Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Satu Kelompok
Teng, teng, teng.
Suara bel pertanda masuk sekolah telah terdengar dan jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Adelia dan Nindi berjalan dengan cepat ke kelas mereka yang beruntungnya ada di lantai paling bawah. Keduanya tidak ingin sampai terlambat masuk kelas dan ketinggalan pelajaran.
" Huh, untungnya Bu Lilis belum masuk " ucap Adelia setelah mendudukkan tubuhnya di tempat duduknya.
" Iya, benar. Jadi kita tidak harus mendengarkan omelan dari Bu Lilis karena terlambat " sahut Nindi yang duduk di samping Adelia.
Sedari awal masuk SMA, memang Adelia dan Nindi menjadi teman sebangku. Nindi adalah satu-satunya sahabat yang Adelia miliki, karena kembaran dan kakak-kakaknya yang sangat posesif sehingga membuatnya tidak memiliki banyak teman. Hanya Nindi yang dipercayai oleh kembarannya, itu pun karena Nindi adalah anak salah satu rekan bisnis Daddy Leon.
" Selamat pagi, anak-anak " sapa seorang guru saat memasuki kelas itu.
Semua siswa yang ada di dalam kelas itu pun langsung berdiri untuk menyambutnya, termasuk Adelia.
" Selamat pagi, Bu " jawab semua siswa.
Kemudian, Adelia serta siswa-siswi yang lain duduk kembali di tempat masing-masing setelah dipersilahkan. Mereka akan memulai pelajaran pertama hari ini yang diajarkan langsung oleh Bu Lilis, guru yang tadi dibicarakan oleh Adelia dan Nindi.
" Melanjutkan materi minggu kemarin, hari ini kita akan kembali membahas tentang prosedur. Karena minggu kemarin kita sudah mem_ " ucapan Bu Lilis terpotong saat melihat tiga orang siswa memasuki kelas.
Terlihat guru muda itu menghela napasnya panjang karena tiga siswa itu memang selalu terlambat di mata pelajarannya ataupun mata pelajaran lainnya. Siapa lagi jika bukan Ansel serta kedua sahabatnya, yaitu Remon dan Aza. Tiga siswa paling tidak bisa diatur dan selalu membuat masalah, terlebih lagi mereka bertiga tergabung dalam sebuah geng motor bernama Black Wolf.
" Apa kalian tidak bisa sekali saja tidak terlambat? " tanya Bu Lilis pada ketiga siswanya itu.
" Maaf, Bu, tadi saya ke toilet dulu " sahut Ansel yang tentu hanya alasan saja.
" Kita berdua juga, Bu, menemani Ansel " tambah Remon.
Sebenarnya semua orang pun tahu jika Ansel serta Remon dan Aza itu berbohong, karena itu adalah alasan setiap mereka terlambat masuk kelas. Semua orang pun hanya diam dan pura-pura percaya saja karena tidak ingin mencari masalah dengan mereka, terutama dengan Ansel. Para guru pun sudah angkat tangan dengan kelakuan ketiganya, Ansel serta Remon dan Aza tetap dipertahankan di sekolah itu hanya karena siswa paling berprestasi dan sering kali menyumbangkan piala serta mendali untuk sekolah.
" Ya sudah, kalian boleh duduk. Diusahakan jangan terlambat lagi di mata pelajaran saya ataupun mata pelajaran guru lainnya ya " ucap Bu Lilis yang masih berusaha untuk mengingatkan ketiga siswanya itu.
" Baik, Bu " jawab Ansel serta Remon dan Aza bersamaan.
Ansel pun segera menuju tempat duduknya diikuti oleh Remon dan Aza di belakangnya. Tanpa sengaja, mata Ansel bertemu dengan mata Adelia yang sedang meliriknya sinis. Pemuda itu pun hanya menarik salah satu sudut bibirnya dan mendudukkan tubuhnya.
" Kenapa sih guru-guru dan Opa Gunawan di sini tidak mengeluarkan mereka saja dari sekolah ini? Mereka itu kan sering membuat masalah " gerutu Adelia yang masih merasa kesal karena kejadian tadi.
