NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Chelsee menengadahkan kepala nya, kemudian memicing ketika melihat Andreas yang memandang kearah diri nya.

"Kenapa bapak ngeliatin saya seperti itu?"

"Ah, nggak. Ternyata kamu kalau kerja serius juga, ya." Kelit Andreas, padahal pikiran nya sudah kemana-mana. Apakah Andreas mesum? Ya sedikit, hanya kepada Chelsee.

"Harus serius dong, pak. Emang bapak mau berkas yang saya kasih gak bagus? Lagian kalau gak bagus pasti bapak nyuruh saya revisi lagi, saya juga kan yang capek." Ujar Chelsee.

"Ya, kamu benar." Lelaki itu mengangguk lalu kembali menatap ke arah laptop nya.

"Kenapa jadi terasa aneh begini, ya. Padahalkan aku mau buat pak Andreas ilfil sama aku, biar dia menikah aja sama Bu Rania." Batin Chelsee bingung.

Jam makan siang telah tiba, Bansal menemui Handoko, entah apa yang ingin lelaki itu lakukan.

"Ada apa gerangan bapak ingin mengajak saya bertemu?" Tanya Handoko, kedua lelaki itu sedang berada dikantor Handoko bekerja.

"saya ingin membuat kontrak dengan anda, pak." Jawab Bansal tersenyum ramah.

"Kontrak kerja?" Kerit Handoko.

"Kontrak kerja sama pak. Anda cukup memasukkan setengah warisan Wiratama, ke nama anak saya, Andreas." Jelas Bansal, Handoko terdiam mencerna keinginan Bansal.

"Oh, tidak bisa pak. "Jawab Handoko, dia tidak akan pernah menjadi musuh dalam selimut.

"Tenang aja, pak. Kita tulis dikontrak jika setelah setengah Harta wiratama masuk ke nama Andreas. Kita akan bagi dua." Imbuh Handoko.

"Dalam dunia bisnis, teman kerja sama kita sendiripun bisa menikam dari belakang, pak. Tak perduli dengan kontrak perjanjian," ucap Handoko, dia sama sekali tidak tertarik mengambil hak orang lain.

"Bagaimana kalau saya katakan jika Lanita masih hidup?" Tantang Bansal, Handoko tetap tidak mau menjalin kerjasama apapun dengan Bansal.

"Maaf, pak. Saya sama sekali tidak tertarik jadi tolong jangan memaksa." Tegas Handoko.

"ayolah ,pak! Jangan jual mahal begitu." Desak Bansal.

"Saya bisa berbuat nekat, kalau bapak terus memaksa." Ancam Handoko.

"Saya juga bisa berbuat nekat, pak." Sahut Bansal, Handoko sudah tidak tahan lagi dia mendekat kearah telepon kantor untuk menghubungi security, dengan cepat Bansal menahan tangan Handoko bersamaan dengan itu pintu ruangan diketuk dan pintu itu terbuka. Bansal pucat pasi karena yang datang adalah Mirna. Bansal langsung melepas gengaman tangan Handoko dan bersikap biasa saja.

"Bu, Mirna?" Ucap Handoko.

"Boleh kita duduk?" Tanya Mirna. Handoko dan Bansal duduk di sofa ruangan kerja Handoko.

"Bapak tenang aja, kami hanya menguji kesetiaaan anda. Karena beberapa dari orang bisa dibeli dengan uang." Ujar Mirna.

"Jangan main-main dengan saya." Tegas Handoko.

"Ah, tidak, pak. Kami gak bermaksud mempermainkan anda, kami hanya ingin memastikan tidak ada yang menyalahgunakan harta Rania," ucap Mirna, meski dia bingung apa yang dilakukan oleh Bansal diruangan Handoko tadi.

"Kalian berdua tenang aja! Saya orang yang setia." Ujar Handoko.

Mirna dan Bansal keluar dari rungan Bansal menuju parkiran.

"aku harus hati-hati dengan mereka berdua, tapi apa benar bu Lanita masih hidup" batin Handoko penuh tanya.

****

Di kantor Rania Group, kini sudah menunjukkan jam pulang. Rania yang tadi nya sudah masuk lift khusus bos, terkejut melihat kedatangan Chelsee di lift itu.

"Heh, berani-berani nya kamu naik lift ini" sembur Rania.

"Emm, ini kan lift bos dan keluarga nya bu, jadi saya sudah termasuk dong." Jawab Chelsee santai, Rania memberenggut.

"Bu, cinta itu bukan barang, yang bisa di beli dan jadi bahan rebutan. Cinta itu harus pakai perasaan." Ucap Chelsee mengingatkan Rania, sementara yang diingatkan wajah nya semakin ditekuk. Dia berjalan keluar lift karena sudah menuju lantai dasar.

"Ibu gak lupakan, kalau saya itu tunangan nya Andreas." Ejek Gemilang lalu pergi meninggalkan Rania yang sudah ingin meledak.

"Benaran bu apa yang saya dengar barusan?" Tanya Mirja, dia standby menunggu Rania di bawah.

