NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:34.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Arrkkhhh sakit! Tuan tolong lepaskan aku, aku mohon. Delisa Jenifer


Diam! Kau sekarang adalah istriku, dan aku berhak melakukan apapun terhadap dirimu. Bahkan sampai melenyapkan mu pun aku sanggup. Albert Halston Xanders


Delisa gadis cantik yang tiba-tiba di culik dan dipaksa menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal sama sekali.


Menjalani pernikahan dengan Tuan Muda yang kejam, membuat hari-hari Delisa seperti di neraka.


Mampukah Delisa bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampukah Delisa mengubah sosok Tuan Muda yang kejam menjadi pria yang baik?


Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tidak Mencintainya

Beberapa jam berlalu kini hujan mulai reda dan Delisa pun masih setia berada di tempat itu. Sedangkan Albert yang tadinya terlihat cuek entah kenapa sekarang dia berubah menjadi khawatir pada Delisa. Albert melangkahkan kakinya keluar menuju taman belakang.

Saat Albert telah sampai tepat di dekat Delisa, akan tetapi Delisa dengan cepat beranjak dari duduknya. Dan tak sengaja Delisa menatap ke arah Albert, sontak kedua mata mereka saling beradu pandang satu sama lain. Albert melihat jelas ke dalam mata Delisa, tersirat kesedihan yang begitu mendalam. Sedangkan Delisa yang melihat ke dalam mata Albert dengan jelas dia melihat hanya ada kebencian di dalam mata itu. Delisa yang sadar akan hal itu sontak dia memutus pandangannya tersebut.

Delisa mulai melangkahkan kakinya dan tiba-tiba saja keseimbangannya goyang dan kemudian ....

BRUK! Delisa jatuh terkulai lemas di bawah tanah.

Kedua mata Albert membulat begitu saja kala melihat Delisa yang terjatuh dan membuatnya menghampiri Delisa. "Hei, bangunlah. Kau tak usah berpura-pura seperti itu," ucap Albert berusaha membangunkan Delisa.

Namun, nihil Delisa sudah tak mampu lagi membuka matanya. Dia tetap saja memejamkan mata walau suara bariton Albert terus berteriak untuk membangunkannya. Lalu Albert meletakkan tangannya di kening Delisa. "Astaga! Dia demam." Albert terkejut saat tahu jika suhu tubuh Delisa panas. Tak butuh waktu lama Albert segera menggendong tubuh Delisa di punggungnya.

Terlihat jelas kekhawatiran di raut wajah Albert, akan tetapi hati kecilnya selalu menampik rasa itu. Albert tidak pernah mengakui perasaannya jika dia peduli dan khawatir pada Delisa yang kini sedang demam. Tapi sekarang entah kenapa Albert terlihat peduli pada Delisa, apa dia sudah mulai ada rasa atau dia hanya tak ingin terjadi pada Delisa karena dia takut tak bisa menyiksanya kembali jika Delisa sakit. Kini perasaan Albert bercampur aduk, dia tak tahu perasaan apa yang sedang menggelayuti dirinya.

Albert berjalan dengan cepat menuju ke dalam mansion sambil mengkolong Delisa di belakang punggungnya. Sedangkan Delisa yang masih posisi setengah sadar dapat merasakan kehangatan dari hangatnya punggung yang begitu dia rindukan selama belasan tahun ini.

"Aku mencarimu selama ini," gumam Delisa.

"Aku merindukanmu. Kenapa begitu sulit untuk menemukan mu?" tanya Delisa mengeluarkan segala unek-unek nya yang selama ini telah bersarang di benaknya. Dia terus mengigau dan hanya kalimat itulah yang keluar dari bibir nya.

Albert terus berjalan melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion, saat berada di ruang tengah Albert berteriak memanggil Bi Mimi.

"Bi Mimi," panggil Albert dengan suara petirnya.

"Ada apa Tuan?" tanya Bi Mimi yang barusaja datang dari dapur.

"Bi, tolong ikut ke kamar Delisa," titah Albert pada Bi Mimi yang kemudian melangkahkan kakinya kembali menaiki anak tangga menuju kamar Delisa yang berada di lantai dua, kebetulan kamar Delisa terletak tidak jauh dari kamar Albert.

Bi Mimi mengangguk dan segera mengikuti langkah lebar Albert tepat di belakang Albert.

