NovelToon NovelToon
Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

menurutmu apa yang akan terjadi jika aku tau, dirimu hanya seorang wanita pendukung dalam sebuah kisah cinta yang fenomenal.

mungkin seseorang akan memiliki beberapa pendapat berbeda tapi bagi wanwan dia akan menjauhkan diri dari pahlawan dan pergi sejauh mungkin.
Hanya saja semakin dia jauh maka pahlawan pria semakin dekat dan..

Pahlawan pria baru akan mendekat.

Ada jari emas tapi hampir tidak berguna.

ini karena dia hanya lah sosok peran pendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Setelah hari itu, keluarga Han terjadi perubahan besar.Mungkin perpisahan yang disebutkan oleh ayah han tidak terjadi serta merta. Namun kondisi asli sudah menjurus ke arah itu.

Contoh nya Paman pertama dan ketiga berbicara dengan ayah Han tapi gagal . Mereka berdua hanya mengungkapkan pemikiran agar tidak terjadi perpisahan namun tidak menyebutkan tentang pernikahan Meimei dan maharnya.

Ayah Han mungkin akan diam dan berperilaku bagus di depan ayah dan ibu tapi ini adalah dua saudara kandungnya sendiri. Keduanya sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Jika pun ada konsensi keduanya hanya berjanji untuk menambah dua meja lagi yang dikhususkan untuk keluarga ibu Han.Dan mereka juga sepakat untuk menambahkan selimut pernikahan untuk Meimei.

Tapi hati yang sudah retak agak sulit dipulihkan.Ayah Meimei sudah mulai lunak tapi ada wanwan yang selalu mengipasi api dari belakang.

Katanya,"Ayah mereka hanya mundur karena tidak ingin terjadi perpisahan. Mereka hanya akan merasa rugi jika kehilangan ayah sebagai sapi perah.Ayah mereka hanya mundur satu langkah untuk maju dua langkah ayah"

Selama itu, wanwan tidak menyanyi jadi dia tidak berharga lagi untuk nenek.Mana ada makanan kecil di pernikahan nanti.

Ibu Han bahkan tidak peduli karena takut Azie terlantar.

Kata kata ini membuat ayah Han tidak mengalah dan pada akhirnya suasana rumah jadi memanas.

Sejauh ini kakek dan nenek Han marah namun mereka pada dasarnya mulai intropeksi diri .Di mana salah nya, sampai anak yang pendiam dan berbakti menjadi pemberontak seperti sekarang.

Nenek Han dan kakek merasa risih dengan kejadian ini namun mereka tidak lantas menerima hal tersebut karena hal masalah ini menyangkut dengan uang.

Tepat pada saat orang-orang akan kembali terus untuk makan siang kakek dan nenek menyeret anak-anak untuk berbicara di bawah pohon besar. Anak-anak di sini adalah putra pertama dan putra ke tiga.

Sementara Ayah Han setelah kejadian itu seperti menarik diri dan tidak pernah mau berbicara dengan mereka seperti.Hari ini ketika semua orang kembali beristirahat , Ayah Han sendiri bergegas pergi ke gunung untuk mengumpulkan barang-barang gunung demi pernikahan putrinya.

Dia bilang dia ingin bertanggung jawab atas hidangan pernikahan tersebut alih-alih meminta bantuan keluarga.

Untuk Meimei dia ingin perjamuan makan dengan mengundang warga desa.

Perjamuan makan pernikahan di era ini tidak begitu rumit terlebih lagi dengan warga desa yang cenderung menyadari bagaimana sulitnya mencari makanan.

Tidak perlu mewah, jika dalam perjamuan ada ikan dan sayuran liar saja,ini sudah bagus.Makanan pokoknya seringkali berupa nasi ubi jalar jadi sebenarnya keluarga Han bisa melakukan itu.

Hanya saja mereka tidak mau.

Pergi nya ayah Han ke gunung, membuat Nenek dan Kakek sangat tersinggung . Namun mereka juga mereka benar-benar tidak bisa mengeluarkan dana tambahan untuk pernikahan.

