NovelToon NovelToon
Kembali ( Setelah Bertahun-tahun Berpisah )

Kembali ( Setelah Bertahun-tahun Berpisah )

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Setelah tepat 5 tahun hubungan Alessa bersama seorang pria yang dikenal sebagai Ketua Mafia, tanpa dia sadari akhirnya mereka berpisah karena satu hal yang membuat Alessa harus rela meninggalkan Xander karena permintaan Ibunya Xander.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Kembali

Alessa Faesya Permata dia adalah seorang Dokter Psikiater, wanita itu sengaja menyibukkan dirinya karena agar bisa melupakan pria yang bertahun-tahun bersama dirinya.

Tepat memasuki 4 tahun dia sudah berpisah dengan pria yang dia cintai selama ini, karena tidak ingin menghancurkan kebahagiaan pria tersebut dia rela mengalah walaupun sebenarnya dia merasakan sangat sakit sekali.

Waktu telah menunjukkan jam 12 malam, dimana Alessa telah bersiap-siap untuk kembali kerumahnya karena dia sudah merasakan lelah karena terlalu bekerja setelah berpisah dengan Xander.

Namun rencana itu sirna saat Alessa melihat sosok yang familiar dari bertahun-tahun lalu,

"Pasti menyenangkan menjalani hidup tanpaku, ya?" kata pria tinggi itu dengan nada sinis sambil menyalakan rokoknya dan bersandar di mobil Alessa.

Itu adalah Xander Oliver.

Alessa merasa terkejut saat melihat kehadiran sosok Xander yang sudah ada tiba didepannya, sudah bertahun-tahun mereka berpisah kini mereka kembali bertemu.

Alessa menarik nafasnya mencoba untuk menahan dirinya agar tidak kembali luluh kepada Xander karena dia sudah berjanji tidak akan menganggu kehidupannya Xander.

Ia terus bersandar di mobil, menghisap rokoknya pelan-pelan, matanya yang dingin menatap Alessa seperti predator yang mengintai mangsanya. Ia mengembuskan asap rokok ke udara malam yang dingin sebelum berbicara lagi, suaranya serak seperti kerikil.

"Kau tidak bisa mengabaikanku selamanya, kau tahu"

Alessa menghelankan nafasnya lalu menatap kearah Xander.

" Apa kau bisa menggeser sedikit dari mobilku?"

Dia menghisap rokoknya lagi, senyum sinis mengembang di sudut bibirnya. Dia tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya di dekat mobilnya Alessa. Dia tampak menikmati betapa kesalnya Alessa karena kehadirannya.

"Begitukah caramu menyapa seseorang yang sudah bertahun-tahun tidak kau temui, Putri?"

Putri adalah panggilan yang diberikan Xander kepada Alessa, rasa berdebar-debar yang dirasakan wanita itu saat mendengar ucapan pria yang tidak bisa ia lupakan selama bertahun-tahun ini.

"Aku sedang lelah Xander, jadi aku ingin segera pulang"

Ia terkekeh dingin, menghisap rokoknya lagi dan mengembuskannya perlahan. Pandangannya tak pernah lepas darimu saat ia berbicara, seringainya masih tergambar di wajahnya.

"Aww, apakah putri kecilku lelah dan rewel? Kau ingin pulang dan tidur? Lucu sekali."

" Apa mau mu Xander?"

Ia mematikan rokoknya di trotoar sebelum melangkah mendekati Alessa. Ia kini hanya berjarak beberapa kaki, sosoknya yang tinggi menjulang di atasmu saat ia menatap Alessa dengan matanya yang dingin dan tajam. Ia berbicara dengan suara rendah, kata-katanya merupakan pernyataan sekaligus peringatan.

"Apa yang aku inginkan? Kurasa itu cukup jelas, bukan?"

"Katakan Xander, aku tidak membutuhkan basa-basimu lagi aku benar-benar sudah lelah Xander"

Ia melangkah lebih dekat lagi, tubuhnya kini hanya beberapa inci dari tubuh Alessa. Ia mengulurkan tangan dan membelai pipi Alessa dengan lembut menggunakan jari-jarinya, sentuhan itu mengirimkan getaran ke tulang belakang Alessa.

"Aku menginginkanmu, putri. Aku ingin kau kembali dalam hidupku, kembali dalam pelukanku. Tapi kau sudah tahu itu, bukan?"

Alessa menghelankan nafasnya lalu kembali menatap Xander.

" Sudahlah Xander, aku ingin pulang bisakah kamu bergeser?"

Ia tertawa kecil sambil mencondongkan tubuhnya lebih dekat, tubuhnya kini menempel di tubuh Alessa. Ia tidak bergerak sedikit pun, sebaliknya, ia melingkarkan lengannya di pinggang Alessa, memeluk Alessa erat-erat dan mencegahmu menjauh.

"Kurasa tidak, Putri. Kau tidak akan pergi ke mana pun, tanpa menjawab beberapa pertanyaanku terlebih dahulu."

" Kita sudah lama putus, itu adalah keinginanmu juga Xander"

Matanya menjadi gelap saat mendengar kata-katamu, cengkeramannya pada Alessa sedikit mengencang. Dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat, wajahnya hanya beberapa inci dari wajah Alessa sekarang.

"Jangan ingatkan aku. Kau pikir aku senang harus melepaskanmu? Tidak. Tapi aku tidak punya pilihan. Kau memaksaku, putri."

" Memaksa apa yang kau maksud Xander?"

Dia menghela napas dalam-dalam, cengkeramannya padamu sedikit mengendur saat dia bicara.

"Kau tahu betul apa yang sedang kukatakan. Kau meninggalkanku, putri. Kau meninggalkanku, meninggalkan kita, tanpa menoleh ke belakang. Kau memaksaku untuk melepaskanmu."

