Kuys... Mampir di karya aku yang ke 10!!!
Gimana jadinya, kalo cewek Bar-Bar binti pecicilan. Ketemu sama cowok cool abis, tapi bad boy.
Anugerah Larasati Van Houten, anak perempuan satu-satunya dari keluarga terkaya no.1. Tapi gesreknya bikin sang mama darah tinggi, namun memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dan sang ayah, menyembunyikan identitas anggota keluarga nya.
Dan Bintang Wicaksono, anak lelaki korban broken home. Yang mendirikan geng motornya sendiri, bersama sahabat-sahabatnya.
"Ck.. Gue gak suka cewek rese modelan lo, risih gue deket-deket ma lo. Jauh-jauh sana!!"ucap Bintang
'Cape gue ngejar-ngejar lo, ngejar sesuatu yang ga pasti. Berbulan-bulan gue ngejar, tapi tetep aja cewek lain pemenangnya. Gue bisa nyingkirin cewe-cewe yang ngejar lo, tapi gue nyerah kalo lo yang udah ngejar cewe. Gue mundur Bin, semoga lo bahagia sama pilihan lo.' ucap Laras dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amarah Laras
Begitu sampai di belokan yang sepi, Laras semakin mempercepat laju motornya. Ia pun kini ada di depan mobil yang membawa Ellora, ia memutar arah motor dan menghadang mobil tersebut.
Laras turun dari motor dan membuka helmnya, ia menenteng helm tersebut dan melangkahkan kakinya mendekati mobil yang ikut berhenti tersebut, dengan wajahnya yang dingin.
Bintang dan Satria menghentikan motornya di dekat motor Doni, mereka ikut turun dan hendak membantu Laras. Ini bukan jalanan sepi, namun jarang di lewati. Beberapa orang lewat, menghentikan laju kendaraannya untuk melihat apa yang terjadi.
Orang-orang yang ada di dalam mobil, serentak turun. Ada 6 orang, yang bertubuh besar. Ellora masih belum sadarkan diri, ia yang duduk paling belakang mobil, di tinggalkan. Tanpa basa basi, Laras berlari ke arah orang-orang tersebut. Matanya sudah memancarkan kemarahan, auranya berubah gelap. Laras pun mengayunkan helm yang ia pegang, pada kepala salah satu orang-orang tersebut.
BUAGH
"AAARRGGGHHT" teriaknya, yang langsung terjatuh ke tanah, sembari memegang kepala yang mengeluarkan darah.
"B*NGSAT" teriak musuh yang lainnya, ia segera maju dan hendak memukul Laras. Namun Laras sedikit merendahkan tubuhnya, sehingga pukulan itu hanya meninju angin. Laras kembali menegakkan tubuhnya dan
DUAGH
Kepalan tangannya, mengenai wajah pria itu dengan telak. Darah langsung menyembur dari hidung dan mulutnya, ia pun terjatuh ke atas tanah. Bintang dan Satria mematung, melihat gerakan Laras yang cepat. Bahkan dengan waktu sesingkat ini, sudah 2 orang yang tumbang.
Laras terus melangkahkan kakinya, ia kembali berlari. Begitu juga dengan penjahat, yang sisa empat tersebut. Laras mengelak ke bawah, saat salah satu orang hendak memukulnya. Laras melakukan pukulan jab pada perut penjahat tersebut.
"UGH" pria itu menundukkan tubuhnya, seraya memegang perutnya. Bahkan dari mulutnya juga keluar darah, itu artinya kekuatan Laras tidak main-main. Laras melompat dengan mejadikan tubuh pria itu sebagai pijakan tangannya, ia mengangkat kakinya dan melakukan tendangan memutar. Hingga mengenai, wajah dua orang yang hendak menyerangnya.
DUAGH
DUAGH
Hanya dalam waktu singakt, sudah 5 orang yang tumbang. Sisa satu, tubuh orang itu bergetar hebat. Ia tak menyangka bila gadis SMA yang kini tengah melangkah mendekatinya, memiliki ilmu beladiri dan kekuatan monster. Saking takutnya, ia langsung jatuh berlutut.
Laras menatap tajam pada pria tersebut, pria yang sangat berani menampar sahabatnya.
"Punya nyawa berapa lo, berani nyakitin sahabat gue?" tanya Laras dengan penuh tekanan, bahkan ia mencekik peria itu. Tenaganya benar-benar sangat besar, pria itu kalah telak.
"Siapa yang menyuruhmu hah?" tanya Laras
"Kkkhh... kkkhh..." pria itu sulit berbicara
"Ras, ia kesulitan menjawabnya" ucap Satria yang kini ada di dekat Laras, Laras melepaskan cekikannya dengan kasar.
"KATAKAN" pekik Laras
"tu tuan Candrawinata, i ia tidak terima karena kini ia menjadi buronan. Dan ia ingin menghancurkan tuan Arjuna, lewat sahabat putrinya. Bila sahabat putrinya mati, maka sudah di pastikan putri tuan Arjuna akan merasa bersalah dan depresi." jawab orang tersebut dengan tenggorokan yang terasa sakit
Kedua tangan Laras mengepal, kemarahannya kembali naik.