Bukannya nenek dan kakek tidak mau namun uang mahar tersebut sebenarnya sudah habis untuk membayar biaya sewa rumah untuk anak-anak yang menemani Ayin sekolah . Kehidupan sehari-hari Ayin juga memerlukan dana dan semuanya berasal dari mahar tersebut.

Nenek awalnya tidak mengakui namun kejadian sudah sampai seperti ini . Jadi dia mengungkapnya yang membuat kakek Han marah besar.

Ini juga alasan kenapa kakek dan nenek hanya bisa menutup mulut mereka. Sejatinya apa yang dikatakan oleh ayah Han adalah benar .Mereka memprioritaskan anak-anak dari keluarga pertama dan keluarga ketiga tapi tidak bagi keluarga kedua.

Itu adalah realita yang tidak bisa mereka pungkiri sama sekali.

"Anak pertama bagaimana ,Apakah kau bisa mengembalikan uang mahar nya?"tanya kakek pada Paman pertama.

Paman pertama memiliki wajah merah dan dia agak muram. Di sini sebagai seorang saudara tertua dia merasa malu ketika ditanya seperti itu. Betapa bangganya dia bisa menyekolahkan tiga anak-anaknya di kota. Namun sekarang dia sangat malu jika mengungkapkan dana untuk menyekolahkan anak-anak sebenarnya didapatkan dari adik keduanya sendiri.

Untung saja Ibu tuanya tidak mengungkapkan hal ini yang bisa menambah rasa malunya lagi. Tapi agar masalah ini tidak terungkap ke publik, Ayah tuanya meminta dia mencari dana sendiri untuk mengembalikan uang mahar tersebut.

Ayahnya juga tidak peduli dari mana asalnya entah dia meminjam atau menjual barang. Yang penting uang mahar itu harus ada untuk membuat perjamuan pernikahan bagi Meimei

Dan yang penting Gadis itu harus memiliki sesuatu sebagai mahar. Karena rasa bersalah kakek berniat untuk membeli sebuah lemari pakaian yang kelak akan dibawanya ke rumah suami.

Tapi pertanyaannya bisakah paman pertama ini menjadi mengembalikan uang mahar yang sudah terlanjur dipakai itu.

Berhadapan dengan pertanyaan ini Paman pertama langsung berwajah muram. Tapi istrinya yang menjawab,"ayah ibu ini bukan masalah sekolah untuk anak-anak kami tapi ini juga untuk nama baik keluarga Han.Ayin memiliki otak yang luar biasa pintar. Bukankah ayah dan ibu tahu jika dia pernah dipuji oleh gurunya di sekolah. Jadi dia memiliki masa depan dalam hal ini .Jika dia bisa menemukan pekerjaan di kota , Ayin pasti akan selalu berbakti pada ayah dan ibu kan"

"Karena dia bisa tamat SMA, penawaran pernikahan tentu akan lebih meningkat dan dia mungkin bisa memiliki pasangan yang tinggal di kota. Bukankah hal ini akan membuat nama keluarga Han harum? ibu jika masalah ini diperbesarkan mungkin reputasinya akan hancur dan itu akan menghambat masa depan Ayin sendiri Bu"

Bibi pertama juga mengaitkan masalah ini akan berimbas kepada anak-anak dari keluarga ketiga .Mereka juga sekolah dan tinggal di kota.Tapi pada akhirnya masa depan mereka juga akan hancur hanya gara-gara reputasi buruk ini.

Reputasi ini berdasarkan mereka bisa pergi sekolah hanya karena mengambil mahar sepupu mereka.

Bibi bertanya berbicara berbelit-belit namun intinya, dia tidak ingin mengembalikan dana tersebut dan berencana agar keluarga ini bisa patungan. Namun dia juga mendorong kedua orang tua ini agar terus-menerus memaksa ayah han untuk berhenti memaksa kan kehendak.

Jika kedua orang tua ini berpikir cerdas, kemungkinan besar mereka akan lebih memihak keluarga pertama dan ketiga .Hanya dua keluarga inilah yang akan mengharumkan nama keluarga Han sedangkan keluarga kedua tidak memiliki apapun yang bisa dibanggakan.

