Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 25 - Penolakan Erzan
"Aku ingin bertemu dengan Erzan, apa dia ada?" tanya Austin pada seorang pelayan yang membukakan pintu untuknya.
"Maaf tuan Anda siapa?"
"Austin Meyer."
"Baiklah, silahkan Anda tunggu. Tuan Erzan memang ada di rumah ini, saya akan sampaikan kepada beliau tentang kedatangan anda."
Austin mengangguk, di saat pelayan itu pergi untuk menemui Erzan, Austin menunggu di ruang tamu. Duduk di sana dengan perasaannya yang was-was.
Berulang kali bahkan Austin melongok ke sisi dalam melihat apakah ada Arra yang melintas di sana.
Tapi sayang dia tetap tidak bisa menemukan adiknya.
Sementara di lantai 2, Erzan mengerutkan dahi saat mendengar Austin datang ke rumah ini.
Dia lantas meninggalkan Eleanor dan turun ke lantai 1.
Pertemuan 2 pria setelah 1 tahun waktu berlalu.
"Dimana Arra?" tanya Austin saat Erzan sudah sampai di hadapannya, hanya datang sendiri, tanpa ada sang adik.
Kedua pria ini saling tatap, sama-sama menatap dengan tatapannya yang dingin.
"Arra sedang tidur," jawab Erzan bohong, dia tidak ingin Austin tahu yang sebenarnya.
Bagaimana pun dia sudah berjanji untuk selalu menjaga Arra, namun malah begini jadinya.
"Apa dia baik-baik saja? apa dia melahirkan bayinya dengan selamat? tidak bisakah aku bertemu dengan mereka?"
"Bukankah sudah jelas, aku tidak akan membiarkan mereka bertemu dengan mu."
"Aku hanya ingin memastikan bahwa Arra baik-baik saja!" Suara Austin mulai tinggi, harusnya bisa dengan mudah dia bertemu dengan sang adik. Tapi entah kenapa, dia merasa Erzan mempersulit semuanya.
"Apa kamu menyakiti adikku?" tanya Austin lagi, dia memang bersedia menukar Arra dengan uang, namun saat itu dia juga sangat meminta pada Erzan agar menjaga adiknya, menyayangi Arra dan membuat Arra hidup bahagia.
Jika itu semua tidak dilakukan oleh Erzan, Austin tak akan segan mengembalikan kemewahannya dan membawa adiknya pergi.
"Arra sedang tidur bersama bayi nya, kedatangan mu hanya menganggu."
"Jangan bohong! seseorang mengatakan padaku belum lama ini Arra dalam keadaan yang kritis. Jadi aku mohon, pertemukan aku dengan Arra. Aku hanya ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja."
"Apa kamu tuli? Arra baik-baik saja dan sekarang dia sedang tidur bersama bayinya!" Erzan pun mulai geram, mendengar suara tinggi Austin membuat amarahnya ikut terpancing.
Apalagi saat mendengar seseorang mengatakan pada Austin dan jika Arra dalam keadaan yang kritis. Membuatnya langsung mengutuk orang itu meski dia tidak tahu siapa.
"Kalau begitu biar aku yang melihat mereka, aku hanya ingin memastikan semuanya Zan."
"Siapa yang mengatakan pada mu tentang kondisi Arra? itu hanya omong kosong."
"Selena Maiden."
Erzan mengerutkan dahi, nama wanita itu selalu saja mengusik hidupnya.
"Wanita itu datang padaku dan mengatakan jika dia adalah temannya Arra, dia juga mengatakan tentang Arra yang baru saja melahirkan dan melewati masa kritis. Aku hanya ingin melihat adikku Zan, hanya itu. Tapi kenapa seperti itu saja begitu sulit bagimu?"
"Pergilah, sebelum aku mengusir mu keluar dari rumah ini," balas Erzan, sebuah penolakan yang dia berikan. Tanpa banyak kata lagi dia masuk dan meninggalkan Austin.
Sementara Austin tidak bisa mengejar, apalagi ketika beberapa penjaga mulai menghalau langkahnya.
Dan diperlakukan seperti ini, membuat Austin makin merasa tak tenang hati nya, dia tahu ada sesuatu yang terjadi pada Arra.
Maafkan abang Ra.