Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemunculan Siluman Elang
Fang Yuan sangat kecewa dengan percobaan pertamanya itu. Dia kemudian mengulangi lagi dengan gerakan yang sama, tetapi lagi-lagi hasil yang mengecewakan yang ia dapatkan.
“Sekarang tidak berhasil, mungkin besok atau besoknya lagi,” gumam Fang Yuan tidak berkecil hati. Dia kemudian memutuskan kembali ke kediaman Klan Xiao untuk menghadiri acara perayaan atas naiknya Kultivasi Xiao Yue.
***
“Yuan gege! Aku mencarimu ke kamar, tetapi gege tidak ada di sana?” Xiao Yue langsung menghampiri Fang Yuan yang berwajah lesu—baru turun dari atas bukit.
“Aku hanya mencari udara segar saja,” sahut Fang Yuan.
“Kalau begitu ayo kita masuk ke dalam. Jangan terlalu dipikirkan, percobaan pertama itu tidak selalu berjalan mulus,” kata Xiao Yue seolah-olah tahu apa yang terjadi pada Fang Yuan, sehingga ia terkejut mendengarnya. Apakah Xiao Yue memiliki indera ketujuh.
Perayaan itu berjalan meriah, banyak anggota Klan Xiao yang minum arak sehingga penjagaan di seluruh kawasan Klan Xiao tidak seketat biasanya.
“Xiao Lei! Jangan terlalu banyak minum, kita ditugaskan menjaga gerbang lho. Nanti, tiba-tiba ada yang menyerang, kita akan keteteran menghadapinya." Xiao Yun yang Kultivasi-nya di Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian itu diperintahkan berjaga di gerbang masuk wilayah Klan Xiao, padahal ia sebenarnya sedang liburan setelah Sekte kecil tempatnya belajar sedang memasuki masa liburan akhir tahun.
“Kamu terlalu khawatir Yun! Buat santai saja!” Xiao Lei masih tetap menenggak araknya, ia seumuran dengan Xiao Yun, tetapi nasibnya lebih baik. Karena belajar di salah satu Sekte besar dan tingkat Kultivasi-nya adalah Ranah Alam Langit, padahal usia mereka sama-sama 27 tahun.
Biasanya para pegiat seni beladiri akan belajar di Sekte atau Akademi Kekaisaran hingga usia 30 tahun. Karena hingga usia tersebut lah masa-masa emas berkultivasi, kalau sudah lewat usia 30 tahun, maka akan memasuki masa kebuntuan—di mana akan sulit untuk naik ke tingkat selanjutnya. Di usia inilah banyak diantara mereka yang akan memilih berumah tangga atau berkelana mencari keberuntungan. Diantaranya ada yang memilih menjadi Prajurit Kerajaan, Pendekar atau pekerjaan lainnya.
“Aku tidak bercanda Lei, firasatku mengatakan akan terjadi hal yang mengerikan pada Klan Xiao kita. Apa kamu tidak menyadari, bahwa Nona Xue diusia yang sangat muda telah menerobos ke Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian, berkat Pill Duanzao dari suaminya.”
Xiao Yun melempar botol araknya dan berkata, “Pasti banyak Klan yang iri atau Klan besar akan tertarik meminangnya!”
Xiao Yun dan Xiao Lei panik, apalagi selain mereka tak ada lagi yang berjaga di gerbang. Semuanya telah berkumpul di dalam kediaman Patriark Klan Xiao.
Xiao Yun menengadah ke langit dan melihat Siluman Elang yang setara dengan Kultivator Ranah Alam Inti Jiwa sedang menuju kediaman Patriark Klan Xiao.
Dengan segera Xiao Yun membunyikan lonceng darurat, sehingga seluruh anggota Klan Xiao yang sedang bersenang-senang di dalam Kediaman Klan Xiao berhamburan keluar.
“Ini adalah lonceng darurat! Klan mana yang telah menyerang kita?” keluh Penatua Xiao Dong segara melesat ke halaman Kediaman Klan Xiao.
“Apa yang terjadi Yue‘er?” Fang Yuan melihat semua anggota Klan Xiao panik dan berhamburan keluar.
“Sepertinya ada yang menyerang Klan kita,” sahut Xiao Yue ikutan panik, karena musuh pasti ingin mengincarnya.
Fang Yuan mengikuti Xiao Yue menuju halaman kediaman Klan Xiao dan bila yang menyerang Klan Xiao adalah Klan dari kota Houshan ini, ia akan membantu Patriark Xiao Yan melawan Patriark musuh.