Bagaimana jika wanwan bisa menyanyi?Dia bahkan tidak bisa membuat departemen seni tertarik.

Bibi pertama dan dibantu dengan bibi ketiga juga mendorong masalah ini agar kakek dan nenek lah yang bertanggung jawab. Mereka pikir hal ini akan terjadi karena kakek dan nenek kalah suara.

Tapi yang tidak mereka duga adalah kakek Han yang langsung marah. Wajahnya sudah sangat memerah karena cuaca yang sedikit panas akhir-akhir ini .Di tambah dengan emosi yang memuncak, jadi kakek seperti sesak nafas yang membuat semua orang jadi bingung dan khawatir.

"kalian berdua tidak berpikir dengan posisi saudaramu. Selama ini aku memihak kalian karena berpikir kalian adalah saudara sekandung yang akan saling menjaga.Aku tidak menyangka Kalian adalah orang-orang yang egois.Anak ke dua bahkan berpikir aku bias tapi... tapi sebenarnya memang begitu kan"

"Ayah... Ayah tidak bias Ayah cuma berpikir untuk yang terbaik dalam keluarga ini . Coba saja Ayah lihat penduduk Desa mana yang tidak kekurangan uang .Uang sangat penting Ayah reputasi juga sangat penting. lagi pula untuk apa membuat perjamuan mewah sementara kita bisa menghematnya?"anak ketiga langsung bangkit dan berbicara beberapa kata lagi tapi pada intinya perkataan itu menyesatkan telinga kakek Han.

Kakek Han mencoba mencerna perkataan mereka dan berakhir pada satu hal.

Dua saudara ini tidak benar-benar menghargai anak kedua.

Jadi dia memang memperlakukan anak kedua dengan cara yang tidak adil sampai dua saudara ini bahkan tidak mampu menghargai saudaranya sendiri.

Kepala kakek Han mulai berputar-putar. Dia hampir muntah darah, ketika mengingat betapa dia selalu berpihak kepada anak pertama namun melupakan anak kedua yang merupakan pribadi yang berbakti .

Kakek Han hanya menutupi dadanya dan terengah-engah .Pada saat ini semua orang sedang membicarakan masalah ini satu persatu dan menuding anak kedua yang tidak masuk akal .

Bahkan dua istri mereka juga melakukan pembicaraan yang sama. Namun pada dasarnya ,tidak satupun diantara mereka yang sadar jika saat ini kakek Han sedang terengah-engah dengan dada yang hampir pecah.

Nenek Han yang sadar buru-buru mengelus dada laki-laki tua itu dan berkata ,"Kenapa kalian berbicara keras lihat ayahmu!"

Nenek Han sangat emosi dan membentak semua anak-anaknya. Bukannya mereka lantas prihatin dengan orang tua yang sudah ngos-ngosan itu .Tapi mereka langsung berkata ,"Ini semua adalah karena kakak kedua yang begitu absurd. lihat saja Ayah langsung tidak nyaman. Ini benar-benar kakak yang tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih"

"Ya ibu, lihat saja jika ada yang terjadi kepada ayah ,aku sendiri yang akan mematahkan kakinya"kata anak pertama yang marah tapi tidak pada tempatnya.

"Sudahlah kalian berdua ayo bawa Ayah kalian untuk pulang ,mungkin dia terkena serangan panas" kata nenek Han.

Apalagi yang bisa mereka katakan jika sudah mendapatkan perintah seperti itu dari ibu tua nya.

Jadi pembicaraan ini terkendala sampai orang tua itu dibopong kembali ke rumah.

Di dalam rumah, wanwan dan Meimei sedang sibuk mempersiapkan makan siang dengan dibantu Ibu mereka.Azie dan dua sepupunya diminta untuk istirahat di kamar masing-masing. Nanti jika makan siang sudah selesai mereka akan dipanggil.

Jadi ketika ada suara berisik di luar, semuanya keluar dari dapur dan menyaksikan, kakek Han di bopong masuk ke dalam kamar .

