NovelToon NovelToon
Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewica Dewi

Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.

Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.

Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania

Hari sabtu telah tiba. Cuaca sangat cerah dikota Surabaya. Tommy dan Hana mempersiapkan diri untuk pergi kerumah pak Burhan.

"Om Burhan niat banget jodohin abang sama keponakannya. " ujar Ayumi sambil memperhatikan abangnya menyisir rambutnya dari tempat tidur kakaknya dan memangku bantal diatas dua pahanya.

"Ya katanya dulu ada gurauan semacam perjanjian sama papa kalo mereka berdua dikarunia anak laki dan perempuan, maka mereka hendak dijodohkan. Walaupun kalo gak jodoh juga gak pa pa." jawab Tommy.

"Dan ternyata anak papa dan om Burhan cowok-cowok. Tak disangka kamu lahir. Tapi gak mungkin juga mereka menikahi kamu, secara usia kalian agak jauh. Dan kedua anaknya sudah punya calon masing-masing." jawab Kenzi yang ikut nimbrung dikamar abang tertuanya.

"Abang selama ini menolak kan? " tanya Rania.

"Iya, abang gak pingin mendapat istri dengan perjodohan. Karena abang sudah ada anak, jadi abang juga harus memikirkan kebahagiaan Hana juga. Kalo Han tidak nyaman buat apa abang nikahi." sahut Tommy.

"Tahu gitu Ayu nyuruh Mila pepet abang terus. Sayang dia terlalu pemalu." ujar Ayumi yang gak sadar udah keceplosan.

"Apa kamu bilang tadi? " tanya Tommy langsung menoleh kearah Ayumi.

"Ayu bilang nyuruh Mila pepet abang terus. Sayangnya dia terlalu pemalu." Kenzi dengan polosnya mengulang perkataan Ayumi.

"Papa ayo kita berangkat. " ajak Hana yang ikut masuk kedalam kamar papanya karena bosan menunggu di ruang keluarga sambil menonton film kartun kesukaannya.

"Wah Hana mau dapat mama baru ya? " ledek Ayumi mengalihkan pembicaraan dan bernafas lega terselamatkan oleh kedatangan Hana.

"Iya, tapi Hana mau lihat dulu tante. Kalo bisa sayang sama Hana seperti tante Mila, bolehlah jadi mama baru Hana.

" Uhuk...uhuk...uhuk..." Ayumi langsung kesedak dengan jawaban Hana dan beranjak keluar kamar abangnya berjalan agak cepat menuju dapur untuk mengambil minum.

"Coba Hana ulangi lagi perkataannya tadi? " pinta Tommy yang ingin memastikan perkataan putrinya tidak salah dia dengar.

Drrttt...Dreett...

Ponsel Tommy bergetar ketika ada panggilan telpon masuk.

"Bang telpon! " ujar Kenzi mengambil ponsel Tommy yang diletakkan di meja sebelah tempat tidurnya dan memberikan kepada Tommy.

Lalu Kenzi mendekati Hana. "Memang tante Mila suka beneran ya sama papa? " tanya Hana.

"Heum..." jawab Hana sambil menganggukkan kepalanya.

"Wah diam-diam ternyata Mila menyimpan rasa suka sama abang Tommy." ujar Kenzi sambil melirik abangnya yang tidak menghiraukan omongan Kenzi karena sedang berbicara dengan salah satu kliennya.

"Psssttt...Hana sini! " panggil Ayumi dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.

Hana berlari ke arah Ayumi. Dan diikuti oleh Kenzi." Ada apa tante? " tanyanya.

"Beneran si Mila suka sama bang Tommy? " tanya Kenzi.

"Kenapa memang? " Ayumi balik bertanya.

"Gak pa pa cuman tanya aja." jawab Kenzi lalu dia menuruni anak tangga.

"Hana, nanti fotoin ya calon mama baru kamu. Kamu bawa tabletmu kan?" ujar Ayumi.

"Oke tante." jawab Hana sambil mengacungkan jempolnya kepada Ayumi.

Ayumi tersenyum kepada keponakannya. Dan mengusap rambutnya. "Arigato sayang."

