Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
"Lalu kenapa kau belum mencintai ku sesilia?" tanya Steven.
"A....aku hanya menahan perasaan ku saja" kata sesilia tergagap.
"Apa kau takut aku akan memperlakukan mu seperti budak ku? Apa kau tidak yakin selama ini aku menahan h*sr*t ku sampai kita menikah? Aku menahan nya karna aku ingin kita melakukan nya saat sah menjadi suami istri sesilia. aku tidak akan menyakiti mu,, kau wanita kedua yang aku cintai setelah ibu ku. Selama ini aku tak pernah jatuh cinta pada siapa pun" kata Steven menatap sedih sesilia.
"Maaf stev, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya....."
Steven langsung berbalik membelakangi sesilia sebelum ia sempat melanjut kan pembicaraan nya.
"Stev, aku belum selesai berbicara" kata sesilia.
Namun Steven malah pura pura mendengkur, seperti nya itu kode agar sesilia tidak mengganggu nya. Sesilia pun langsung diam dan ikut membelakangi Steven, ia pun tertidur namun sesilia tidak tahu sebenarnya Steven tidak bisa tidur semalaman karna ia memikir kan perkata an sesilia. "Kenapa ia tidak mencintai ku?" hanya itu yang di pikir kan Steven semalam an
Pagi Hari.
"Stev, apa kau tidak ke kantor. Ayo bangun" sesilia membangun kan Steven
"Hooaammmmm,, Hmmm aku akan ke kantor" kata Steven. Langsung bangun lalu bergegas ke kamar mandi.
*TOK TOK TOK
"Ada apa?" kata Steven menjawab dari dalam kamar mandi karna ia mendengar sesilia mengetuk pintu nya.
"Aku menunggu mu di ruang makan, sekarang aku akan menyiapkan sarapan untuk ayah terlebih dahulu" kata sesilia berteriak di dekat pintu kamar mandi
"Hmmmm" kata Steven. mendengar jawaban Steven, sesilia pun langsung turun kebawah dan menyiapkan makanan untuk di bawa ke kamar Eric dan Bianca.
"Pintu nya terbuka" batin sesilia melihat pintu kamar Eric dan Bianca terbuka
*TOK TOK TOK.
Sesilia mengetuk pintu untuk memberikan kode kehadiran diri nya.
"Ah sayang, kau membawa sarapan? Masuklah" kata Bianca berbalik melihat sesilia di depan pintu.
"Kenalkan, ini calon menantu ku. Sesilia. Dan ini dokter pribadi keluarga ini, dokter Rico." kata Bianca mengenalkan sesilia pada dokter Rico. Begitu pula sebalik nya ia mengenalkan dokter Rico pada sesilia.
Dokter Rico lebih muda 5 tahun dari Steven, ia baru saja menginjak usia 30 tahun, Bukan hanya profesi nya saja, Paras yang tampan dan tubuh yang ideal membuat semua para wanita terpesona pada nya.
"Halo dok, Sesilia" kata sesilia menaruh makanan dan mengulurkan tangan nya.
"Hallo, Rico" kata Rico menjabat tangan sesilia dan tersenyum.
"Sangat cantik, sepertinya usia nya masih sangat muda" batin Rico,.
"Tidak usah lama lama" tiba tiba Steven melepaskan tangan sesilia dari tangan dokter Rico.
"Ah ya benar, maaf kan saya" kata dokter Rico sedikit menunduk.
"Tidak apa apa dok, stev apa yang kau lakukan" kata sesilia. tersenyum canggung.
"Maaf kan Steven dok, dia memang sangat posesif. Apa lagi calon istri nya ini sangat cantik" kata Bianca memecah kan suasana yang canggung ini.
"Tidak apa apa, saya mengerti" kata dokter Rico tersenyum.
"Pantas saja dia cemburu, sesilia sangat cantik, jika itu aku. aku pun akan melakukan hal yang sama" batin dokter Rico.
"Ayo temani aku makan" kata Steven menggandeng dan menyeret sesilia menuju ruang makan.
"Stev, pelan pelan" kata sesilia merasa dirinya kesusahan mengimbangi langkah kaki Steven.