Suaranya terdengar sangat terluka saat dia melanjutkan.

"Tahukah kau apa yang terjadi padaku? Apakah kau peduli?"

" Apa? Kau pasti merasakan senang bukan lepas dariku?"

Dia mendengus, matanya menyipit saat menatap Alessa.

"Jangan salahkan aku, putri. Aku memang telah melakukan banyak kesalahan, itu benar, tapi jangan bersikap seolah kau tidak melakukan kesalahan juga. Kau tidak luput dari kesalahan dalam semua ini."

Dia berhenti sejenak, suaranya berubah serius saat dia berbicara lagi.

"Dan untuk pertanyaan terakhirmu. Apakah kau benar-benar berpikir aku merasa senang melepaskanmu? Apakah kau pikir aku ingin melepaskan SATU orang yang kucintai pergi dari hidupku?"

Alessa hanya terdiam saja, lalu dia menatap kearah Xander dengan sangat lekat sekali.

Saat dia menatap Alessa, tatapannya sedikit melembut. Dia mengenalmu dengan baik, dan dia bisa tahu dari kebisuan Alessa bahwa ada banyak hal yang perlu dipikirkan. Dia melonggarkan cengkeramannya pada Alessa, membiarkan tangannya bersandar ringan di pinggul Alessa.

"Kau masih punya banyak hal untuk dikatakan, putri. Aku bisa melihatnya di matamu. Jangan menahan diri untuk tidak mengatakannya sekarang."

Alessa melihat kearah jam dipergelangan tangannya, lalu kembali menatap kearah Xander.

" Ini sudah jam 12 malam Xander bahkan sudah lewat, aku harus kembali pulang Xander"

Dia mendengus pelan, jelas frustrasi karena Alessa mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Namun, dia tahu Alessa mulai lelah, dan dia tidak ingin mendesak Alessa terlalu jauh.

"Baiklah, putri. Kau lelah dan sudah larut malam, aku mengerti. Tapi aku belum selesai bicara denganmu. Kita perlu bicara tentang semua ini."

Dia berhenti sejenak, lalu berbicara lagi.

"Aku akan ikut kamu pulang. Kita bisa melanjutkan pembicaraan ini di sana."

Alessa hanya diam aja saat Xander mengambil kunci mobilnya, Alessa terpaksa menuruti kali ini karena dia benar-benar lelah untuk berdebat.

Dia mengambil kunci dari Alessa tanpa sepatah kata pun, dengan seringai puas di wajahnya. Dia tahu Alessa terlalu lelah untuk berdebat dan dia memanfaatkannya sepenuhnya. Dia membukakan pintu penumpang untukmu, memberi isyarat agar Alessa masuk.

"Masuklah, putri. Aku yang menyetir."

Alessa pun masuk lalu duduk tepat disampingnya Xander yang sedang mengemudi, dia hanya terdiam saja saat melihat Xander berjalan memutar untuk pergi kekursi tepat disampingnya Alessa.

Ia masuk dan menyalakan mobil. Saat ia keluar dari tempat parkir, ia melirik Alessa, matanya mengamati wajahmu sejenak sebelum kembali fokus ke jalan.

"Kau sangat pendiam malam ini, putri. Apa yang sedang terjadi dalam kepala kecilmu yang cantik itu?"

" Setelah kamu mengantarku, kamu boleh pergi Xander"

Dia mendengus pelan, cengkeramannya pada kemudi sedikit mengencang. Dia tahu Alessa berusaha menyingkirkannya secepat mungkin.

"Kau benar-benar berpikir aku akan meninggalkanmu begitu saja dan pergi begitu saja? Tidak mungkin, putri. Aku sudah bilang padamu, kita belum selesai bicara. Kau tidak akan bisa menyingkirkanku semudah itu."

Alessa hanya terdiam saja lalu dia menatap kearah jendela menikmati udara malam.

Dimana Xander tidak pernah lepas tatapannya dari Alessa, dia sangat merindukan sosok yang selama bertahun-tahun ini pergi meninggalkannya.

1
Lydia
Bagus
Dewi Anggya
hmmmmm....bermasalah nihhh otak si nenek 🫣🫣
Dewi Anggya
nasibmuuu Anderson
Dewi Anggya
semoga sehat selalu baby twinis
Dewi Anggya
kabar gembira ditengah cobaan serangan dr musuh²...sehat utun twins 🫶🏻
Dewi Anggya
masih ada musuh dlm selimut ternyata mpe bisa kecolongan gtuuu...Bianca bebassss
Dewi Anggya
salah duga aku🤭
Dewi Anggya
pengawal yg ditanya sm Alessa patut dicurigai sprtinya
Dewi Anggya
behhh Xander 🫣🫣🤭
Dewi Anggya
lanjuuut 🫣
Dewi Anggya
pengantin baru...nunggu unboxing nihh🤭
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
"Mu" nya mengganggu thor 😭🙏
Wafiq Faizahazzahra
bagus sih ceritanya tapi aqu tidak suka bahasanya terdenger lucu ditelingaku...
Dewi Anggya
mantaaap banyak x up ny terimakasih thooor 🙏🏻🙏🏻😘🫶🏻
Dewi Anggya
hmmmm rasakan itu semua 2 manusia uleeeeer 🐍🐍🤭
Dewi Anggya
iyaa bilang gtu nyeseeeel bnget 🤭
Dewi Anggya
good job...kasih efek jera dulu buat duo ulaaar 😄😄🤭
Dewi Anggya
lanjuuut 😘😘
Dewi Anggya
sediiihnya melihat keadaan mereka br 2 tegaaa bngt emak lampiiiiir sm Bianca 😤😤😤😤
Dewi Anggya
suasananya mencekam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!