NovelToon NovelToon
Clara Sang Primadona SMA

Clara Sang Primadona SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nada Mahase

Clara seorang gadis SMA yang sering mendapat bully disekolah nya. Apakah ia mampu bertahan dan menjadi primadona sekolah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nada Mahase, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Memperkuat bukti

Clara merasa gugup namun bersemangat saat Lina bersiap untuk mengungkapkan lebih banyak tentang Tuan Hartono. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Lina mulai menceritakan pengalamannya.

"Di perusahaan Tuan Hartono, saya sering melihat transaksi yang mencurigakan," kata Lina. "Banyak dokumen yang tampak aneh, dan ada beberapa pertemuan rahasia dengan orang-orang berbahaya. Salah satunya adalah seorang pria bernama Andre yang sering datang untuk membicarakan bisnis gelap."

Clara mencondongkan tubuhnya ke depan. "Bisakah Anda memberikan contoh spesifik dari transaksi tersebut atau apa yang terjadi dalam pertemuan itu?"

Lina mengangguk. "Salah satu transaksi yang paling mencolok adalah ketika Tuan Hartono menjual saham perusahaan kepada kelompok kriminal untuk menutupi hutang judi yang besar. Pertemuan itu diadakan di sebuah gudang tua di pinggiran kota, dan saya diperintahkan untuk tidak berbicara kepada siapa pun tentang itu."

Clara merasa ada harapan baru. "Apakah Anda tahu di mana gudang itu?"

"Ya, saya bisa menunjukkan lokasinya. Gudang itu terletak di sebuah kawasan industri yang sudah lama tidak digunakan," jawab Lina.

---

Setelah pertemuan dengan Lina, Clara dan Richard segera menghubungi Inspektur Marquez untuk memberitahukan informasi baru yang mereka peroleh. Inspektur Marquez menyarankan mereka untuk bertemu di kantor polisi untuk merencanakan langkah selanjutnya.

"Kita perlu menyelidiki gudang tersebut dan mencari bukti tambahan tentang keterlibatan Tuan Hartono," kata Inspektur Marquez. "Namun, kita harus berhati-hati. Tempat itu mungkin dijaga ketat."

Clara mengangguk. "Kami siap membantu. Apa yang harus kita lakukan?"

"Kami akan mengatur operasi penggerebekan ke gudang tersebut malam ini," jawab Inspektur Marquez. "Tapi sebelum itu, kita perlu memastikan semua detailnya. Lina, Anda akan sangat membantu jika bisa memberikan peta atau denah gudang tersebut."

Lina setuju dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Dengan semua detail yang ada, mereka mulai merencanakan operasi penggerebekan.

---

Malam itu, Clara dan Richard bergabung dengan tim polisi untuk melakukan penggerebekan. Mereka merasa tegang namun siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Di perjalanan menuju gudang, Clara merasakan detak jantungnya semakin kencang.

"Apakah kamu siap?" tanya Richard sambil menatap Clara dengan penuh kepastian.

Clara mengangguk. "Aku siap. Kita harus melakukan ini demi keadilan."

Setibanya di gudang, tim polisi bergerak dengan hati-hati, mengelilingi area dan memastikan semua pintu masuk terjaga. Inspektur Marquez memberi isyarat untuk mulai masuk, dan tim polisi segera menerobos masuk ke dalam gudang.

Suasana di dalam gudang sangat gelap dan sunyi. Dengan senter yang menerangi jalan, mereka menyusuri lorong-lorong yang sempit dan kotor. Clara merasa tegang namun tetap fokus.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Tim polisi segera bersembunyi di balik peti-peti kayu yang ada di gudang. Clara merasa jantungnya berdebar kencang saat melihat beberapa pria bersenjata muncul di depan mereka.

"Jangan bergerak!" teriak Inspektur Marquez sambil menodongkan senjatanya.

Para pria bersenjata terkejut dan mencoba melawan, tetapi tim polisi berhasil menguasai situasi dan menahan mereka. Clara merasa lega namun tetap waspada. Mereka melanjutkan pencarian di dalam gudang, mencari bukti yang dapat mengaitkan Tuan Hartono dengan aktivitas ilegal.

Di salah satu ruangan, mereka menemukan sebuah kantor kecil dengan beberapa dokumen penting. Clara dan Richard mulai memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menemukan bukti transaksi ilegal serta catatan pertemuan rahasia.

"Ini adalah bukti yang kita butuhkan," kata Clara sambil memegang salah satu dokumen. "Ini menghubungkan Tuan Hartono dengan kelompok kriminal."

Inspektur Marquez mengangguk. "Kita harus membawa ini ke kantor dan menganalisisnya lebih lanjut. Ini akan sangat membantu dalam kasus kita."

---

Keesokan harinya, Clara, Richard, dan Inspektur Marquez kembali ke kantor polisi dengan bukti-bukti yang mereka temukan. Mereka mulai menganalisis dokumen-dokumen tersebut dan menemukan lebih banyak bukti keterlibatan Tuan Hartono dalam berbagai aktivitas ilegal.

"Sekarang kita memiliki bukti yang kuat," kata Inspektur Marquez. "Kita bisa mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Tuan Hartono."