"Ahhhhhh" Sesilia terkejut saat Steven langsung menggendong nya tanpa aba aba
"Stev turun kan aku, disini banyak pelayan yang melihat nya. Aku malu" kata sesilia
"Apa ini jika aku melakukan ini, kau menjadi lebih malu?" Steven langsung mencium nya di depan tangga. Banyak pelayan yang berlalu lalang melihat kejadian itu
"Hmmmmppppp" sesilia mencoba melepaskan ciuman Steven.
"Stev" sesilia langsung memukul pelan dada Steven.
"Hahahaha" Steven tertawa dan langsung melangkah kan kaki nya menuju ruang makan, ia pun mendudukan sesilia. Dan mengecup pucuk kepala nya.
"Kau sudah tidak marah stev?" tanya sesilia mengingat Steven semalam langsung membelakangi nya.
"Apa aku terlihat marah pada mu semalam?" tanya Steven.
"Tidak, kamu lebih merasa kecewa pada ku" kata sesilia mengerti apa yang di rasakan Steven.
"Sudah makan lah, jangan membuat mood ku rusak" kata Steven langsung memasukan makanan nya ke dalam mulut.
Sesilia pun langsung terdiam dan menghabiskan makanan nya, ia tak ingin menyakiti Steven dengan jawaban nya.
Selesai makan, sesilia mengantar Steven sampai ke gerbang.
"Jangan dekat dekat dengan dokter Rico" kata Steven sambil masuk ke dalam mobil.
"hmmmm" kata sesilia mengangguk.
"Berhati hati lah" kata sesilia.
"Hmmm, jaga dirimu" kata Steven melajukan mobil nya meninggalkan mansion.
Sesampai nya di kantor, Zeco langsung menyambut kedatangan Steven
"Tuan, hari ini ada meeting penting 15 menit lagi" kata Zeco.
"Baiklah, ayo, kita akan meeting di mana" tanya Steven
"Di restoran zogyshay tuan" kata Zeco.
"Baiklah, ayo" kata Steven.
Mereka pun meluncur ke sana...
...****************...
"Ahhhh......Mark.....lebih cepat" kata Araceli.
"Shittttt,,,,, Errghhhhhhh, Emmmmhhhhh" Mark mengg*nj*t lebih cepat
Mereka pun kl*m*ks bersamaan.
Mark langsung ke kamar mandi membersih kan diri nya, sedangkan Araceli masih berbaring karna lemas.
Mark dan Araceli masih berhubungan karna ke dua nya memiliki rahasia masing masing.
*CEKLEK
"Bersihkan lah dirimu, ayo kita cari makan" kata Mark mengeringkan rambut nya menggunakan handuk kecil.
"Baik lah, tunggu sebentar" kata araceli langsung berjalan b*gil tanpa rasa malu karna ia melakukan nya setiap hari dengan Mark.
Setelah Araceli selesai mandi dan berganti pakaian, mereka langsung masuk ke dalam mobil
"Kita makan dimana?" tanya Mark.
"Ke restoran Zogyshay saja" kata araceli.
"Baiklah" Mark langsung menjalan kan mobil nya menuju restoran itu.
Restoran itu tidak terlalu jauh dari apartemen Araceli, cukup menempuh 15 menit untuk sampai ke sana dan itu salah satu restoran favorit Araceli karna tempat nya yang mewah dan makanan nya sangat lezat
Sesampai nya di sana, Araceli dan mark pun langsung memesan makanan karna sudah merasa kelaparan sedari tadi.
"Aku ingin ke toilet" kata mark.
*BRUKKKKKKKK
"Arghhhhhh" Mark meringis kesakitan karna di dorong Zeco.
"Kau hampir saja menabrak tuan ku" kata Zeco dingin.
"Hei! kau bisa bilang baik baik sebelum aku sempat menabrak tuan mu itu, tidak perlu mendorong ku seperti ini" kata Mark yang tersulut emosi.
"Sudah lah Zeco, ayo cepat nanti kita terlambat" kata Steven.
"Apa kau tidak ingin minta maaf pada ku?" kata mark yang langsung berdiri.
"tidak" kata Zeco dingin.
Steven melepas kacamata nya dan menatap tajam ke arah Mark.