🌷Kamar Delisa🌷

Saat berada di dalam kamar Delisa, Albert buru-buru meletakkan tubuh Delisa di atas ranjang dengan pelan. Sekilas Albert memandang wajah Delisa yang sangat terlihat pucat, seketika perasaan itu kembali menyeruak ke permukaan. Ada perasaan kasihan dan tidak tega melihat kondisi Delisa seperti itu. Lalu dia memerintahkan Bi Mimi untuk segera mengganti pakaian Delisa yang sudah basah akibat terkena air hujan.

"Bi Mimi tolong ganti pakaian wanita itu! Aku akan menunggunya di luar," kata Albert lalu keluar dari kamar Delisa.

Setelah kepergian Albert, tangan Bi bi Mimi bergerak dengan lincahnya untuk mengganti pakaian basah Delisa. Sesekali Bi Mimi mendengar berbagai macam gurauan dari bibir Delisa, dengan mata yang masih terpejam.

"Aston, Aston ...." Delisa terus mengingat menyebut nama seseorang yang sangat dia rindukan.

Tanpa Delisa ketahui bahwa Albert lah sosok yang dia cari selama ini, seseorang yang sudah lama sangat dia rindukan. Akan tetapi bagaimana reaksi Delisa saat tahu pria itu adalah Albert? Apakah Delisa akan merasa senang setelah mengetahui fakta perihal itu atau justru Delisa akan kecewa dan tetap membenci Albert mengingat perlakuan kasar yang di lakukan Albert padanya. Semua itu hanyalah Delisa yang tahu akan jawabannya.

"Non, Non Delisa ...." panggil Bi Mimi yang terlihat panik melihat kondisi Delisa yang begitu memperihatinkan, dan juga suhu tubuh Delisa pun semakin panas.

"Aston, Aston ... maafkan aku yang masih belum bisa menemukanmu. Aku merindukanmu Aston," lirih Delisa yang kembali mengigau.

"Aston aku menunggumu, menunggu janjimu." Berbagai macam kalimat yang keluar dari bibir Delisa, akan tetapi Bi Mimi sama sekali tak menghiraukannya. Bi Mimi sibuk dengan tugasnya serta berusaha membangunkan Delisa.

Bi Mimi yang sudah selesai dengan tugasnya mengganti pakaian Delisa, lalu segera beranjak keluar dari kamar Delisa dan menemui Albert yang berada di luar kamar.

"Tuan Muda," panggil Bi Mimi.

"Bagaimana Bi, apa Bibi sudah mengganti pakaian nya?" tanya Albert penasaran yang menyelimuti dirinya.

"Sudah Tuan," jawab Bi Mimi menatap lekat lantai.

"Baguslah," ucap Albert yang kembali cuek. Dan saat Albert ingin melangkahkan kakinya, Bi Mimi berucap sesuatu yang berhasil menghentikan langkah Albert.

"Tuan, Nona Delisa demam. Apa sebaiknya saya menghubungi Dokter saja?" tanya Bi Mimi hati-hati takut Albert marah mendengar usul darinya. Mengingat Albert yang sangat membenci Delisa membuat Bi Mimi ragu untuk mengatakan nya.

"Ya, telpon saja Dokter Hans," ucap Albert segera berlalu meninggalkan Bi Mimi yang masih mematung atas ucapan Albert barusan.

Tak berselang lama Dokter Hans datang dan tanpa menunggu lama Bi Mimi segera mengantar Dokter Hans menuju kamar Delisa.

Dokter Hans memeriksa Delisa lalu menoleh ke arah Bi Mimi yang masih terlihat panik akan kondisi Delisa saat ini.

"Bibi, sebenarnya apa yang telah terjadi pada wanita ini?" tanya Dokter Hans penasaran sambil menatap intens wajah Bi Mimi.

"Hmmmm dia ...." Belum sempat menjawab namun terdengar suara bariton yang begitu familiar di indra pendengar mereka berdua. Kedua nya cukup tahu siapa pemilik dari suara itu, suara yang begitu memekikkan telinga.

"Hans, kau tak perlu tahu akan apa yang terjadi pada wanita ini. Tugasmu hanya memeriksanya tidak lebih dari itu!" kata Albert mencoba mengingatkan Hans akan tugasnya sebagai Dokter.

"Bi kau boleh keluar," sambung Albert dan di angguki oleh Bi Mimi.

"Albert," sapa Dokter Hans kala melihat Albert yang datang ke kamar Delisa.

"Hmmmm." Albert hanya berdehem saja sebagai tanda menjawab sapaan dari Hans selaku Dokter dan juga sahabatnya.

