NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Om Kekasihku

Terjerat Pesona Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Naik Kelas / Keluarga
Popularitas:29.2k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Malam harinya setelah acara tahlilan selesai, Alan meminta ijin untuk mengajak keluar dimana mereka ingin membahas tentang pernikahan mereka yang akan dilakukan beberapa hari lagi.

"Hati-hati kalian berdua dan jangan pulang larut malam" ucap Marshall.

Alan menganggukkan kepalanya dan ia langsung mengajak Nila untuk masuk kedalam mobil.

Setelah Alan dan Nila berangkat, Marshall melihat istrinya yang masih sibuk di dapur. Ia pun segera menghampiri istrinya dan menagih janjinya.

"Sayang, ayo" ajak Marshall yang sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Sebentar Mas, aku belum selesai membersihkan ini" ucap Sulfi yang masih mencuci piring. Ia meminta suaminya untuk menunggunya di kamar.

Mendengarkan perkataan istrinya, Marshall kembali menghela nafasnya dan ia pun masuk kedalam kamarnya untuk menunggu istrinya.

Hampir setengah jam Sulfi selesai membersihkan semuanya dan waktunya ia masuk ke kamar untuk memberikan janjinya pada suaminya yang sudah dari tadi menunggunya.

"Mas, ayo kita...." Sulfi langsung menghentikan ucapannya saat melihat suaminya yang sudah tertidur pulas. Ia tidak berani membangunkan suaminya yang sepertinya sedang bermimpi indah sampai Marshall senyum-senyum sendiri dalam tidurnya.

Sulfi lekas naik ke atas tempat tidur dan tidak lupa ia memeluk tubuh suaminya.

Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi dan ia melihat istrinya yang sedang tertidur pulas.

"Sayangku, kenapa semalam tidak membangunkan aku?" Marshall memeluk dan menggoda istrinya agar lekas bangun.

"M-mas, aku masih mengantuk" ucap Sulfi dengan mata yabg sedikit terbuka.

Marshall yang sudah tidak menahannya lagi langsung mendaratkan bibirnya ke bibir istrinya dengan tangan yang berjalan kemana-mana.

Sulfi langsung membuka matanya dan melihat suaminya yang sudah tidak mengenakan sehelai apapun.

"Sudah jangan beralasan lagi, atau Mas akan menghukum mu sampai kamu tidak bisa jalan" ucap Marshall.

Sulfi menggelengkan kepalanya dan akhirnya ia mau untuk melakukan ritual olahraga bersama di pagi hari.

Marshall tidak takut jika suara ambigu mereka terdengar karena ia tahu jika Alan tidak tidur di rumah ini karena ia menginap di rumah Nila.

Sulfi mencengkeram erat punggung suaminya yang melakukannya dengan cara brutal.

Setelah hampir satu jam mereka telah menuju puncak dan langsung saling berpelukan.

"Terima kasih sayang, maafkan aku yang terlalu brutal" ucap Marshall sambil mencium kening istrinya.

Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia langsung berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh dengan keringat.

"Sakit sekali buat jalan" ucap Sulfi saat dirinya kesakitan saat berjalan.

Bagaimana bisa tidak kesakitan jika suaminya melakukan ritual olahraga secara brutal seperti itu.

Ia pun langsung masuk ke dalam bathtub untuk berendam sejenak.

Setelah selesai mandi, Sulfi langsung keluar dan meminta suaminya untuk segera mandi.

Marshall melihat istrinya yang berjalannya pelan-pelan langsung membopong tubuhnya dan menaruhnya di atas tempat tidur

"Maafkan aku yang sudah membuat jalanmu seperti itu" ucap Marshall

"Tidak apa-apa Mas, hanya sakit sedikit"

Marshall mencium kening istrinya dan lekas ia masuk ke kamar mandi.

Matahari sudah mulai bersinar terang dimana Sulfi sudah menyiapkan sarapan dan secangkir kopi hangat untuk suaminya.

"Sayang, nanti tidak usah ke Pasar. Biar Alan dan Nila yang belanja" Marshall tidak mau istrinya nanti kecapekan dan malah jatuh sakit.

" Iya Mas" Sulfi mulai menikmati sarapannya bersama sang suami.

Tak berselang lama Alan dan Nila telah sampai di rumah Nenek Kedasih. Alan tersenyum tipis saat melihat Marshall yang wajahnya sudah terlihat segar tidak seperti kemarin yang hanya lesu dan murung saja.

"Ini uang untuk belanja kalian dan jangan lupa belanja seserahan untuk kalian berdua" ucap Marshall yang menghandle semuanya.

