Sebuah kenyataan pahit harus diterima oleh Liliana.
Suami yang dia cintai tiba – tiba mengatakan akan menceraikannya setelah dia melahirkan anak yang sedang dikandungnya.
Meskipun mereka menikah karena keterpaksaan ,Liliana sangat mencintai suaminya.
Namun badai besar itu datang dan memporak – porandakan rumah tangga mereka setelah Harrold menemukan kembali kekasih yang telah meninggalkannya tepat dihari pernikahan mereka dan membawanya pulang kerumah, tinggal satu atap dengannya.
Hati Liliana yang hancur semakin bertambah hancur ketika dia mengetahui fakta jika drama pernikahan ini sengaja dibuat oleh keluarga Harold untuk menjebaknya dalam skema licik yang telah mereka buat.
Mampukah Liliana bangkit dan keluar dari skema keji yang menjeratnya ?
Ikuti perjuangan Liliana dalam novel disetiap episodenya....
HAPPY READING.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Melihat suaminya masih terlelap, Ana yang masuk untuk mandi dan berganti pakaian membiarkannya begitu saja agar sang suami bisa beristirahat lebih lama.
“ Bagaimana keadaan suamimu, apa dia semalam mengamuk ? ”, tanya Winny cemas.
" Sepertinya bukan mengamuk tapi lebih kearah menangis karena kecewa atas perilaku Imelda yang telah membohonginya selama ini "
“ Saat ini mas Larry masih tidur bu semalam tampaknya dia sakit kepala sehingga mengkonsumsi obat dan masih beristirahat hingga sekarang ”, jawab Ana menjelaskan.
“ Baguslah jika seperti itu ”
“ Ibu akan menginap disini sambil membantu kalian beberes sehingga Larry tak bisa keluar untuk bertemu dengan p*****r itu ”\, ucap Winny sinis.
Ana sedikt terperajat mendengar kata kasar keluar dari mulut mertuanya karena memang selama ini dia tak pernah melihat Winny sangat marah seperti semalam.
“ Ibu, maafkan Ana yang masih belum bisa menjadi menantu sempurna dan menjadi kebanggaan ibu ”, ucap Ana sambil mengenggam tangan Winny dengan wajah menunduk.
“ Kamu tidak salah nak ”
“ Semua ini salah anak ibu yang masih saja dibutakan oleh cintanya kepada Imelda ”
“ Baru kali ini ibu menemui wanita culas tak tahu malu serta menjijikkan seperti Imelda ”
“ Ibu kira dia akan bertobat setelah kehilangan anaknya dan penyakitnya yang semakin parah ”
“ Nyatanya, semua itu tak membuatnya sadar dan dia terus saja berulah dan menghancurkan kebahagiaan orang lain ”
“ Semalam, ibu tak mengatakan semuanya kepada Larry karena takut jika dia terkena serangan jantung akibat terlalu syok "
" Baru saja mendengar fakta yang bahkan tak ada seujung kuku mengenai keburukan Imelda dia sudah linglung apalagi jika ibu mengatakan smeuanya ”
“ Liliana bukanlah satu – satunya wanita yang teraniaya akibat rumah tangganya dihancurkan oleh Imelda karena suaminya tak bisa mengendalikan nafsunya, tapi sudah banyak wanita lain yang jadi korbannya ”
“ Makanya begitu video tersebut viral, semua wanita yang dulu pernah Imelda sakiti muncul dan berusaha menyerangnya ”
“ Maka dari itu\, kuharap kamu tak akan menjadi korban ketamakan dan kekejian Imelda selanjutnya karena jika sampai hal itu terjadi maka ibu lebih baik memutuskan hubungan darah dengan Larry daripada harus melihatmu dan kedua anakmu menderita bahkan kehilangan nyawa ditangan p*****r itu ”\, ucap Winny berurai air mata.
Lutut Larry langsung lemas mendengar ucapan yang sang ibu yang tak sengaja dia dengar ketika dia hendak berjalan kedapur untuk mengambil minuman.
“ Iblis apa sebenarnya yang aku cintai selama ini ”
“ Kenapa aku begitu buta hingga mengorbankan banyak hal untuknya ”, batin Larry penuh kekecewaan.
Sementara itu dirumah sakit, Magie yang mendengar laporan dari Edo merasa geram setelah mengetahui jika ratusan juta uang Harold amblas dipakai oleh Imelda sebelum kartunya dibekukan.
“ B*****t !!! ”
“ Aku tak mengira jika wanita itu sangat licik bahkan dia sudah bisa mengantisipasi pergerakan yang akan aku lakukan terhadapnya ”, ucap Magie penuh emosi.
Imelda tentu saja pintar karena dia sangat berpengalaman mengenai hal mempergunakan uang lelaki yang berhasil dijeratnya sebelum mereka membuangnya.
Melihat jika harapannya untuk mempergunakan Harold sangat tipis, Imelda yang tak ingin hidup susahpun segera menarik uang tunai dari kartu yang Harold berikan kepadanya.
