Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10.
Dengan langkah cepat, Stefanie berjalan keluar dari dalam Hotel, menuju jalan raya untuk menyetop taksi.
"Tunggu, apa kau tidak mendengar aku memanggil?" sahut Christopher menahan Stefanie, yang hendak masuk ke dalam taksi.
Stefanie mengibaskan tangannya dengan kencang, begitu Christopher memegang pergelangan tangannya.
"Lepaskan aku! mengajakku datang ke tempat seperti ini, ternyata kakak ipar sengaja untuk mempermalukan aku!!" ujar Stefanie dengan kencang, sembari menatap tajam Christopher.
"A... apa katamu?!" mata Christopher terbelalak memandang Stefanie, sepertinya ia baru saja salah mendengar, apa yang di katakan Stefanie.
Stefanie tidak menjawab pertanyaan Christopher, ia kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam taksi.
Belum lagi kakinya masuk, kembali Christopher menarik tangan Stefanie, yang sontak membuat Stefanie terkejut.
Setengah terseret, Stefanie di tarik Christopher untuk menghampiri mobilnya, yang telah menunggu di depan pintu lobby Hotel.
"Masuk!" ujar Christopher, mendorong Stefanie dengan kasar ke dalam mobil.
Stefanie hampir terjerembab di jok mobil, saat tubuhnya di dorong masuk ke dalam mobil.
Brak!
Pintu mobil di tutup Christopher dengan keras, membuat Stefanie terperanjat di dalam mobil.
Ia langsung menggeser duduknya, mepet ke pintu mobil, begitu Christopher masuk ke dalam mobil, dari pintu mobil di sisi satunya lagi.
Mobil pun perlahan bergerak, di bawa Paul meninggalkan Hotel.
"Kau sudah mempermalukan aku di pesta, tapi kau malah mengatakan, aku sengaja mempermalukan mu di pesta rekan bisnisku sendiri! memangnya siapa kau yang begitu percaya diri, merasa begitu penting, sehingga aku sengaja permalukan mu di pesta rekan bisnisku?!" sahut Christopher dengan tekanan yang dalam, penuh rasa tidak suka pada Stefanie.
Stefanie di tempatnya diam saja, menatap ke luar mobil, tidak memperdulikan apa yang katakan Christopher.
Christopher merasa kesal diabaikan Stefanie, ia mengepalkan tangannya dengan erat.
"Paul, hentikan mobil!!" sahut Christopher dengan kencang.
Mobil di hentikan Paul menepi ke sisi jalan, lalu melirik Christopher melalui kaca spion.
"Keluar!!" bentak Christopher dengan kencang.
"Hah? siapa, Tuan?" tanya Paul, memandang Christopher melalui spion, ia pikir Christopher hendak bicara empat mata dengan Stefanie.
"Aku katakan sekali lagi, keluar!!" bentak Christopher memandang ke arah Stefanie.
Stefanie langsung sadar, ternyata Christopher berteriak padanya, dan dengan cepat, ia pun membuka pintu mobil.
Gadis itu kemudian turun dari mobil, tanpa sedikit pun mencoba untuk membela diri.
"Tuan?" sahut Paul.
Asisten Christopher tersebut, merasa tidak tega melihat Christopher menyuruh Stefanie turun dari dalam mobil.
"Kenapa?! cepat jalan!!" sahut Christopher setengah berteriak.
Christopher tidak tahu, ia bisa begitu emosi melihat sikap Stefanie, yang tidak begitu perduli dengan statusnya.
Sementara Stefanie yang masih berdiri di pinggir jalan, terlihat biasa saja, tidak perduli sama sekali, kalau Christopher menurunkan ia di manapun.
"Huh! kalau tahu aku mempermalukan mu di pesta itu, kenapa aku harus kau bawa, dasar pria tua!" umpat Stefanie kesal.
Mobil Christopher yang sudah menjauh, membuat Paul tidak tahan lagi, untuk bicara pada Christopher.
"Tuan, Nona Stefanie di turunkan di tengah jalan seperti itu, apa tidak berbahaya, lagi pula sudah jam segini, akan sulit menemukan taksi!" sahut Paul.
"Biarkan saja!" jawab Christopher tidak perduli, tapi diam-diam ia melirik kaca spion, untuk melihat Stefanie yang masih berdiri di pinggir jalan.
"Eh, ada mobil yang berhenti!" sahut Paul melirik kaca spion.
"Berhenti!" ujar Christopher dengan spontan, lalu memutar kepalanya melihat ke belakang, lalu menajamkan pandangannya melihat Stefanie.
Tampak pintu mobil yang berhenti itu terbuka, lalu Stefanie masuk ke dalam mobil tersebut.
"Dasar perempuan murahan! Ayo jalan!!" sahut Christopher dengan kencang pada Asistennya.
Ia tidak menduga, Stefanie mau saja masuk ke dalam mobil orang asing.
Perasaan Christopher terasa aneh, ia seperti begitu kesal sekali.
Mobil yang membawa Stefanie melewati mobil Christopher, dan saat itulah Paul dapat melihat, wajah seseorang yang ada di dalam mobil tersebut.
"Sepertinya yang memberi Nona Stefanie tumpangan, pria yang tadi di ajak Nona Stefanie, mengobrol di taman Hotel!" sahut Paul dengan cepat, begitu mengenali seorang pria di dalam mobil, yang melewati mereka.
Bersambung.....
othor jangan lama lama lah up nya 🤗