NovelToon NovelToon
Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Angst / Romansa
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nonny

Iva merupakan anak dari pengusaha yang kaya raya. Dia justru rela hidup susah demi bisa menikah dengan lelaki yang di cintainya. Bahkan menyembunyikan identitasnya sebagai anak dari turunan terkaya di kota sebelah.
Pengorbanannya sia-sia karena ia di perlakukan buruk bukan hanya oleh suami tapi juga oleh ibu mertuanya.
Di jadikan sebagai asisten rumah tangga bahkan suami selingkuh di depan mata.
Iva tidak terima dan ia membuka identitas aslinya di depan orang-orang yang menyakitinya untuk balas dendam.
Lantas bagaimana selanjutnya?
Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

"Nak, terima kasih ya. Sudah menolong Tante. Oh ya, sebagai...

"Halo, Ok Kak. Siap. Tante mohon maaf ya, saya nggak bisa berlama-lama menemani Tante karena saya ada urusan penting. Tapi Tante nggak usah khawatir karena saya sudah meminta salah satu perawat untuk menghubungi keluarga Tante. Mengenai biaya, sudah di bayar oleh Saya. Next time kita ngobrol ya Tante."

Selagi wanita paruh baya tersebut belum selesai berbicara, gawai milik Iva berdering sehingga perkataan wanita paruh baya tersebut terjeda dan bahkan Iva harus segera pergi saat itu juga.

Iva melangkah pergi sembari terus memainkan gawainya sedangkan wanita paruh baya tersebut terlalu menatap kepergian Iva sembari tersenyum sendiri hingga tanpa sadar ia bergumam. "Jika saja gadis itu menjadi menantuku pasti aku sangat bahagia. Tidak...

"Mamah, bagaimana kondisi Mamah sekarang ini? Harus berapa kali aku bilang ke Mamah, kalau mau pergi jangan sendirian kenapa sih Mamah kok keras kepala banget."

Muncullah seorang pemuda tampan yang tak lain adalah anak dari wanita paruh baya tersebut.

Sang Mamah justru memalingkan wajahnya ke arah lain seolah enggan untuk menatap wajah anaknya. Bahkan ia tak membalas perkataan pemuda tampan itu.

"Mah, kenapa sih dari kemarin cuekin aku? Katakanlah aku salah apa supaya aku tahu dan segera memperbaiki diri. Maafkan aku ya Mah, jika bersalah sama Mamah Tapi aku minta Mamah jangan sekali kali pergi sendirian lagi. Aku benar-benar cemas Mah."

Pemuda tersebut meraih kedua tangan sang Mamah dan terus membujuk.

Sang Mamah yang bernama Diajeng menepis genggaman tangan pemuda tersebut sembari berkata. "Kamu masih belum sadar juga akan kesalahanmu? Mamah sudah capek berkata terus menerus. Satu keinginan Mamah yakni kamu putuskan perjodohanmu dengan wanita yang bernama Iva itu. Nggak usah terbebani oleh pesan terakhir Papah. Toh kamu sudah berusaha baik tapi justru si Iva itu yang kabur di hari pertunangan kalian. Sekarang dia balik dengan status janda dan kamu masih saja mau dengannya kaya nggak ada wanita lain saja. Dimana harga dirimu sebagai seorang lelaki, Ben? Mamah nggak terima jika kamu di permainkan seperti ini," oceh Mamah Diajeng.

Belum juga Ben membalas perkataan Mamahnya, sang Mamah kembali berkata tapi kali ini raut wajahnya sumringah dan ini membuat Ben heran. "Eh Mamah bertemu cewek cantik dan juga baik . Sayangnya Mamah belum sempat berkenalan, dia sudah pergi karena ada telepon entah dari siapa. Mamah berharap gadis itu masih lajang dan juga Mamah berharap bisa bertemu kembali dengannya. Next kalau ketemu Mamah minta nomor ponsel dan supaya berkenalan denganmu, Nak. Nggak usah mikirin si Iva lagi karena dia sudah menginjak harga diri kita."