Bukan hanya menarik uang tunai bernilai ratusan juta saja yang Imelda lakukan.
Wanita itu juga sudah membayar biaya konsultasi dokter satu tahun penuh kedepan agar jika dia bisa melakukan pemeriksaan rutin dirumah sakit tanpa perlu mengeluarkan ongkos lagi.
Bahkan uang untuk rencana transpalasi jantung yang akan dia lakukan jika telah menemukan pendonor jantung yang tepat juga sudah dia siapkan dalam rekening terpisah miliknya sehingga Imelda tak akan kesulitan biaya jika waktunya untuk operasi telah tiba.
Namun sayangnya hingga kini, para pendonor jantung yang ada masih belum cocok dengan jantung miliknya sehingga Imelda hanya bisa menunggu dan bergantung pada obat – obatan yang tengah dikonsumsinya saat ini.
Magie yang tak terima uang Harold digondol dengan mudah oleh Imelda menyuruh beberapa orang kepercayaannya untuk membawa wanita itu kehadapannya.
Imelda yang sudah tahu akan terjadi hal seperti itu, ditambah lagi dengan masalah Larry yang mencampakkannya begitu saja membuatnya segera angkat kaki dari apartemennya.
Karena sudah terbiasa menghadapi masalah seperti ini sejak dulu ketika dirinya masih tinggal bersama ibunya, Imelda pun tak kesulitan untuk mencari tempat tinggal karena banyak orang bersedia menampungnya.
Wajahnya yang cantik dan terkesan polos serta kepiawaiannya diatas ranjang membuat banyak lelaki hidung belang akan dengan senang hati menampung dan melindunginya.
Liliana yang mendengar kabar mengenai kepindahan Imelda dari apartemen untuk menghindari kejaran Magie dan berakhir didalam dekapan lelaki tua kaya yang tak sengaja menabraknya hanya bersikap tenang dan tak menunjukkan emosi apapun akan kabar yang Monic berikan tersebut.
Setelah mendapatkan informasi mengenai Imelda, Liliana yang pada akhirnya tahu mengenai tabiat Imelda tak merasa heran jika dia mencari mangsa begitu Harold dan Larry membuangnya.
Namun ketenangan yang dirasakan oleh Liliana tak menular kepada Monic yang tampak terlihat sangat cemas.
“ Apa tak sebaiknya wanita itu kita lenyapkan saja nyonya ”
“ Wanita itu sangat berbahaya dan saya takutnya dia akan kembali berusaha mencelakai anda ”, ucap Monic penuh kekhawatiran.
“ Selama aku memiliki kalian, aku yakin akan aman karena aku sangat mempercayai Lola ”, ucap Liliana sambil menyesap teh ditangannya dengan santai.
Mendengar ucapan majikannya yang percaya penuh kepadanya, Monic merasa sedikit besar kepala karena keahliannya diakui secara nyata.
.
.
.
Sidang perdana kasus yang Liliana tuntutkan terhadap mantan suaminya, Harold akhirnya tiba juga.
Persidangan yang awalnya diagendakan tertutup tersebut pada akhirnya dibuka untuk umum karena banyaknya desakan dari masyarakat yang ingin mengawal keberlangsungan sidang agar tak terjadi pembelokan dan kecurangan didalam prosesnya.
“ Bagaimana nyonya, apa anda siap ”, tanya Petrus melalui sambungan telepon kepada Liliana ketika sudah tiba diparkiran.
“ Baik, mari kita masuk sekarang pak ”, ucap Liliana penuh percaya diri.
Begitu mobil yang Liliana naiki berhenti di depan kantor pengadilan, puluhan kamera langsung menyambutnya dan hanya Liliana jawab dengan senyuman.
“ Doakan semuanya bisa berjalan lancar dan hukum bekerja sebagaimana mestinya ”, ucap Liliana sebelum masuk kedalam ruang persidangan.
Harold yang memakai seragam kebesaran hotel prodeo berwarna oranye hanya bisa menatap nanar kedatangan istrinya yang terlihat lebih fresh dan cantik dari biasanya.
Tak ada gurat kesedihan yang Harold lihat, hanya amarah dan kebencian yang dalam memancar keluar dari kedua bola matanya yang langsung menghunus tepat didadanya hingga membuat Harold merasa nyeri yang teramat sangat.
Jika waktu bisa diputar kembali, Harold akan berusaha untuk mencintai Liliana dengan tulus dan melupakan Imelda.
Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur dan kebodohannyalah yang pada akhirnya menjerumuskannya sedalam ini.
“ Maafkan aku Liliana ”
“ Karena kau kita kehilangan calon anak kita yang sebentar lagi akan terlahir kedunia ”
“ Jika saja aku tak terjebak akan cinta masa lalu mungkin kita sudah menjadi keluarga kecil yang bahagia sekarang ”, batin Harold penuh sesal.