Nara adalah anak bungsu dari tiga saudara, Kedua Kakak nya selalu hidup di perhatikan oleh orang tua nya. Segala sesuatu pasti di turuti, Beda hal nya dengan Nara yang selalu tersisih dalam keluarga, karena dia bukan lah anak dari istri sah nya Tono.
Suatu hari Nara berjuang untuk hidup dan mati karena di tabrak oleh Nayla Kakak nya sendiri, Saat sedang sekarat. Seorang pria misterius menyelamatkan nya dan mendidik Nara menjadi sosok yang kuat, Lima tahun kemudian Nara kembali lagi dan membalas sakit hati nya kepada keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Lima tahun berlalu
Lima tahun kemudian.
Gadis yang dulu nya banyak tidak berani dan hanya diam bila di hajar oleh keluarga nya, Kini sudah menjadi sosok yang tangguh dan mulai aktif sejak tiga tahun yang lalu menjadi pembunuh bayaran tingkat dua, Selama tiga tahun itu pula Nara tak pernah gagal dalam menjalankan misi nya. Usia nya sudah dua puluh lima tahun dan sekarang terlihat sangat cantik, Sangat beda jauh dengan diri nya yang dulu hanya seorang gadis yang kurus kering tinggal tulang saja, Karena terlalu banyak di hajar tanpa bisa melawan dan makan nya juga tak pernah teratur, Kini dia sudah menjelma sebagai gadis yang cantik dan kuat.
Bahkan Nara mampu membeli rumah dari hasil kerja keras nya juga, Nara bukan hanya sebagai pembunuh bayaran. Dia juga merangkap sebagai bodyguard sewaan apa bila ada pejabat penting yang kurang bodyguard untuk melihat suatu daerah, Maka Nara pasti maju untuk kerja seperti itu, Sebelum menjadi pembunuh bayaran yang sangat aktif ini. Nara sudah bilang pada Edwin bahwa dia tak mau membunuh orang yang tak bersalah, Nara hanya mau membunuh bila ada selingkuhan yang bermain di belakang istri sah, Sungguh dia sangat benci dengan hubungan yang seperti itu. Gara gara hubungan perselingkuhan hina tersebut, Dia sampai terlahir dan kemudian di sia sia kan oleh orang tua nya sendiri, Maka Nara sangat membenci nya dan membunuh orang tersebut tanpa belas kasihan.
"Nanti malam ada tugas untuk mu." Edwin memberikan selembar foto dan di balik foto ada alamat nya.
"Kedua nya?" Tanya Nara memastikan dengan gaya bicara yang sangat dingin dan datar.
"Hmmm, Pemesan ingin telinga pasangan itu." Jelas Edwin.
"Baik lah, Akan ku selesaikan." Nara memasukan foto dalam jaket nya.
Edwin melirik gadis yang sudah sangat berubah jauh ini, Sekarang tak pernah merengek lagi walau latihan berat untuk melatih kemampuan nya. Sungguh sangat sempurna latihan yang Edwin berikan, Membuat Nara menjadi seperti sekarang, Dua tahun Nara menghabiskan waktu untuk berlatih keras membina diri nya sendiri agar tak mudah menyerah dan gampang menangis, Untung keinginan nya bisa terwujud karena tekad yang sangat kuat membuat dia menjadi seperti sekarang, Walau pun berat namun hasil nya sangat mudah untuk di nikmati.
"Nara."
"Iya, Tuan."
Nara menoleh kembali saat akan membuka pintu, Edwin menatap nya dengan pandangan yang agak lain, Nara melongo karena menunggu apa yang akan Tuan nya ini katakan. Namun Edwin hanya diam saja, Bingung mau bicara apa barusan kepada Nara yang sudah mau pergi meninggalkan ruangan nya di sini.
"Hati hati, Kembali lah dengan selamat." Ucap Edwin.
"Iya! Terima kasih, Tuan." Nara tersenyum manis.
