NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23.

Saat di hari Arjun membawa Ziva ke perusahaan milik Wira, Wira belum sempat menanyakan ada hubungan apa antara adiknya dan juga Ziva. hal itu ingin segera di tanyakan oleh Wira namun sayang adik keduanya itu sangat sibuk dengan kasus yang ia tangani di kesatuannya, oleh karna itu Arjun tidak pulang selama satu Minggu dan berdiam diri di markas kesatuannya.

Itu adalah salah satu alasan Wira tidak ingin mengikuti jejak Ayahnya, ia tidak mau menghabiskan waktu dengan hal yang berhubungan dengan kriminal lagian itu akan memakan waktu yang cukup banyak.

Di hari ke 9 dimana Arjun menyempatkan diri untuk pulang di sela-sela kesibukannya.

"Bagaimana Jun kasus yang baru saja kamu tangani ? " Arjun menoleh ke arah suara berat yang baru saja duduk tak jauh dari tempat ia duduk.

"Masih bergulir Pah, "

"Kamu harus hati-hati, kamu tidak boleh gegabah dan tidak boleh fokus pada satu titik. Papah yakin kamu bisa. " Ujar sang Empu dimana ia tahu bagaimana rasanya menangani satu kasus yang begitu rumit.

Kasus yang di gulirkan oleh di tarik oleh Kabareskrim polri adalah kasus yang cukup berat, kasus nya pun selalu berhubungan dengan negara. Oleh karena itu Arjun dan yang lain selalu extra dalam menjalankan tugas.

Arjun adalah lulusan Akpol terbaik, insting nya selalu akurat dan pas pada sasaran.

Arjun pun mempunyai sabuk bela diri berwarna hitam, itu artinya dia sudah di bekali kemampuan bela diri yang tidak di ragukan lagi.

Pak Rajendra mempersilahkan anak keduanya untuk beristirahat.

Saat Arjun ingin memejamkan matanya, pintu kamarnya di ketuk beberapa kali. Tak ingin mendengar pintu itu lagi, Arjun membuka pintu itu.

"Ada apa Bang ? " Tanya Arjun pada sosok tampan yang garis wajahnya ada kemiripan dengannya.

Tanpa permisi Wira memasuki kamar adik keduanya, Arjun menutup pintu itu kembali dan mengekor pada Wira.

"Jun, ada yang ingin Kakak tanyakan ? "

"Ehmm .... Katakanlah. " jawab Arjun dengan wajah ia tenggelam kan ke atas bantal yang empuk.

"Kamu ada hubungan apa dengan Zivanya ? " Tanya Wira berhasil membuat Arjun mengangkat kepalanya.

"Siapa bang ? " Tanya Arjun kembali.

"Ah kamu belajar pilon, Zivanya ... "

Arjun mencoba memutar otaknya, saat ia berhasil mengingat sesuatu ia membenamkan kembali wajahnya karena malas membahas apa yang di tanyakan oleh Kakaknya.

"Oh si cupu kaca mata tebal itu ? " Ujar Arjun.

Wira menggelengkan kepalanya. " Eh jangan bicara seperti itu. Abang menerima kerja Zivanya bukan semata-mata karna dia lulusan terbaik, tapi Abang mengira dia adalah orang terdekat mu. "

Arjun berdecak kesal, " Abang mengganggu istirahatku hanya ingin membahas si cupu itu hah ? Gak penting Bang, aku tidak ada hubungan apapun atu kedekatan apapun. Jika dia tidak memuaskan saat bekerja pecat saja Bang, toh baru beberapa hari kan ? Lagian Abang main terima-terima saja, gak malu apa punya staf culun kaya gitu.

"Mulut mu itu Dek ! Abang tidak akan memecatnya, di dalam institusinya ia adalah yang terbaik sekarang. "

Wira tak percaya, " Oh ya baguslah. setidaknya walaupun dia culun tapi berguna. berguna bagi Abang, bukan berguna untuk ku. " Arjun tak henti-hentinya menghina Ziva.

Pertemuan mereka memang terkesan tidak baik, maka dari itu Arjun hanya menganggap angin lalu saja.

