NovelToon NovelToon
Wanita Tahanan Tuan Muda

Wanita Tahanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Fantasi Wanita / Bad Boy
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Candylight_

Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.

Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.

Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.

Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.

Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.

Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Eleanor dengan hati-hati mengobati luka di sudut bibir Arka. Kai dan Elang hanya diam memperhatikan di sofa yang bersebrangan dengan mereka.

Elang sudah berhasil ditenangkan setelah Eleanor memberitahu bahwa Arka tidak mengajaknya mabuk. Justru Eleanor yang memaksa ingin mabuk karena sakit di hatinya.

"Luka gue bakal cepet sembuh kalau dicium," bisik Arka di telinga Eleanor. Namun masih bisa didengar oleh Kai dan Elang. Tatapan Kai dan Elang pada Arka langsung tajam mendengar Arka berani bicara seperti itu di depan mereka.

"Tutup mulut lo atau gue gak mau obati luka lo," balas Eleanor menekan luka Arka untuk memperingatkannya.

Eleanor tidak ingin membuat Kai dan Elang curiga tentang siapa Arka sebenarnya. Jika mereka sampai tahu, Arka pasti akan dibuat babak belur oleh Kai dan Elang. Tidak peduli meskipun tadi malam Eleanor yang memulai semuanya.

"Ah," Eleanor melotot mendengar Arka mendesah setelah lukanya ditekan. Elang yang dari tadi memperhatikan mereka semakin yakin ada yang tidak beres dengan Eleanor dan laki-laki yang datang bersamanya itu.

"Gue bilang tutup mulut lo, Arka," kesal Eleanor.

Arka terkekeh.

"Gak usah melotot gitu dong, El. Lo malah jadi gemesin kalau melotot kayak gitu," goda Arka.

"Ck!" Eleanor berdecak dan memutar matanya. Namun tidak terlalu menanggapi perkataan Arka.

Kai cemburu melihat kedekatan Eleanor dengan Arka. Tapi Kai merasa tidak pantas melarang Eleanor dekat dengan laki-laki lain setelah yang dilakukannya tadi malam. Membiarkan Cantika menciumnya.

"Sayang..." Kai memanggil Eleanor lembut.

"Ck!" sekarang giliran Arka yang berdecak karena Kai mengganggu momennya.

Arka memberikan tatapan pada Eleanor yang merupakan sebuah isyarat agar Eleanor menyuruh Kai serta Elang pergi. Eleanor yang mengerti itu langsung bicara pada Kai dan Elang.

"Kalian udah lihat kan gue baik-baik aja? lebih baik sekarang kalian pulang," ucap Eleanor tanpa menatap Kai maupun Elang karena masih sedang mengobati luka di wajah Arka.

"Kita perlu bicara soal tadi malam," ucap Kai mengabaikan Eleanor yang seolah ingin mengusirnya dan Elang dari sana. Elang juga enggan pergi karena masih ada Arka disana.

"Aku dan Cantika—"

"Aku sedang tidak ingin membahas itu sekarang."

"Tapi kamu perlu tahu kalau kamu salah paham."

"Huft... " Eleanor menghela nafas panjang, "Kai, aku enggak masalah kalau kamu dan Cantika memiliki hubungan. Ya... mungkin itu akan menyakiti hati aku karena perasaan aku ke kamu, tapi aku enggak keberatan kalian bersama asalkan kalian enggak melakukan itu di belakang aku."

"Kenapa kamu bicara seperti itu?"

"Aku tahu selama ini kita terlalu memaksakan hubungan kita. Kamu punya perasaan sendiri dan itu bukan buat aku."

"Aku gak ngerti maksud kamu."

Eleanor berhenti mengobati luka Arka lalu menatap Kai. Ia harus memperjelas hubungan mereka karena Kai masih saja memanggilnya sayang dan mungkin masih menganggap hubungan mereka belum berakhir.

"Kalian gak perlu memikirkan perasaan aku kalau kalian saling cinta, kalian berdua berhak untuk bahagia," ucap Eleanor semakin membuat Kai tidak mengerti.

"Aku cintanya sama kamu, El," ucap Kai menyangkal jika dirinya memiliki perasaan terhadap Cantika.

"Kamu gak cinta sama aku, kamu cinta sama Cantika. Mungkin kamu cuma belum sadar soal perasaan kamu sendiri."

"Enggak, El. Aku beneran cinta sama kamu."

"Obati luka gue," Arka mengarahkan tangan Eleanor agar Eleanor kembali mengobati lukanya. Eleanor menatap Arka sebentar sebelum kembali bicara pada Kai dan Elang.

"Kalian pulanglah," ucap Eleanor meminta Kai dan Elang untuk pulang.

"Oke. Ayo pulang, Kai," Elang lebih dulu beranjak dari sofa mengajak Kai untuk pergi. Kai terlihat ingin menolak, tapi Elang meyakinkannya supaya mereka pergi dulu sekarang.

"Kita pergi dulu, El pasti butuh waktu untuk dirinya sendiri."

Kai akan membuka mulutnya, namun Elang kembali bicara, "tanpa lo dan gue, tanpa masalah yang terjadi diantara kita."

-

-

"Akhirnya mereka pergi juga. Sekarang kita bisa berduaan," Arka menarik pinggang Eleanor agar Eleanor lebih dekat dengannya.

