NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Galaunya Roman

Menjelang sore Asha telah sampai di kantor Romania. Perjalanan yang cukup jauh terasa cepat bagi Asha karena pikirannya melalang buana. Pertemuannya dengan Rey sangat mempengaruhi hati dan pikirannya.

Sesampai di ruangan Asha langsung menyerahkan berkas yang sudah ditanda tangani oleh Bu Serly kepada Yuda .Beruntung makhluk menyeramkan yang Asha takuti tidak berada di tempat.

" Pak, ini titipan Bu Serly . " Ucap Asha menyerahkan semua berkas yang dia bawa.

" Sha, letakkan saja di meja Pak Roman. Nanti beliau sendiri yang memeriksanya. " Yuda berkata tanpa melihat ke arah Asha. Sepertinya sedang sibuk mengerjakan sesuatu.

" Baik, Pak. " Setelah meletakkan semua hasil kerjanya Asha kembali ke meja Yuda. " Sibuk ya ,Pak ? " Tanya Asha .

" Iya, Sha. Menyiapkan data data dan persyaratan Umrah untuk klien. Urgent , mintanya besok harus siap. " Jawab Yuda menjelaskan dengan mata tetap ke komputernya.

" Ya udah, Asha balik dulu ya. Ini udah jam pulang Asha." Ucapnya sembari berdiri dari duduknya.

" Oke, Sha hati hati. Salam untuk Umi Aminah .Bilang sama Umi nasi urapnya maknyus. "

" Nanti Asha sampaikan . Daah !! " Asha pun keluar dari ruangan Yuda lalu turun ke parkiran.

Saatnya pulang dari Romania tapi Asha masih harus tukar profesi jadi tukang ojek .Setelah itu ke Klinik jantung Dokter Wira mengambil ketringan Ibu Farida.

Seperti itulah hari hari yang Asha jalani, agar dia bisa mengalihkan rasa sakitnya selama ini. Tapi pertemuannya dengan Rey hari ini kembali menoreh lukanya yang belum sembuh.

Asha berusaha untuk tidak larut dalam pemikirannya. Ingatannya akan Resha menariknya kembali ke alam nyata. Tidak ada waktu untuk menangis, karena Resha tidak akan sembuh dengan air mata.

Walaupun saat ini Resha dalam keadaan sehat, tapi Asha harus bersiap siap akan kemungkinan yang pernah Dokter Wira sampaikan. Karena kelainan jantung yang Resha alami hanya bisa sembuh dengan cara operasi.

Jika saat ini Resha baik baik saja itu karena Asha dan Umi Aminah menjaganya dengan hati hati. Sesuai dengan instruksi dari Dokter Wira. Berbagai macam pantangan dan anjuran harus di lakoni. Agar tidak menimbulkan efek negatif untuk kesehatan Resha .

Sementara sepeninggal Asha Roman datang ke kantor dari meeting dengan klientnya. Sesampai di ruangannya mata Roman tertuju pada tumpukan berkas di mejanya .

Tanpa membuang waktu Roman langsung memeriksa berkas berkas itu. Membolak balik dan membaca dengan teliti. Hingga sampai pada map yang terakhir. Matanya menyipit memandang lembaran yang tidak pada tempatnya.

" Yud, ini semua dari Resort, kan ? " Tanyanya kepada Yuda.

" Benar, Mas. Tadi Asha yang meletakkan semua disita. " Jawab Yuda.

" Dia pandai menggambar ya ? " Tanya Roman lagi, yang membuat Yuda menatap bingung dengan pertanyaan sepupunya itu.

" Iya, pandai sih. Kenapa emangnya ." Yuda mengungkapkan kebingungannya.

" Enggak ada, nanya aja. " Jawab Roman asal.

" Dia tamatan SMK jurusan desain kalau tidak salah. " Tambah Yuda sambil mengerjakan tugasnya yang menumpuk.

"Hmm " Roman hanya bergumam.

Sketsa yang Asha buat sewaktu di Resort tanpa sengaja terselip diantara kertas kertas dalam map itu. Roman meneliti setiap goresan pada kertas putih itu. Terlihat kepiluan yang tersirat dalam setiap sudutnya.

Roman terus meneliti hingga tulisan di sudut kertas itu. Lagi lagi Roman menemukan ungkapan kesedihan disana.

" Apa ini gambaran dirinya. " Gumam Roman lirih. " Ah, terserahlah..." Roman menyimpan sketsa itu di dalam laci mejanya dan kembali fokus pada setiap lembar kertas di depannya. Roman ingin segera pulang .Entah kenapa dia ingin segera bertemu dengan sang Bunda.

*****

Roman baru saja memarkirkan Fortunernya di depan garasi. Tiba tiba Mbak Anik keluar dari pintu depan tergopoh gopoh dan berteriak memanggil Mang Suryo penjaga depan.