"Mah, jangan seperti itu! Ingat pesan terakhir Papah dan juga Iva adalah...

KRING...KRING...

Belum juga Ben selesai berbicara, gawainya berdering ada panggilan telepon masuk. Sejenak Ben menjauh dari brankar dimana saat ini Mamah Diajeng berbaring.

"Baiklah, saya akan segera kesana."

Ben menutup panggilan telepon tersebut dan kembali menghampiri Mamahnya. "Mah, aku pergi sebentar saja ya. Nanti aku balik kembali, nggak usah cemas aku hubungi Bi Inem suruh kemari ya?"

Mamah Diajeng menatap heran ke arah pemuda tampan anak semata wayangnya. "Siapa yang menelepon sih? Kok kamu sama gadis itu hampir sama ya? Dia juga mendadak pergi setelah mendapatkan telepon singkat. Kamupun juga seperti itu, jangan-jangan kalian memang di takdirkan untuk bersama. Semoga saja kalian berjodoh, Mamah pasti akan sangat bahagia."

Ben sama sekali tidak menanggapi omongan Mamahnya, ia justru sibuk dengan gawainya untuk menelepon sopir pribadi Mamahnya untuk segera mengajak Bi Inem ke rumah sakit.

"Mah, lima menit lagi Mang Didin dan Bi Inem sampai. Aku pergi dulu ya karena ada kepentingan yang mendadak dan aku harus segera datang."

Ben mencium punggung tangan Mamahnya selepas itu ia berlari kecil ke arah pintu.

Mamahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi jika sudah seperti itu. Kini ia tersenyum sendiri mengingat pertemuannya dengan Iva. "Aku saja yang sama-sama wanita tidak bisa melupakan gadis itu begitu saja, apalagi jika seorang lelaki yang bertemu dengannya. Wajahnya cantik sekali, sopan dan ramah. Aku yakin dialah gadis yang tepat untuk anakku. Sayang sekali aku belum sempat berkenalan sehingga belum tahu siapa nama gadis itu. Ya Allah, semoga saja ini suatu pertanda baik darimu. Jika gadis itu memang di ciptakan untuk menjadi jodoh anakku."

Sejenak Mamah Diajeng menengadahkan kedua tangannya sembari menutup matanya."

Sementara saat ini Iva sudah sampai di rumah Kakek Abraham. Di kamar, Kakek berbaring lemah. Di samping ranjang sudah ada Cakra dan Aditya bahkan ada seorang penghulu. "Kakek, kenapa? Bukannya...

"Iva, ternyata umur kakek nggak akan lama lagi. Sebelum kakek pergi, ingin melihatmu menikah. Kakek tahu jika masa Iddahmu memang belum selesai. Tapi setidaknya menikah siri dulu ntar kalau masa Iddah sudah selesai kamu menikah ulang ya, Cu."

Iva sempat terperangah bahkan matanya membola. "Tapi Kek...

"Stst, sudah nggak usah banyak protes kasihan Kakek."

Cakra menyela dan berkata lirih sembari menyikut Iva sehingga Iva tak melanjutkan perkataannya justru ia mengangguk perlahan. "Baiklah Kek."

Tak berapa lama, Ben juga datang. Kakek memberikan mandat yang serupa pada Ben seperti yang ia katakan pada Iva. Hingga saat itu juga Iva dan Ben menikah siri di saksikan oleh Kakek dan kedua kakaknya. Walaupun dalam hati Iva masih menolak keras pernikahan tersebut.

Setelah beberapa menit kemudian, sang Kakek menghembuskan napas yang terakhir. Tapi ia sempat meninggalkan sepucuk surat untuk Iva dan Ben.

"Iva, ini ada titipan dari Almarhum Kakek. Beliau meminta di baca oleh kalian berdua setelah beliau di makamkan. Simpan baik-baik surat ini jangan sampai hilang."