Alan mengatakan kalau uang kemarin masih ada dan ia sudah membeli semuanya untuk keperluan pernikahan mereka.

"Ayo Mas, kita ke pasar sekarang" ajak Nila sambil menggandeng tangan calon suaminya.

Sulfi dan Marshall saling pandang saat Nila sudah berani menggandeng tangan Alan.

Mereka berdua berpamitan dan segera menuju ke pasar.

"Sayang, bagaimana kalau kita jalan-jalan di sekitar sini saja" ajak Marshall yang sudah lama tidak berjalan-jalan disekitar sana.

"Iya Mas, sebentar aku ambil jaket dulu" Sulfi masuk ke kamar dan mengambil jaketnya. Mereka berdua langsung keluar untuk berjalan-jalan di sekeliling sana.

Marshall menggandeng tangan istrinya dan sesekali mereka menyapa semua tetangganya yang sedang berada di luar untuk melakukan aktivitas keseharian.

Disaat sedang berjalan-jalan, mereka berdua tidak sengaja bertemu dengan Hatta dan Linda.

Melihat Sulfi yang ada dihadapannya, Hatta langsung berjalan dan meninggalkan Linda sendirian.

"Mas Hatta, tunggu aku" Linda lekas menyusul suaminya yang malah meninggalkan sendirian.

Marshall menahan tawanya saat melihat tingkah keponakannya.

"Ayo sayang, kita lanjutkan jalan-jalannya" ajak Marshall.

Setelah hampir satu jam mereka berjalan-jalan, Sulfi mengajak suaminya untuk pulang ke rumah dimana Alan dan Nila pasti sudah sampai di rumah.

Sesampainya di rumah, Sulfi melihat Nila yang sedang membersihkan singkong yang akan dibuat kolak untuk acara nanti malam.

Sulfi membantu Mila memotong-motong singkong yang sudah dibersihkan oleh Nila.

Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba terdengar suara Mama Hatta yang datang mencari Sulfi.

Marshall yang ada di sana langsung menemui Mama Hatta dan menanyakan ada keperluan apa mencari istrinya.

"Istri kamu sudah membuat menantuku menangis dan sampai sekarang Hatta juga tidak pulang karena kelakuan istri kamu" ucap Mama Hatta sambil berteriak-teriak.

Sulfi yang berada di dapur langsung keluar dan menghampiri Mama Hatta.

"Sayang, masuk ke kamar. Biar Mas yang menyelesaikannya" ucap Marshall.

Sulfi menganggukkan kepalanya dan disaat berjalan menuju ke kamar, Mama Hatta melempar asbak kaca dan mengenai kepala Sulfi.

"Sayang!" teriak Marshall saat melihat asbak kaca mengenai kepala istrinya.

Marshall melihat kepala istrinya yang mengeluarkan darah langsung membopong dan membawanya ke rumah sakit.

"Rasakan itu wanita g***l " Ucap Mama Hatta sambil tertawa terbahak-bahak.

Marshall tidak mempedulikan Mama Hatta yang sedang tertawa terbahak-bahak karena keselamatan istrinya yang lebih penting.

Sulfi menangis sesenggukan sambil menahan rasa sakit di kepalanya.

"Sayang, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit" Marshall menambah kecepatan mobilnya agar lekas sampai di rumah sakit.

Sesampainya di sana, Marshall langsung membawa istrinya ke ruang UGD.

Dokter meminta Marshall untuk menunggu di luar ruang UGD.

Marshall mengambil ponselnya dan meminta Alan untuk segera datang ke rumah sakit.

"Kali ini aku sudah tidak bisa untuk sabar lagi" gumam Marshall.

Tak lama kemudian dokter keluar dan memanggil Marshall.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Marshall dengan wajah cemas.

"Luka di kepala pasien sudah kami jahit dan sekarang istri anda sedang dalam pengaruh obat jadi masih belum bisa diajak berbicara" jawab Dokter.

Dokter mengatakan kalau akan memindahkan Sulfi di ruang pemulihan. Marshall meminta agar istrinya di pindah ke ruangan VVIP.

Setelah selesai mengobrol dengan dokter, tak berselang lama Alan tiba di rumah sakit.

"Tolong jaga istriku, aku ada keperluan sebentar" pinta Marshall

Alan menganggukkan kepalanya dan ia sudah mengerti kemana Marshall akan pergi.

1
Oktavia Nur
makasih Thor. lanjut lagi kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Khoirunnisa Nisha
Luar biasa
my name is pho: terima kasih kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
Oktavia Nur
lanjut kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
ayo dong,mana kelanjutannya.jd penasaran
my name is pho: besok ya kak
🙏
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
knp lama sekali,jd penasaran
my name is pho: sabar kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!