Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Keesokan pagi nya, meliya sedang berbelanja bahan makanan di minimarket, tetapi saat dia hendak keluar pintu dia melihat Derren turun dari mobil, meliya berusaha menutupi muka nya agar Derren tidak melihat nya, sesampai nya di penghujung jalan, meliya membagikan sedikit makanan, kepada pekerja di pinggir jalan,
"permisi paman, ini saya ada sedikit Rezky, makan dan minum untuk paman dan teman," meliya memberikan sekantong pelastik pada pekerja tersebut, siapa sangka, Derren melihat semua itu, dan memperhatikan dari jauh,
"terimakasih banyak ya nak, selalu saja kamu seperti ini, paman tidak bermaksud tetapi paman merasa tidak enak saja" ucap pekerja pinggir jalan tersebut, sudah beberapa kali meliya membagikan makanan pada mereka, terlihat bahwa hati meliya tidak di ragukan lagi kebaikan nya.
"ah tidak masalah paman" ucap meliya sambil tersenyum, "nona manis ini ada sedikit makanan, istri paman yang membuat nya, ini nama nya bola" kentang, ayo silahkan di Cicipi, pasti enak." ucap salah seorang pekerja itu, "ah iya sedikit rasa nak, paman sudah merasakan nyaa, sekarang kamu yang merasakan nya, pasti enak," ucap pekerja satunya menawarkan bekal makanan teman nya,.
"eh tidak apa apa paman, saya lagi program diet" kata meliya sambil menunjukan deretan gigi nya, "nak rasakan lah, sedikit saja, kamu sudah berkali kali membawakan kami makan dan minum, sekarang kami sedikit saja membagi rasa ini padamu," kata pekerja yang memegang bekal makan siang nya itu, "baiklah saya rasa sedikit ya paman" dengan sedikit merasa tidak enak meliya pun mengambil satu bola" kentang itu, "emmm enak sekali paman," sambil mengunyah kentang itu meliya mengambil satu lagi kentang nya, "paman ini enak sekali," meliya terus mengunyah dan menikmati nya, tetapi tiba" kenikmatan itu hilang, "hei apa yang kau lakukan di sini" ucap seseorang yang tak lain adalah Derren, ternyata Derren menghampiri meliya dan mengejutkan dirinya, "uhukk, uhukk, uhukk" meliya tersedak akibat terkejut dengan kedatangan Derren, Derren menarik tangan meliya, "sini sini sini" ucap Derren sambil menarik meliya menjauh dari para pekerja itu,
"hei lepas kan tangan ku, apa yang kau lakukan tuan" rengek meliya yang merasa tangan nya sedikit sakit saat di tarik oleh Derren.
"kau kenapa tuan" ucap meliya sambil menghempas Tanga Derren "hei apa yang sedang kau lakukan tadi ha?," ucap Derren menatap meliya tajam, " apakah anda tidak melihat, bahwa saya lagi makan tuan ha?" ucap meliya tidak senang di tatap tajam, "eh kau dengan tua Bangka pun mau ya!" ucap Derren memarahi meliya, "eh tikus curut, mulut mu di jaga sikit ya, di ruma mu aku boleh hormat sama mu, tapi ini di luar, kau bukan siapa siapa, jadi anda jangan sibuk dengan urusan ku" meliya yang tidak terima di tuduh seperti itu pun marah, "tikus curut yaa,, apa aku urusin tentang mu?, eh kalau jadi apa apa tadi, bagaiman ha? Ku kenapa? ,sampai mau makan makanan yang ntah apa apa dari orang tidak di kenal!!" ucap Derren yang tidak mau kalah sama meliya, "hee, yang kau bilang macam" itu adalah Rezky, kau apa tau, yang kau tau adalah, kau itu orang kaya yang sombong!, kau jangan ikuti aku," ucap meliya sambil melangkahkan kaki nya pergi menjauhi Derren.