"Minggir, atau ku potong kaki mu" kata Steven dengan nada dingin nya.
"Astaga! Bukan kah dia seorang mafia dan pengusaha terkenal STEVEN!" Batin Mark. Mark pun langsung menyingkir ketika ia mengetahui bahwa itu adalah Steven, ia tak ingin berurusan dengan mafia kejam seperti Steven.
...****************...
Selesai meeting, Steven dan zeco pun kembali ke perusahaan.
"Tuan, bukan kah tadi mantan pacar nona sesilia?" kata Zeco.
"Benarkah? Dia yang menjual sesilia?" tanya Steven.
"Sebentar" kata Zeco mengutak Atik tablet nya.
"Lihat lah ini tuan" kata zeco memberikan tablet nya pada Steven.
"Kau benar, dia orang nya" kata Steven setelah melihat foto dan informasi tentang Mark.
"Apa kita akan melakukan sesuatu pada nya tuan?" tanya Zeco.
"Tidak, aku akan menanyakan pada sesilia. Apa yang akan ia lakukan pada Mark. Jika sesilia menginginkan balas dendam, maka kita akan menjadi kan Mark mainan baru" kata Steven.
"Baik tuan" kata Zeco.
Sesampai nya di kantor, Steven di kejut kan dengan kedatangan wanita yang sedang berdiri di depan ruangan nya
"Stev" wanita itu langsung berlari dan memeluk Steven.
"Renata?" kata stev yang tak membalas pelukan Renata.
*PRANGGGGGGGGGG
Stev langsung melepaskan pelukan Renata dan melihat ke sumber suara. ternyata itu sesilia yang tak sengaja menjatuhkan tempat makan nya karna terkejut melihat Steven di peluk oleh wanita lain.
"Sesilia?" Steven langsung ingin menghampiri sesilia namun tangan nya di tarik Renata.
"Kau akan pergi kemana stev? Kita sudah lama tidak bertemu, apa kau tidak merindukan ku?" tanya Renata.
"Lepaskan tangan calon suami ku!" sesilia langsung menepis tangan Renata. Dan menatap tajam ke arah renata
Steven hanya melongo melihat aksi sesilia. Ia tak menyangka sesilia yang lemah lembut bisa membentak dan menatap tajam seperti itu.
"Stev,,,, apa yang dia bicarakan? Apa dia wanita gila yang mengaku ngaku sebagai calon istri mu?" tanya Renata menatap Steven tak percaya.
"Aku tak mengada Ngada, Apa kau tak mendengar ku? Mengapa kau menanyakan nya pada Steven? Apa kau tak mempercayai ku?" kata sesilia menatap lebih tajam pada Renata.
"Wanita si*l*n! Berani sekali kau membentak ku dasar J*l*Ng!" kata Renata membentak dan menatap tajam ke arah sesilia.
"Renata!" Steven langsung membentak dan semua orang pun langsung menatap ke arah mereka
"Dia calon istri ku! aku tak suka kau menyebut nya seperti itu! Pergi dari sini!" kata Steven.
"Kau mengusir ku stev?" tanya Renata tak percaya.
"Apa kau tuli? Steven sudah mengusir mu, pergi atau aku akan panggilkan scurity untuk memyeretmu!" bentak sesilia.
"Kau......." Renata mengangkat tangan nya hendak menampar wajah sesilia namun tangan nya di pegang oleh Steven.
"Jangan berani berani menyentuh wanita ku" kata Steven menatap tajam.
"Zeco, seret dia keluar!" kata Steven
"baik tuan" Zeco pun menyeret Renata.
"Lepaskan aku si*l*n, hei kau wanita mur*h*n! Sini kau! Hadapi aku! Kau menjijikan!" kata Renata yang masih memberontak karna di seret oleh Zeco.
Saat sudah di pintu, Zeco melepaskan tangan Renata.
"Pergilah" kata Zeco
"Tunggu saja! Aku akan memberikan kalian kejutan" kata Renata langsung pergi dan mengancam Zeco.
"Cantik, tapi tidak punya harga diri. Cihhhh menjijikan" gumam Zeco yang melihat Renata pergi menjauh.
Zeco pun kembali ke ruangan nya. Ia tak ingin mengganggu tuan nya yang sedang berduaan.
