NovelToon NovelToon
Legenda Buah Surgawi

Legenda Buah Surgawi

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]

Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.

Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.

Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.

Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.

Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 21 — Serangan Panah

Disisi yang berbeda, setelah meninggalkan Zhou Yuan, Xiao Rou menuju kediaman Lin Ruyue berada.

Xiao Rou terkejut ketika di perjalanannya ia mendengar sebuah teriakan minta tolong yang cukup keras, Xiao Rou mengetahui suara tersebut berasal dari Zhou Yuan.

"Guru, kenapa kau melakukan itu?"

Xiao Rou mendadak merasa cemas dengan teriakan Zhou Yuan tetapi ia tidak berhenti untuk berlari. Jika Zhou Yuan berteriak maka ada kemungkinan dia jadi pusat perhatian musuh-musuhnya.

Hal ini membuat Xiao Rou khawatir Zhou Yuan kenapa-napa namun andai berbalik pun ia tidak bisa membantunya, Xiao Rou hanya bisa mempercepat langkahnya menuju rumah orang tua Zhou Yuan untuk meminta tolong pada mereka.

Saat Xiao Rou tiba, ia melihat Lin Ruyue dan Zhou Yao sudah keluar dari rumahnya, teriakan Zhou Yuan pasti membuat mereka terbangun.

"Rou'er, dimana Yuan'er?!" Lin Ruyue yang terlebih dulu bertanya pada Xiao Rou saat gadis itu terlihat, ia bertanya dengan cemas.

"Bibi, Saudara Yuan ada dikediamanku... Ah tidak, maksudku ada penyusup di kediaman ini..."

Lin Ruyue langsung terkejut begitu juga Zhou Yao, mereka sadar tidak ada alasan Xiao Rou berbohong pada keduanya. Xiao Rou juga menjelaskan bahwa yang berteriak minta tolong sebelumnya adalah suara Zhou Yuan.

"Suamiku..." Lin Ruyue menatap Zhao Yao dengan tampang pucat.

"Yue'er, kau tetap di dalam rumah dan jaga Nona Xiao, biar aku yang mencari Yuan'er!" Zhou Yao juga sebenarnya cemas amun ia berusaha mungkin tetap tenang di depan istrinya.

"Suamiku, cepat tolong Yuan'er..."

Zhou Yao mengangguk, tanpa berdiam lebih lama ia berlari ke kediaman Xiao Rou berada, tidak lupa saat diperjalanan Zhou Yao menyembunyikan lonceng darurat agar membangunkan para penjaga.

Beberapa langkah kemudian Zhou Yao melihat pendekar bertopeng yang menyusup diam-diam, jumlahnya semakin banyak dan berpencar ke seluruh kediaman Zhou.

Zhou Yao berharap berlari lebih cepat untuk menolong anaknya saat ada lima pembunuh Alam Perak menghadangnya. Zhou Yao merapatkan gigi, ia menarik pusaka di pinggangnya untuk menghadapi mereka.

"Hati-hati, dia adalah Tuan muda keluarga Zhou, kemampuannya sangat kuat!"

"Aku bisa merasakannya, tidak perlu cemas, kita serang dia bersama-sama."

Lima pembunuh Alam Perak itu segera menyerang Zhou Yao dan mengepungnya dengan niat membunuh.

Zhao Yao tentu tak tinggal diam, ia sebagai pendekar Alam Emas bergerak melawan mereka. Zhou Yao menggunakan sebaik mungkin kemampuannya tetapi tetap saja melawan lima pembunuh sekaligus membutuhkan waktu.

Disisi yang jauh tepatnya di atap salah satu bangunan, tampak ada dua orang yang saling berhadapan. Kedua orang tersebut adalah pemimpin dari dua pihak, satu pemimpin dari pihak Keluarga Zhou dan satunya lagi berada di pihak Kelompok Kelelawar Malam.

"Aku tidak menduga di pertemuan lama kita kau akan hadir dengan cara seperti ini?" Zhou Bing tersenyum tipis melihat sekitar kediamannya yang kacau.

"Ini kejutan, Bing, kuharap kau menyukainya..." Ling Yun tertawa kecil. "Malam ini, akan kupastikan keluargamu binasa."

"Hmph! Apa yang membuatmu berpikir kau akan menang, setelah aku membunuhmu, kelompokmu juga akan aku lenyapkan."

Ling Yun tersenyum sinis. "Kau benar, kalau begitu kita akhiri pertarungan ini disini!"

Zhou Bing dan Ling Yun menarik senjatanya masing-masing dan mulai bertukar serangan, tampak kekuatan keduanya sama-sama berimbang dengan Zhou Bing berada di Alam Kristal juga.

***

Setelah mengamati titik setiap lokasi musuhnya serta jumlah mereka yang ratusan orang, Zhou Yuan mulai berlari dari bangunan pertama ke bangunan yang lain.

Diantara Kelompok pembunuh itu kebanyakan dari mereka adalah pendekar Alam Perunggu, belasan Alam Perak serta tiga Alam Emas.

