NovelToon NovelToon
Jejak Kenangan Di Balik Bayangan

Jejak Kenangan Di Balik Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mata-mata/Agen / Anime / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Azky Lyss

Di balik kehidupan mereka yang penuh bahaya dan ketegangan sebagai anggota organisasi rahasia, Alya, Alyss, Akira, dan Asahi terjebak dalam hubungan rumit yang dibalut dengan rahasia masa lalu. Alya, si kembar yang pendiam namun tajam, dan Alyss, yang ceria serta spontan, tak pernah menyangka bahwa kehidupan mereka akan berubah drastis setelah bertemu Akira dan Asahi, sepupu yang memimpin di tengah kekacauan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Lyss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Kejutan di Tengah Pertarungan

Asahi menelan napas dalam-dalam, mengatur kembali ritme napasnya. Ia tahu bahwa jika ia ingin memenangkan pertarungan ini, ia harus menggunakan lebih dari sekadar kekuatan fisik. Ia harus memikirkan taktik yang lebih cerdas—sebuah strategi yang pernah diajarkan oleh Akira, sahabat sekaligus rivalnya.

Seketika, sebuah ide cemerlang muncul di benaknya. Menggunakan gaya bertarung Akira, yang lebih mengutamakan kecepatan dan teknik, Asahi merasa ada harapan. Dalam sekejap, ia mulai mengubah gerakannya, beralih dari pertarungan yang agresif menjadi lebih strategis dan defensif.

Sagaras, yang awalnya merasa di atas angin, mulai kebingungan. Asahi mengalihkan fokusnya, menghindari serangan Sagaras dengan langkah-langkah yang lebih gesit. Setiap serangan Sagaras, baik itu pukulan atau tendangan, dihindari dengan gerakan yang cepat dan anggun, menciptakan ilusi seolah-olah Asahi adalah penari yang terampil di arena pertarungan.

“Bagaimana? Kau sudah kehilangan ritmenya, Sagaras!” Asahi berteriak, menantang sambil melompat ke samping untuk menghindari sebuah tendangan melingkar.

Mendengar ejekan itu, Sagaras semakin frustrasi dan mengerahkan semua tenaga untuk menyerang lebih cepat. Ia meluncurkan serangkaian pukulan, namun Asahi sudah bersiap. Dengan setiap serangan, ia mengambil langkah kecil ke belakang atau ke samping, seolah ia bisa membaca pikiran Sagaras.

Tiba-tiba, Asahi mengambil langkah berani. Saat Sagaras melayangkan pukulan dengan tangan kanannya, Asahi memanfaatkan celah yang ada. Dengan cepat, ia berputar, menggunakan teknik putaran yang pernah diajarkan Akira—gerakan ini bukan hanya untuk menghindar, tetapi juga untuk mengumpulkan momentum.

“Sekarang!” Asahi teriakan dalam hati, menyiapkan serangan balik. Dalam satu gerakan yang halus, ia menghentikan tangan Sagaras dan menekannya ke bawah, lalu menggunakan lututnya untuk menyerang bagian perut Sagaras.

Sagaras terkejut dan tersentak, merasa sakit luar biasa. “Kau…!” teriaknya, tidak percaya bahwa Asahi bisa melakukan teknik itu.

Dengan semangat yang membara, Asahi melanjutkan serangan. Ia melayangkan serangkaian pukulan cepat yang ditujukan ke bagian atas tubuh Sagaras. Asahi tahu bahwa gaya bertarung ini mungkin akan mengejutkan Sagaras, dan itu adalah keuntungannya.

Akira yang menyaksikan dari samping, terkejut melihat perubahan drastis pada gaya bertarung Asahi. “Wow, Asahi! Kau benar-benar mengubah gaya bertarungmu! Aku tidak percaya ini!” Akira berseru, mendapati bahwa sahabatnya kini bergerak dengan lebih lincah dan terampil.

“Aku tahu kau bisa melakukan ini, Asahi! Pertahankan!” suara Akira memberi semangat, menyemangati sahabatnya.

Mendengar kata-kata itu, Asahi merasa terisi kembali. Ia mengumpulkan tenaga, bersiap untuk serangan terakhir. Sagaras, yang masih berusaha meraih kembali kontrol, mengeluarkan jurus andalannya, namun Asahi sudah bersiap.

Dengan teknik yang dipelajarinya dari Akira, Asahi meluncurkan serangan bertubi-tubi, dan dalam satu momen, ia berhasil memposisikan diri di samping Sagaras. Tanpa menunggu lama, Asahi melancarkan serangan terakhir yang penuh tenaga, menghantam bagian samping tubuh Sagaras dengan pukulan yang kuat.

Sagaras terjatuh, tubuhnya terhuyung sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Ia terengah-engah, kehabisan napas, tidak percaya bahwa Asahi, teman masa kecilnya, kini berhasil membalikkan keadaan.

Asahi berdiri, mengatur napasnya sambil memandang Sagaras yang terjatuh. “Aku bukan lagi anak kecil yang bisa kau bully, Sagaras. Ini adalah akhir dari semua ini.”

Suasana sepi dan tegang kembali menyelimuti jalanan yang mereka hadapi. Dalam kegelapan malam, Asahi merasakan ketegangan mereda, tetapi ia tahu bahwa ini mungkin bukan akhir dari segala konflik antara mereka. Sagaras mungkin telah kalah, tetapi semangatnya masih membara.

Sambil menatap Sagaras, Asahi berdoa dalam hati agar pertempuran ini menjadi titik balik bagi mereka berdua. Mungkin ini saatnya bagi Sagaras untuk menyadari bahwa persahabatan mereka tidak harus berakhir dalam permusuhan.

1
Listya ning
Hai Salam kenal
Terua semangat Author
Jangan lupa mampir 💜
Azky Lyss: Terima kasih atas dukungannya. Kita akan terus saling mendukung😇
total 1 replies
Luzor
Ceritanya seru thor,/Applaud/
Azky Lyss: harap ditunggu lanjutannya😇
total 1 replies
★lucy★.
Mantap lah!
Alhida
Buat yang suka cerita, wajib baca
Aki
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!