"Duduklah" kata Steven menggandeng tangan sesilia masuk ke dalam ruangan nya.
"dia teman kecil ku, tapi saat aku menginjak usia remaja. Dia terus terus an mendekati ku membuat aku merasa tidak nyaman. Lalu tak lama dia pergi ke luar negri untuk melanjutkan kuliah nya aku pun lega karna tidak ada lagi yang mengganggu ku Dan sekarang dia tiba tiba di sini membuat ku kesal" kata Steven.
"Apa kau tidak pernah menyukai nya?" tanya sesilia
"Tentu tidak, aku malah benci jika dia terus mendekati ku. Itu membuat ku tidak nyaman, aku hanya nyaman saat bersama mu sesilia" kata Steven.
*BLUSSSSSSSSS
"A....aku ingin ke toilet" kata sesilia, yang langsung menuju ke toilet di ruangan itu untuk menyembunyikan wajah nya.
"Dia sangat imut" gumam Steven.
*TOK TOK TOK
"Masuk" kata Steven
"Maaf tuan, karna telah mengganggu waktu mu. Ada klien penting ingin menemui anda" kata Zeco.
"Suruh menunggu di ruang rapat, aku akan kesana" kata Steven.
"Baik tuan" kata Zeco berlalu pergi.
*CEKLEK
"Sudah selesai?" tanya Steven.
"Hmmm, maaf karna aku menumpah kan makan siang mu tadi" kata sesilia.
"Tidak apa apa. Nanti kita makan siang bersama, aku akan menemui klien ku terlebih dahulu, kamu tunggu disini" kata Steven.
"Baik lah" kata sesilia. Steven pun langsung ke ruang rapat untuk menemui klien nya itu.
Sesilia yang bosan pun mengeluarkan ponsel nya dan melihat lihat sosial media, lalu dia mendengar suara pintu di ketuk.
*TOK TOK TOK
"Masuk" kata sesilia dari dalam.
"Siapa kau? dimana tuan stev?" kata wanita asing itu.
"Dia sedang menemui klien nya, ada apa?" tanya sesilia.
"Aku bersama siapa dirimu? Apa kau tuli?" wanita itu membentak sesilia.
"Aku calon istri tuan stev, kenapa? Apa ada masalah?" tanya sesilia.
"Ha...ha..ha apa kau sedang bercanda? calon istri tuan stev? kau ber angan terlalu tinggi" kata wanita itu.
"Ck, Jika kau tak percaya tanya kan lah pada Steven" kata sesilia.
*CEKLEK
Zeco masuk ke ruangan Steven untuk mengambil berkas.
"Ada apa ini Anita?" kata Zeco.
"Tuan, ada wanita yang mengaku ngaku sebagai calon istri tuan stev" kata Anita mengadu.
"Dia tidak mengada Ngada" kata Zeco dingin
"Sebaik nya kau keluar dari sini sebelum tuan stev memecat mu" kata Zeco.
wanita itu pun langsung bergegas pergi karna takut akan ancaman Zeco.
"Apa anda baik baik saja nona?" tanya Zeco.
"Aku tidak apa apa Zeco, terimakasih" kata sesilia tersenyum manis.
"Baik kalau begitu, saya permisi" Zeco mengambil berkas dan segera meninggal kan ruangan.
...****************...
*BRUKKKKKKKK
"Awwwww" Jessi meringis karena dahi nya terbentur sesuatu
"Maaf, maaf kan aku" kata Mark belum sempat melihat wajah Jessi.
"Apa kau tidak punya ma......" Jessi mendongak dan mengenali wajah Mark.
"Jessi?" kata Mark.
"apa?" kata Jessi mengusap usap dahi nya yang terbentur dahi Mark itu.
"Oh ya, ada sesuatu yang ingin aku tanya kan padamu. Apa sesilia keluar dari Club?" kata Mark.
"Ya, dan ia akan segera menikah" kata Jessi.
"Jadi benar yang ku lihat saat itu sesilia sedang fitting baju pengantin" batin Mark.
"Ada apa? Apa kau belum puas menyakiti nya?" kata Jessi.
"Bukan seperti itu, hanya saja......"
pingin tak racun si mark