Zhou Yuan pergi ke tempat menara petugas yang ada di sudut perbatasan kediaman Zhou, ia melihat sebuah busur beserta anak panah yang tergelatak di menara penjaga tersebut dan itu juga adalah senjata yang ingin dia cari.

Zhou Yuan tampak tenang dalam situasi ini karena berkat pengalamannya di kehidupan lalu, justru karena ketenangan ini lah ia bisa berpikir untuk menangani masalah penyerangan tersebut.

Meski Zhou Yuan bisa menggunakan kemampuan pedangnya untuk melawan para pembunuh itu namun sebenarnya ia cukup kerepotan dengan tubuhnya yang masih anak-anak.

Dengan busur panah tersebut Zhou Yuan bisa membantu pihak keluarganya dari jarak jauh. Zhou Yuan kemudian membawa busur berserta anak panahnya lalu segera pergi mencari lokasi yang paling tinggi.

Zhou Yuan melompat ke atap bangunan aula utama Keluarga Zhou yang kebetulan adalah bangunan paling tinggi dari bangunan yang lain.

Aula Keluarga Zhou mempunyai lima lantai, saat Zhou Yuan berada di atas, ia bisa melihat lebih jelas semua pertarungan yang sedang berlangsung di kediamannya.

Zhou Yuan mulai menarik tali busur dan mengarahkan anak panahnya, ia kemudian melepaskan anak panah tersebut ke arah salah satu pembunuh bertopeng yang sedang bertarung dengan petugas Keluarga Zhou.

Anak panah yang dilepaskannya mengarah pada bagian vital, anak panah itu seketika menancap dan menembus leher pembunuh bertopeng seketika itu juga.

Tidak habis di sana, Zhou Yuan kemudian melepaskan anak panah lain yang lebih banyak, setiap panah yang dilepaskannya mampu mencabut satu nyawa para pembunuh tersebut.

Dalam waktu beberapa menit saja sudah hampir puluhan pembunuh yang tumbang di tangan Zhou Yuan.

Kelompok Kelelawar Malam terlambat menyadari anggota-anggotanya telah berkurang dengan cara signifikan saat rekan-rekan meraka jatuh ke tanah tanpa sebab.

Ketika mereka melihat kematian rekannya, mereka melihat ada anak panah yang tertancap.

Para pembunuh tersebut kemudian melihat ke atas sebelum menemukan ada seorang anak kecil berdiri di atas genteng, yang mengejutkan mereka adalah anak kecil tersebut lah pelaku pembunuhan rekan-rekannya.

Para pembunuh Kelelawar Malam seketika terbawa emosi dan merasa tidak terima anggotanya di bunuh seorang bocah.

Mereka memandang Zhou Yuan penuh kebencian dan ingin mencabik-cabik anak itu seketika itu juga. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa menahan amarahnya dan langsung menuju Zhou Yuan.

"Kalian ingin mengincar nyawaku, tidak akan semudah itu." Zhou Yuan mendengus dingin sebelum mengarahkan busur panahnya pada pembunuh yang mengincarnya.

Kali ini Zhou Yuan mengalirkan tenaga dalamnya pada anak panahnya, membuat tembakan yang dilepaskan bergerak cepat beberapa kali lipat.

Salah satu pembunuh bertopeng siap menangkap anak panah tersebut namun matanya tidak bisa mengikuti kecepatan anak panah Zhou Yuan yang sekarang, alhasil anak panah itu menembus topengnya sekaligus menancap di kening yang membuat ia berhenti bernafas.

Sebelum pembunuh bertopeng yang lain bereaksi Zhou Yuan sudah melepaskan anak panahnya lebih banyak lagi, membuat pembunuh-pembunuh yang mendekatinya tumbang ke tanah.

Melihat lebih banyak rekan mereka yang terbunuh oleh Zhou Yuan lagi, pembunuh topeng yang lain semakin murka dan berambisi ingin membunuhnya.

Zhou Yuan tersenyum tipis saat ada banyak pembunuh Alam Perunggu yang mengincarnya. Mereka terlalu terbawa emosi sampai tidak menyadari batas kemampuan dirinya.

1
Pebri Reja ginting
halllh...kira beneran...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Retno Palupi
wah Yuan semakin kaya
Retno Palupi
oh pedang emas
Retno Palupi
apa orang ini jg dulu makan buah surgawi?
Retno Palupi
lanjut
reflis guci
sedap maknyos.mantab. sulit untuk mengucabkan nya .yg panting super zuper.
Retno Palupi
harta perampok yang di bunuh tidak diambil?
Retno Palupi
jangan dibunuh dong dilumpuhkan dulu baru diluruskan masalah nya
Retno Palupi
auto kaya raya kan Yuen
Retno Palupi
kasian y penduduk desa
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut kak
Retno Palupi
berarti tambah satu cewek lagi yg jd murid Yuan
Retno Palupi
berarti di dunia nya zou Yuan dianggap mati ya
Retno Palupi
kenapa g mau berlatih sih?
Retno Palupi
oh... bisa pulang lagi tidak ya?
Retno Palupi
jujur aja Yuan
Retno Palupi
syukurlah semua selamat
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut, bagaimana nasib Zhou Yuan dan gadis 3 nya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!