Gwenata Putri gadis cantik, polos dan cerewet harus merenggang nyawanya akibat meminum baygon, karena melihat konten dari aplikasi tersebut yang mengatakan, sakit kepala minum baygon
Bagaimana jadinya jiwa polos Nata bertransmigrasi ke tubuh salah satu figuran novel pernah ia baca
Gweneta Syerina Amerta, gadis cantik, irit bicara dan mempunyai sifat yang dingin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Pagi pagi sekali Neta sudah berangkat ke sekolah diantar oleh Alan
Sesampai nya di sekolah Alan pun memarkirkan motor sport nya terlebih dahulu, kemudian melepaskan helm nya, berbalik ke belakang melihat Neta yang kesusahan membuka helm
"Sini aku bukain" ucap Alan lalu membuka helm Neta
"Makasih Alan" ucap Neta, Alan pun mengangguk lalu mengacak rambut Neta gemas
"Kamu masuk kelas gih, aku mau ke belakang sekolah dulu" ucap Alan, Neta yang mendengar itu pun bingung
"Ngapain?" tanya Neta dengan kepala yang dimiringkan sedikit, Alan yang melihat itu pun gemas lalu mencubit pipi Neta
"ada urusan penting, kamu ga perlu tau" ucap Alan, Neta pun mengangguk lalu berjalan ke dalam sekolah
Setelah kepergian Neta, Alan mengambil handphone di saku celananya lalu menelpon seseorang
"Halo, kenapa bang?"
"Jaga Neta gue ada urusan"
"Oke bang"
"Hmm"
Tut..
Setelan itu Alan pun menyimpan kemudian handphone nya di saku celananya lalu berjalan ke belakang sekolah
...****************...
Sementara itu Neta sudah sampai di depan pintu kelasnya, Neta pun mengambil ancang-ancang untuk menendang pintunya tetapi saat ingin menendang tiba-tiba pintunya di buka dari dalam oleh Budi, alhasil membuat Neta terhuyung ke belakang
Bruk..
"aduhh hiks sakit " ucap Neta memegang lututnya yang memerah
"aduh bocil, lo ngapain sih duduk di lantai" ucap Budi dengan tampang tidak berdosanya
"Hiks hiks ini gara-gara Dono hiks liat nih lutut Neta jadi sakit" ucap Neta menyalahkan Budi
"Hiks hiks pokoknya Neta mau laporin sama Alan hiks hiks" ancam Neta, Budi yang mendengar itu pun wajahnya pucat pasih
"E-hh jangan dong, nanti Budi belin es krim deh tiga" ucap Budi
Neta yang mendengar kata es krim pun tiba-tiba berhenti menangis
"Beneran?" tanya Neta dengan mata yang berbinar menatap Budi, Budi pun hanya tersenyum pasrah
"Gapapa duit gue abis nanti bisa minta sama bunda, tapi kalo gue diaduin ke bang Alan bisa masuk rumah sakit nanti" batin Budi
"Iya cil beneran, tapi jgn aduin ke bang Alan ya" ucap Budi
"Oke Neta janji" ucap Neta lalu bangkit dari duduknya lalu berjalan ke bangkunya. Budi yang melihat Neta bisa jalan pun Heran
"Lah perasaan tadi katanya sakit deh?" batin Budi menatap Neta yang sedang berbicara dengan Wilona
"Lona selamat pagi" sapa Neta kepada Wilona yang sedang bermain game. Wilona yg mendengar suara Neta pun menoleh
"Pagi juga Neta" ucap Wilona lalu kembali memainkan game nya
Neta pun duduk di bangku nya lalu mengeluarkan alat tulis nya,tak lama kemudian bel masuk berbunyi lalu masuk lah seorang guru
Kring kring
Skip
...****************...