Sebenarnya Adelia sudah cukup tahu tentang Ansel dan kedua sahabatnya karena mereka sangat terkenal di sekolah dengan kelakuan nakal mereka. Hanya saja memang baru berada di satu kelas saat sudah di masa penghujung sekolah. Awalnya Adelia tidak peduli dengan mereka selagi tidak mengganggunya, tetapi karena kejadian tadi membuatnya tidak suka pada mereka.
" Ya alasannya sudah jelas sih, mereka berprestasi dan banyak memenangkan olimpiade " sahut Nindi yang mendengar gerutuan sang sahabat.
Jika memang alasannya, ya Adelia sedikit bisa mengerti. Apalagi setelah Adelio dan Aditya lulus dari sekolah itu, maka ketiga orang itulah yang paling berprestasi dan dikenal sebagai siswa jenius. Tetapi tetap saja di balik kelebihan itu, ketiganya adalah siswa-siswa yang nakal dan sering membuat masalah.
Tidak ingin semakin merasa kesal, Adelia pun kembali fokus pada Bu Lilis yang sedang menjelaskan materi hari ini. Sebagai siswa yang tidak pintar dan tidak memiliki otak secerdas sang kembaran, Adelia harus berusaha dengan keras agar bisa lulus dengan nilai yang baik.
.
.
.
" Sebelum mengakhiri pelajaran hari ini, Ibu akan memberikan tugas untuk kalian. Ini adalah tugas kelompok yang terdiri dari dua orang dan ibu yang akan membagikan kelompoknya sekarang " ucap Bu Lilis pada siswa-siswinya.
Mendengar itu, Adelia dan Nindi berharap untuk berada di dalam satu kelompok yang sama.
" Aku harus sama kamu sih, Nin " ucap Adelia yang menggenggam tangan sang sahabat.
" Iya Lia, aku juga berharap satu kelompok sama kamu " jawab Nindi menganggukkan kepalanya.
Terlihat Bu Lilis mulai membuka buku absen dan sepertinya sedang memilih kelompok-kelompok untuk tugas yang akan diberikannya.
" Untuk kelompok pertama yaitu Nindi dan Aza " ucap Bu Lilis yang membuat dua sahabat itu kecewa.
Keduanya ingin bersama, tapi malah Nindi satu kelompok dengan yang lainnya dan parahnya adalah salah satu siswa nakal itu. Adelia hanya berharap dia akan berada satu kelompok dengan salah satu temannya yang baik dan tidak banyak ulah.
" Yaahh, kita pisah, Lia " ucap Nindi dengan wajah sedihnya.
" Ya sudah, gimana lagi? " sahut Adelia menghela napasnya panjang.
Setelah itu, Adelia pun kembali fokus mendengarkan pembagian kelompok oleh Bu Lilis sembari berdoa.
" Kelompok kedua, yaitu Ansel dan Adelia " ucap Bu Lilis menunjuk Ansel dan Adelia.
Kedua mata Adelia membulat sempurna saat mendengar dirinya satu kelompok dengan orang paling ingin dihindarinya. Dia menoleh dan menatap Ansel yang terlihat biasa saja dan malah asik mengobrol dengan Aza.
" Bu, saya tidak mau satu kelompok sama Ansel. Ganti yang lainnya saja ya, Bu " protes Adelia karena benar-benar tidak ingin satu kelompok dengan pemuda itu.
" Tidak bisa, Adelia. Ibu sudah memilih semuanya dan tidak bisa diganti-ganti begitu saja " tolak Bu Lilis.
" Tap_ " Adelia tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dipotong oleh Bu Lilis.
" Tidak ada tapi-tapian, atau kamu tidak akan mendapatkan nilai di tugas ini nanti " potong Bu Lilis dengan cepat.
Akhirnya Adelia hanya bisa pasrah saja daripada tidak akan mendapatkan nilai nanti. Gadis itu menatap tajam Ansel yang kebetulan juga sedang menatapnya. Kedua tangannya terkepal kuat karena saking kesalnya.
***
Dua eps untuk perkenalan hari ini ya🥰 Sampai jumpa lagi besok❤️
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
thor ko ga ada permintaan update 🤔 ya jgn" mau the and nih jangan att kn itu nrne sihir sama adik tiri laknat nya blm d eksekusi
di tunggu kelanjutan ceritanya