Bukan Inginku

Setelah kejadian itu papa tidak pernah tahu dimana Agung Wiguna hingga sekarang

“ apa om tidak pernah mencarinya “ tanya Rendi

“ om pernah menyuruh orang untuk mencari nya. Terakhir om pernah bertemu seseorang yang katanya pernah melihat dia “ Gunawan kembali mengingat hari itu

“ nak, kamu mencari siapa ? “ tanya kakek tua pada Gunawan

“ apa benar bapak pernah melihat orang ini ? Tanya Gunawan

Kemudian kakek itu mencoba melihat foto yang berada di HPnya. Kakek itu tersenyum

“ oh, pemuda ini. Dia sering membawa putrinya mampir kemari memancing. Usia putrinya kira- kira 4 tahun. Anaknya cantik dan manis, dia juga sering memberi saya bekal makan siang mereka. Tapi selama kurang lebih satu tahun ini dia tidak terlihat” wajah pria paruh baya itu berubah murung

“ kenapa memangnya? “ Tanya Gunawan penasaran

“ saya tidak tahu, ada yang bilang sakit, ada juga yang bilang sudah pindah “ ucap bapak itu

“ apa bapak tahu tempat tinggalnya ?” tanya Gunawan kembali. Bapak itu hanya menggeleng

“ dia tidak tinggal di Kota ini, saya juga tidak tau persisnya dimana” jawab bapak itu

“ sebelumnya apa dia cerita dimana tempat tinggalnya? Gunawan menghela napas

“ hanya berkata tinggal di kota kecil saja nak” jawab bapak itu mengingat perkataan Agung

Kemudian Agung kembali lagi ke rumahnya dengan wajah lesu dan sedikit kecewa karena masih belum bisa menemukan sahabatnya

“ setelah sebulan dari rumah bapak itu, papa menghentikan semua pencarian “ ucap Gunawan

“ kenapa om “ tanya Bagas

“ karena semua berita yang di dapat simpang siur, jadi om memilih untuk menunggunya muncul dari persembunyiannya

“ apa dia pindah ke luar negeri ?” tanya Reza

“ tidak, dia dulu pernah berlibur di sana. Ketika salah satu anak buah papa melihatnya dia kembali menghilang dan sampai sekarang” ucap Gunawan

“ apa hilangnya Rania ada sangkut pautnya dengan dirinya ?” tanya Reza

“ papa rasa tidak “ Gunawan memberikan pendapatnya

“ dia tidak mungkin melakukan itu, apa lagi Rania adalah kunci dari kejadian tragis yang menimpa Maharani. Jadi papa rasa Agung tidak terlibat “ ucap Gunawan kembali

“ bagaimana papa bisa seyakin itu?” tanya Reza

“ karena dia selalu menolong kita, meski dia tidak pernah menampakkan dirinya. Tapi dia menaruh orang- orang untuk melindungi kita” ucap Gunawan membuat tiga orang di depannya kaget

“ maksudnya bagaimana om “ tanya bagas penasaran

“ kamu melihat orang yang terbunuh di depan pintu masuk saat Rani dulu di culik ?” tanya Gunawan

Reza kembali mengingat kejadian dahulu, kemudian menganggukkan kepalanya

“ siapa dia ?” tanya Reza

“ dia adalah orang yang di perintahkan Agung untuk melindungi keluarga kita “ jawab Gunawan

“ apa ?” teriak mereka

Tak lama mama Nela datang dari arah pantai bersama dengan Putri

“ kenapa teriak- teriak, berisik tau “ ucap mama Nela

Papa Gunawan mengalihkan pandangannya pada sang istri dan anaknya yang baru saja sampai

“ kamu capek sayang, sini “ Gunawan menyuruh Putri datang kepangkuannya. Tak tama putri langsung menghambur memeluk papanya

“ tadi kita habis bikin istana pasir pa, tapi mama malah menyuruh kita kembali ke vila “ Putri cerita sambil cemberut

Papa Gunawan tersenyum, dan mencolek hidung Putri

“ mama melakukan itu karena tidak mau melihat Putri sakit karena kelelahan, jadi jarang marah pada mama ya “ Gunawan memberikan penjelasan pada Putri, lalu menghambur memeluk mama Nela

“ Putri minta maaf ma, tadi Putri sudah marah sama mama “ ucap Putri

“ iya sayang, aku kita membersihkan diri dulu” mengajak Putri masuk ke dalam Vila

