HATI-HATI DALAM MEMILIH BACAAN!
Serena dan Yuan terjebak di satu malam panas yang membuat mereka menyesali semuanya. Yuan yang memiliki kekasih dibuat bingung antara tanggung jawab dengan Serena atau memilih kekasihnya.
Semuanya menjadi rumit karen Yuan yang candu dengan tubuh Serena tidak bisa berhenti memaksa wanita itu untuk melakukannya. Yuan yang egois tidak ingin memutuskan pacarnya bahkan dia berkata tidak akan pernah merusak pacarnya.
Ketika ia mulai sadar bahwa rasa cintanya telah beralih kepada Serena, semuanya semakin rumit karena kekasih Yuan tidak ingin di lepaskan dan mengancam akan mengakhiri hidupnya jika Yuan meninggalkannya.
Kehadiran Johan di antara Yuan dan Serena juga membuat mereka semakin renggang.
Pernikahan Yuan dan Maudy tiba-tiba dipercepat karena wanita itu menjebak Yuan yang sudah menolaknya mentah-mentah padahal hubungan mereka tengah baik-baik saja pada saat itu.
Serena yang mendengar itu pun memilih untuk pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AICE PARK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Bukan Selingkuhanmu!
"Bapak juga ganteng dan ada yang beda hari ini!" goda Serena balik.
Johan langsung mengeluarkan wajah flatnya karena dipanggil 'Bapak' lagi oleh Serena.
"M-maaf, maksudku Johan!" Serena tersenyum kikuk.
Johan pun tersenyum lebar melihat tingkah Serena, lelaki itu rasanya gemas sekali dan ingin m*nc*um Serena sekarang juga.
Tidak sadar, Johan perlahan memegang l*h3r Serena dan mengelusnya perlahan.
Pipi Serena memerah karena m*r*nding, ditambah ia tadi sedikit meneguk alk*h*l di pesta.
"Boleh?" tanya Johan dengan semakin mendekatkan wajahnya.
Serena hanya mengangguk kecil lalu memejamkan matanya, selanjutnya Johan melakukan tugasnya dan membuat Serena m*b*k akan g*d44n nya.
Adegan itu berlangsung selama beberapa menit, tidak ada yang mau mengalah di antara keduanya.
Seolah tidak perduli jika mungkin ada penghuni kost yang keluar atau melihatnya.
Ingin rasanya Johan membuka mobilnya dan membawa Serena masuk kedalam.
Serena melepaskan tautan mereka, gadis itu menarik nafas banyak-banyak. Sungguh pengalaman pertama yang membuatnya terl*n*.
Jantung Serena berdegup kencang, wajah berantakan Johan membuatnya semakin tersipu.
"P-pulang, sudah malam!" usir Serena karena wanita itu benar-benar malu sekarang.
"Hehe, jangan sampai menghindariku karena hal ini. Ingat terus adegan tadi, jangan lupakan!" ucap Johan.
Serena semakin memerah, lelaki itu benar-benar membuatnya semakin bingung dengan perasaannya.
"Selamat malam, aku pulang dulu!" ucap Johan sembari m3ng*c*p dahi Serena lalu memasuki mobilnya.
Serena melambaikan tangannya ketika Johan pergi menjauh dari pekarangan kost nya.
Setelah dirasa Johan tak nampak lagi, wanita itu pun memasuki kost an nya.
Baru saja ia sampai di depan kamarnya, Serena dikejutkan dengan adanya sosok lelaki yang tidak ingin ia jumpai saat ini.
Dengan segera Serena hendak membuka pintu kamarnya, namun karena perlu kunci jadi waktu membuka kamarnya sedikit lama.
Saat masuk pun lelaki itu langsung mendesak Serena dan ia ikut masuk lalu mengkunci pintu dari dalam.
"Bersenang-senang dengan selingkuhanmu kah?" sarkas Yuan.
"Selingkuhan? Sejak kapan gue punya pacar, g*l@!" ump*t Serena.
"Lo lupa lu siapa? Mau gue kasih tau posisi lo?" Yuan menarik tangan Serena dengan kuat.
"Lo itu selingkuhan gue!"
Plakk!
Serena menamparnya, lelaki itu semakin geram dan menatap Serena dengan tajam.
"Aku bukan selingkuhanmu! Dan kita tidak mempunyai hubungan sama sekali!" ucap Serena dengan lantang.
Karena geram, dengan cepat Yuan m*mb4nt1ng Serena ke kasur, lalu m*nc1um nya dengan br*t4l.
"Ini kan yang lu pengen? Ini kan?" bentaknya.
Serena menangis, wanita itu mengeluarkan air matanya tanpa terisak. Ia masih ingin terlihat kuat di depan pria itu.
"Nggak gue ngga pengen apa-apa dari lo, tolong lepasin gue dan stop lakuin ini semua! Lu punya Maudy!" Serena memberontak, namun tenaganya tak sekuat Yuan.
"Baru ngomong gitu karena lu dapet yang lebih kaya kan? Atau lo udah t1d*r dengan dia juga?" sarkas Yuan, lelaki itu menarik sudut bibirnya dengan sinis.
Serena menatap Yuan dengan getir, tidak disangka kalimat itu muncul dari bibir Yuan sedangkan hatinya hanya diperuntukkan lelaki itu.
Memang benar tadi ia khil*f bersama Johan, namun ia juga tidak melakukan hal yang lebih-lebih seperti dirinya dengan Yuan.
Lagipula Yuan tidak mengikatnya sama sekali dan tidak menjadikan Serena miliknya, selama ini wanita itu lebih banyak dipaksa daripada terlena.
Yuan dengan keadaan masih marah mulai menyerang Serena, sedangkan Serena seperti biasanya hanya bisa pasrah. Namun kali ini ia menangis tanpa henti, karena hatinya terlalu sakit dan ia marah kepada dirinya karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Bersambung