Senyum ini lah yang sangat Edwin sukai dari nya, Tulus dan sangat polos pandangan dan gerak bibir yang mungil itu. Kadang Edwin menelan ludah bila sedang melihat Nara sendirian dengan bibir mungil nya yang tertutup rapat hampir manyun, Rasa ingin menyentuh nya karena itu pasti lah sangat lembut sekali. Namun Edwin tak punya nyali untuk melakukan itu, Selain tak punya nyali, Dia pun berusaha menekan perasaan nya. Walau sekarang usia Edwin sudah tiga puluh tiga, Dengan usia segitu rasa nya Tuan Joshua sudah bosan sekali menyuruh dia untuk menikah.
"Ada apa dengan ku ini?" Batin Edwin yang hati nya selalu tak tenang bila habis bertemu Nara.
Gadis kecil yang punya pesona sangat luar biasa, Banyak bodyguard lain yang di tolak cinta nya oleh Nara. Dia tak ingin pacaran karena masih ingin fokus dengan apa yang di tuju nya, Sebentar lagi dia punya masa cuti selama satu minggu sehingga bisa memanfaatkan waktu itu untuk pulang kampung menemui orang yang sangat ia benci, Sebenar nya tujuan Nara bukan hanya itu saja, Sekarang dia masih memikirkan cara membalas Tono dan Kembar dengan cara yang paling menyakitkan mereka.
Nara punya foto bahwa Nayla dan Nadia sudah sama sama menikah dan tinggal di kota ini juga, Dia menyeringai iblis ketika melihat dalam foto itu Nayla bisa tersenyum begitu lebar karena bisa menikah dan punya rumah tangga, Sama hal nya juga dengan Nadia yang berhasil menikah dengan Alan. Ada sedikit rasa pilu di hati Nara karena pria yang diam diam ia sukai sudah menikah dengan Nadia, Mungkin saja Alan berubah pikiran dan hati nya bisa menerima Nadia, Walau dulu dia sangat mati matian membenci nya.
"Bagus lah, Aku akan mulai dari kau duluan." Nara mengincar Nadia dulu.
Mungkin untuk sementara dia akan mengurungkan niat nya menemui Lastri, Karena jujur saja Nara rindu pada wanita itu. Wanita yang sudah ia anggap sebagai Ibu nya sendiri, Lebih baik fokus saja pada orang yang sudah menyakiti dia secara ugal ugalan.
...****************...
Flashback kisah Alan dan Nadia.
Alan yang akhir nya memutuskan untuk kencan saja dengan Nadia karena sudah putus asa sekali mencati Nara yang tak kunjung bisa di temukan, Dua hari kencan mereka berjalan lancar dan baik baik saja karena Nadia tetap menjaga perasaan nya agar tak terlalu menggebu saat bersama Alan, Hingga suatu hari mereka makan malam karena ini adalah malam minggu yang sangat di gandrungi oleh anak muda.
Mereka makan bersama di sebuah restoran yang tak seberapa mewah, Alan sudah percaya bahwa Nadia tak akan macam macam. Sayang nya kepercayaan Alan hancur begitu saja, Nadia menaruh obat perangsang yang sangat kuat kedalam makanan pria ini sehingga membuat Alan sangat tersiksa, Melihat Alan sudah mabuk kepayang begitu. Maka Nadia segera membawa nya pulang dan masuk kedalam kamar milik nya, Hingga hal terlarang pun terjadi di antara mereka karena Alan sudah di kendalikan oleh hawa nafsu yang sangat besar.
Mau tak mau keluarga besar kedua belah pihak pun menikahkan mereka, Walau Alan mati matian menolak untuk menikahi Nadia. Namun mau bagai mana lagi karena Nadia sudah di nodai oleh nya, Bahkan dengan jelas dalam video menunjukan bahwa Alan yang melakukan itu bersama Nadia. Banyak yang bertanya kenapa sempat Nadia memvideokan kejadian itu, Namun gadis ini dengan lihai nya mengatakan bahwa CCTV memang sudah lama di pasang dalam kamar nya.
Tidak bisa lagi mereka mau mengelak dan terbukti bahwa Nadia memang masih perawan saat melakukan nya bersama Alan, Darah yang ada di seprai pun Nadia tunjukan bahwa Alan adalah orang pertama yang mengambil kehormatan nya, Jadi tak ada jalan lain selain menikahi Nadia yang sebenar nya sangat jahat itu.
😆
Tapi bagus sih, berani nulis kyk gini
sadis sih,,tp tetep aja dendam tetap menyala,,kalo ga ada edwin nara tinggallah nama..