"Akan kamu bawa kemana sahabatku?" tanya Laras dengan suara tertahan, karena menahan emosinya
"ka kami di perintahkan untuk melemparnya ke dalam jurang"
DUAGH
Laras langsung melakukan tendangan pada orang itu dari samping, sehingga mengenai kepala bagian kirinya. Orang itu langsung jatuh dan tak sadarkan diri.
Laras segera mendekati mobil, ia harus melihat kondisi sahabatnya. Air mata Laras menetes, saat melihat pipi kiri Ellora merah. Dan ada sobekan di samping bibirnya, karena saking keras tamparan itu.
"Maaf, maafkan aku El" gumam Laras, ia mengusap pipi Ellora yang merah tersebut.
Demi apapun, Bintang dan Satria merasa tak berguna menjadi laki-laki. Karena 6 orang ini, habis di tangan Laras sendiri.
Tak lama datang mobil Bima dan juga Arjuna, mereka berdua turun. Ternyata Kenan langsung menghubungi mereka berdua, dan mereka langsung mengikuti GPS yang terpasang pada ponsel Laras. Lalu menyusul beberapa mobil hitam di belakangnya, turunlah orang-orang Arjuna. Mereka segera merebut ponsel yang merekam kejadian ini, mereka menghapus vidio tersebut. Mereka juga memerintahkan orang yang sudah meng upload untuk segera menghapusnya, bila tidak maka jangan harap bisa lepas.
"Sayang" panggil Arjuna
"Pah" tangisan Laras pun pecah, ia memeluk tubuh sang ayah.
"Ellora, pah. Ia di tampar oleh orang-orang itu, Bayu dan Alex juga pingsan karena di pukul kepalanya." adunya pada Arjuna, Arjuna membalas pelukan Laras dengan erat. Putrinya bukanlah anak yang cengeng, hanya saja ia tak bisa bila melihat orang-orang yang di sayanginya terluka.
Bima segera mengangkat tubuh Ellora dan memindahkannya ke mobil miliknya, setelah membuat Ellora nyaman di mobilnya. Bima mendekati sang ayah dan adiknya, dia menarik tubuh Laras dan memeluknya.
"Abang, huhuuuu"
"Sudah, sudah... ayo kita ke rumah sakit, kamu tidak ada yang terluka kan?" Laras menggelengkan kepalanya di dalam pelukan Bima, tanpa mengecek tubuh Laras. Mereka pun meninggalkan tempat tersebut
"Kalian teman Laras?" tanya Arjuna, Bintang dan Satria mengangguk cepat
"Terima kasih karena sudah membantu Laras, kalau begitu kita harus segera ke rumah sakit." ucap Arjuna, Bintang dan Satria kembali mengangguk
Motor Doni, di bawa oleh salah satu anak buah Arjuna. Bima membawa Ellora yang duduk di sampingnya, sedangkan Laras ikut mobil Arjuna. Bintang dan Satria segera menyusul di belakangnya, mereka berdua dengan pikiran mereka masing-masing.
Namun yang di pikirkan mereka satu orang yang sama, LARAS!!!
.
.
"Bagaimana kondisi Bayu dan Satria? Pak Jo?" tanya Laras yang baru saja sampai di rumah sakit, di belakangnya ada Arjuna, Bintang dan Satria.
Sedangkan Bima, membawa Ellora ke dokter pribadinya.
"Mereka baik-baik saja, kepala belakang Bayu dan Alex memang harus di jahit. Tapi tidak ada yang perlu di khawatirkan, Laras pun langsung menghembuskan nafas lega.
Ken langsung memeluk Laras, Ken benar-benar khawatir melihat kemarahan Laras tadi. Laras membalas pelukan Ken dan mengusap punggung Ken
"Kamu tidak apa-apakan? Tidak ada yang luka kan?" tanya Ken seraya melerai pelukannya, ia menelisik tubuh Laras. Ken membuka cardigan yang di pakai Laras, karena terlihat sobekan. Ternyata ada luka di lutut dan sikutnya, juga ada baret di sepanjang lengan sebelah kiri.
"Kamu terluka, ayo kita obati." Laras hanya pasrah, saat sang abang menariknya secara paksa. Arjuna yang tadi tidak melihatnya pun terkejut, ia pun memperhatikan Laras.
Rahangnya langsung mengetat, sudah di pastikan dalang dan antek-anteknya tidak akan selamat. Putri kesayangan Van Houten terluka, Arjuna segera menyusul kedua anaknya.
Ammar dan Doni, segera mendekati Bintang dan Satria.
"Bagaimana?" tanya Doni
"Gila... gila, lu ga akan percaya yang gue liat Don. Njir, gue sampe speechless. Lu liat kedua tangan gue, masih gemeter bro." jawab Satria
Mereka menjatuhkan p*ntatnya mereka di kursi tunggu, depan IGD
"Jantung gue serasa berhenti, saat liat si Laras masuk ke kolong truk. Tambah lagi, dia bisa ngehajar 6 orang pria yang bertubuh besar. Hanya dalam hitungan menit, dan itu sendirian. Gue ga tau lagi mesti ngomong apa Don, adegan tadi udah kaya film action yang gue tonton di TV." lanjutnya
Ammar memperhatikan Bintang, yang terdiam menatap langit-langit. Sepertinya ia shock....
...****************...
...Happy Reading all💞💞💞💞...
hahaha, selamat penasaran yaah