kalian dan akan terus menindas nenek Sarah ???" ucapnya dengan suara keras.

Hening, suasana seketika itu juga berubah hening.

"Jika tidak ada lagi yang ingin mencoba bersikap seperti Shurafu maka aku akan memberikan kalian, sebuah aturan tegas", kata Kyra.

Semua anggota geng afukadu hijau sontak saling berpandang-pandangan satu sama lainnya dengan tatapan bingung.

"Aturan !?" ucap mereka.

"Ya, sebuah aturan tegas dariku untuk kalian !" kata Kyra.

"Aturan apa yang harus kami patuhi sekarang ini ?" tanya salah satu orang anggota geng afukadu hijau kepada Kyra.

"Ya, aturan apa yang mestinya kami taati setelah kalah dari permainan batu-gunting-kertas ini", ucap seorang pria beralis tebal.

Kyra tersenyum tipis lalu menatap dingin ke arah orang-orang berpakaian serba hijau itu.

"Sesuai kesepakatan antara kita bahwa yang menang akan berkuasa maka aku menetapkan aturan tegas untuk kalian", kata Kyra.

"Aturan apakah itu ?" tanya pria berkumis tipis kepada Kyra.

"Aturan pertama adalah kalian harus berhenti mengacau !" sahut Kyra lantang.

Seluruh anggota geng afukadu hijau serentak berbisik ramai.

"Aturan apa itu ???" bisik mereka gaduh.

''Bagaimana kita harus berhenti mengacau sedangkan pekerjaan kita adalah preman", ucap mereka kebingungan.

"Bagaimana ini ???" bisik semua anggota geng afukadu hijau yang semakin gaduh.

Kyra segera bertindak cepat dengan mencoba menenangkan seluruh anggota geng afukadu hijau.

"Tenang ! Tenang ! Tenang !" ucapnya sembari menggerakkan tangannya agar seluruh anggota geng afukadu hijau menjadi tenang kembali.

"Bagaimana kami bisa tenang, kami adalah gengster yang kebiasan kami selalu mengacau dan membikin onar", kata salah satu anggota geng afukadu hijau.

"Kami sudah terbiasa mengacau karena itu adalah pekerjaan kami semua lalu apa yang akan kami lakukan sekarang setelah berhenti", sambung anggota geng lainnya bingung.

Kyra berjalan mendekat lalu tersenyum simpul.

"Aturan kedua adalah kalian harus membantu nenek Sarah menjual seluruh dagangannya sampai terjual laris !" kata Kyra.

Serempak seluruh anggota geng afukadu hijau terperangah kaget saat mendengar ucapan Kyra.

"Apa ???" sahut mereka kompak.

"Kami harus menjual dagangan buah milik nenek tua itu ???" tanya salah seorang dari anggota geng afukadu hijau tertegun.

"Ya, itu aturannya dari sang pemenang", kata Kyra.

"Tapi kami tidak pandai menjual dagangan, bagaimana caranya kami melariskan supermarket milik nenek Sarah", ucap salah satu anggota geng afukadu hijau.

"Aturan telah ditetapkan dan kalian mau tidak mau harus mematuhi aturan yang telah kita sepakati ini", kata Kyra.

Kyra menatap dingin ke arah anggota geng afukadu hijau di depannya sembari memanggul payung berenda hitam miliknya ke atas pundaknya.

"Jika kalian tidak mematuhi aturan yang aku berikan ini maka terpaksa aku harus menghukum kalian semuanya", ucap Kyra.

"Apa ?" sahut seluruh anggota geng afukadu hijau tersentak kaget.

"Ya, aku akan menghukum kalian semuanya jika kalian tidak mematuhi aturan yang aku tetapkan ini", kata Kyra.

"Tapi..., kami benar-benar tidak tahu bagaimana caranya agar kami bisa melariskan dagangan milik nenek Sarah karena kami tidak pernah berdagang sebelumnya", sahut pria beralis tebal.

Kyra terdiam sesaat lalu ikut berpikir, mencari cara agar semua dagangan buah di supermarket milik nenek Sarah laris terjual.

Teringat pada kehidupan di dunianya sebelumnya, dia sering melihat penjual buah berteriak lantang dengan menjual dagangan buahnya di depan toko mereka lalu muncul suatu ide untuk menjual dagangan buah dengan cara baru di supermarket.

Kyra tersenyum simpul seraya berkata.

''Kita akan kembali ke supermarket, untuk menemui nenek Sarah disana dan kita akan membicarakan masalah ini dengannya", kata Kyra.

"Baiklah, kita kembali ke supermarket", sahut seorang pria beralis tebal.

"Ya, kita bicarakan langkah-langkah apa yang akan kita lakukan agar dagangan buah di supermarket milik nenek Sarah terjual laris", kata pria berwajah sangar.

"Mari kita segera kembali ke supermarket sekarang juga, jangan lagi menunda-nunda pekerjaan", sahut anggota lainnya.

"Ayo ! Ayo ! Ayo kita pergi sekarang !" kata anggota geng afukadu hijau sembari berjalan pergi.

''Hai, tunggu !" teriak pria beralis tebal kepada kawan-kawannya.

"Apa ?" sahut seluruh anggota afukadu hijau serentak seraya menoleh cepat.

"Bagaimana dengan nasib bos kita ???" tanya pria beralis tebal.

"Dia bukan bos besar kita lagi sekarang karena bos baru kita adalah gadis itu" sahut mereka kompak.

"Biarkan saja dia disana, dan tinggalkan si bodoh itu disana !!" sambung anggota lainnya.

1
Shuhairi Nafsir
Tahniah Thor. cerita genre seperti ini yang Saya minati.
Reny Rizky Aryati, SE.: terimaksih telah membaca karya saya, pak Shuhairi, semoga senang mengikuti setiap bab cerita di novel ini, pak Shuhairi 🙏
total 1 replies
LoL öz
gak nyangka bab novelnya udah sepanjang ini, gua baru datang nih, thor
selamat akhirnya bisa juga, nih thor...
semangat ya... 👍💪
Reny Rizky Aryati, SE.: okey ,,,, 👍👍👍
total 1 replies
Reny Rizky Aryati, SE.
terimakasih telah mampir kemari
Reny Rizky Aryati, SE.: 🍩🍩🍩🍩🍩
total 1 replies
Lippe
Kyra terlalu naif
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih telah mampir kemari
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
kura kura ninja
karya baru nih thor 🐯
Reny Rizky Aryati, SE.: yup, buat lomba 🤭
total 1 replies
LoL öz
kalau ada permainan ular tangga kayak gini seru juga kali yak 🐛
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.: serem...
total 2 replies
LoL öz
cool Thor 👍 the best /Ok/
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you 🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!