"Ehm." sahut Hana tersenyum.

"Ayo Hana, kita berangkat! " ajak Tommy sambil berjalan keluar dari kamarnya dan mereka bertiga menuruni anak tangga.

Ayumi mengantarkan kepergian keponakan dan kakaknya menuju mobil yang terparkir di carport.

"Bye tante. Assalamu'alaikum. " ujar Hana sambil melambaikan tangannya sebelum masuk mobil.

"Bye sayang, waalaikumsalam." jawab Ayumi dari teras dan ikut melambaikan tangannya.

"Kami berangkat Ayu." pamit Tommy setelah membantu putrinya masuk mobil dan menutup pintunya.

"Iya bang, be careful. " jawab Ayumi.

Tommy menganggukkan kepalanya dan masuk kedalam mobil. Tak berapa lama, mesin mobil hidup dan mobil pelan-pelan melaju meninggalkan rumah menuju rumah pak Burhan.

Sementara itu, dipavilliun, Rania mengamati wajahnya yang sudah didempul make up tipis di cermin dengan jilbab segi empat yang sudah menempel dikepalanya hendak dipasang.

Rania menghela nafas panjang sambil tangannya mengelus pipi kanannya.

Malam minggu seharusnya dia menghabiskan waktu dengan kekasihnya atau suaminya. Tapi sekarang dia malam mingguan melaksanakan prosesi perjodohan yang digagas oleh om dan tantenya.

"Ya Allah padahal Engkau menganugerahi aku wajah cantik. Kenapa gak ada cowok yang melamarku." keluh Rania berbicara sendiri di depan cermin.

"Bukan gak ada tapi belum waktunya ketemu jodohmu Nia."

Rania terbangun dari lamunannya, terkejut mendengar suara tantenya Risa yang sudah berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Tante ngagetin aja." ujar Rania sambil mengelus dadanya, jantungnya hampir copot tiba-tiba ada suara menegurnya.

"Ya maaf, tante lihat pintu kamar kamu kebuka separuh. Tante pikir kamu lagi dikamar sama bundamu." ucap bu Risa sambil berjalan mendekati keponakannya.

"Bunda tadi nemani Nia trus balik kekamar lagi,mau siap-siap juga." tukas Rania sambil kembali melihat cermin sambil menyisir rambutnya yang panjang.

"Nia, jangan kamu pikir ya omongan bude Esti dan Carla. Mereka memang manusia tak tahu diri." ucap bu Risa sambil menyentuh pundak kiri Rania.

"Iya kadang bisa cuek kadang kalo udah kondisi lelah hayati gini rasanya sakit banget dihina begitu te." jawab Rania.

"Anggap aja angin lalu. Tau gak, bude Esti itu awalnya gak suka sama tante waktu pertama kali masuk dalam keluarga mama kamu ini." ucap bu Risa lalu duduk di tepi ranjang Rania.

"Oya kenapa tan? " tanya Rania langsung menoleh kearah tantenya dengan tatapan heran.

Rania tahu latar belakang tantenya merupakan anak konglomerat keturunan tionghoa muslim yang harta kekayaannya sampai sepuluh keturunan gak bakal habis.

"Karena tante menyamar waktu dulu masuk dalam keluarga Setiawan ini. Jadi tante ngakunya anak seorang pegawai biasa di salah satu perusahaan. Sampai-sampai tante dan om kamu menyuruh asisten pribadi papa tante jadi ayah tante hehehe..." ceritanya terkekeh.

"Wait?! Tante sama om merencanakan drama ini berdua? " tanya Rania lalu duduk di tepi ranjangnya sebelah kiri tantenya.

"Iya, itu juga usul dari om kamu. Jujur ya Nia, om Burhan itu sudah gak nyaman dengan keluarganya. Nenek dan bude kamu sebelas dua belas, suka meremehkan orang dan sombong. Hanya kakek dan mamamu lah yang baik." jawab bu Risa.

"Hah...?! Nenek sifatnya sama dengan bude? Coba seandainya masih hidup ya tan, aku bisa dikroyok tiga orang, dihina karena belum juga menikah di usia mendekati 30 tahun. Padahal usiaku masih bertengger diangka 2 walaupun angka belakangnya udah kedip kedip lampu merah masuk usia 30 tahun 10 bulan lagi. " tukas Rania lalu menghela nafas panjang lagi.

