NovelToon NovelToon
Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sasa Al Khansa

Salma seorang guru TK, menikah dengan Rama seorang duda dengan satu anak. Setahun lebih menikah kehidupan keduanya harmonis dan bahagia. Apalagi Rama adalah cinta pertamanya saat SMA.

Namun, kenyataan bahwa sang suami menikahinya hanya demi Faisal, anak Rama dengan mantan istrinya yang juga merupakan anak didiknya di tempatnya mengajar, membuat semuanya berubah.

Akankah Salma bertahan di saat ia tahu suaminya masih mencintai mantan istrinya yang datang lagi ke kehidupan mereka?

IG: sasaalkhansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIUA 25 Belum Hamil Juga?

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (25)

Harus bagaimana lagi hamba menasehatinya Ya Allah. Hamba khawatir dia akan melakukan hal-hal yang akan merugikan dia dan juga orang lain.

Bu Ana berbicara dalam hati sambil menutup pintu kamar putrinya.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Sudah hampir enam bulan lebih semenjak pertemuan Rama dan Salma dengan Dewi. Semenjak itu pula hubungan keduanya semakin harmonis.

Kondisi kaki Salma pun sudah berangsur-angsur pulih. Bahkan ia sudah kembali mengajar dengan di antar jemput Pak Suami yang jadi over protective dan tidak mengizinkannya memakai sepeda motornya. Entah sampai kapan.

Malam itu pula, lagi-lagi Rama menunjukkan bahwa Salma lah masa depannya. Tidak ada lagi Dewi di hatinya. Rama pun selalu jujur jika ia bertemu dengan Dewi tanpa sengaja. Atau Dewi yang meminta bertemu namun tak ia hiraukan.

Rama menepati janjinya untuk tidak menemui Dewi di belakang Salma. Bahkan kebiasaan Rama yang selalu melaporkan dimana pun ia berada seolah menjadi kebiasaan. Sampai saat ini, Rama masih melakukannya.

" Yank, kamu belum siap?," tanya Salma pada Rama yang masih bertelanjang dada.

Kini,tidak hanya Rama, Salma sudah membiasakan diri memanggil suaminya dengan panggilan "Yank" atau " sayang" selain panggilan "Mas".

Jangan tanya betapa bahagianya Rama saat Salma kembali memanggilnya dengan sebutan yang spesial itu.

" Mas juga ingin seperti Faisal." Ucapnya dengan nada manja.

Salma hanya tersenyum. Suaminya jadi manja entah sejak kapan.

" Seperti apa? Ical sudah mandiri loh. Pakai baju sendiri. Aku hanya merapikan saja." Salma tahu keinginan Rama. Namun, ia senang menggoda suaminya saat sedang mode manja begini.

" Ya sudah. Mas pakai sendiri." Rama melangkahkan kakinya ke ranjang dimana pakaiannya sudah di siapkan.

Melihat suaminya merajuk,Salma malah terkekeh. " Ish, lucunya suamiku kalau lagi merajuk begini." Salma mendekati suaminya dan mengambil alih pakaian yang akan di pakainya.

Rama hanya diam. Membiarkan Salma membantunya.

" Kamu sendiri belum siap, yang?," Salma masih memakai pakaian yang biasa ia pakai saat di rumah. Sementara pakaian yang akan ia pakai untuk pergi masih tersimpan rapi di atas ranjang.

" Aku harus memastikan kalian siap sebelum aku bersiap-siap." Jelasnya sambil mengancingkan kemeja baju suaminya.

"Cup," Rama mencuri satu kecupan dari sang istri.

"Mas." Salma menepuk dada sang suami.

" Mas mau lagi." pintanya.

" Mau apa?," Salma mengerutkan keningnya tidak paham.

" Mau ini" Salma di buat terkejut saat suaminya melakukan apa yang tadi dia lakukan bahkan lebih lama.

" Aku belum bersiap, sayang. Tolong jangan di ganggu terus." Salma beralih mengambil pakaian miliknya.