"Lo gak lupa kan yang gue bilang sebelum kita kesini?" tanya Arka sambil membelai wajah Eleanor dengan nafsu dalam dirinya.

Melihat wajah Eleanor mengingatkannya saat Eleanor memohon di bawahnya sambil mendesahkan namanya. Arka tidak tahu mengapa dirinya sangat suka mengingat momen-momennya bersama Eleanor. Padahal selama ini tidak ada satupun wanita yang berkesan untuknya.

"Mereka sahabat gue," ucap Arka meminta pengertian.

"Gue gak suka lo disentuh, gak peduli sama siapapun itu," tegas Arka.

"Arka..."

"Gimana kalau kita buat kesepakatan? kalau lo membiarkan cowok lain nyentuh lo, maka lo harus siap dihukum untuk mendesah dibawah gue. Kalau lo mau diatas juga boleh, asalkan lo mendesah buat gue."

"Gue udah bilang, gue gak mau kita melakukan itu lagi," ucap Eleanor tidak ingin Arka berkuasa atas tubuhnya.

Selama ini Eleanor selalu menganggap orang-orang yang menjalin hubungan dan berakhir di ranjang adalah sebuah kebodohan. Perempuan terhormat tidak akan menyerahkan tubuhnya sebelum pernikahan meski mencintai laki-lakinya.

"Ya kalau begitu jaga jarak dengan cowok lain, sesimpel itu."

Eleanor menghela nafasnya.

"Baiklah," ucap Eleanor terpaksa membuat kesepakatan itu. Arka menyeringai.

"Kalau begitu siap dengan hukuman lo sekarang?"

Cup!

Arka mengecup bibir Eleanor tanpa menunggu Eleanor menjawab. Nafsunya sudah berada diubun-ubun sekarang dan tidak bisa ditahan lagi.

"Hummph..." Eleanor tidak menolak ciuman Arka dan tanpa sadar membalasnya.

Arka yang merasa mendapat lampu hijau diam-diam tersenyum. Tangannya mulai bergerak menyentuh payudara Eleanor dan memijatnya perlahan. Cukup lama mereka berciuman dengan tangan Arka yang melakukan pemijatan pada payudara Eleanor. Sekarang Arka mulai ketahap lain dan melepaskan kancing baju Eleanor.

"Jangan disini, Arka," Eleanor menahan tangan Arka yang akan melepaskan yang membungkus payudaranya.

"Kai dan Elang tahu sandi apartemen gue, gue takut mereka balik lagi kesini dan melihat kita."

"Dimana kamar lo?" tanya Arka kemudian mengangkat tubuh Eleanor. Tidak ingin membuang waktu untuk melampiaskan hasratnya.

"Jalan aja kesana nanti gue tunjukin," Eleanor tahu yang dilakukannya dengan Arka tidak pantas. Tapi Eleanor tidak munafik, tubuhnya menginginkan sentuhan Arka. Entah apa yang sudah Arka lakukan hingga membuatnya seakan kecanduan oleh sentuhan laki-laki itu.

Arka dan Eleanor sudah tiba di dalam kamar. Tidak lupa Arka mengunci pintunya dari dalam agar kedua laki-laki tadi merusak momennya bersama Eleanor. Saat Arka ingin melanjutkan aktivitas mereka di ruang tamu, Eleanor lebih dulu mengingatkan laki-laki itu akan satu hal.

"Kita melakukan ini karena gue melanggar apa yang sudah kita sepakati. Jangan berharap gue akan terus menjadi pemuas nafsu lo."

"Oke, lo juga bukan pemuas nafsu gue kok," ucap Arka dengan wajah serius.

"Lo itu cuma milik gue yang akan gue jaga agar gak dekat atau disentuh laki-laki lain," lanjut Arka dalam hatinya.

Arka tidak mengerti perasaannya. Tapi terlalu dini jika Arka menyebut yang dirasakannya terhadap Eleanor sebagai cinta. Mungkin rasa ingin memiliki atau mungkin... nyaman?

1
Syaira Liana
kai bahagia juga ya
Syaira Liana
siapa yang meluk🫣
Rara Nawahyuandmiujieks: pasti kai
total 1 replies
Syaira Liana
seruuuuu
Syaira Liana
wkkwkw ayo ele semangattt pantang mundur 🤣🤣
Syaira Liana
wkwkwk sabar ya ka ele emang ajaib sekali 😭🤣
Syaira Liana
wahh bagus ele tidak boleh lemah. kakak boleh up lagi 😍😍😍😍
Syaira Liana
kakak ayo up lagi. seruuuuuu
Syaira Liana
semoga mama arka melihatnya
Syaira Liana
seruuu next kaka
Syaira Liana
gemasss sama pelayannya. Arka ayo dateng
Syaira Liana
bagusss ayo el. Makasih kak udah update
Syaira Liana
omg😱😱😱😱
Syaira Liana
lanjuttt kakak
Syaira Liana
seruuuuuuu lanjuttt kak
Syaira Liana
jadi bingung. el aku dukung semua keputasanmu
Syaira Liana
aduhhhh siaga 1 🤣🤣
Syaira Liana
aduhh berantem dehhh
Syaira Liana
seruuu
Syaira Liana
lanjutt kaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!