"Ya sudah kamu istirahat saja, ucapanmu tidak enak jika tubuh mu lelah. "

"Bukan ucapan ku yang tidak enak Bang, tapi pertanyaan Abang yang tidak enak di dengar oleh telinga ku. jangan katakan hal apa-apa lagi tentang si kaca mata tebal itu. Jika Abang menyukainya jangan tanyakan hal apapun lagi pada ku, tapi menurutku jangan Bang. Bisa malu keluarga kita mendapatkan anggota keluarga baru seperti si culun. " Arjun tertawa.

Wira meraih bantal, dan memukulkannya pada Arjun.

"Ya engga lah, Zivanya itu cocok nya sama kamu. " pernyataan Wira berhasil membuat Arjun bergidik ngeri.

Wira pun tertawa setelah menggoda adiknya.

Wira keluar dari kamar dan membiarkan adiknya beristirahat.

******

"Kemana Candy ? " Tanya Ziva dalam hatinya kala melihat Candy tidak ada di dekatnya.

Jin Candy adalah Jin yang Zia temui saat berada di kampus, usianya lebih tua di banding siluman ular Puri. waktu itu Ziva menyelamatkan seseorang yang hendak bunuh diri di atas gedung kampus, dan Ziva mengetahui hal itu dari Candy.

Awalnya Candy dan Puri selalu bersitegang, karna tidak mau tersisihkan oleh Ziva. Tapi Ziva berjanji tidak akan melupakan salahsatunya, asalkan mereka mau membantunya dalam hal positif.

Sementara sosok pendamping Ziva tidak banyak bicara, ia hanya membisikkan sesuatu jika Ziva berada dalam bahaya. Baik Candy ataupun Puri sangat menghormati leluhur Ziva yang yang bisa di bilang khodam Ziva.

Penampilan Ziva memang sangat culun, sama seperti ia pertama masuk ke SMK waktu itu. namun bedanya saat itu Ziva menguncir dua rambutnya, sekarang ia hanya memakai kacamata tebal dan rambut dengan rambut di kuncir satu ke atas.

Hari itu ada satu klien yang mendatangi perusahaan Wira untuk menandatangani sebuah perjanjian besar. Team I.T.C termasuk Ziva berdiskusi dengan baik untuk mempersiapkan meeting kali itu.

Ziva dan Roy di panggil oleh Wira.

"Saya tidak mau tahu, kalian harus membuat Klien kita ini puas dengan apa yang kita persentasi kan nantinya. bekerja sama juga dengan Tiara saat hendak menyampaikan persentasinya nanti. "

"Baik Pak, " Jawab Roy dan Ziva bersamaan.

Dalam satu ruangan Ziva dan para Team kebingungan, karna tiba-tiba saja Tiara pingsan saat jam meeting tinggal beberapa menit lagi. Wira yang mengetahuinya langsung tepuk jidat, karna Tiara lah yang mempersiapkan bahasan meeting beberapa hari kebelakang.

Ziva berpikir keras, kala melihat atasannya sedikit frustasi. Memang bukan hanya Tiara yang bisa menyampaikan persentase itu tapi bagaiman mungkin seseorang bisa mempersiapkan persentase dalam waktu menit.

"Pak Wira, mohon maaf semuanya. Jika kalian berkenan teruma anda Pak. Boleh kah saya yang akan mengambil alih tugas Tiara kali ini, bukan maksud saya ingin menggeser posisi Tiara. tapi menurut saya ini bukan waktu yang tepat untuk berpikir seperti itu. "

Wira berpikir keras, Wira bukan meragukan kemampuan Ziva. melainkan ragu akan penampilan Ziva.

"Baiklah, saya akan berkesempatan kamu Ziva. " Jawab Pak Wira.

"Ya baiklah, bukan kan kita team ? " Ujar Mia.

Semua pun sepakat untuk memberikan Ziva kesempatan itu.

"Baik lah, saya ijin mempersiapkan diri. " Ziva pun keluar dari ruang team itu.

Bergegas memasuki toilet wanita khususnya di lantai bagian I.T.C.

Ziva sedikit merapihkan rambutnya, dan menoleh wajahnya tipis. Rambutnya ia gerai dengan hanya memakai jepitan rambut di tengah saja.

Kacamata ia simpan di tasnya, dan memakai softlens berwarna kecoklatan. Softlens itu sengaja ia pakai untuk mengelabui teman-temannya kalau ada yang mempertanyakan penglihatannya tanpa memakai kaca mata.

"Cantik Zi, " Bisik Candy.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!