Di dalam rumah Derren sedang terjadi permasalahan, matan istri Devan datang kerumah dan berdebat dengan Devan,
"Elisa, Elisa, saya berbicara pada mu ini Elisa, kamu tidak berfikir kah tentang anak kita?, apa kah kau memang ingin bercerai dan meninggalkan semua ini??" teriak Devan memanggil istrinya dan berucap tentang perceraian nya, "ya saya memang mau berpisah, dan jangan pernah lagi kamu mencari saya, untuk anak ini, kau ambil saja!" ucap Elisa dan berjalan turun ketangga,
"apakah kamu yakin?" ucap. Derren mematikan jawaban mantan istri nya itu, "ya!" teriak Elisa pada devan, tanpa mereka sadari leliya mendengar nya dari bawah, viola yang melihat Oma nyaa di bawah pun berlari ke Oma nya, "Oma bagimana ini, papa dan mama mau berpisah, lalu viola tidak punya mama lgi hiks hiks hiks " adu viola sambil menangis, "tenang ya sayang, cucu Oma tidak boleh bersedih, sini peluk Oma" leliya menenangkan cucu nya itu, leliya melihat Devan dan Elisa turun, mereka terdiam dan Elisa mendekati leliya, "mama Elisa minta maaf, Elisa pergi dulu", ucap Elisa dan ingin pergi, tetapi leliya sedikit menahan tangan nya, "apakah kau benar" akan meninggalkan suami dan anak mu?" leliya menatap Elisa, "iya ma, saya akan meninggalkan mereka, dan Jangan halangi langkah saya," ucap elisa dan melangkah pergi "OKE, JANGAN PERNAH SAYA NAMPAK MUKA ANDA DAN MEMIJSKKAN KAKI DIRUMAH SAYA, PERGI LAH SEJAUH MUNGKIN DARI HADAPAN KAMI!!" teriak leliya menggema di ruangan, viola yang melihat itu ingin berlari mengejar ibunya tetapi di tahan oleh Devan.
"maaf sayang, kamu jangan menangis lagi, biarkan mama mu pergi, kamu harus mengerti bahwa dia tidak pernah sayang pada kita, ucap Devan menenangkan viola, viola hanya terdiam dengan air mata yang mengalir, "sekarang kamu masuk kamar dulu ya, papa ingin berbicara pada Oma". viola yang mendengar itu menganggukkan kepala nya dan meninggalkan papa dan Oma nya,
"Devan, ada apa ini Devan, mama sudah bilang kalau ada permasalahan di bicarakan baik" tapi kenapa istri kamu seperti itu, sudah seperti tidak ada harga diriku di buat oleh nya," marah leliya pada anak sulung nya itu,
"begini lah mama, anggap saja Devan dan dia tidak di takdirkan bersama, jadi biarkan dia pergi," Devan menggenggam tangan mama nya, "lagian meliya sudah menggantikan Elisa untuk menjaga Oma, terlihat lebih baik meliya menjaga Oma dari pada Elisa, jadi jangan pikirkan yang lain lain, fokus terhadap kesehatan saja ya". Devan menenangkan hati mama dan mengajak mama nya duduk.
Siang berganti malam kini Derren sedang ada di dalam kamar nya, dia mencari tahu di internet tentang tikus curut, Derren terkejut bukan main, muka setampan ini di sama Samain sama tikus waduh parah nih meliya, Derren menatap wajah nya di depan cermin, dan meraba raba wajah nya, "tikus curut dia panggil aku??, tidak ada kemiripan pun, aihh kau ni ya perempuan gila, lihat apa yang kulakukan," tanya derren pada dirinya sendiri,
Derren megambil ponsel nya dan menekan nama yang tertera, di kediaman meliya, meliya sedang tertidur, tetapi seketika tidur nya terganggu oleh, dering ponsel nya, meliya meraih ponsel nya dengan mata yang masih terpejam meliya menekan tombol hijau dan meletakkan ponsel nya di telinganya, , "halo, halo?, halo,?" tiga kali pertanyaan tetapi tidak ada jawaban, "eh kau kalau mau menipu lebih baik tidak usah" kata meliya sambil memejamkan mata nya "ini aku, kau sudah tidur?" tanya Derren , meliya melihat layar ponsel nya "tikus curut" gumam meliya dan kembali meletakkan ponselnya di telinga nya, "pastilah aku sedang tidur, tidak mungkin aku sedang memasak nasi, sekarang ini," ucap meliya malas, "aku cuma mau pastikan kalau kau tidak tukar nomor dan lari," ucap Derren sambil tersenyum sini, padahal senyum tidak nya meliya tidak melihat nya. "haa? Itu saja??" ucap meliya dan "Tut Tut Tut" pertanda sambungan telfon terputus, "halo, halo, kau telfon aku cuma untuk itu saja? aaaaaa aku mau tidurrrrr sekarang sudah tidak bisa tertidur,","iss setres nyaaaa" ucap meliya merengek, tetapi tidak ada yang mendengar, sedangkan Amira sedang menonton Derama di ruang tengah.
sedangkan di lain sisi Derren sedang tersenyum, "tikus curut ya?, biar kau rasakan sekarang tidak bisa tertidur lagi hahaha" terlihat Derren merasa menang sesudah mengerjai meliya.