NovelToon NovelToon
Fall In Love In Kongo

Fall In Love In Kongo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:509.5k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Menolak dijodohkan, kata yang tepat untuk Azalea dan Jagat. Membuat keduanya memilih mengabdikan diri untuk profesi masing-masing. Tapi siapa sangka keduanya justru dipertemukan dan jatuh cinta satu sama lain di tempat mereka mengabdi.

"Tuhan sudah menakdirkan kisah keduanya bahkan jauh sebelum keduanya membingkai cerita manis di Kongo..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Mata Elang

Praktis semua terkejut dan refleks melindungi kepala masing-masing begitupun Aza. Mister Neil bahkan sudah berlari keluar demi melihat yang terjadi.

Awalnya Aza ingin langsung keluar namun Jagat langsung menangkapnya, "diam."

"Yang lain di luar..." debat Aza.

"Ada anggota yang lain juga, Aza." Jawab Jagat tegas meminta Aza diam di dekatnya, sorot matanya jelas hanya ingin Aza menurut saja demi keselamatannya.

"Mister!" panggil kapten Yuda refleks, ingin menahan namun pria tua itu sudah keburu keluar.

Kapten Yuda mengangguk pada Jagat yang kemudian keduanya langsung bertahan di posisi waspadanya, tak lupa mengeluarkan senjata api dari tali di pinggang dengan sikap siaga.

"Kamu mau ngapain?" Aza menahan Jagat dengan mata yang sudah melotot dengan penekanan alisnya. Ia sudah tau pasti, jika Jagat dan kapten Yuda pasti akan langsung bertindak, mana mungkin cuma mau main catur pake keluarin senpi... namun entahlah pertanyaannya itu....Aza hanya perlu memastikan saja jika Jagat tak macam-macam.

Yuda memutar alat komunikasinya dan berbicara disana, "panther, meminta status?"

Check...Kapten...dan suara tak begitu jelas terdengar kemudian.

"Saya keluar.." ujar kapten Yudha.

Setelah itu, mereka hanya bisa diam dalam suasana mencekam penuh ketegangan, seraya mendengarkan dengan seksama sayup-sayup suara orang mengobrol sambil sesekali suara tangis dan jerit terdengar.

Sembari menenangkan hati yang kalut, Aza hanya bisa melakukan semampunya demi menolong gadis yang kini sedikit tenang meski masih berhalusinasi lemas, sambil hatinya melangitkan do'a agar berada dalam lindungan Allah, meski ia tau ia adalah makhluk berlumur dosa namun ia percaya ia tetap menjadi salah satu hamba kesayangan-Nya.

Ia meminta pada kedua orangtuanya agar terus memberikan air minum agar tak dehidrasi.

Efek sa bu akan bertahan dalam 3-4 hari, namun setiap 12 jam akan berkurang...maka teruslah berikan dia minum dan makan teratur. Jangan berikan apa yang dia mau, karena dalam kondisi begini ia akan meminta kembali zat adiktif itu. Nanti saya akan beri obat pereda nyeri dan bekerja sebagai (pembalikan) serta menyerap zat metamfetamin secara bertahap.

Aza saling menatap dengan Jagat setelah itu masih dalam kebisuan, namun siapapun dapat melihat dengan jelas jika keduanya tengah berbicara melalui mata.

Nalurinya menuntun untuk menggenggam tangan Aza yang masih cukup bergetar ketakutan, "semua akan baik-baik saja." Lirih Jagat, berharap tindakannya dapat menyalurkan rasa tenang pada Aza.

Tak taukah kamu, Za. Secara tak sadar saya sudah berani menjamin keselamatanmu di depan ayah Lukman, sewaktu kamu meminta saya membujuk kedua orangtuamu merestui kepergianmu kesini.... Jagat masih menatap wajah penuh ketakutan dari Aza.

"Jaguar masuk....Jaguar. Tikus dilindungi anak buah dengan senpi. Status parrot dan merpati?"

"Aman, tiger. Apa perlu saya keluar? Meminta status area.." ucap Jagat.

"Satu merpati terluka, dokter Teja..." Jagat langsung menatap Aza dengan sorot mata getir.

"Apa, kenapa? Di luar aman?" tanya Aza melihat kegetiran di wajah Jagat.

Jagat bingung menjawabnya, hingga kembali suara tembakan ketiga terdengar begitu nyaring memekakan telinga, refleks Aza memeluk dan menyembunyikan wajahnya di lengan Jagat.

"Kalo abang masih mau di--" belum Aza melanjutkan kalimatnya Jagat sudah memotongnya, seolah ia sudah tau apa yang akan Aza katakan, begitupun dengannya yang tak bisa hanya diam saja.

"Kita keluar sekarang, tapi ingat! Ikut aba-aba dan interupsi saya."

Setelah mendapat persetujuan Aza, Jagat mulai meminta ijin pada pemilik rumah untuk keluar bersama kalimat perintahnya untuk tetap berada di dalam.

Kedekatan yang tak mereka sadari itu terus mereka pupuk sampai detik ini, Aza benar-benar menempel pada Jagat. Langkah yang mengendap-endap dan membungkuk layaknya maling tetap terkoordinasi bersama tangan Aza yang terus berpegangan di seragam Jagat. Bahkan aroma Jagat, sudah menjadi bau keseharian yang memanjakan penciuman Aza sekarang.

Melewati beberapa rumah di sampingnya secara perlahan, tak jarang juga Jagat menarik dan mengungkung Aza ke dalam dekapan yang kelewat mencolok posisinya.

Sampai Aza merasa cukup terkejut melihat di area tkp dokter Teja terluka di bagian perutnya terkena lesatan tembakan.

