Sahira Gadis cantik ramah dan murah senyum, namun tak banyak yang tahu di balik senyum manisnya, dia banyak menyimpan luka.
Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat Sahira hidup bahagia, dia di abaikan oleh ke dua orang tuanya.
Sahira selalu di suruh mengalah dari adik perempuannya.
Kekasih yang sangat dia cintai ternyata sudah berselingkuh dangan adik kandungnya sendiri, dan itu di dukung oleh orang tuanya, tanpa melihat perasaan Sahira yang hancur
Dan lebih sakit lagi, Sahira di paksa menikah dengan laki laki yang tidak di ketahui asal usulnya.
Bagaimana kelanjutan kisah sahira, yuk.... Ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Ma... Mama!!" terdengar lengkingan suara Alina yang mencari sang mama.
"Ada apa sih Na! teriak teriak mulu." kesal bu Hana.
"Mama liat ini nih! " ujar Alina memberikan hpnya kepada sang mama.
"Anak kurang ajar, bisa bisanya dia foya foya sama laki laki ngak guna itu! ngak bisa di biarkan ini, dia harus di seret pulang ke rumah ini lagi." marah bu Hana melihat, postingan Galang yang sengaja men tag Sahira.
"Benar ma, mama harus kasih pelajaran sama kakak, gara gara dia ngak mau bantu mas Bima, mas Bima jadi di turunin jabatannya." adu Alina.
"Haa... Serius kamu?! " pekik bu Hana.
"Mm.." angguk Alina. "Mana mungkin aku bohong ma." ucap Alina.
"Benar benar keterlaluan anak itu, semakin di biarkan semakin ngelunjak." kesal bu Alina.
"Iya, makanya itu kita harus mendatangi kakak." hasut Alina.
Sementara itu Galang sedang menatap penuh cinta istri cantiknya yang sedang bersimbah keringat, setelah melakukan aktifitas suami istri.
Terlihat wajah lelah Sahira dan matanya terpejam dengan damai, membuat Galang tersenyum senang.
"Istri mas, makin hari makin cantik aja, bikin mas ngak bisa berpaling sama kamu." gumam Galang mengelus sayang pipi Sahira.
Namun wanita cantik itu tidak terusik sama sekali, karena dia sudah tertidur pulas mengarungi dunia mimpi.
"Tetap lah berada di sisi mas, mari kita menua bersama." gumam lirih Galang menatap sayang istri cantik nya yang sudah tertidur pulas itu.
Setelah puas menikmati wajah cantik sang istri, Galang pun menyusul istrinya ke dunia mimpi.
*
*
*
"Maaf bi, aku kesiangan." kekeh Sahira tidak enak hati, karena dia bangun kesiangan, beruntung hari ini hari minggu, jadi dia tidak perlu kawatir dengan kerjaannya.
"Ngak apa apa Non, mumpung hari minggu, jadi Non bisa bersantai." ujar bi Asnah.
"Iya sih bi." kekeh Sahira.
"Yang! sayang..." panggil Galang dari lantai dua mencari sang istri.
"Astaga, kenapa teriak teriak sih, di pikir ini hutang." gerutu Sahira.
"Sudah Non, ke kamar aja gih, tuh di cariin sama bayi gedenya." kekeh bi Asnah.
"Iya, Bi. Klau gitu aku ke atas dulu, tolong anter sarapan kami ke kamar aja ya bi." ucap Sahira sopan.
"Siap Non." sahut bu Asnah, dan tersenyum lembut kepada Sahira.
Sahira kembali melanjutkan langkahnya ke lantai dua, menemui bayi besarnya yang sedang mereog.
"Ada apa sih, mas." omel Sahira.
"Kamu kemana, sayang. kok mas di tinggal sendiri." rajuk Galang seperti bocah yang tidak di kasih permen.
Sahira geli sendiri melihat tingkah bayi besarnya itu.
"Aku ke dapur, ingin masak buat sarapan kita." terang Sahira.
"Ngak usah masak, sudah ada bibi, kamu di sini aja temanin mas." rengek Galang menepuk nepuk sisi kasur yang masih kosong di sampingnya.
"Astaga, sudah siang ini." namun tak urung Sahira tetap mendapat ke arah sang suami.
"Biarin aja sudah siang, emang ada masalah, mas mau manja manja sama istri mas ini, mumpung kamu libur." ucap Galang menarik sang istri ke dalam dekapannya itu.
"Manja banget sih." kekeh Sahira yang ikut memeluk tubuh suaminya itu.
"Ngak pa apa manja sama istri sendiri." balas Galang, dia mencium bertubi tubi pipi cabi isrti cantiknya itu.
Sahira tertawa menahan geli, ulah suaminya itu.
"Mau ke pantai ngak? mumpung kamu libur. " tawar Galang.
"Mau mas, aku mau makan sea food di pinggir pantai." ucap Sahira berbinar.
Galang tersenyum melihat wajah bahagian sang istri, Galang sudah bertekat akan membahagiakan istri cantiknya itu.
Galang akan melakukan hal hal baru yang belum pernah istrinya lakukan, kasian sekali istri cantiknya itu, selama ini hanya terkurung di dalam sangkar, tenaganya di kuras habis habisan, jerih payahnya tidak pernah dia nikmati oleh dirinya.
"Baiklah, apa pun yang istri mas minta, akan mas turuti." sahut Galang mengecup singkat bibir ramun yang sudah jadi candunya itu.
"Minta hotel atau apartemen mewah, boleh? " canda Sahira.
"Tentu saja boleh." kekeh Galang penuh arti, memang Galang sudah menyiapkan sebuah kado pernikahan untuk sang istri, dan akan dia berikan saat pesta pernikahannya nanti.
Mata Sahira melotot tidak percaya, suaminya itu akan menuruti candaannya itu.
"Ihhh.... Aku cuma bercanda loh mas, bukan serius." Sahira menggelengkan kepalanya.
"Tapi mas serius, sayang." ucap Galang sungguh sungguh, dan menatap sang istri penuh cinta.
"Mas, aku ngak mau apa apa, aku hanya ingin hidup bersama mas saja udah cukup, di limpahkan kasih sayang, di lindungi dan di cintai sama mas aku sudah sangat bahagia mas, tidak perlu harta yang berlebihan, cukup untuk kita hidup berasama saja udah, aku ngak mau yang neko neko." ujar Sahira panjang lebar.
Galang merasa bersyukur menikah dengan Sahira, sering dia memberikan hadiah mewah kepada sang istri, namun Sahira sering kali menolak, cukup hidup bersamanya saja sang istri sudah bahagia katanya, coba wanita lain, klau tau dia kaya raya pasti akan memanfaatkan dirinya, namun tidak dengan Sahira.
Bahkan di suruh berhenti kerja saja dia tidak mau.
Bersambung.....
Haii... Jangan lupa like komen dan vote ya.. 😘😘😘