"Untungnya nenek kamu kontrak hidupnya tidak diperpanjang, Bisa-bisa kamu jadi depresi akut, melihat tiga generasi menyerang kamu hehe..." gurau bu Risa.

"Alhamdulillah, tinggal dua makhluk ini, aku ikhlas kalo mereka segera dijemput malaikat kematian." sahut Rania terkekeh.

Risa pun menjitak pelan jidat keponakannya. Walaupun dia juga benci setengah mati sama kakak ipar dan keponakannya, tapi dia gak sesadis Rania mendoakan mereka cepet koid.

"Trus ceritanya lanjut dong te. Jadi om sama tante mau ngeprank nenek dan bude Esti? " tanya Rania kepo.

"Iya lah, wah sumpah, mereka nyakitin banget kalo ngomong. Sombong setinggi atap rumah tipe sederhana, ngerendahin tante yang dianggap gak pantas mendampingi om kamu. Padahall A om kamu usahanya bisa berkembang salah satu penyuntikan dana perusahaannya adalah papanya tante." jawab bu Risa tertawa.

"Trus te, langsung kebayang bagaimana wajah mereka setelah tahu tante adalah keturunan old money. " tanya Rania tidak sabar.

"Ya waktu keluarga mama kamu melamar tante, mereka terkejut masuk kerumah mewah milik orang tua tante. Tante masih ingat expresi wajah mereka bengong ketika melihat tante diapit oleh kedua orang tua tante." jawab bu Risa tersenyum mengingat masa lalunya bersama suaminya.

"Hahaha...mukanya pasti menjadi semacam pelangi mejikuhibiniu." ujar Rania tertawa.

"Iya lah, mana mereka ngotot lagi mau kasih seserahan ala kadarnya. Maksudnya ingin merendahkan tante. Tapi kan om kamu udah mempersiapkan sendiri seserahan yang belinya kita berdua. Itupun mereka baru tahu isi seserahannya waktu udah berdiri di depan teras rumah." tukas bu Risa.

"Ya Allah, kok bisa sih Rania punya sodara macam kelakuan nenek sihir begitu." ujar Rania.

"Ya begitu lah mereka bujet pas-pas an jiwa sosialita alias BPJS. Padahal orang kaya beneran, gak ada yang bertingkah sok-sok an begitu." timpal bu Risa.

"Iya tan, sekarang Rania yang jadi bahan bully bude dan si curut Carla." umpat Rania kesal.

"Udah lah gak usah dipikirin. Rugi mikir mereka, bikin penyakit hati. Yang penting kamu siap bertemu dengan Tommy, anak almarhum pak Satori dan bu Vina." ujar bu Risa sambil merangkul pundak Rania.

"Kira-kira anaknya mau gak ya tan sama Rania? Dan apa Rania sanggup merawat putrinya?" tanya Rania kepada tantenya lalu beranjak dari tepi ranjang untuk memperbaiki hijabnya.

"Insyaallah pasti mau. Semangat ya." ucap tante Risa.

"Ayo kita tunggu dirumahmu Sa, aku sudah siap." tiba-tiba bu Vika sudah muncul dari ambang pintu kamar Rania.

"Bunda cantik sekali." puji Rania tersenyum melihat bundanya berdandan dan terlihat cantik.

"Terima kasih sayang." jawab bu Vika tersenyum.

"Mbok ya dandan seperti ini, sapa tahu ketemu jodoh lagi." ujar bu Risa menyindir kakak iparnya.

"Ish tiap hari kekantor juga dandan." sahut bu Vika cuek.

"Iya dandan ala kantoran. Kalo ketemu klien dandan seperti ini, pake warna cerah pakaiannya." timpal bu Risa.

"Udah tua keles, siapa juga yang mau sama aku. Ayo lah ke rumah kamu." elak bu Vika yang tidak tertarik membahas soal dirinya.

