Pesona Istri Yang Disia-siakan

"Antarkan aku ke rumah Pak Leo, aku tidak ingin berlama-lama Disini." Ucap kinanti. Lalu ia hendak membuka pintu dan akan Keluar. Akan tetapi Aditya Langsung menarik lengan tangannya dan memeluknya. Kini keduanya dalam posisi saling berpelukan. Aditya tidak ingin membiarkan wanita yang sudah membuat jantungnya Berdetak kencang Pergi Meninggalkannya lagi. Meskipun ia tahu jika Kinanti tidak menyukainya. Tetapi itu tidak di perdulikan olehnya.

"Aku mencintaimu, dan selamanya akan selalu mencintaimu. Aku tidak perduli dengan status kamu yang sudah memiliki seorang Anak. Karena bagiku adalah kebahagiaan saat bersamamu." Ucap Aditya. Kinanti Mencoba Melepaskan Pelukan itu. Akan tetapi Tubuhnya terlalu kecil untuk Bisa lepas Dari Pelukan Aditya.

"Aku nggak peduli kamu tidak Mencintaiku. karena aku akan selalu Mencintai kamu, Meskipun kamu Tidak mau bertemu denganku setelah Ini. Tapi aku, akan terus menemui kamu." Ucap Aditya. Tiada hentinya.

Membuat Kinanti Sedikit Terkejut dengan Perkataan Pria itu.

Lalu Wanita itu menenggelamkan Wajahnya di dada Aditya. Ia merasakan getaran yang begitu hebat di dalam sana. Jantungnya seolah berhenti berdetak saat dalam pelukan pria itu. Ia bahkan merasakan sesuatu yang mengalir dalam dirinya.

Begitu pula dengan Aditya. Ia merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan saat bersama Della. Wanita ini membuatnya Menjadi Sulit untuk mengatur napasnya.

"Aku Tau kamu merasakan hal yang sama denganku, Dan aku akan memperjuangkannya sampai kamu benar-benar Menerimaku." Ucap Aditya. Lalu ia melepaskan Pelukannya dan Menangkup Wajah Wanita itu menatap ke arahnya.

"Aku mencintaimu. Dan aku Berjanji akan Selalu Menjaga Perasaan kamu," menatap serius pada Kinanti.

Entah kenapa Kinanti hanya terdiam sambil Memandangi Wajah Pria Tersebut. Ia bahkan tidak bisa berkata apapun lagi. Setelah Aditya menyatakan Cintanya.

"Aku harus Gimana, aku nggak mau Menyakiti Ibu dan anakku. Aku tidak ingin hal yang sama Terulang kembali dalam keluargaku," gumam Kinanti dalam hatinya.

"Bisakah kamu membantuku, untuk Menjaga hati yang sudah kamu rebut dariku?" Tanya Aditya. Masih dalam keadaan Menangkup Wajah Kinanti.

"Aku nggak bisa. Perbedaan di antara kita Berdua Bagaikan langit dan Bumi, aku hanya seorang Wanita biasa yang bekerja mencari nafkah untuk keluargaku. Sementara bapa, adalah seorang pria terpandang di kota ini." Balas kinanti.

"Aku nggak perduli. Mau kamu hanya seorang pembantu, ataupun lainnya. Aku tetap akan mencintai kamu, Itu Janjiku." tegas Aditya.

"Aku tetap nggak bisa. Kita tidak pernah saling kenal, dan kamu hanyalah mantan bosku Dulu, saat aku masih kerja di restoran itu. Dan kita berdua sama-sama tidak mengenal. Jadi tolong, jangan pernah Membuat aku Merasa bersalah atas perasaan kamu pak,"

Tanpa berpikir panjang Aditya Langsung mendaratkan Ciuman pertamanya kepada wanita yang sudah membuat hatinya Tak tenang. Kinanti yang tidak bisa berbuat banyak hanya bisa Melotot pada pria yang sudah berani menyentuh Bibirnya.

"Apa kamu masih mau menolakku? Jika kamu memang tidak menyukainya maka kamu akan segera menolak. Tapi kamu hanya diam tanpa menolaknya, berarti kamu juga suka sama aku."

"I--itu Kan..."

Aditya Kembali Mencium kening wanita itu. Sehingga membuat kinanti tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Jangan pernah bilang bahwa kamu tidak mencintaiku, aku tidak ingin mendengarkannya lagi." Ucap pria itu.

Seketika membuat kinanti semakin Bertambah Bingung dengan perasaannya saat ini.