"Lona yuk ke kantin" ajak Neta menarik tangan Wilona menuju ke kantin
Sesampai nya di kantin Neta dan Wilona pun duduk di paling pojok
"Gue yang pesen lo tunggu di sini" ucap Wilona,
Neta pun mengangguk patuh
Setelah itu pun Wilona berjalan ke penjual makanan, sambil menunggu makanan nya datang Neta pun mengsibukkan dirinya dengan bermain handphone, tetapi terhenti karena mendengar perbincangan murid di sebelah mejanya
"Eh katanya tuh si Gina kerja di club jir" ucap seorang perempuan dengan dandanan menor
"Ehh iya, gue kira anak baik-baik ternyata ya gitu" ucap perempuan di depannya
"Hoo, katanya juga diusir di keluarga Addison" ucap perempuan tadi
"Ya bagus lah" ucap perempuan di depannya
Sementara itu Neta yang mendengar itu tersenyum misterius, Wilona yang sudah datang pun melihat senyuman Neta bergidik ngeri
"Senyum lo serem, kesambet lo ya?" tanya Wilona, Neta yang mendengar itu pun mengerucutkan bibirnya
"Gak kok" ucap Neta lalu mengambil bakso yang iya pesan lalu memakannya. Wilona yg mendengar itu pun mengedikkan bahunya acuh lalu memakan baksonya
Sementara itu di pintu kantin, Gina menatap tajam Neta
"Awas aja lu Neta, gue bakal balaa apa yang lo lakuin ke gue" ucap Gina mengepalkan tangannya lalu pergi dari kantin
Sementara itu Neta yang merasa diperhatikan pun mengedarkan pandangannya tetapi tak ada yang mencurigakan, Neta pun kembali memakan baksonya sampai ada yang menepuk pundaknya
"oy ta, kakak gabung ya" ucap llora membawa nampan berisi makanan dan minuman lalu duduk di sana
"Belum juga di izinin udah duduk aja" ucap Wilona, llora yang mendengar itu pun tersenyum lebar
"Sorry ya Lena" ucap llora, Wilona yang di panggil Lena pun kesal
"Nama gue W I L O N A, bukan L E N A" ucap Wilona sambil mengeja namanya, llora yang mendengar itu pun pura-pura tidak tau
"Ya ampun typo hahah" ucap llora kemudian tertawa karena berhasil menjahili Wilona. Wilona yg mendengar itu pun mendengus kesal kemudian kembali memakan makanan nya, Neta yang melihat mereka berdua pun tersenyum tipis
...****************...
Di lain sisi ada seseorang berbaju serba hitam di balik pohon menatap tajam ke arah mereka bertiga eh enggak tepat nya ke arah Neta. Orang berbaju hitam itu pun mengambil handphone nya lalu menelpon seseorang orang
Sementara itu di lain sisi di bangku Neta dkk, ponsel Wilona berbunyi Wilona pun mengecek siapa yang menelpon
"Shit, gue harus gimana ini" batin Wilona lalu menatap Neta dan llora
"Ta gue ke toilet dulu ya" ucap Wilona, Neta pun mengangguk
Kemudian Wilona pun berjalan ke arah toilet, sesampai nya di toilet Wilona menghubungi orang yang tadi menelpon nya
"apa?" tanya Wilona
"Lakuin rencana kita setelah dia pulang sekolah"
"Tapi bang"
"Ga ada tapi-tapi wil atau lo udah berpihak sama..."
"Shit okay fine gue lakuin" ucap Wilona lalu mematikan penggilan telfon kemudian menatap cermin yg ada di toilet
"Gue bakal balas dendam buat orang yang udah bunuh bang Rion" ucap Wilona mengepalkan tangannya, kemudian kembali ke kantin
"Eh wilona udah selesai?"tanya Neta,di balas anggukan kepala oleh Wilona
"eh bentar lagi bel, yum ke kelas" ucap Ilora
"Kita ga sekelas kali kak" ucap Neta, Ilora yang mendengar itu pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Gitu ya, kalo gitu gue pulang, ehh maksudnya ke kelas dulu ya dah" ucap Ilora lalu berjalan ke luar kantin, Neta yang melihat itu pun menggeleng geleng kepala, kemudian berjalan ke luar kantin diikuti oleh Wilona
Sementara itu orang yang memakai pakaian serba hitam itu masih menatap Neta yang berjalan ke luar kantin
"Gue bakal bales dendam lewat Neta"ucap orang itu
...****************...
Sementara itu Gina yg sedari tadi memperhatikan orang yang berpakaian serba hitam itu pun tersenyum miring mendengar ucapan pria itu, Gina pun berjalan mendekati orang itu
"gimana kalo kita kerja sama buat hancurinn mereka?" tanya Gina
Sementara itu orang yang berpakaian serba hitam itu pun menaikkan alisnya
"Lo musuh mereka juga?" yanya orang itu
"Iyaa sama kaya lo gue mau balas dendam" ucap Gina tersenyum smirk, orang yang berpakaian serba hitam itu pun tersenyum smirk juga
"Oke, deal kita rekan" ucap orang itu tersenyum miring
"bagus juga manfaatin cewek ini, bisa mempermudah rencana gue" batin orang itu