" Ya..Ya .. Baiklah."

Rama menurut. Dia hanya diam dan memperhatikan istrinya mengganti pakaian di depan matanya. Memang tidak semua di lepaskan karena Salma hanya mengganti gamisnya dengan gamis yang senada dengan kemeja suami dan anaknya. Sementara di balik gamis itu, ia memakai pakaian rumahan.

Baru selesai melepaskan gamisnya, Rama sudah memeluknya dari belakang.

" Yang,, tadi kan sudah janji. Nanti kita telat, kasihan mama menunggu lama di rumah." Mereka memang akan menjemput Bu Marisa untuk pergi bersama-sama.

Mereka akan pergi ke acara empat bulanan sepupu Rama.

" Sebentar saja. Mas rasanya malas untuk pergi." Ucapnya sambil meletakkan kepalanya di pundak sang istri. Nyaman dan menenangkan. Itulah yang ia rasakan jika berada di dekat istrinya.

" Kita di undang, mas. Masa tidak datang? Ical sudah siap. Mama juga mungkin sedang menunggu kita." Salma mengusap kepala sang suami.

Terdengar de_sahan dari bibir Rama. Entah kenapa ia merasa tidak ingin pergi.

" Baiklah. Tapi, begini dulu sebentar lagi ya?," pintanya sambil mengusap perut Salma.

Salma menggenggam tangan Rama yang mengusap lembut perutnya.

" Sepertinya belum ada mas." Lirih Salma.

"Apanya?," Rama membalas genggaman tangan Salma.

" Di dalam sini belum ada kehidupan." lirihnya sambil meletakkan tangan suami di atas perutnya lagi.

Tidak lama setelah Salma bisa di ajak 'bercocok tanam', Rama rajin melakukannya berharap ada yang membuahkan hasil.

Bahkan saat Salma telat datang bulan, padahal baru sehari, pasti langsung di cek. Saking antusiasnya. Namun, berkali-kali Salma harus menelan kekecewaan. Hingga akhirnya mereka tak mengetesnya lagi. Lebih tepatnya, Rama yang melarang. Ia tidak tega melihat wajah kecewa istrinya.

" Maaf, mas tidak bermaksud. Hanya refleks saja,"

" Tidak apa-apa. Aku mau bersiap dulu." Salma melepaskan pelukan suaminya dan melanjutkan untuk bersiap-siap.

Ada rasa bersalah menyelinap ke dalam hati Rama. Keguguran yang terjadi dulu pun selalu menghantuinya. Bahkan, sesekali mampir ke dalam mimpinya. Membuatnya selalu ingat akan kesalahan terbesarnya.

Belum sempat meraih pakaiannya, Rama sudah menarik lengan istrinya hingga berbalik dan menabrak tubuhnya.

" Jangan pikirkan masalah itu lagi." Bisik Rama di telinga Salma yang kini ada dalam dekapannya.

Salma hanya menjawab dengan anggukan. Bagaimanapun, hamil dan melahirkan adalah impiannya. Ia ingin merasakan menjadi wanita seutuhnya. Memberikan kebahagiaan kepada suami dan mertuanya dengan lahirnya buah hati di antara mereka.

" Kita berdoa dan berikhtiar semampu kita. Lagipula kita baru berusaha dan menunggu selama beberapa bulan saja. Hmm." Rama menangkup wajah Salma yang berubah sendu.

Salma sudah berkaca-kaca. " Bagaimana kalau aku tidak bisa ha...."

" Insya Allah bisa. Dokter bilang tidak ada masalah dengan rahimmu pasca keguguran. Semua baik-baik saja. Hanya belum waktunya," Rama menghampus air mata istrinya yang menetes.

Salma langsung memeluk erat suaminya. Berbicara masalah anak, selalu membuatnya melankolis.

" Ayo bersiap." Rama kini membantu Salma memakaikan pakaiannya.

