Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Kemungkinan Silvia sedang mengandung anakku, Mom. Dengan tega, aku membuat Silvia terpaksa pergi. Tekanan demi tekanan juga dia alami, hingga dia pergi begitu saja dari sisiku," ujar James dengan wajah sendu.
"Pasti dia membawa fasilitas yang kamu berikan, 'kan? ATM, kartu kredit, atau apa pun? Kamu pasti memberikannya? Atau kamu bahkan memberikan tempat tinggal yang layak untuk Silvia!" duga Sonia.
Perempuan paruh baya itu terkejut dengan kemungkinan Silvia mengandung cucunya, tetapi dia mencoba untuk bersikap tenang. James pasti telah memberikan banyak kemewahan pada Silvia. Seperti yang terlihat selama ini, Silvia tidak kekurangan apa pun selama menjadi simpanan James.
Jauh dalam lubuk hati Sonia, dia menyangka bila Silvia hanya membutuhkan uang dari James. Tidak mungkin perempuan itu menjadi simpanan James kalau tidak mengincar uang dari anaknya. Semua sudah terbaca dengan jelas dalam pandangan Sonia.
"Tidak! Dia meninggalkannya di apartemen kami! Bahkan, Silvia tidak membawa perhiasan yang sudah kuberikan padanya. Sama sekali tidak membawa kartu kredit dan ATM yang aku berikan. Semua dia tinggalkan di apartemen kami!" ucap James sambil menahan napas.
"Bagaimana mungkin dia melakukannya? Perempuan itu hanya menginginkan uang darimu, bukan? Bawa kembali perempuan itu, bila memang dia mengandung cucuku. Jangan biarkan dia hidup sederhana! Keturunan Davis harus mendapatkan yang terbaik!" balas Sonia mulai terguncang.
Sonia pikir selama ini Silvia menjadi simpanan James hanya untuk memiliki kehidupan mewah. Tentunya, mendengar perempuan yang tidak diinginkan menjadi menantunya itu mengandung cucunya membuat Sonia terkejut.
Bukankah seharusnya Silvia meminta James untuk menikahinya? Bertanggung jawab dengan kandungan yang ada dalam rahimnya. Akan tetapi, mengapa Silvia malah pergi meninggalkan James dan tidak menuntut pertanggung jawaban dari putranya?
"Itu semua karena Wilona yang mengirimkanku beberapa foto Silvia dan Tristan sedang bersama. Kecemburuan telah membuatku tega mengusirnya dari hidupku. Apa sebaiknya yang harus aku lakukan? Dia telah pergi, sampai saat ini anak buahku tidak dapat menemukannya sama sekali!" racau James meremas rambutnya sendiri.
Sonia terdiam mendengar ucapan James. Tidak menyangka kalau Wilona dapat melakukan hal yang dapat membuat James menghempaskan Silvia semudah itu. Dari dulu, Sonia selalu ingin memisahkan James dan Silvia, tetapi dengan mudah Wilona melakukannya karena foto yang belum jelas kebenarannya.
"Aku tidak bisa berkata apa pun, James! Perempuan itu memang bukan menantu idamanku, tetapi mengingat kemungkinan dia mengandung anakmu, kamu harus menemukannya hingga dapat. Kerahkan semua anak buahmu untuk menemukan Silvia. Meskipun terlambat, Mommy yakin bila dia tidak mungkin menggugurkan kandungannya," balas Sonia.
James menatap nelangsa Sonia yang selalu mengatakan pujaan hatinya dengan kata perempuan itu. "Dia memiliki nama, Mom. Namanya adalah Silvia!" balas James kemudian meraih ponsel untuk menghubungi kembali Daren.
Pria itu tidak akan menyerah begitu saja, menemukan Silvia memang bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, bukan pula hal yang sulit. Saat ini, dia harus fokus untuk menemukan Silvia apa pun kondisinya nanti.
"Temukan Silvia! Aku ingin kamu melakukan pekerjaan dengan benar! Jangan membuatku kecewa, Daren!" ujar James.
Sekilas pria tampan itu melihat Sonia yang meliriknya dengan penuh tanya. James memahami tidak mudah bagi Sonia menerima Silvia sebagai menantu keluarga Davis. Selain tidak berasal dari kalangan atas, Silvia pernah menjadi simpanannya.
"Aku minta Mommy merestui hubungan kami, bila aku berhasil menemukan Silvia. Tidak akan pernah aku biarkan dia pergi. Aku akan segera menikahinya. Apa pun yang terjadi," ucap James kemudian mengambil kunci mobilnya.
Belum sempat Sonia merespon, putra pertamanya itu sudah pergi dari hadapannya. Sonia mendesah, dia bukan hanya memikirkan tentang harga diri Keluarga Davis. Silvia adalah wanita terakhir yang menjadi pilihannya. Namun, tampaknya James telah terpaku pada perempuan itu.
"Aku hanya takut, perempuan itu mengalami nasib yang sama seperti Mommy. Tidak ada yang kuat dengan pergaulan kalangan atas. Biar bagaimana pun, Silvia adalah seseorang yang lugu dan tidak memiliki kekuatan. Mommy harus bekerja lebih ekstra untuk mendukungnya menjadi menantu Keluarga Davis," ucap Sonia, kemudian menghela napasnya.
***
Di lain pihak, Silvia mulai menata hidupnya. Dia menyewa sebuah ruko kecil untuk membuka sebuah toko roti. Berharap dapat menyambung hidupnya dengan melakukan pekerjaan yang halal.
Cukup sudah pengalaman menjadi seorang wanita simpanan membuatnya terpuruk. Menjalani hidup dengan tenang dan damai adalah impian dari Silvia. Dia berharap tidak akan lagi bertemu dengan James.
Usaha toko roti yang dirintis olehnya memang tidak langsung sukses. Dia memulainya dari nol dan tanpa bantuan siapa pun. Yang menjadi semangatnya dalam mencari rezeki hanyalah anak dalam kandungannya.
"Mama harap hidup kita terus seperti ini, nyaman dan tentram," ucap Silvia memegang perutnya yang sudah mulai membuncit.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca.
Halo pembaca, aku ingin meminta saran dari pembaca. Apakah lebih suka Silvia segera bertemu dengan James? Atau lama bertemu dengan James? Terima kasih. ❤️