Segera semuanya berkerumun di pintu kamar . Saat itu kakek Han sudah dibaringkan di ranjangnya. Namun wajahnya masih belum baik-baik saja. Jelas dia terengah-engah dengan wajah yang sedikit menghitam.

Nenek Han tidak lantas berdiam diri lalu dia berkata kepada Putra pertamanya,"bos ,Pergilah memanggil dokter telanjang kaki."

"Ibu Ayah itu hanya perlu istirahat, tadi barusan dia marah-marah. Minta saja libur kepada kapten sore ini dan mungkin besok sudah baikan"kata bibi pertama yang langsung ambil alih.Satu atau dua sen masih uang.Sedangkan kondisi orang tua ini masih tidak terlalu mengkhawatirkan jadi tidak perlu memanggil dokter.

Nenek Han bercekak pinggang dan mencoba berteriak."Menantu perempuan ini bukan giliranmu untuk berbicara. Anak pertama jika kau masih memiliki telinga Pergilah memanggil dokter untuk ayahmu!!"

Nenek Han sangat mencintai uang tapi dia masih memiliki ikatan emosional tentang suaminya. Jika ada yang bertanya mana lebih penting uang atau suami, dia masih akan memilih suaminya.

"Ibu apa yang dikatakan menantu perempuanmu adalah benar, Ayah hanya sedang marah"Kata paman pertama yang tidak lantas pergi.

Ayahnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Tapi hal ini hanya sepele, cukup memberikan dia makan ketimun dengan daun seledri dan istirahat. Besok juga pasti Ayah tuanya akan bangun lagi.

"Apa katamu??"

Nenek Han hampir mengambil penyapu di pintu. Hal ini membuat orang-orang itu langsung kabur.

Wanwan yang berdiri di sudut pintu segera diperintah nenek untuk menemukan dokter bertelanjang kaki.

Wanwan tidak berpikir panjang dan dia memang pergi untuk mencari dokter desa itu. Berbekal ingatannya wanwan bisa menemukan rumahnya dan berkata beberapa hal .Dengan cepat dokter bertelanjang kaki mengambil tasnya dan mengikuti wanwan dari belakang.

Tidak lama kemudian mereka tiba di rumah dan dokter langsung diarahkan menuju kamar kakek. Di sana wanwan melihat wajah laki-laki tua itu terlihat lebih buruk dari sebelum dia pergi .

Dokter bertelanjang kaki langsung memeriksa denyut nadinya dan mulai melakukan tindakan penyelamatan.

Semuanya menatap ke arah dokter dan melihat bagaimana cara dia memperlakukan pasien. Bahkan nenek Han tidak sanggup bernafas ,hanya untuk membiarkan dokter bertelanjang kaki fokus dengan penyakit suaminya.

Setelah menyelesaikan pemeriksaan dokter bertelanjang kaki yang memang satu-satunya dokter yang ada di desa ini berkata,"Darah tingginya naik. Dia sudah cukup berumur dan tidak bisa terganggu secara emosional. Aku memiliki obat di sini. Harganya 30 sen Apa kau menginginkannya?"

"Apa,30 sen ?Kenapa begitu mahal tidak adakah obat yang lebih murah?"kata bibi pertama yang terkejut , 30 sen itu adalah uang yang cukup banyak. Sementara orang tua itu hanya sedang mengalami darah tinggi cukup istirahat saja dan semuanya sudah akan lebih baik.

Jadi tidak perlu membuang 30 sen itu.

Jelas jawaban ini sangat menjijikkan bagi dokter yang bertelanjang kaki. Dia sudah buru-buru datang dan tidak bisa menghasilkan apapun di sini .Namun begitu dia sangat hafal dengan karakter orang-orang desa yang memang lebih suka kehilangan uang dibandingkan dengan kesehatan mereka sendiri.

Dia berkata,"obat penurun tekanan darah ini memang agak mahal di kota. Aku hanya menyimpannya beberapa paket. Tapi jika ingin murah kau bisa membeli ramuan herbal yang aku buat sendiri harganya cuman 15 sen. Jika masih ingin murah lagi pergilah mencari barang-barangnya di gunung dan itu akan menjadi gratis untuk mu"

Wajah bibi dan paman segera berbinar-binar mendengarnya 15 sen juga adalah uang. Jika mereka bisa mencarinya secara gratis di gunung lalu kenapa tidak.

