Secret Agreement

Apa gunanya cantik, dia menghianati dokter Nickolas. Gerutu Naina di dalam hatinya. Tidak berani bersuara karena takut ada yang mendengar.

Tadi memang hatinya begitu sendu, tapi ketika mengingat fakta ini Naina merasa jadi sedikit lebih baik. Meskipun mereka sama-sama jallang, tapi Naina tidak pernah mengkhianati dokter Nickolas, bahkan berniat menjadikan pria itu satu-satunya.

Karena sibuk melamun, Naina tidak sadar jika dihadapan ada orang, sampai tabrakan itu tak terhindarkan.

Brug! "Astaga!" kaget Gracia.

"Ya ampun! maafkan saya dokter Gracia, maafkan saya," kata Naina, sampai mengucapkan kata maaf sebanyak dua kali.

"Astaga Naina, apa kamu tidak lihat jalan?" tanya Gracia, suaranya memang lembut, namun tetap saja terdengar ada tekanan dari nada bicaranya tersebut.

"Maaf Dokter, saya salah," balas Naina.

Gracia lantas membuang nafasnya perlahan, dia sedang terburu-buru malah bermasalah dengan Naina seperti ini.

"Kenapa kamu melamun seperti itu?" tanya Gracia pula, dia mengambil stetoskopnya yang terjatuh.

Naina juga berusaha bantu untuk mengambilkan, tapi Gracia bisa mengambilnya lebih dulu.

"Maaf Dok, aku memikirkan tentang ibu. Dokter Nickolas tadi meminta ku untuk datang ke ruangannya, tapi aku tidak bisa masuk karena ternyata Sekarang dia sedang ada tamu," jelas Naina, malah curhat.

Tapi reaksi yang ditunjukkan oleh dokter Gracia atas ucapannya itu cukup membuat Naina terkejut. Pasalnya dokter Gracia langsung mendelik menatap ke arahnya. "Tamu? apakah seorang wanita?"

"Iya, Dok," jawab Naina singkat.

"Sudah ku duga," desis Gracia, tapi mampu Naina dengar cukup jelas. Beberapa saat lalu Gracia pergi ke ruangan Zendaya, untuk memastikan bahwa wanita itu tidak berkeliaran lagi di rumah sakit ini seperti kemarin, tapi ternyata di sana tidak ada dan rupanya wanita rubah itu sudah berada di ruangan dokter Nickolas.

Gracia tidak bisa langsung masuk begitu saja untuk memisahkan mereka berdua, jadi dia menatap ke arah Naina dan melihat ada jawaban pada wanita ini.

"Ayo ikut denganku, Aku akan mengantarmu ke ruangan dokter Nickolas," putus Gracia, dia bahkan langsung menarik tangan Naina agar segera bergegas pergi dari sana.

"Benarkah Dok?" tanya Naina dengan tidak percaya.

"Iya," balas Gracia singkat, mereka berdua melangkah cepat sekali sampai tak butuh waktu lama tiba di ruangan praktek sang direktur utama.

Tanpa pikir panjang Gracia mengetuk pintu ruangan tersebut, dan yang paling terkejut ketika mendengar ketukan itu adalah Nickolas. Sebab dia langsung menduga bahwa yang datang adalah sang istri. Naina pasti akan menuduhnya yang bukan-bukan.

"Masuk," kata Nickolas.

Sementara Zendaya hanya mampu menatap ke arah pintu, sungguh merasa terganggu akan hal itu. Karena dia pun belum banyak bicara, baru selesai mengucapkan kata maaf, bahkan Nickolas belum sempat membalasnya.

"Aku akan menunggumu di kamar ku, Nick," kata Zendaya sebelum pintu benar-benar terbuka. Merek harus kembali membuat janji untuk bertemu.

Namun Nickolas hanya diam, lalu masuklah Naina dan Gracia ke ruangan ini.

"Maaf Dokter Nick, kata Naina anda memanggilnya," ucap Gracia.

"Benar," balas Nickolas singkat.

Kedua mata Zendaya melebar ketika melihat Naina masuk ke ruangan ini.

"Nona Zendaya, kenapa anda di sini? Mari saya antar anda ke kamar," ucap Gracia kemudian, pura-pura menawarkan kebaikan padahal dia ingin segera memisahkan wanita itu dengan dokter Nickolas.

Gracia bahkan mambantu Zendaya untuk segera berdiri, "Tunggu," kata Zendaya, dia tidak rela rasanya membiarkan Nick berdua dengan wanita itu. Dia butuh penjelasan. Siapa Naina sebenarnya?

Tapi Gracia terus menariknya keluar.

"Permisi Dokter Nick," pamit Gracia lalu pergi dari sana, dia bahkan menutup pintu itu pula, meninggalkan dokter Nickolas dan Naina berdua.

"Lepas, Grac, kenapa kamu membiarkan mereka berdua!" kesal Zendaya.

"Apa maksud Anda Nona?"

"Nickolas dan Naina, Semalam di dapur aku juga melihat mereka berdua!"

Langkah Gracia seketika berhenti, lalu tersenyum miring. "Aku tidak percaya," balas Gracia tegas. Dia bahkan langsung memanggil perawat untuk membawa Gracia segera kembali ke ruangannya.

Cih! Memangnya aku sebodoh itu mempercayai bualanmu! Tidak akan! Batin Gracia, merasa puas sendiri karena sudah berhasil memisahkan hama tersebut dari dokter Nickolas.