Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Dia Bukan Nona Muda
Jonathan sedang makan siang dengan koleganya, tidak ada yang terlalu spesial hanya makan siang biasa yang dihadiri 4 pria dan 2 orang wanita. Mereka mengobrol ringan sambil menyantap makanan mereka. Cafe yang mereka datangi ini cukup luas, tidak ada sekat pemisah, hanya meja dan kursi yang ditata rapi, semua pengunjung bisa saling melihat satu dengan yang lain.
🗣️ "Kayanya Jenny ngga bisa ikut deh, lu juga aneh. Mana bisa sembarangan ngajakin orang yang udah punya suami, ngaco aja lu. Yaudah ntar gua tanyain." seru wanita itu dan menutup teleponnya.
"Naura... ", seru Jonathan ke arah suara yang menyebut kata " Jenny".
"Jojo....", girangnya. " Kemana aja lu, masi idup lu? Heheheh... ".
Awal-awal percakapan diawali dengan tanya kabar, basa-basi, pekerjaan dan jajarannya, hingga akhirnya maksud dan tujuan Jonathan pun pelan-pelan ia utarakan.
"Nau, dia baik - baik aja kan? Gua ngga yakin nih."
"Siapa?"
"Ya Jeje lah, Nau. Siapa lagi."
"Istri orang tuh, jangan dikepoin mulu, mau jadi pebinor lu, Jo, hahahaha.", ledek Naura.
"Gua serius Nau, terakhir gua ketemu dia, dianya ngobat. Merinding gua.", gigil Jonathan.
"Hah??? Ngobat apaan Jo. Lu serius? ", panik Naura.
"Gua juga ngga jelas obat apaan tapi ngga mungkin narkoboy gua yakin, ngga sengaja kita ketemu di event tahunan, dia pingsan disana, tau ngga? Gua yang anterin dia sama suaminya ke RS. Kebayang kan lu awkwardnya itu gimana?", ringis Jonathan.
"Lu buat dosa apa si di kehidupan sebelumnya? Begini amat."
"Bener ngga sih dia selingkuh dibelakang gua? Atau gua yang selingkuhan sebenernya?", tanya Jonathan sendu, wajahnya benar-benar minta penjelasan, minta dikasihani.
"Y-yaa mana gua tahu, ngga semua tentang Jenny gua harus urusin kan, apalagi soal itu, sensitif banget Jo. Dari dulu juga dia cerita duluan, gua ga berani nanya macem-macem." , jawab Naura tapi Jonathan menangkap sinyal keragu-raguan disana.
"Yakin lu ngga tahu apa-apa? Lu ngga tahu juga kalo Jenny hamil?", tanya Jonathan sok heran.
"Haaah??? Jenny Hamil?", kaget bukan main, hingga beberapa orang disekitar memperhatikan mereka.
Serius lu ? Dia hamil? Woahh... parah nih parah, ngapain itu betina pake hamil segala? Kan kata dia itu nikah cuma terpaksa, nikah palsu, kok dia sampe bikin anak segala... waaah, parah... Ngga bener nih ", kesal Naura, hingga akhirnya ia sadar sudah melakukan kesalahan besar, dan Jonathan tersenyum puas memandangi Naura yang kini ciut tertunduk.
"Naura, lu tahu ngga kalo Jenny ngga pernah bisa bohongin gua? Dia bisa bohong sama seluruh makhluk di planet ini, tapi itu ngga berlaku buat gua Nau. Udah? Sekarang lu duduk manis, ceritain semua ke gua dari awal kronologi, jelas se jelasnya ngga kurang setitik komanya. Lu udah ketangkep basah . Menurut gua Jenny ngga hamil, dia masih langsing, masih barbar, masih lari-larian ,lompat-lompatan di event kemarin, dan dia ngobat juga kan. Dia ngga mungkin minum obat aneh-aneh kalau lagi hamil.
Nahh... jadi nona manis baik hati baik budi tapi rada bego, sahabat kesayangan pacar saya, ceritakan semua-muanya." seru Jonathan, Naura pun meringis.
"Yaudah gua jujur, tapi ada syaratnya. Lu ngga boleh bilang tahu semuanya dari gua. Dia udah kesusahan sendirian, dan dia cuma punya gua sekarang. Jangan sampe dia jauhin gue. Kasian gua sama dia Jo." dengan wajah memelas, akhirnya Naura menceritakan semuanya, mulai dari perjodohan dan perjanjian kakek buyut Askara dan Wijaya, sampai papanya Jenny yang menderita kanker, itulah alasan utama ia mau menikahi Arsen, bukan semata perjodohan itu.
"Setidaknya gua bisa bernapas lebih lega sekarang, gua akhirnya tahu dia gak khianatin gua sama sekali, dia butuh pertolongan tapi ngga bisa ngelakuin apapun, Jeje, sayang tunggu aku." batinnya.
"Janji lu ya, dia itu orang yang berarti banget buat gua Jo." lirih Naura.
" Iya Nau, gua janji."
.
.
.
Tbc ... 💜