"Ih benar tante Risa bunda. Sudah waktunya bunda mencari pasangan hidup lagi. Biar ada yang nemenin dan pastinya gak jadi bahan bullyan duo mak lampir itu." sahut Rania sambil jalan mengikuti langkah kedua orang beda generasi.

"Sudah ah, bunda gak akan menikah lagi. Belum ada yang bisa menggantikan posisi ayahmu dihati bunda." timpal bu Vika.

"Hmmm..." bu Risa menoleh ke arah keponakannya dengan mengerlingkan matanya.

Rania sudah hapal dengan sikap tantenya seperti itu, berarti dia sudah ada gambaran untuk menjodohkan bundanya dengan seseorang. Rania hanya terkekeh saja melihat tingkah tantenya.

Setelah menempuh perjalanan setengah jam. Tommy dan Hana akhirnya sampai dirumah pak Burhan.

Satpam membuka pintu pagar dan Tommy masuk kedalam halaman rumah pak Burhan.

"Terima kasih pak." ucap Tommy kepada satpam yang berjaga.

"Sama-sama pak." jawab pak satpam dengan ramah.

Mobil berhenti didepan teras rumah pak Burhan. Terlihat pak Burhan dan istrinya sudah menunggu kedatangan Tommy dan Hana.

"Ayo sayang kita turun." ujar Tommy melepas sabuk pengamannya dan putrinya.

"Ehm." jawab Hana tersenyum kepada papanya.

Tommy turun dari mobil dan membuka pintu sebelah kiri serta membantu Hana turun dari mobil sambil membawa tas punggung mininya yang berisi tablet.

"Assalamu'alaikum." sapa Tommy sambil menggandeng tangan Hana.

"Waalaikumsalam." jawab mereka berdua.

"Akhirnya kamu bersedia juga datang kesini Tommy." ujar pak Burhan sambil berjabat tangan dengan Tommy.

"Ya sekalian ajak Hana jalan-jalan om." ucap Tommy basa basi.

"Apa kabar Tommy." ujar bu Risa bergantian berjabat tangan dengan Tommy.

"Baik tante." jawab Tommy membalas jabat tangan bu Risa.

"Halo cantik, apa kabar?! sapa bu Risa membungkukan badannya menatap wajah cantik Hana yang mirip sekali dengan papanya.

"Baik." jawabnya singkat lalu mendongakkan kepalanya melihat papanya yang tersenyum.

"Ayo masuk! " ajak pak Burhan.

Tommy mengikuti langkah pemilik rumah dan bu Risa menggandeng tangan Hana. Dia sangat senang sekali kedatangan Hana dirumah. Karena beliau sendiri ingin sekali punya cucu perempuan. Saya kedua putra kembarnya dikarunai anak laki-laki semua.

"Bagaimana kabar kedua adikmu? " tanya pak Burhan.

"Alhamdulillah baik om." jawab Tommy yang tetap mengikuti langkah pak Burhan dan bu Risa keruang keluarga dimana Rania dan bu Vika menunggu.

"Trus perusahaan Kenzi bagaimana perkembangannya? " tanya pak Burhan lagi.

"Alhamdulillah maju pesat om, do'akan saja bisa jadi perusahaan besar." jawab Tommy.

"Ya kalo bisa dia bisa ambil alih perusahaannya itu, tidak lagi bekerja sama dengan temannya. Kenzi sangat berbakat dalam bidang IT. Om berhutang budi pada Kenzi setelah berhasil membongkar hacker yang mencoba mensabotase data perusahaan." ujar pak Burhan.

"Segera om, do'akan saja." jawab Tommy.

Bu Vika dan Rania segera berdiri hendak menyambut kedatangan Tommy dan putrinya.

Rania membulatkan kedua bola matanya ketika langkah Tommy sudah mendekati dirinya.

"Loh kamu?! " ujar Rania terkejut.

1
mom'snya devadhamian
luar biasa
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
lahh apa aku yg salah baca, atau gimana ya.. tadi kan tommy bawa motor kenapa sekarang naik mobil...????
Getoutofmyway
Suspens!
tefa(♡u♡)
Tersirat makna mendalam
SugaredLamp 007
Kocak abis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!