Jam sepuluh kurang, mobil yang Rama kendarai memasuki rumah sepupunya. Sudah banyak kendaraan yang terparkir yang menandakan bahwa banyak orang yang sudah hadir di sana.

" Ramai juga ya, Mah?," tanya Salma melihat betapa banyaknya kendaraan yang terparkir.

" Iya. Maklum cucu pertama Tante Indah. Jadi, acaranya di adakan besar-besaran.," jawab Bu Marisa.

Salma menganggukan kepalanya.

Setelah mobil terparkir sempurna, mereka keluar dari dalam mobil. Faisal langsung di tuntun oleh Bu Marisa sementara Rama langsung menggandeng istrinya.

Mereka berjalan ke dalam rumah. Sambil menyapa dan menyalami saudara-saudara yang lainnya yang sudah hadir. Semua keluarga besar ibunya hadir.

Di sudut ruangan, seseorang sedang berbincang dengan sepupu Rama yang tengah mengandung. Mereka terlihat sangat akrab. Bahkan tawa menghiasi obrolan mereka.

Hingga pandangan keduanya teralihkan pada kehadiran keluarga kecil Rama. Bu Marisa tersenyum melihat keponakannya yang tengah mengandung menghampirinya dan menyalaminya.

" Tante apa kabar?," Sapa Puri dengan senyum manisnya.

" Alhamdulillah baik. Sudah tahu jenis kelaminnya?," Bu Marisa mengusap perut Puri yang sudah membuncit.

" Alhamdulillah laki-laki, Tan,"

" Hai Ical, tambah ganteng," Puri mengusap pipi Ical.

" Jangan pegang-pegang, Tante. Ical tidak suka," Puri hanya terkekeh melihat kemarahan keponakan kecilnya.

" Ical sayang, tidak sopan begitu." tegur Rama yang menghampiri Puri juga.

" Tidak apa-apa. Dia semakin menggemaskan."

Salma yang di gandeng Rama pun menyalami Puri.

" Kapan nambah momongan? Biar Ical ada temannya." Pertanyaan biasa namun membuat Salma tak nyaman.

" Belum. Semoga segera." Salma mencoba tersenyum. Ia harus mulai terbiasa dengan pertanyaan seperti ini.

" Hampir dua tahun menikah, belum hamil juga?," tanya seseorang yang menghampiri mereka.

Deg

TBC

1
Ervina
semangat thortt 💪
Ervina
saha deui atuh
Ervina
kenapa yaa klo di novel2 dah hamil gede gak mau dianter ke toilet ?
Ervina
ooooh uangnya dari jasa servis ... hmmm sdh kudiga sih 😁
Ervina
gak punya penghasilan tetap, tapi bisa sewa pengacara .. 🤔
Ervina
Luar biasa
Esih Mulyasih
istri di bohongi...
anak di bohongi jg,.
berikutnya siapa, Ram 😬😑😠
Esih Mulyasih
baru baca dh bikin melting 😭😭
Novita Sari Elsa
keren
Safa Almira
seru
Irene Susanti
Luar biasa
Athallah Linggar
bagus salma,tegaskan sm rama,biat dia mkir bkn pke dengkul tp pke hati
niluh eka karyani
Nama ibunya Rama ibu Lela/Marisa sih
ardan
Luar biasa
Dela
ngapain situ merasa bersalah..udah puas kan nurutin mau anak sundalmu..sayang sih sayang..lw ngebubarin rumtang orang..penjahat namanya..
Dela
tidak menyimpan rasa tapi perduli..kalau bukan ada rasa apa namanya pe ak..dengan alasan dia ibu faisal..lah secara faisal bukan anakmu..itu bukan bijak namanya tapi bloon..memperdulikan teko teh celup dari pada istri sendiri..wajar lw istrimu kecewa parah..
Siti Aisyah
Kecewa
Siti Aisyah
Buruk
Deliza Yuseva
mkalau ada dewi menghubungimu jujursaja sama istri kasih tahu apa solusinya
Deliza Yuseva
pelokar sekarang lebih berani dari istri sah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!