"Jangan bilang kalau kau telah menyiksa wanita ini?" tanya Dokter Hans yang sudah bisa menebak bahwa itu semua adalah ulah dari sahabatnya. Seketika Albert hanya diam duduk di sofa menyilangkan kedua kakinya sambil menatap ke arah tempat tidur dimana Delisa yang terbaring lemah disana.

Dokter Hans berjalan mendekat berusaha menyadarkan Albert yang menurutnya sudah terlalu kelewatan.

"Albert, ayolah apa kau tidak kasihan dengan wanita ini? Sepertinya dia sangat tertekan dan begitu banyak beban yang dia pikirkan."

"Baguslah jia seperti itu," Albert tersenyum devil sambil terus menatap Delisa dari tempatnya.

"Albert, kenapa kau berubah sedingin ini? Dan sejak kapan kau begitu kejam memperlakukan seorang wanita yang tanpa dia tahu kesalahannya."

"Diam! Kau tak perlu menasihati ku Hans, aku tahu apa yang harus aku lakukan. Dan kau tidak tahu apa-apa mengenai hal ini," bentak Albert dengan sorot mata iblis menatap wajah Hans.

"Baiklah, jika kau tetap bersikeras dengan egomu. Aku hanya berdoa agar kau tidak jatuh cinta pada wanita itu." ucap Hans yang sudah tidak habis pikir dengan jalan pikiran Albert yang menurutnya sudah tidak waras.

"Hahahaha .... cinta? Kau bilang cinta, kurasa itu tidak mungkin. Dan itu mustahil terjadi padaku, sampai kapan pun aku tidak akan pernah jatuh cinta pada wanita itu!"

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
Uthie
nexxxttt 💞
Kaizy celine
Syukurlah viona tdk merasa dihiniati delisa karna skenario ninggalin flo dan albert .. smiga smuanya baik2 saja .. dan mreka hidup bahgia🥹
ora
Paling sedih dengan Flo. Semoga Flo bisa memahami semuanya dan menerima Delisa....
Aini~
Halah... kamu duluan kan Ferdi yang ngajak main rahasia2an
Aini~
makanya orang ngomong tuh di dengerin dulu tohh bert...bert...😑
👣
padahal Ferdi juga maen rahasia menyembunyikan Delisa dari Al, yaaa meskipun itu demi kesembuhan Del
Kaizy celine
Ayoo gag sabarr apakah delisa akan mucul kembali atau pura2 jadi wanita lain🤨
ora
Semoga Al nggak marah, ya. Sejauh ini Al nggak marah dan masih berusaha menemukan Delisa🤲🙂
Bilqies: si Albert rindu berat kakak 😌
total 1 replies
ora
🥰😘❤️
ora
Berharga atau berharap?🧐🙏
Bilqies: berharap kakak, terimakasih atas koreksinya ❤️😘

sudah revisi ya 🙏🥰
total 1 replies
Kaizy celine
Ayo lah delisa temui anakmu ... kasian floo ...🥹🥺
Kaizy celine
Ooouuuhhh🥺🥺🥹🥹
Kaizy celine
Sudah besarr ya kamuu floo🥹
ora
Kasihan banget Flo.
Nggak tahu deh bagaimana reaksi Al kalau tahu Delisa masih hidup dan selama ini Ferdi yang bantuin.

Aku tahu niat Delisa, tapi apa pun yang Delisa lakuin juga nyakitin hati, terutama hatinya Flo.
Semoga semuanya baik-baik aja setelah semuanya terbongkar🤲🥲🥲🥲
ora
aku atau kau?🧐🙏
Bilqies: terimakasih kakak sudah di ingatkan, udah aku perbaiki kak barusan 🥰🙏
total 1 replies
ora
Jadi Delisa masih hidup dan selama ini menjalani pengobatan?
Seneng karena Delisa masih hidup, tapi kasihan Al sama Flo😭😭😭

Semoga Delisa segera pulih seutuhnya🤲🤲
Bilqies: iya masih kakak,
amin 🤲🤲
total 1 replies
ora
Kak jadi beneran Delisa pergi. Tega banget. Air mata ku keluar😭😭😭
Bilqies: sama aku juga kak huhuhuhu
total 1 replies
ora
Kak, kasihan Al🥺🥺🥺
Kaizy celine
Nah gini dong .. kan seru klo ada delisa😅
Kaizy celine
3 tahun apa 2 tahun thor ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!