"Kamu percaya sama omongan karyawan rendahan kaya dia? Kalau kamu percaya berarti kamu tolol." Maki Rania, kini sudah ada sasaran empuk untuk meluapkan emosi nya.

Mirja permisi dan mengejar Chelsee yang kini sudah berjalan kearah jalan umum.

"Heh! Beneran kamu tunangan sama pak Andreas." Mirna menarik tangan Chelsee, tetapi langsung ditepis kan oleh gadis itu.

"Apaan sih kepo amat." Jawab Chelsee.

"Tinggal jawab aja apa susah nya." Geram Mirza.

"Kalau telinga kamu masih berfungsi dengan baik, berarti yang kamu tanyakan benar." Ujar Chelsee, Mirza menjadi kesal, karena sebenarnya dia juga memiliki perasaan terhadap Andreas.

"Kalau beneran kamu tunangan nya pak Andreas kenapa kamu jalan sendirian? Pasti kamu mau naik gojek kan?" Todong Mirza karena dia sama sekali tidak melihat Andreas disana, tanpa dia ketahui Andreas berada dibelakang.

"Gak usah kepo." Ujar Chelsee, seraya terus berjalan, bersamaan dengan itu Andreas mengejar Chelsee.

"Eh, sayang." Ucap Chelsee dengan suara keras, agar didengar oleh Mirza.

"Mau pulang kan? Yuk, maaf, tadi ada kelupaan" Andreas membukakan pintu mobil untuk sekretaris nya itu.

"Bapak memang profesional ya." Ucap Chelsee ketika mereka sudah berada didalam mobil.

"Kamu ngomong apaan, sih. Kerja aja saya profesional, masa sama hal yang beginian Nggak." Sahut Andreas fokus dengan setir nya.

"Iya pak, tadi hampir aja ketahuan pas Mirza bilang seperti itu." Imbuh Chelsee.

"Di depan semua orang kan kamu tunangan saya. Ya saya harus menyakinkan mereka kalau kita emang tunangan beneran." Andreas menyahut.

"Iya, kalau beneran pasti seru kali, ya." Chelsee kelepasan.

"Kamu ngomong apa barusan?"

"Ah nggak ada pak."

Terbesit dipikiran Andreas untuk mengerjain Gadis yang ada disamping nya, dia menghentikan mobil dipinggir jalan yang sepi.

"Ada apa pak? Mobil nya mogok ya?" Tanya Chelsee.

"Ini kan gak ada siapa-siapa lagi yang kita kenal, Jadi, sampai disini aja saya ngantar kamu." Ujar Andreas datar, Chelsee cemberut.

"Tega banget ni orang," gumam Chelsee yang masih bisa didengar oleh lelaki itu.

"Sekarang udah gak ada lagi Mirza atau Rania dan sebagai nya, jadi kamu udah bisa lanjutin perjalanan kamu naik gojek" Imbuh Andreas.

"Iya ngerti." Sahut Chelsee yang masih cemberut.

"Kita ini cuma..." Andreas ingin mengucapkan sesuatu.

"Sekretaris sama bos," potong Chelsee, yang malas mendengar ocehan Andreas lagi.

"Permisi pak, terimakasih." Ujar Chelsee Datar. Gadis itu keluar dari dalam mobil, Andreas terkikik melihat ekpresi kesal Chelsee. Lelaki itu lalu menekan klakson ketika Chelsee sudah sedikit jauh.

"Apaan sih, klakson-klakson. aku kan udah dipinggir." Batin Chelsee kesal, Mobil lelaki itu mendekat.

"Udah ayok naik." Ucap Andreas dari dalam mobil, ketika kaca mobil nya dibuka.

"Ngak usah." Chelsee masih cemberut, Andreas terkekeh.

"Muka kamu lucu tahu gak, kalau lagi ngambek begitu, ayo buruan naik."

"Mau kemana?" Tanya Chelsee, dia takut Andreas akan mengantarkan nya hanya ditengah jalan.

"Udah masuk!" Titah Andreas. Chelsee masuk dengan bibir yang masih manyun. Andreas senang melihat Chelsee yang menjadi diri nya sendiri ketika berada didepan nya tidak terlalau formal.

"Udah kali ngambek nya," kekeh Andreas.

"Bapak mau bawa saya kemana?" Chelsee masih berucap datar.

"Tenang aja, saya bakal nganter kamu sampai rumah." Balas Andreas seraya tersenyum.

***

sementara Rania, gadis masuk keruangan Mommy nya, berharap bisa pulang bareng karena dia masih malas bertemu dengan Fatan, akan tetapi yang dicari tidak ada.

"Mommy kok ngak ada, sih, kemana ya," gumam Rania. Dia mencari keruangan Bansal, tetapi ruangan lelaki itu juga kosong, Rania menghempaskan tubuh nya di kursi Bansal. Pandangan nya tertuju kepada foto keluarga yang terletak diatas meja lelaki itu, Rania memandangi foto itu dengan lekat.

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!