Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.
Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.
Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?
Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 27
Akita dan Ryuu sudah pulang ke rumah Katsumi. Suasana cukup lengang, apa mungkin Katsumi dan Sofia sudah tidur?
Setelah mengunci pintu depan, Ryuu menuju dapur untuk meletakkan bawaan mereka sekalian pergi ke toilet. Sementara Akita menuju kamar yang sudah disiapkan Katsumi untuknya dan Sofia.
Saat membuka pintu, Akita kaget bukan main melihat apa yang ada di hadapannya. Katsumi sedang tersenyum, sementara tangannya dengan pelan tengah menyisir rambut seseorang.
"Istrimu ternyata sangat cantik. Lihatlah, bukankah ia terlihat seperti boneka Jepang dengan mata biru dan rambut cokelat?", ucap Katsumi.
Ya, Katsumi memang benar. Begitulah istilah yang mendekati untuk menggambarkan tampilan Sofia. Sementara itu yang dibicarakan hanya bisa tersipu seraya menunduk.
"Baiklah, aku permisi dulu. Kalian berdua silahkan istirahat, aku juga sudah mengantuk", Katsumi berdiri seraya menutup mulutnya yang tengah menguap. Matanya juga terlihat kesusahan untuk tetap terbuka.
"Jangan lupa mengunci pintunya", pesan Katsumi seraya tersenyum geli. Akita hanya mengangguk salah tingkah sebelum mengikuti ucapan Katsumi.
Setelah itu dengan kikuk ia kemudian duduk bersila di hadapan Sofia. Ia tengah beradu kekuatan dengan matanya yang dia anggap tak tahu malu karena terus-terusan ingin menatap wajah Sofia. Dan dia kalah, karena ia sendiri akhirnya terlena dengan keindahan itu.
Ia terkekeh dalam hati saat teringat kata-kata Ryuu yang berusaha menakutinya dengan mengatakan bagaimana kalau ternyata wajah Sofia jelek. Andai boleh melihat dengan mata kepalanya, Akita yakin Ryuu sendiri yang akan mengutuk mulutnya karena sudah meragukan kecantikan Sofia yang laksana campuran Dewi Venus dan Tennyo. Campuran??
"Bibi Katsumi benar, kau sangat cantik", puji Akita, membuat Sofia semakin menunduk malu.
"Kemarilah", pinta Akita, ia menyuruh Sofia untuk duduk di pangkuannya.
Sofia hanya menurut.
Akita kembali mengamati wajah Sofia, kemudian matanya. Kembali ia mengecup kedua mata Sofia, tapi kali ini tak hanya sampai di situ. Ketiadaan kain penutup wajah Sofia membuat Akita leluasa berbuat lebih jauh, bahkan terlalu jauh sampai mereka tak ingin kembali ke posisi awal.
Sementara itu di ruang tengah, Ryuu tengah berbaring di atas futon yang sudah disiapkan oleh Katsumi. Keterbatasan jumlah kamar membuatnya terpaksa tidur di situ. Sebenarnya ia tak keberatan sama sekali, tapi lain cerita kalau di salah satu kamar itu ada sepasang pengantin yang baru menikah selama kurang-lebih dua puluh empat jam.
Akhirnya Ryuu memutuskan untuk tidur memakai earphone sambil mendengarkan musik. Ia tak siap kalau harus mendengar suara-suara horor dari kamar itu yang akan membuatnya bergidik walau bukan karena takut.
********
Akita masih tak puas menatap wajah Sofia. Wajah cantik yang sebenarnya menimbulkan sedikit pertanyaan di kepalanya? Garis wajah Sofia tak seperti orang-orang keturunan eropa pada umumnya. Kalau boleh jujur, ia memang lebih terlihat seperti wanita Jepang. Dengan kulit kuning halus dan ciri tampilan wajah yang terlihat lebih oriental.
Andai warna mata dan rambutnya hitam, takkan ada orang yang menyangka kalau dia adalah seorang wanita Italia. Semua pasti sepakat kalau Sofia adalah wanita asli Jepang.
Sebelumnya ia sudah mencoba mengira-ngira bagaimana wajah Sofia dengan membandingkannya terhadap wajah Alex. Wajah tampan Alex membuatnya yakin kalau Sofia memiliki wajah yang cantik. Karena itulah ia tak pernah memperdulikan ucapan Ryuu yang mengada-ada.
Alex sangat jelas terlihat seperti pria Italia pada umumnya. Namun setelah ia melihat langsung wajah Sofia, ia bisa menyimpulkan kalau kesamaan antara Alex dan Sofia hanya terletak pada mata dan warna rambut. Sedangkan yang lainnya sungguh berbeda. Dan jujur saja, sebagai orang Jepang, Akita tentu lebih menyukai tampilan wanita dari ras yang sama dengannya. Sedangkan ciri eropa yang ada pada Sofia adalah bonus yang membuat pesona kecantikan isterinya semakin istimewa.
"Sofia, apa aku boleh bertanya sesuatu?", tanya Akita ragu.
"Apa?"
"Apa.. kau dan Alex saudara kandung?", tanya Akita lagi.
Sofia tersenyum.
"Kenapa? Apa karena wajahku tak mirip dengan Alex?"
Akita tersenyum malu, Sofia bisa membaca pikirannya.
"Kami saudara satu ayah. Mendiang Ibu Alex adalah wanita keturunan Italia dari Sicilia. Sementara ibuku yang merupakan isteri kedua papa adalah seorang wanita Jepang", terang Sofia.
Akita tertegun mendengarnya. Sofia ternyata memang campuran Italia dan Jepang. Anggapannya tentang campuran Dewi Venus dan Tennyo ternyata memang tepat.
Akita kemudian terkekeh, membuat Sofia bingung.
"Akhirnya terjawab sudah alasan mengapa kau bisa menyukaiku, sebagaimana kau juga lebih menyukai sushi dibanding spaghetti. Kau tidak bisa membuang darah nenek moyangmu", ucap Akita.
Sofia akhirnya ikut terkekeh dan mengangguk.
"Apa kau tidak keberatan dengan itu?"
"Apa? Keberatan? Malah aku sangat bersyukur, karena aku tak perlu menjelaskan pada ayahku mengapa aku sampai menikahi wanita Italia. Karena isteriku ternyata adalah seorang wanita Jepang", Akita kembali terkekeh.
Sofia ikut merasa tenang. Tapi tidak untuk hal lainnya. Ingatan tentang misinya ke Jepang membuat hatinya kembali meringis. Apakah dia akan sanggup melakukannya?
Akita duh nasibmu terancam
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
👍👍👍
😄😄😄
😅😅😅
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Jadi kena juga !!!!