Aza membekap mulutnya sendiri dengan tangan yang lainnya mencengkram seragam Jagat, ia berusaha menetralkan suasana hati yang semakin dilanda badai ketakutan, berharap kegiatan relawannya kali ini baik-baik saja namun ia justru terjebak di situasi mencekam begini.

Merasa jika cengkraman di seragamnya mengencang, Jagat menoleh sejenak pada Aza, "dengar saya. Jangan pernah berpikir untuk berlari kesana, atau melakukan gerakan kejutan yang membahayakan posisi saya dan kamu. Paham?" Aza mengangguk cepat dengan masih membekap mulut, di balik bekapannya itu Aza sudah menggigit bibir bawahnya kencang-kencang.

Ditatapnya Aza yang begitu memperlihatkan wajah takut dan khawatir, Jagat paham situasi ini tak banyak Aza alami, bahkan mungkin baru pertama kalinya.

"Beginilah pekerjaan seorang prajurit Za. Maka saya tidak berharap banyak pada calon saya...karena, kekhawatiran dan ketakutan akan menjadi teman setia dalam hidup-nya." Tatapnya penuh makna pada Aza.

Aza mendongak pada Jagat yang kini tak berjarak dengan Aza karena kondisi dan situasi memaksa posisi mereka untuk nempel-nempel di balik dinding kayu rumah warga bersama barang-barang bekas yang berserakan.

Ia menurunkan tangannya, "apa Aza harus mulai adaptasi dari sekarang?"

Ucapan Aza barusan, harus Jagat anggap apa? Menerima kehadirannya. Apa Jagat mesti selametan?

Jagat mendengus sumbang dan menunduk meraih tangan Aza, lalu menepuk-nepuknya, "siapkan keteguhan hati."

Terdengar bunyi kresek di intercom Jagat, membuat Jagat kembali dalam posisi waspada, "Jaguar come in, berikan tindakan kejutan. Biar kami bisa merubah posisi..."

"Dimengeti, copy..." Ucap Jagat seraya matanya menatap Aza yang juga dibalas oleh Aza dengan mata beningnya. Jagat membawa tangan Aza untuk memegang seragam belakangnya, sementara ia bersiap untuk melesatkan tembakan ke zona merah.

Terlihat jelas beberapa orang setia memegang senjata api dan itu diarahkan pada para prajurit serta nakes dan warga. Bahkan kini, seorang pria sudah menodongkan itu pada kapten Yuda dan nakes.

"Jangan ikut campur urusan kami!" begitu mungkin kiranya yang dapat dijabarkan oleh para nakes dan prajurit, saat beberapa pria memaksa masuk ke rumah warga demi mencari paksa para remaja. Sejauh ini selama bertugas, baru kelompok inilah yang begitu frontal dan nekat melawan pasukan perdamaian secara terang-terangan.

Dorrr!

Lesatan tembakan dimuntahkan senjata milik Jagat, hingga Aza kembali menutup matanya. Erangan kesakitan seketika keluar dari mulut seseorang yang paling dekat dengan nakes, padahal posisinya cukup jauh dari posisi Jagat, namun perwira ini mampu mengenai kakinya tepat sasaran.

Seketika fokus mereka terpecah memberikan sedikit celah untuk para prajurit bergegas bergerak.

Diseretnya para nakes oleh tim begitupun kapten Yuda yang sudah menendang pria di depannya dan membalikan keadaan. Menjadikan tubuh lawannya tameng dan berbalik menodongkan senjatanya.

Jagat masih tetap dalam posisinya sebagai, mata elang.

.

.

.

.

1
𝐙⃝🦜尺o
tenang za gak bakalan ada drama jambak2an koq😂
Fitria Syafei
kk cantik dan baik hati kereen 🥰🥰🥰
Miko Celsy exs mika saja
sdh saatnya bertemu za,,,bang jagat tdk akan salah bicara za
Dewi Kasinji
mas jagad bercengkrama sama mas Angga ya 😅
'Nchie
bang jagat mh dewasa za ga bakal di apa2in angga kalo g rese
sitimusthoharoh
si aza khawatir banget kalok2 bang j semosi jiwa liat angga.padahalkan cuma mau ngobrol aj
lanjut
mama_im
lika liku istri perwira masak nasi, ada yg kebanyakan aer, ada juga yg gak di cetrekin, yg katanya magic. hahaha....
_rINi_
kalem Za mungkin mereka sedang say hay
Mulianti Mulianti
mereka salam kenal za /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ney Maniez🍒⃞⃟🦅
waduhhhh ngobrol apaan nihhh,, serius bgt
Rizky Tria
gpp Za, bang J & Angga lg bertegur sapa atau reuni mantan vs masa depan 🤭😅😅
Fadilah
santai Za santai gk bakalan ada adu jotos kok /Grin/
ieda1195
sweet bgt bang j, menghargai y mb, jarang loohh yg bgini,,
A... L*cy bangtan 💜
positif thinking za🤭... dah pada dewasa juga mereka, Angga juga kyknya lumayan dewasa sih menurut q... ya kali kaya anak abg rebutan pacar sambil gontok2an😆😆😆
Yuni Widiyarti
positif thinking kenapa za.mereka berdua sama 2 dewasa pasti bisa selesain dengan cara dewasa
A R
enakk nasi lembekkkk, aku lbh suka nasi lembek
dhani mnz
positif thingking Za.. Mereka lg sertijab posisi pendamping kamoh.. /Chuckle//Chuckle/
Zee Zee Zubaydah
double up dong teh
dyah EkaPratiwi
hahaha gpp za, omonga lelaki itu
Adeeva Haboo
waaaaaaaaahhh lagi dooonk teh siiin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!