"Apa yang terjadi sama aku. Kenapa aku tidak bisa Berbuat apa-apa sama dia. Apa aku juga sudah Menyukainya? Tapi ini nggak mungkin. Kami tidak pernah Saling kenal, dan aku juga tidak pernah tau tentang dia." Ucapnya dalam hati.

"Aku mencintaimu, Kinanti."

Kata-kata itu semakin membuat Dirinya terpuruk. Entah bagaimana agar bisa segera lepas dari genggaman Pria itu.

"Pak, aku harus segera kembali. Kamu lihat di luar sana, sudah hampir gelap," ucap kinanti. Berusaha mengalihkan Perhatian pria itu.

"Jika kamu terus memanggilku dengan sebutan bapak, Maka aku Bersumpah akan melakukan hal yang lebih Besar dari ciuman tadi." Ucap Aditya.

Sontak membuat Kinanti Ketakutan. Karena ia tidak ingin Melakukan kesalahan dalam hidupnya lagi. Ia tidak ingin Merasakan hal yang Sama Seperti yang di Lakukan Devan terhadapnya Dulu.

"Terus aku harus panggil apa??"

"Terserah kamu saja, Kalau kamu nggak bisa memanggilku dengan nama, Maka kamu bisa panggil aku dengan Sebutan Mas," balas Aditya.

"I--iya, m--mas Aditya,"

"Gitu dong, Sekarang Aku merasa lebih Tenang Jika Melihat kamu Seperti ini. Apa kamu punya Ponsel?" Tanya Aditya.

"Iya, punya." Singkat Kinanti.

"Coba aku Lihat," Mengambil Ponselnya Kinanti. Lalu Mencari Kontak Wanita itu.

"Makasih," ucap Aditya. Kembali Memeluk Kinanti.

"Ayo kita pergi," ajak Aditya. Dan Kinanti hanya mengangguk sambil Menatap Wajah Pria itu.

Ini pertama kalinya ia mendapatkan perhatian dari seseorang yang baru ia kenal. Sejak ia menikah. Kinanti tidak pernah merasakan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh Aditya terhadapnya. Pernikahannya dengan Devan hanyalah sebuah bencana dalam hidupnya. Meskipun sebenarnya ia sangat mencintai Devan, tapi Devan tidak pernah menganggapnya sebagai seorang istri.

Setelah mereka tiba di rumah Depan. Aditya Langsung masuk ke kamarnya dan mengambil Jaket untuk Di pakaikan pada kinanti.

"pak, Bu. Aku pamit dulu," ucap kinanti. Berpamitan pada Kedua orang tuanya Aditya.

"Iya Nak, Hati-hati di jalan," balas Bu Amel.

"Pakailah jaket ini. Biar kamu tidak Kedinginan," titah Aditya. Namun kinanti Menolaknya.

Dengan sangat terpaksa Aditya Langsung memakaikan Jaket itu kepada Kinanti. Sehingga membuat Adrian dan Istrinya Tersenyum Menatap mereka berdua.

"Aku mencintaimu," ucap Aditya. Tanpa menyadari bahwa ada kedua orang tuanya yang sedang duduk. Kinanti Menundukkan wajahnya dengan perasaan yang sangat Malu di Depan pak Adrian dan Istrinya.

Ketika mendengar pernyataan cinta dari Aditya. Pak Adrian Terkekeh-kekeh dan membuat Aditya Menatap ke arah Sofa. Di mana ada kedua orang tuanya yang sedang duduk di sana.

"Hmmm.."

"Ayo kita pergi," ajak Aditya. Yang sudah Salting di depan Orang Tuanya.

Aditya sengaja membawa motor agar bisa Berduaan dengan Kinanti di sepanjang jalan.

Pria itu menarik kedua tangannya kinanti hingga ke depan dan memeluk bagian perutnya. Kinanti yang merasa tidak Nyaman dengan perilaku Aditya. Langsung melepaskan tangannya dari pria itu.

"Kenapa di lepas, kalau kamu jatuh bagaimana?" Ujar Aditya. Kembali menarik tangan Kinanti. dan kinanti hanya terdiam sambil memandangi sepanjang jalan yang mereka lalui.

Dan akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah Cleo Sudarto.

Setelah melihat kediaman keluarga Cleo. Kinanti merasa Gugup. Ia bahkan tidak tau harus berkata apa pada Leo. Ketika sudah Berada di Dalam sana.