Roman segera turun dan menyusul Mbak Anik.

"Mang, tolong !! Tolong... " Teriak Mbak Anik. Mang Suryo langsung berlari mendekat disusul Roman.

" Mbak Anik, ada apa ? " Tanya Roman.

" Ibuk, Mas... cepat... Ibuk... " Mbak Anik tidak bisa berkata dengan benar lagi. Terlebih air mata telah menguasainya.

Tanpa berpikir panjang lagi Roman langsung berlari menuju kamar Ibu Farida. Setelah membuka pintu kamar, terlihat Ibu Farida tergeletak di depan pintu kamar mandi.

Roman langsung membopong Bundanya dan segera membawanya keluar. Di tangga Roman berpapasan dengan Mang Suryo dan Mbak Anik.

" Mang bantu bukakan mobil saya. Mbak ikut saya jaga Bunda di mobil. " Perintah Roman sembari turun tangga dengan tergesa gesa.

Tanpa menjawab kedua orang itu mengikuti langkah Roman yang tak kalah cepatnya. Setelah membukakan mobil Mang Suryo disuruh tetap tinggal untuk menjaga pintu pagar seperti biasa. Sedangkan Mbak Anik memangku kepala Ibu Farida dengan di kursi tengah mobil Roman.

Perjalanan menuju rumah sakit terasa begitu lama bagi Roman. Beruntung jalanan tidak terlalu macet hingga mereka sampai di rumah sakit setelah dua puluh menit di perjalanan.

" Tolong Bunda saya... cepat !! " Teriakan Roman menggelegar setibanya di lobi rumah sakit dengan membopong Ibu Farida kembali.

Seorang petugas UGD bergerak cepat menyambut Roman dengan sebuah Strecher . Setelah Ibu Farida direbahkan di atas Strecher itu dengan hati hati, petugas rumah sakit itu segera mendorong menuju ruang UGD.

" Maaf Pak, biarkan kami bekerja dengan tenang. Bapak tunggu disini saja. " Seorang Perawat mencegah Roman untuk masuk .

Roman terpaksa membiarkan karena tidak ingin Bundanya terlambat untuk ditangani. Sementara Mbak Anik masih sibuk menghapus air matanya. Sang Bunda Asisten rumah tangga terlihat sangat khawatir dengan kondisi majikannya.

Roman mendekati Mbak Anik dan duduk di sebelahnya.

" Maaf Mas, saya tadi lagi di dapur. Saya tahu Ibuk lagi tidak enak badan. Tapi saya malah meninggalkan nya sendirian. " Ungkap Mbak Anik yang merasa bersalah.

" Tidak apa apa, Mbak. Namanya musibah siapa yang tahu ini akan terjadi. Harusnya saya tidak usah ke kantor tadi. " Roman Meraup wajahnya frustrasi.

Roman menyesali apa yang terjadi pagi tadi. Dia tahu kalau Bundanya pasti terpengaruh dengan apa yang Nia ucapkan. Sesaat kemudian Roman merasa sangat marah mengingat tindakan Nia itu.

Nia telah melukai perasaan sang Ibu sejak dulu, tapi apa yang Roman lakukan .Malah menambah luka ibunya dengan sengaja. Romanlah yang salah sebenarnya. Terlalu lemah karena cinta yang berlebihan kepada Kurnia Adisty.

Tapi nasi telah menjadi bubur. Kini Ibu Farida lah yang paling menderita dalam hal ini. Bisa jadi Bundanya sakit karena hatinya yang terlalu terluka , sehingga tanpa sadar kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari.

Di tengah kegalauan hati Roman, terdengar suara seorang Perawat memanggil .

" Keluarga Ibu Farida ?"

" Iya saya, Sus ! " Saat Roman yang reflek berdiri dan mendekati pintu ruang UGD tersebut.

" Ibu Farida sudah sadar, Pak. beliau ingin bertemu dengan yang bernama Wira. " Ucap Perawat itu.

" Saya anaknya, Sus. Boleh saya masuk ? " Tanya Roman. Walaupun sang Bunda ingin bertemu dengan Dokter Wira, Roman tidak bisa membendung rasa ingin melihat kondisi Bundanya.

" Silakan ,Pak ." Roman memasuki ruang UGD tempat Ibu Farida kini berada.

Terlihat wajah letih sang Bunda yang tergeletak lemah di bangsal rumah sakit itu. Hati Roman rasa tercubit saat menatap netra sang Bunda. Roman hanya bisa menampakkan senyum pias tatkala Bundanya hanya terdiam menatap kosong padanya.

"Bunda ! Bunda sudah sadar. Apa yang sakit ? Ucap Roman kaku.

" Tidak ada yang sakit, cuma hati Bunda rasanya masih ngilu. " Netra tua itu mulai berembun .

Roman paham apa maksud dari kata kata Bundanya. Sekali lagi Roman hanya bisa tersenyum canggung. Meraih tangan sang Bunda yang terbebas dari infus, kemudian menciumnya.