“ mama tunggu “ Gunawan menghentikan langkah Nela

“ kamu masuk lebih dulu ya sayang “ ucap Nela, lalu menghampiri Gunawan kembali

“ Apa mama mengenal orang yang meninggal saat kejadian Rani dulu?” tanya Gunawan

“ aku pernah melihatnya, sepertinya dia adalah anak jalanan yang Agung tampung dulu. Kenapa memangnya ?” tanya Nela penasaran

“ sepertinya dia meninggal karena hendak melindungi Rani “ ucap Gunawan

“ maksud papa apa ?” Nela tidak mengerti arah pembicaraan mereka

“ Sepertinya dia orang suruhan Agung untuk melindungi keluarga kita “ ucap Gunawan menarik kesimpulan

“ jadi orang- orang yang dulu Agung tampung, sekarang bekerja dengannya?” tanya Nela

Gunawan hanya menganggukkan kepalanya saja

“ pantas saja dulu Agung sering mengajari mereka bela diri “ Nela yang baru tahu yang sebenarnya

“ ada berapa banyak orang yang Agung tampung “ tanya Gunawan penasaran

“ banyak, kita- kira tiga puluh orang “ ucap Nela yang pernah di bawa Agung ke rumah sewaannya

“ apa ada yang kamu kenali ?” tanya Gunawan

“ ada, namanya Mike “ tapi aku tidak pernah melihatnya lagi semenjak dahulu

“ siapa Mike itu ?” tanya Reza

“ Dia orang kepercayaan Agung untuk mengurus orang yang di tampungnya” jawab Nela

“ wow.. Agung Wiguna sungguh misterius “ ucap Bagas

“ iya, dia pribadi yang sangat tertutup. Tapi peduli terhadap sesama “ ucap mama Nela sambil tersenyum teringat kebersamaan mereka

" sepertinya tante mengenal baim Agung Wiguna " pancing Bagas

" jelas tante mengenal baik dirinya, karena tante sahabat nya. hanya dia yang mau berteman dengan gadis miskin seperti tante. Kuliah saja dapet dari beasiswa " ucap Nela mengingat masa lalu

" dia sering membawa makanan untuk anak- anak panti saat itu. Meski dia orang punya, tapi dia tidak mengandalkan harta orang tua " ucap amam Nela teringat Agung yang dulu rela belajar membuat kue sampai berjualan sate di malam hari hanya untuk memberi santunan

" dia berjualan di pasar malam, menjajakan kue buatannya. Dan itu sangat laris. Dalam hitungan jam kue itu habis. Karena kue yang dia buat sangatlah enak " Nela teringat pernah menemani Agung berjualan

" apa orang tuanya setuju dengan apa yang dia lakukan? "tanya Rendi

" tentu, karena tuan Arya pun sama. Sering memberi santunan pada yayasan. Agung memang dibebaskan memilih apa yang dia mau dan dia suka " ucap mama Nela

" lantas bagaimana perusahaan Arya wiguna ? "tanya Rendi kembali

" Agung pernah berkata kalau dia sama sekali tidak berminat menjadi penerus sang papah. Karena masih ada Bagus, kakanya yang akan melanjutkannya " Ucap Nela

" sungguh langka sekali orang seperti Agung, ketika yang lain berlomba mencari banyak harta. Dia malah menolaknya" Bagas menggelengkan kepalanya

" kenapa dia tidak mau jadi penerus?" tanya Reza

" karena dia memiliki keinginan lain " ucap Nela

" apa ?" Reza ,bagas dan Rendi berkata bersamaan

" membuka sebuah yayasan untuk anak yatim dan anak - anak yang dibuang oleh orang tunya " ucap Nela memberi tahu keinginan Agung

" pantas saja, dia pernah meminjam modal untuk usaha dan hasilnya untuk membuat yayasan " ucap Gunawan yang kagum akan keinginan mulia Agung

" kapan pa? " tanya Nela

" saat kita setelah menikah dulu, dan mama tau Restoran kita yang selalu ramai pengunjung itu adalah usaha yang Agung buat untuk membuat yayasan " ucap Gunawan memberi tahu

" apa ?" Nela terlihat kaget

" jadi selama ini , dia yang membantu kita di saat kita terjatuh ? "tanya Nela kembali

Gunawan mengangguk setuju

" kamu benar- benar orang baik Agung. Dimana kamu sekarang ?" ucap Nela dengan mata yang mulai berembun

Gunawan kemudian membawa Nela masuk ke dalam pelukannya untuk menenangkan Nela

Setelah selesai bercerita mereka mulai bersiap untuk kembali pulang, karena esok aktivitas mulai berjalan kembali

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

Ikutin terus kelanjutan novel ini

terima kasih🙏🙏🙏