Fang Yuan percaya diri dengan kemampuannya, Karena ia selalu imbang melawan tetua di Klan Fang yang telah mencapai Ranah Tianzun, tetapi untuk Ranah Saint keatas ia pasti kalah, karena saat latih tanding melawan Patriark Klan Fang yang merupakan Ranah Saint, ia selalu kalah telak.
Jurus Tinju Naga Penggetar Langit-nya telah mencapai tahap Sempurna, apalagi dikombinasikan dengan tehnik pernafasan alam yang mengumpulkan energi spiritual disekitarnya menjadi sebuah tenaga dalam yang sangat kuat. Namun, untuk melawan Ranah Saint Tinju Naga Penggetar Langit harus bertekuk lutut, walaupun sudah ditahap sempurna.
Fang Yuan menengadah menatap langit dan terkejut ada Ranah Immortal yang menunggangi Siluman Elang itu bersama Ranah Alam Utusan Dewa dan Ranah Tianzun.
Fang Yuan menatap Xiao Yue dan merasa mereka pasti ingin mengambilnya, karena informasi tentang dia yang sudah di Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian yang baru berusia 17 tahun telah menyebar, sehingga menarik perhatian Klan besar di Kekaisaran Wei ini.
Siluman Elang itu mendarat di halaman kediaman Klan Xiao dan Patriark Xiao Yan langsung menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat pada mereka.
“Hahaha ... Aku tak menyangka dikirim oleh Patriark untuk menginjakkan kaki di kota kecil ini,” kata Ranah Immortal itu dengan tawa mengejek.
“Yang mana di sini namanya Xiao Yue, keluar!” teriak Pemuda tampan berusia kira-kira 27 tahun. “Adalah sebuah kehormatan bagi Klan kecil seperti kalian melihat ketampananku ini, walaupun aku sebenarnya jijik dengan hawa keberadaan kalian!" ejeknya lagi.
Wajah Penatua Klan Xiao memerah dan mereka ingin menempeleng pemuda sombong itu, tetapi Kultivasi mereka saja kalah darinya, sehingga mereka hanya bisa mengutuk dalam hati.
“Aku Patriark Klan Xiao memberi hormat pada tuan muda, tetapi sebelum itu bolehkah kami mengetahui untuk apa tuan muda mencari putriku?” tanya Patriark Xiao Yan.
“Hei, tua bangka!” bentak Ranah Tianzun yang tampak seperti pengawal pemuda tampan itu. “Apa kamu tuli, tuan muda datang ingin berjumpa dengan Xiao Yue. Kalau dia cantik, tuan muda akan membawanya ke Klan Gu kami dan menjadikannya sebagai Selir. Kalian harus bersyukur atas kebaikan tuan muda kami ini,” ujarnya lagi.
“Selir!” gumam Xiao Yue ketakutan dan secara refleks memegang erat tangan Fang Yuan.
Patriark Xiao Yan kembali menangkupkan tinjunya dan menundukkan kepalanya, kemudian berkata, “Maaf tuan muda, Xiao Yue telah menikah dengan tunangannya dari Klan Fang yang berasal dari Kekaisaran Xue."
Dia sengaja mengatakan asal-usul Fang Yuan dan berharap mereka melunak saat mendengarnya, karena Kekaisaran Xue itu lebih kuat dari Kekaisaran Wei.
“Apakah Penatua mengetahui tentang Klan Fang itu?” tanya Pemuda tampan itu—tidak langsung menjawab perkataan Patriark Xiao Yan, karena ia tak ingin malah menyinggung pihak kuat.
“Klan Fang? Aku tak pernah mendengar nama Klan itu, tetapi seperti apa Pemuda yang mereka kirim ke Klan kecil ini. Seharusnya mereka tidak tertarik menjalin hubungan jarak jauh, kecuali yang mereka kirim adalah Pemuda sampah atau yang sering berbuat masalah di sana!” sahut Ranah Immortal itu sembari menduga Pemuda Klan Fang itu adalah Pemuda tampan disebelah wanita cantik Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian yang sedang mereka incar.
“Jadi, kita tak perlu berhati-hati Penatua?” tanya Pemuda tampan itu lagi, karena tak ingin salah langkah.
“Mereka hanya butiran debu, ambil saja wanita itu dan kita segera kembali ke Klan Gu!” sahut Ranah Immortal itu.
Pemuda tampan itu menyeringai dan mata tertuju pada Xiao Yue. Dia yakin wanita yang ia incar adalah wanita cantik dengan rambut putih itu. Namun, ia langsung mengkerut kan keningnya saat melihat tangan Xiao Yue menggenggam erat tangan Pemuda tampan disebelahnya.
masak bacol kali