" Maafkan Roman Bunda .Maafkan karena terlalu lemah. Atau mungkin terlalu bodoh. Roman banyak salah sama Bunda. " Mata Roman juga sudah mulai berkaca kaca dan memerah.

" Bunda mau ketemu Om Wira, tolong bantu Bunda untuk menghubunginya. Suruh datang segera. " Ibu Farida mengalihkan pembicaraan.

" Baiklah, Roman telepon sekarang. " Ucap Roman. Tidak ingin melihat Bundanya kecewa Roman langsung mengabari Dokter Wira dan menyampaikan pesan Bundanya.

"Sudah, Bun. Om Wira langsung jalan katanya. "

Terjadi keheningan diantara ibu dan anak itu. Ibu Farida memejamkan matanya, karena tidak ingin Roman bertanya tentang penyakitnya. Sementara Roman takut mengganggu Bundanya istirahat jadi dia memilih diam.

Masih ada jarak tak kasat mata antara mereka. Yang pasti Ibu Farida lah yang membentengi dirinya. Entah apa alasan sebenarnya. Entah karena terlalu terluka, entah karena takut Roman tahu penyakitnya. Hanya Allah dan Ibu Farida lah yang tahu.

Keheningan itu pecah tatkala suara pintu diketuk dari luar. Kemudian muncullah orang yang paling ditunggu oleh Ibu Farida. Siapa lagi kalau bukan Dokter Wira.

" Mbak, ada apa kok sampai tidur disini ? " Seloroh Dokter Wira.

" Siapa juga yang mau disini, kamu ini." Jawab Ibu Farida sewot.

" Roman, bisa tinggalkan Om sama Bunda sebentar. Kami ingin bicara berdua. " Pinta Dokter Wira.

" Bicara apa Om, kok pakek rahasia rahasia segala. " Ucap Roman pura pura curiga. Padahal Roman tahu mereka akan membahas tentang penyakit sang Bunda. Tentu saja Roman tidak boleh ada disana. Selama Ibu Farida masih ingin menyembunyikan penyakitnya, selama itu pula Roman akan pura pura tidak tahu.

" Hanya pembicaraan antar saudara, tentu saja kamu tidak boleh mendengarnya. " Ucap Dokter Wira bersandiwara.

" Baiklah ,baiklah aku nurut saja sama yang tua. " Ucap Roman terkekeh.

" Hei ...!! Kami belum tua ya. Kami ini berumur. " Sela Dokter Wira.

" Apa bedanya. " Ucap Roman sambil ngacir .Akhirnya Roman keluar dari ruangan itu. Membiarkan kedua saudara itu curhat curhatan, toh dia tetap akan tahu apa yang dibicarakan oleh kedua .

Langkah gontai itu menuntun tubuh lemahnya menuju kursi panjang yang diduduki oleh Mbak Anik. Namun belum sempat pantatnya sampai, teriakan kecil seseorang yang sedang memanggilnya.

"Pak Roman. "

...****************...

1
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Nadia
ini anak dan dua anak sama" bejat nya Budi roman dan ray
Wa Tie
Luar biasa
Tua Jemima
nyesek
mbak i
happy ending❤️❤️❤️
mbak i
aku bahagia banget .ereka yang baikan,,roman jangan bodoh lagi,,,awas kalau goblok lagi
Dewi Nurlela
knp ga langsung dicerai aja sich roman,
Dewi Nurlela
jangan" mantannya Bu farida
Frandamia 💀
Luar biasa
Joy Santoso Awine
sdh berapa kali nangis baca bab yg memilukan hati...keren banget bisa membawa pembacax merasakan sakit yg di rasakan oleh tokoh2 yg ada
Biru Laut mama anggita
aduh Thor kamu berhasil membuatku menangis yaa cerita yang menyayat hati 😭😭😭😭😭
Biru Laut mama anggita
semakin kesini aku sampai mengeluarkan air mata dengan nasib asha yaa .....
DPuspita
Dr mulai akta cerai nya keluar sampai capther ini, kok Rey diem2 aja? Dia tau atau gak ya kl udah cerai dg Asha? atau gak peduli? atau othor lupa tulis ceritanya? 🤔
Fitria Ningsih
resiko jd istri ke2 jd g usah merasa sakit hati sha, gimana perasaan nia saat swami nya meminta ijin menikah lg kmu jg pernah merasakan bukan. jd selamat menikmati
Ratna Nur
apa kabar Rey Thor.....buat cerita Rey dong/Rose//Rose/
Aty Gusasi
apa mantan suaminya mertuanya asha ya
Neney chica
Novel yang bagus.
BunDa TuTi 0910
Luar biasa
Baiq Widya Shinta
Sprtinya Ada Acara Pengantin Lama bersemi kembali nih
Li Tho
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!