JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Mencari Kebenaran.
Sejak hari itu, Ayubi mulai mendengarkan atau menguping setiap suaminya bertelepon. Dia akan mencatatnya hal penting meskipun dengan mata buta, tapi dia mampu menulis dengan meraba-raba.
Ayubi memanglah hanya lulusan SMA, tapi otaknya tidak bodoh-bodoh amat.
Seperti malam ini, suaminya sedang bertelepon di balkon setelah melihat Ayubi tertidur padahal perempuan itu hanya sedang berpura-pura.
“Apa sih sayang, jangan merajuk terus dong. Mana mau Abang sentuh tubuh dia, ji jikkk banget harus memompa tubuh perempuan buta! Nggak enak tau, dia nggak ekspresif. Hidup dengan orang buta itu membosankan dan melelahkan. Abang harus mendengar kemarahan Mama setiap hari karena ketidakbecusan Ayubi menjadi menantu. Ya gimana mau becus, dia aja buta! Dia hidup dalam kegelapan, mana bisa dia memuaskan kami. Aku lebih puas dengan pelayanan mu kemarin malam, mau lagi dong!“
Hah? Jadi Mas Bram sudah melakukan hubungan haram itu dengan wanita yang sering ditelepon nya dan dipanggil sayang itu!
Ayubi tampak mengelus perutnya, disana sudah ada janin yang berkembang. Saat pertama kali menjadi istri Bram, lelaki itu sudah meminta hak-nya sebagai suami dan Ayubi melaksanakan kewajiban sebagai istri dengan menyerahkan mahkotanya.
Ayubi meminta tolong pada pelayan di rumah agar membelikan test pack, karena dia sudah dua bulan tidak haid dan tentu saja karena belakangan ini ia sering mual dan pusing, ada kecurigaan jika ia sedang mengandung. Benar saja, kata Bibik pelayan ada dua strip di test pack menandakan ia hamil.
Saat mendengar perkataan suaminya saat ini, Ayubi sangat marah pada Bram karena suaminya itu bahkan berbohong pada kekasih selingkuhannya. Jelas-jelas hampir setiap malam Bram meminta jatah ranjang pada Ayubi.
Bibir Ayubi bergetar menahan tangisan, tak ingin terdengar oleh Bram.
Mas, kenapa kamu tega padaku? Sejak awal aku hanya menjadi pemuas n4ffssu mu dan tak pernah kamu hargai keberadaan ku. Sekarang, bahkan kau menghina ku dengan mengatakan aku menjijikk4nn... padahal setiap malam kau menyentuh tubuhku dengan begitu bern4ffsuu!
.
.
Beberapa hari kemudian Ayubi sudah berpakaian rapi, dia akan keluar rumah yang selama ini menjadi penjara baginya. Sejak dua bulan diboyong oleh keluarga suaminya, dia tak pernah diijinkan keluar rumah tanpa Ayubi ketahui alasan nya.
Kini Ayubi semakin yakin, jika suaminya lah yang telah menabrak ia dan ayahnya. Ayubi tak bisa berbuat apa-apa dengan kondisinya yang buta, apalagi selalu dilarang keluar rumah.
Namun kali ini, Ayubi bertekad ingin bertemu dengan petugas polisi yang sempat disebut Bram di dalam obrolan di telepon bersama kekasih gelap suaminya itu.
Tak
Tak
Terdengar suara tongkat beradu dengan lantai.
“Mau kemana kamu dengan tongkat mu!“ tanya Mama mertua nya.
“Mau ke makam Ayah sebentar aja, Mah. Kasihan, semenjak Yubi menikah... makam ayah belum pernah Yubi ziarahi. Semalaman Yubi mimpi, jika rumah ini tiba-tiba kebakaran dan semua orang di dalamnya meninggal termasuk aku. Ayah datang dalam mimpiku dan aku bisa melihat, Mah. Terlihat Ayah memangil kita semua untuk ikut dengannya, apa Mama nggak takut? Yubi harus pergi untuk mendoakan Ayah, agar arwah Ayah tenang. Sepertinya Ayah marah pada seseorang dan dalam mimpi Yubi, Ayah menunjuk-nunjuk wajah Mas Bram.“
Wajah sang Ibu mertua jahat berubah pias, wanita itu ketakutan.
“Pergi sana! Tenangkan arwah Ayah mu, sebelum arwahnya tenang jangan pulang!“
Ayubi mengangguk, “Makasih udah izinin Yubi, Mah. Ayubi udah di pesenin mobil online sama Bibik, jadi Yubi pergi dulu. Assalamualaikum...“
Mama mertuanya bahkan tak menjawab salam darinya, namun Ayubi tak perduli gegas dia keluar rumah dengan mengarahkan tongkat untuk membantunya berjalan.
Untung saja mobil pesanan Bik Mae pembantu di rumah sudah datang. Di dalam mobil, Ayubi bicara pada supirnya untuk membawa ke kantor polisi di dekat daerah saat Ayubi ditabr4k 2 bulan lalu.
“Baik, Non.“ Jawab supir.
Tak lama mobil sampai di kantor polisi, Ayubi turun setelah membayar.
Tap
Tap
Langkah kakinya terlihat berhati-hati, dia takut akan kesandung. Ujung tongkatnya ia arahkan menuju pintu masuk kantor polisi, perempuan itu menggunakan instingnya.
“Akh!“ tiba-tiba Ayubi berteriak karena tersandung sesuatu di depannya.
Tubuh perempuan itu tampak akan terjatuh ke depan, tongkat bantu untuk berjalannya bahkan sudah terlepas dari tangan.
Grep!
Seseorang menahan tubuh Ayubi dari depan sebelum perempuan itu benar-benar terjatuh, ia memeluk tubuh perempuan yang tak bisa melihat itu.
“Maaf maaf, saya buta. S-saya..."
“Sudah, tidak apa-apa. Anda ada kepentingan datang kesini, Nona?“ Ujar orang itu seraya melepaskan tubuh Ayubi dari pelukan nya.
Harum parfum laki-laki, tangan nya kekar dan tubuhnya berotot! Batin Ayubi menganalisa orang yang membantunya.
“Saya ingin mencari seseorang di kantor polisi ini dan juga ingin memeriksa kejadian atas kecelakaan yang terjadi pada saya 2 bulan lalu.“
“Silahkan ikut saya, sepertinya Anda sudah menemukan orang itu.“ Jawab lelaki yang menolong Ayubi.
“Benarkah, Pak?“
“Benar, saya orang yang Anda cari.“
Mata cantik Ayubi tampak berbinar, jalannya mencari kebenaran sepertinya dipermudah.
Bibir petugas polisi itu tersenyum, dia merasa bersalah 2 bulan lalu telah membiarkan kasus wanita buta di depannya itu ditutupi oleh atasan nya karena permintaan dari korban dan juga pelaku. Setelah ia memeriksa, ternyata ada perjanjian tertulis antara korban dan pelaku agar si pelaku terlepas dari j3ratan hukum.
sehat" authorku...🤗