Clara merasa lega namun tahu bahwa pertempuran ini belum selesai. "Kita harus memastikan bahwa dia tidak bisa melarikan diri. Kita harus mengawasi setiap gerakannya."

Richard menambahkan, "Kita juga perlu melindungi Lina. Dia telah memberikan kita banyak informasi berharga, dan Tuan Hartono mungkin akan berusaha membungkamnya."

Inspektur Marquez mengangguk. "Kami akan memberikan perlindungan kepada Lina dan memastikan keamanannya. Sementara itu, kita akan mengatur penangkapan Tuan Hartono."

---

Malam itu, Clara dan Richard kembali ke rumah dengan perasaan lega namun masih waspada. Mereka tahu bahwa Tuan Hartono adalah orang yang sangat berbahaya dan mungkin akan melakukan segala cara untuk melindungi dirinya.

"Kita sudah membuat banyak kemajuan, tetapi kita harus tetap waspada," kata Clara sambil duduk di ruang tamu bersama Richard.

Richard merangkul Clara. "Kamu benar. Kita tidak bisa lengah. Tapi kita juga harus yakin bahwa kebenaran akan terungkap dan keadilan akan ditegakkan."

---

Keesokan harinya, Clara menerima panggilan dari Inspektur Marquez. "Clara, kami telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Tuan Hartono. Kami akan segera melaksanakan penangkapan. Apakah Anda dan Richard bisa datang ke kantor polisi?"

Clara segera setuju dan bergegas bersama Richard ke kantor polisi. Setibanya di sana, mereka bertemu dengan Inspektur Marquez yang sudah siap dengan timnya.

"Kami akan melakukan penangkapan di rumah Tuan Hartono. Kami telah memastikan bahwa dia berada di sana saat ini," kata Inspektur Marquez.

Clara merasa gugup namun bersemangat. "Kami akan mendukung Anda. Mari kita pastikan bahwa dia tidak bisa melarikan diri."

Tim polisi bergerak cepat menuju rumah mewah Tuan Hartono. Rumah itu terletak di kawasan elit dengan penjagaan ketat. Mereka menyusun rencana dengan hati-hati, memastikan setiap detail terpenuhi.

---

Saat tiba di rumah Tuan Hartono, tim polisi mengepung area dan memastikan tidak ada yang bisa masuk atau keluar tanpa sepengetahuan mereka. Inspektur Marquez memberi isyarat untuk bergerak maju, dan tim polisi segera memasuki rumah dengan cepat dan efisien.

Di dalam rumah, mereka menemukan Tuan Hartono yang tampak terkejut melihat kedatangan polisi. "Apa yang kalian lakukan di sini?" teriak Tuan Hartono dengan marah.

Inspektur Marquez melangkah maju. "Tuan Hartono, Anda ditangkap atas tuduhan keterlibatan dalam penculikan dan berbagai aktivitas ilegal. Anda memiliki hak untuk diam. Segala sesuatu yang Anda katakan bisa digunakan sebagai bukti di pengadilan."

Tuan Hartono mencoba melawan, tetapi polisi dengan cepat mengendalikan situasi dan memborgolnya. Clara merasa lega melihat Tuan Hartono ditangkap, tetapi dia tahu bahwa ini baru awal dari proses hukum yang panjang.

---

Di kantor polisi, Clara dan Richard duduk bersama Inspektur Marquez sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Mereka merasa lega namun masih waspada terhadap kemungkinan ancaman yang mungkin muncul.

"Ini adalah langkah besar menuju keadilan," kata Inspektur Marquez. "Tapi kita harus memastikan bahwa semua bukti kuat dan tidak ada celah bagi Tuan Hartono untuk melarikan diri dari hukum."

Clara mengangguk. "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu penyelidikan ini. Kami harus memastikan bahwa dia dihukum atas semua kejahatannya."

Richard menambahkan, "Kita juga perlu melindungi semua saksi dan orang-orang yang telah membantu kita. Mereka mungkin menjadi target berikutnya."

Inspektur Marquez setuju. "Kami akan memastikan keamanan semua orang yang terlibat. Terima kasih atas kerja sama kalian. Ini adalah pencapaian besar dalam penyelidikan kita."

---

Malam itu, Clara dan Richard kembali ke rumah dengan perasaan lega dan puas. Mereka tahu bahwa perjalanan ini belum selesai, tetapi mereka semakin yakin bahwa keadilan akan ditegakkan.

"Ini adalah awal dari akhir," kata Clara sambil duduk di ruang tamu bersama Richard. "Kita harus tetap kuat dan terus berjuang."

Richard merangkul Clara dengan penuh kasih sayang. "Kita akan melewati ini bersama. Kita telah melakukan banyak hal untuk sampai di sini, dan kita tidak akan berhenti sampai semuanya selesai."

---

Bersambung

1
Kuroi tenshi
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nada Mahase: Halo kak, makasih ya udah baca, kalau boleh, dukung novel ini ya
total 1 replies
Yukishiro Enishi
Kocak abis
Nada Mahase: makasih kak sudah mau mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!