Cerita ini mengikuti kehidupan Keisha, seorang remaja Gen Z yang sedang menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Ia terjebak di antara cinta, persahabatan, dan harapan keluarganya untuk masa depan yang lebih baik. Dengan karakter yang relatable dan situasi yang sering dihadapi oleh generasi muda saat ini, kisah ini menggambarkan perjalanan Keisha dalam menemukan jati diri dan pilihan hidup yang akan membentuk masa depannya. Ditemani sahabatnya, Naya, dan dua cowok yang terlibat dalam hidupnya, Bimo dan Dimas, Keisha harus berjuang untuk menemukan kebahagiaan sejati di tengah kebisingan dunia modern yang dipenuhi tekanan dari berbagai sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasyaaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir Bahagia
Malam semakin larut ketika Keisha dan Raka duduk di tepi pantai, angin lembut berhembus, membawa aroma laut yang segar. Cahaya bintang berkilauan di langit, seolah menyaksikan perjalanan mereka yang penuh liku. Keisha menghela napas, merasakan beban di dadanya sedikit berkurang.
“Raka,” katanya pelan, suaranya hampir tersenyum. “Aku ingin berbicara tentang kita.”
Raka menatapnya dengan serius, seolah merasakan ketegangan di udara. “Kau tahu aku selalu siap mendengarkanmu. Apa pun yang kau rasakan, katakan saja.”
“Sejak kita memulai hubungan ini, aku merasa banyak perubahan dalam diriku. Dan aku berterima kasih padamu untuk itu. Namun, aku juga merasa ada hal yang perlu kita bicarakan,” Keisha melanjutkan, matanya penuh kejujuran.
“Apakah ada yang salah?” Raka bertanya, nada suaranya mencerminkan kekhawatiran.
“Tidak, bukan itu. Justru sebaliknya. Aku merasa kita telah melalui banyak hal, dari kesalahpahaman hingga kebahagiaan. Tapi aku juga ingin memastikan kita tidak hanya bersama karena kita saling terbiasa. Aku ingin kita bersama dengan alasan yang lebih dalam,” ungkap Keisha, suaranya semakin tegas.
Raka menggenggam tangan Keisha lebih erat. “Keisha, aku ingin bersamamu karena aku mencintaimu. Aku ingin membangun masa depan bersamamu. Tapi aku juga ingin kita saling mengerti dan saling menghargai.”
“Cinta bukan hanya tentang perasaan, Raka. Cinta adalah tentang saling mendukung dan memahami satu sama lain. Dan saat ini, aku merasa kita sudah mulai ke arah itu,” Keisha menjelaskan, matanya berkilau dalam cahaya bulan.
“Aku setuju. Kita telah melalui banyak hal dan aku ingin belajar lebih banyak tentangmu, tentang apa yang membuatmu bahagia dan apa yang kau impikan,” Raka menjawab dengan tulus.
Keisha tersenyum, merasakan harapan baru dalam hatinya. “Dan aku ingin melakukan hal yang sama untukmu. Mari kita terus tumbuh bersama, dan jika ada yang salah, kita bisa membicarakannya.”
“Deal,” Raka menjawab, senyum lebar menghiasi wajahnya.
Malam itu, mereka duduk bersama dalam keheningan, menikmati momen berharga. Raka mengeluarkan sebuah kertas dari saku celananya dan memberikannya kepada Keisha. “Aku ingin memberikan ini untukmu.”
Keisha menerima kertas itu dan membacanya. Ternyata, itu adalah daftar impian dan harapan Raka—semua yang ingin dia capai dalam hidupnya. Dia tertegun membaca setiap poin yang Raka tuliskan, mulai dari tujuan karier hingga harapan untuk memiliki keluarga yang bahagia.
“Raka, ini luar biasa. Aku tidak tahu kau memikirkan semua ini,” Keisha mengagumi.
“Semua ini berarti lebih jika kau ada di sampingku,” jawab Raka, tulus.
Seketika, Keisha merasakan air mata menggenang di matanya. “Aku juga ingin memiliki impian-impian ini bersamamu. Kita bisa mencapainya bersama.”
Raka tersenyum, menyeka air mata yang mengalir di pipi Keisha. “Jangan menangis, Keisha. Ini adalah awal yang baru untuk kita.”
Keisha merangkul Raka, merasakan hangatnya cinta yang mereka bangun. Dalam pelukan itu, dia tahu bahwa mereka akan menghadapi segala rintangan bersama-sama.
---
Sejak malam itu, hubungan Keisha dan Raka semakin kuat. Mereka berbagi impian, tantangan, dan tawa. Keisha merasa lebih percaya diri untuk menjalani hidupnya, didukung oleh kehadiran Raka dan teman-temannya.
Beberapa bulan berlalu, saat matahari terbenam di pantai yang sama, Raka berlutut di depan Keisha. “Keisha, kau adalah segalanya bagiku. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kau menjadi yang terpenting dalam hidupku?”
Dengan air mata bahagia di matanya, Keisha mengangguk. “Ya, aku mau.”
Dan di bawah sinar bintang yang sama yang menyaksikan perjalanan mereka, mereka berjanji untuk saling mendukung dan mencintai satu sama lain, tidak peduli apa pun yang terjadi di masa depan. Keisha dan Raka tahu bahwa mereka telah melewati banyak hal, tetapi yang terpenting adalah mereka siap untuk menghadapi segalanya bersama, dengan cinta yang tulus dan harapan yang cerah.
---
Cerita mereka bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang persahabatan, pengertian, dan keberanian untuk bertahan. Dan dengan setiap langkah yang mereka ambil, mereka semakin mendekatkan diri satu sama lain, menuliskan kisah cinta yang akan dikenang selamanya.