Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ARRAY ILUSI
Yan Kai tak menghiraukan ucapan mereka dan terus berjalan ke arah lain. Tiba-tiba sebuah pedang tertancap didepannya.
"Apa kalian hanya ingin bersantai lalu mendapatkan token orang lain, kalian akan kehilangan token kalian dengan cepat" ujar Yan Kai
"Itu lebih mudah dari pada mencarinya didalam hutan, berikan token mu jika kau ingin pergi"
"Ambilah sendiri dengan kekuatan kalian" balas Yan Kai
"Akan aku kabulkan keinginanmu itu"
Ketiga orang itu langsung mengeroyok Yan Kai. Tiga pedang melawan satu pedang itu cukup sulit satu tendangan lawan mengenai perutnya, Yan Kai melompat berputar kesamping untuk keluar dari jangkauan serangan dua lawannya lalu menebas lengan kanan satu lawannya.
"Aaahhhhkkk! Sialan kau"
"Kau cukup istirahat saja, jika terus melawan, tangan kiri mu akan bernasib sama" ujar Yan Kai
Kini tingga dua orang yang terus menyerang tanpa henti, dengan teknik dao pedang Yan Kai kembali menyerang dan berhasil memotong kedua pedang musuhnya lalu menempelkan pedangnya di leher lawan.
"Serahkan token kalian!" kata Yan Kai
"Iya iya! Baiklah!" jawab mereka
Setelah mengambil token ketiga orang itu lalu Yan Kai meninggalkan mereka dan meneruskan mencari token lagi.
"Merampas token orang lain memang lebih efektif tapi akan mengundang banyak musuh" gumam Yan Kai
Setelah berjalan cukup jauh kemudian terdengar suara orang minta tolong.
"Tolooooong! Toloooong!"
Lalu Yan kau mendekati arah suara itu dan ternyata dua orang wanita sedang dikepung oleh tujuh ekor serigala tingkat 2.
"Serigala ini hanya tingkat tiga, tapi mereka menyerang berkelompok, itu jadi merepotkan untuk beberapa orang" gerutu Yan Kai
Lalu Yan Kai mengeluarkan pedangnya dan menyerang serigala itu secara mendadak hingga seekor serigala kepalanya putus dan jatuh ke tanah.
"Kalian mundurlah!"
Lalu kedua wanita itu mundur ke belakang Yan Kai.
"Ini saatnya aku menguji teknik pedang pembelah awan" ucap Yan Kai dalam hati
Enam serigala yang tersisa bersiap menerkam Yan Kai, dengan memusatkan kekuatan pada pedangnya Yan Kai bergerak zig zag sambil berputar untuk menebas serigala, dalam hitungan detik enam serigala langsung kehilangan nyawanya.
"Teknik pedang pembelahan awan guru Shi sangat hebat, ini baru teknik dasarnya saja sudah sehebat ini" pikir Yan Kai
"Terima kasih sudah menolong kami" ucap kedua wanita itu
"Sama-sama, jika kalian tidak sanggup lagi segeralah keluar"
"Baiklah, kami akan segera keluar"
Kemudian kedua wanita itu menghancurkan token peserta dan seketika mereka diteleportasi ke pintu keluar. Sementara itu Yan Kai kembali menjelajah hutan dan menjelang sore sampai di sebuah pohon yang cukup besar.
"Tidak ada tanda-tanda keberadaan token disini, lebih baik aku berhenti sejenak sebelum keluar" kata Yan Kai
Yan Kai mendekati pohon itu lalu duduk sambil bersandar namun tiba-tiba dia jatuh ke belakang karena pohon itu tembus oleh tubuhnya dan suasana sekelilingnya langsung berubah.
"Ini bukan pohon tapi ilusi, kenapa dipasang array ilusi disini? Pasti array ini untuk menyembunyikan sesuatu" gumam Yan Kai
Dalam suasana yang tidak pasti Yan Kai melangkah perlahan, tanpa disadari kakinya menginjak sesuatu dan beberapa tombak terbang ke arahnya, dengan bantuan pedang Yan Kai menangkis tombak itu.
"Tempat apa ini sebenarnya? Sampai-sampai dipasang perangkap"
Yan Kai terus melangkah mencoba keluar dari area array ilusi itu namun dia kaget karena kakinya menendang beberapa tengkorak.