Kebetulan meimei juga sedang menganggur di rumah. Jadi dia bisa disuruh untuk mencari ramuan di pegunungan.

Nenek Han ingin menjawab namun keburu dipotong oleh Bibi pertama ."Oh Kami ingin mencarinya sendiri. Apakah kau bisa menyebutkan nama dan jenis obatnya. Nanti aku akan meminta anak-anak pergi ke gunung untuk menemukan ini "

"Ya itu saja "Kata paman pertama yang langsung setuju.

Dokter hanya bisa mendesah dan pasrah dengan ide ini ,namun sebelum itu dia mengingatkan ,"aku bisa menyebutkannya satu persatu dan juga menjelaskan ciri-cirinya. Tapi sebelum itu aku berkata terlebih dahulu .Darah tinggi orang tua ini sudah meningkat , jika telat memberikan dia obat,akibatnya akan sangat mengkhawatirkan. Selain itu obat-obatan tradisional memiliki efek yang sedikit lambat tidak secepat obat-obatan Barat"

Dia dengan baik hati menjelaskan perbedaan menggunakan obat-obatan barat berbanding dengan ramuan herbal tradisional. Bukannya dia meremehkan obat-obatan tradisional namun akan ada jeda untuk itu.

Butuh beberapa waktu untuk mereka pergi menemukan ramuan tersebut. Tapi kondisi orang tua ini sudah mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan yang cepat.

"Tidak , berikan aku obatnya ini cuman 30 sen"Kata nenek terburu buru. Mengenai kesehatan pasangan yang sudah menemani hidupnya dari muda, nenek Han tidak sayang dengan uang sama sekali.

Tapi lagi-lagi Paman pertama menasehati dan berkata," Ibu aku bisa pergi ke gunung sekarang juga untuk menemukan obat-obatannya ,30 sen masih bisa ditabung. kita masih butuh uang untuk pernikahan meimei"

Bahkan Paman ke tiga juga menyebutkan hal demikian.Sayang uang nya .

"Sudah sudah... anak pertama anak ketiga. Pergilah ke gunung mencari ramuan-ramuan itu tapi wanita tua ini tetap akan membelikan obat. tolong dokter obatnya"Kata Nenek Han yang langsung mengambil uang di dalam kotak.

Mata Bibi pertama meliriknya dengan khawatir seolah-olah itu adalah uang miliknya sendiri. Uang ini akan digunakan dan disia-siakan untuk orang tua yang sebentar lagi akan mati.

Sungguh benar-benar akan sia-sia.

Tapi saat ini dia hanya menantu perempuan yang tidak memiliki kemampuan apa-apa . Jadi dia hanya bisa melihat ketika uang-uang itu berpindah tangan kepada dokter bertelanjang kaki.

Uang ku.

1
Lala Kusumah
semoga bahagia selalu ya Meimei... lanjuuuuuuuuuuutttt... double up dong atau crazy up
Salsabila Arman
lanjut
Dewiendahsetiowati
up lagi donk thor
🍄NOFA🍄
Semoga bahagia wang yihan dan meimei
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt... sabar ya Mei Mei...
palupi
jeng jeng jeng... wang Yihan yg untung nikahin meimei... jangan lupa gosok gigi ya mas wang yihan 😂😂💕
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
double up atau crazy up dong... kereeeeeeeennnn kan Wan Wan..... lanjuuuuuuuuuuutttt
Dewiendahsetiowati
crazy up thor
Naffa Laita
othor kok up selanjutnya belum ada ya thor?? /Bye-Bye/
Aisyah Suyuti
menarik
🍄NOFA🍄
han wan pasti terkejut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
crazy up dong, atau double up 🤭✌️😂
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wanwan... habis nyanyi ntar tau tau jadi juragan beras 😂😂😂
Lala Kusumah
wah wanwan ada yg lamar duh... lanjuuuuuuuuuuutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!