Cakra memberikan sebuah amplop yang masih tertutup rapat kepada Iva.

Proses pemakaman segera di laksanakan saat itu juga supaya tidak menyita waktu terlalu lama.

"Aku nggak menyangka jika hidupku akan berakhir seperti ini. Menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak aku kenal. Kenapa sih Kek? Astaghfirullah, maaf ya Kek?" batin Iva.

Selagi ia duduk termenung sendiri sambil menggenggam amplop berisikan surat dari Almarhum Kakek, ia di kejutkan oleh tepukan tangan seorang pemuda tampan yang kini sudah menikah dengannya.

"Kenapa bengong? Aku tahu kamu belum siap menikah denganku sehingga...

"Cukup, nggak usah di lanjutkan lagi. Intinya pernikahan kita tidak sah karena aku masih dalam masa Iddah dan jangan harap aku akan memberikan tugasku sebagai seorang istri," ucap Iva ketus dengan tatapan tak bersahabat.

Ben sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan perkataan menohok dari Iva, ia justru terkekeh. "Nggak usah cemas, yang terpenting kita sudah memenuhi keinginan terakhir Kakek. Tapi aku juga tidak akan melepasmu, Iva. Bagaimanapun bagiku, kau sudah menjadi istriku meskipun baru menikah siri. Oh ya, aku penasaran dengan isi surat pemberian Kakek. Bisakah di buka sekarang juga, Sayang?"

"What, sa....

1
Eka ELissa
nah loh...spa tuh kng paket atau Ben ya ....... entahlah hy emk yg tau
Nonny: hayo sapa hayo
total 1 replies
Eka ELissa
ya dia mntu kmu Bu....mlhn mbok blokir no nya....hdewh ....baik kan Iva GK sprti dugaan mu.....bhkn dia cntik bisa sglanya tau Bu....
Eka ELissa
Ben lok tau temen nya itu Iva bini nya pasti Ben bhgia bgt Bu..../Facepalm//Joyful/
Citra Merdeka
semoga ben 😁
gak mau orang jahat yang datang
Nonny: wkwk wkwkwk
total 1 replies
Eka ELissa
kmu bkln syok Bu suami nya Yo ank mu tau.../Facepalm/
Nonny: hheeeee
total 1 replies
Eka ELissa
nah loh...syok GK ya ibu Ben lok tau Iva itu ya Iva yg di bnci nya krna kbur ktika mo ktmu Ben dulu..../Facepalm//Joyful/
Eka ELissa
smpe kmu SDR insaf dn jdi orang yang bner danti
Nonny: betul sekali
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuuhhh.... masalah deh
Nonny: heeee iyakah
total 1 replies
Eka ELissa
perempuan mntan bumer jahat atau slingkuhn nya...... mntan suami iva
Nonny: wkwkwk
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh pling slingkuh damar ..tu yg GK trima....pdhl dia yg jlang mlhn omongin Iva....gaje bgt
Eka ELissa
cini TK kerikin aku Ben lok Iva GK mau mumpung Abah lagi bobo
Eka ELissa
nah loh....hp spa tu yg bunyi ya... entahlah hanya emak yg tau
Eka ELissa
udh GK pake tapi2. Mak dia udh jdi mntu mu tau ..😄
Eka ELissa
mreka udh nikah...Tante Iva ma Ben nya knpa di knalin atau di deketin
Eka ELissa
jgn bilng kmu buang Ika....aduh bahaya.....bahaya....
Eka ELissa
banci beda tipis ma cinta iva
Eka ELissa
jgn galak2 Iva ntar Bucin lho kmu ma ben/Facepalm//Joyful/
Citra Merdeka
yaaahh hilang deh surat wasiat
Nonny: hooh 🤭🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
semoga suratnya gak ilang
Citra Merdeka: iya Thor 😁
Nonny: moga saja ya mbak 😊
total 2 replies
Eka ELissa
itu yg nolong kmu clon mantu mu Bu...
Nonny: wkwkwk 🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!