"Ini pasti tengkorak orang yang terjebak didalam array ini, dimana pintu keluarnya?" gumamnya
Sejenak Yan Kai memperhatikan sekeliling dan terlihat sebuah jalan menuju sebuah pintu pada sebuah pohon, tanpa ragu Yan Kau langsung menuju ke pintu itu tapi beberapa anak panah melesat ke arahnya, dengan cepat dia melompat mundur ke samping.
"Bagaimana caraku mendekati pintu itu?" pikir Yan Kai
Kali ini dengan pelan-pelan Yan Kai kembali mencoba mendekati pintu di pohon itu namun lagi-lagi ranjau kembali terpicu, tembakan anak panah kembali terbang ke arahnya, Yan Kai menghindar ke arah yang berbeda, lalu kakinya menginjak tengkorak yang membuatnya jatuh ke sebuah lubang yang terlihat dalam.
"Aaaaaaaaaa! Eeehhh! Kenapa aku tidak jatuh kedalam lubang?" ujarnya
Seketika semua ilusi disana hilang, tampaklah tengkorak manusia yang berserakan. Ternyata ketika Yan Kai jatuh tanpa diduga dia menggeser formasi inti array. Mata inti array terlihat seperti lubang dalam agar tidak ada yang mendekatinya.
"Cerdas sekali orang yang memasang array ini, pintu keluar hanya pancingan menuju perangkap dan susunannya diletakkan disebuah lubang ilusi agar dijauhi orang"
Ketika Yan Kai akan berdiri tiba-tiba tangannya menyentuh sebuah potongan kayu yang cukup besar dibelakangnya tapi anehnya potongan kayu itu terasa ringan dan mudah tergeser.
"Kenapa ini sanga ringan dibanding kayu seukuran yang sama?"
Yan Kai mendorong potongan kayu itu hingga terguling lalu tiba-tiba terlihat ada celah seperti retakan yang renggang, setelah diperhatikan ternyata itu sebuah kotak berbentuk kayu, setelah dibuka didalamnya terdapat sebuah kotak kecil.
"Penyamaran kotak ini sungguh menipu mata, aku penasaran apa isi kotak ini, melihat Penyamaran ini pasti didalamnya sesuatu yang berharga"
Yan Kai langsung membuka kotak itu yang isinya hanya sebuah kristal panjang kebiruan.
"Eeehhh! Kenapa hanya kristal ini isinya, tapi kristal apa ini? Aku akan menyimpannya dulu, lagipula ini sudah waktunya keluar"
Lalu Yan Kai memecahkan token pesertanya, dalam sekejab dia sampai dipintu keluar, namun ada lima orang yang berdiri disana seperti sedang menunggu seseorang, begitu Yan Kai akan menuju pintu, mereka menghadangnya
"Serahkan semua token yang kau punya" kata seseorang sambil menghalangi Yan Kai
Tanpa mengucapkan kata apapun Yan Kai langsung memukul orang itu hingga terlempar ke samping, tampa menghiraukan apapun, Yan Kai segera melangkah keluar.
"Untung saja memukul orang diperbolehkan" gumam Yan Kai
Setelah semua peserta dikumpulkan lalu token masing-masing orang dihitung hingga tiga teratas akan diumumkan untuk mendapatkan hadiah.
"Pemilik token nomor tiga terbanyak adalah Mu An dari puncak tombak, berhak mendapatkan pil Yuan tingkat rendah dan 300 batu roh" kata pengawas
"Tidak diragukan lagi tuan muda Mu An sesuai reputasinya" kata peserta lain
"Dia kan sudah kuat begitu masuk akademi" kata yang lain
"Pemilik token terbanyak kedua adalah Yan Kai dari puncak spiritual, berhak mendapatkan pil Yuan tingkat rendah dan 700 batu roh"
"Bukankah itu murid tunggal guru Shi Mei? Kenapa dua diperingkat dua? Apakah dia curang?" kata murid lain
"Dan untuk pemilik token terbanyak adalah Xiao Fu Hai dari puncak pedang, berhak mendapatkan pil Yuan tingkat menengah dan seribu batu roh"
"Puncak pedang selalu menjadi peringkat pertama dalam segala hal di murid luar" kara murid lain
"Xiao Fu Hai merupakan jenius untuk murid luar, dengan prestasi yang dimilikinya, masa depannya akan cerah" ujar yang lain
Setelah menerima hadiahnya Yan Kai segera kembali ke puncak spiritual.